“Kak, ih kok aku dicium sih!” tergur Kiara yang tidak Terima kenapa suaminya sendiri.
Raffi mulai tersenyum dengan jailnya. Merasa tidak terjadi apa apa.
“Kenapa? Kamu kan istriku jadi gapapa dong kalau tiba tiba aku cium kamu Kiara.!” jawab dengan santainya membuat pipi Kiara merah merona seperti tomat rebus.
“First Kiss aku kak... ” lirih Kiara karena malu. Pasalnya ia tidak pernah dekat dengan siapa siapa, karena sendiri dari kecil hanya Raffi yang ia kenal ada banyak teman laki lakinya tapi sama sekali Kiara tidak pernah tertarik, beda lagi dengan Raffi ia terus saja tidak mencintai atau menyukai Raffi tapi semua itu hanya omong kosong ia belum mengerti tentang cinta.
“Benarkah? Jadi aku yang pertama menyentuh mu?” tanya Raffi heran dengan istrinya pasalnya Kiara wanita cantik masa ia tidak pernah menjalani hubungan dengan laki laki lain.
“Benar kak, aku tidak pernah mempunyai hubungan dengan laki laki lain. Hanya ada papa, laki - laki yang selalu bersama aku terus diganti dengan kak Raffi sekarang ini.” jelas Kiara sambil menyentuh pipi suaminya yang terlihat heran.
“Kalau begitu, aku beruntung memiliki istri sepertimu.” Raffi terus tak henti senyum, karena istrinya kini bener bener tak pernah tersentuh dengan siapapun. Ia langsung membawa Kiara ke depakannya. Kiara mendapat perlakuan tersebut hanya bisa tersenyum tak henti henti hingga mengucap syukur.
“Kak gimana dengan kuliahku disini?” tanya Kiara dengan mulai serius.
“Kamu yakin mau kuliah disini Kiara?” tanya Raffi dengan penasaran.
“Iya kak aku pengen disini sebenarnya, tapi dulu papa bilang aku tidak perlu kuliah juga gapapa. Karena dulu papa mulai menyuruh ku pelajari hal tentang perusahaan yang ada di papa. Dan aku cukup terbiasa. Papa pernah bilang waktu mau menjodohkan aku sama kak Raffi juga.” sambil melihat suaminya dengan lekat.
“Bilang apa Kiara?” tanya Raffi penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
“Ya waktu itu Papa bilang kalau keluarka Kak Raffi sama Papa sabahatan lama sekali sejak mereka sekolah dipendidikan begitupun juga kata Mama. Katanya perjodohan ini sejak dari sebelum mereka menikah. Namun Mama aku ada masalah dengan kehamilannya dengan keterlambatan. Sedangkan Mama Ina mengandung Kak Raffi sejak itulah jika suatu saat Mama aku mengandung anak perempuan, maka kita akan berjodoh dan dijodohkan begitu.”
“Aku juga tidak tahu jelasnya, katanya dulu kalau aku sudah sama kak Raffi aku harus menjaga dan mempertahankan apa yang aku punya. Aku harus menyayangi bahkan mencintai kak Raffi dengan seluruh jiwaku.” Lirih Kiara menatap mata Raffi yang saling bertemu.
“Jadi, sebelumnya kamu sudah mengetahui ini semua?” tanya Raffi masih menatap Kiara dan siap mendengarkan lanjutan darinya.
“Iya kak, awalnya aku juga menolak. Aku bilang aku tidak menyukai kakak. Bahkan dulu waktu kita masih kecil, kak Raffi sangat nakal denganku selalu mengambil mainanku.” Jawab sinis Kiara terhadap suaminya dengan tertawa.
“Iya – iya Kiara jadi, sekarang aku tidak akan mengambil apa yang kamu punya. Justru yang aku punya ataupun yang kamu punya akan menjadi milik kamu begitupun kamu akan menjadi milikku.” Jelas Raffi penuh keyakinan. Ia tidak tahu ada hal aneh saat dengan Kiara, merasa yakin bahwa Raffi akan menjaga Kiara dengan baik.
“ Iya kak, Kiara mengerti.” Jawab Kiara yang tidak melihat kebohongan dari suaminya.
“Kiara aku akan merusaha untuk menjadi suami yang baik untukmu. Aku akan menjagamu mulai detik ini dan seterusnya. Maafkan sikapku kemarin. Karena aku bener bener belum bisa menerima ini semua, tapi sekarang aku akan menerima ini perlahan semuanya termasuk menyayangimu.” Jawab Raffi dengan lembut sambil memegang pipi Kiara. Tak terasa Kiara menahan air matanya kini terjatuh, membuat Raffi panik karena melihat Kiara menangis.
“Kiara jangan menangis.” Lirih Raffi sambil mengusap air mata Kiara yang terus membasahi pipinya.
“Hiks....” Kiara malah mulai terisak tak tertahan menumpahkan air matanya di pelukan suaminya.
“Kak terimaksih sudah mulai menerima Kiara.” Lirih Kiara yang masih menangis.
Raffi tak tega melihat istrinya menangis tiba- tiba mencium kening Kiara sontak membuat badanya tegang ada desir aliran yang aneh. Lalu berpindah ke bibir pink Kiara. Mengecupnya sekilas.
Cupp!
Byur membuat Kiara malu tiba – tiba pipinya merah menahan malu ditengah tangisannya. Pasalnya Raffi mengambil First Kiss nya Kiara.
Tapi Kiara tidak mempermasalahkan itu, karena bagaimanapun juga suaminya jadi ia berhak atas tindakan yang dilakukan suaminya sendiri.
“Jangan menangis lagi, berjanjilah mulai detik ini. Kamu tidak boleh menangis lagi. Simpan air mata kamu jangan buat nangis lagi. Aku gak mau tahu kalau kamu menangis lagi aku akan menghukummu.” Ancam Raffi agar Kiara tidak terus menangis.
Karena Raffi tahu, Kiara sedari kepergian Wijaya terus bersedih menangis dan itu membuat sakit di dalam diri Raffi. ia tidak rela melihat istrinya manangis terus. Makan dengan ancaman ini agar menjadi takut kalau Kiara tidak akan menangis lagi.
“Apa hukumannya kak?” tanya Kiara dengan penasaran.
“Nanti kamu akan tahu sendiri kalau kamu masih saja terus menangis. Berjanjilah agar tidak bersedih lagi. Sekarang ada aku, suamimu jadi kamu tidak akan sendirian lagi bahkan merasa sedih terus menerus.” Jelas Raffi ia berjanji akan menjaga Kiara seterusnya.
Aku berjanji akan menjaga kamu Kiara. Kamu tidak sendiri. Aku ada terus disampingmu. Aku tahu kamu bukan orang lemah dan mudah menangis.
“Iya Kak, aku percaya kok.” Sambil tersenyum menatap Raffi.
“Awas kak, aku mau bangun. Aku lapar sekali.” Brontak Kiara yang Raffi masih dengan dekapannya.
“Bersihkan dirimu terlebih dahulu Ki, baru kita makan bersama.” Perintahnya untuk mandi dan dianggukinya. Memang sedari dulu Kiara anak patuh perintah kepada orangtuanya. Karena Kiara yakin apa yang mereka perintah pasti baik untuk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments