Setelah Kiara sudah bisa tidur, Raffi juga tidur dalam pelukan Kiara. Entah kenapa laki - laki ini merasakan nyaman saat mereka berpelukan. Kiara juga semakin tenang saat disisi Raffi juga.
Akhirnya mereka sampai di USA, Kiara yang masih tidur terlelap perlahan Raffi membangunkannya dengan pelan agar ia tidak marah.
“Kiara, bangun. Ayo turun kita sudah tiba.” Namun Kiara tak kujung bangun atau mungkin dari efek obat yang diberikan didalam pesawatnnya.
“Bangun dulu ya, nanti tidur lagi.” Bujuk Raffi yang tak kunjung mendapat balasan dari sang istri. Mau tak mau ia menggendong Kiara masuk dalam mobil menuju kediaman Raffi.
Para penjaga dan pelayan mulai membantu membereskan barang – barang mereka. Kiara yang digendong menuju kamar tiba – tiba bangun.
“Kak, sudah sampai? Kenapa gak bangunin aku?” tanya Kiara bersalah dengan suaminya harus menggendongnya dari pesawat.
“Gak papa, aku gak mau bangunin kamu saja.” Bohong Raffi karena tidak mau menyalahkan istrinya.
“Kamu bersih – bersih dulu gih, aku sudah suruh pelayan sini nyiapin air hangat di kamar mandi.” Perintah Kiara lalu diangguki Kiara.
“Kakak mau kemana?” tanyannya.
“Mau keluar sebentar, gapapa kan kalau ditinggal bentar?” pasalnya Susan terus menelponnya karena memaksa untuk mengunjunginya di apartemennya.
“Hmmm... iya kak gapapa, hati- hati kak.” Pasrah Kiara kepada Raffi.
Pov Susan
“KAMU JELASKAN SIAPA WANITA YANG KAMU BAWA ITU!!!” Susan marah dengan Raffi lalu mematikan telponnya. Dan raffi langsung pamit bohong dengan Kiara agar bisa pergi sebentar.
Flashback
Susan yang sudah tidak sabar ingin memberi kejutan untuk Raffi pasalnya 2 minggu lebih tidak bertemu. Ia sangat merindukan lelakinya. Namun saat pengawalnya Raffi membawa barang barangnya ia tersenyum ingin segera memeluknya. Namun tak disangka Raffi tengah menggedong wanita yang tengah tidur. Ia bertanya tanya terus menelepon kekasihnya namun tak kunjung dibalas.
“Susan aku ingin jujur denganmu.” Lirih Raffi menggenggam tangan Susan. Wanita itu masih menangis membuang pandangannya dari Raffi.
“Aku sudah menikah dengannya.” Jawab pelan namun masih terdengan jelas ditelinga Susan.
“Jadi? Kamu berkhianat denganku Fi? Kamu apakan aku? Kamu tega sama aku Fi? Kamu gak mikir perasaanku Fi, HANCURRR Fi orang yang selama ini ada sama aku tapi nikahnya sama orang lain hiks....”
“Aku gak kamu tahu kamu harus ninggalin wanita iku Fi. Tinggalin dia!” bantah Susan yang murka, kini Raffi hanya diam. Ia bingung.
“Maaf Susan, aku tidak bisa meninggalnya. Karena aku tidak mau menyakiti hatinya, aku minta maaf sama kamu. Aku harap kamu mengerti. Dan cukup untuk hubungan kita sampai disini saja.” Jelas Raffi karena ingin mengakhiri hubungannya dengan Susan ia ingat kalau sudah berjanji banyak untuk membuka lembaran baru.
“Gak bisa begitu dong Fi, kamu gak mau nyakiti wanita itu tapi kamu nyakiti aku Fi... Kamu ingat itu, kamu tega sama aku! Aku gak nyangka kamu kayak gini ke aku hiks...” Susan masih saja menangis, pasalnya Raffi benar – benar meninggalkannya.
“Oke aku tahu aku salah, aku sudah bohongi kamu. Tapi aku sudah menikah Susan. Tolong kamu ngerti posisiku. Aku mau gak mau harus menerima perjodohan ini.” Tak mau kalah Raffi terus menjelaskan ke Susan karena pasalnya Susan selalu egois tidak mau mendengar penjelasannya. Ia ikut terbawa emosi.
“Fi aku mohon jangan tinggalin aku, aku gak mau kamu sama wanita itu. Kamu inget, aku yang selalu nemanin kamu disini. Hiks... ” Mohon Susan dengan Raffi karena tidak rela jika Raffi meninggalkan dia.
“Maaf aku gak bisa, bagaimana pun aku ingin mengakhiri hubungan kita ini. Maaf sudah membuat kamu kecewa. Tolong mengerti Susan.” Jelas Raffi tetep bulat ia meninggalkan Susan dan memilih Kiara untuk membuka lembaran hidup baru.
Ia meninggalkan Susan sendiri di apartementnya yang masih menangis dan membuang barang barang didepannya dengan penuh emosi.
“Kenapa Fi kamu tega denganku, kenapa hiks.... ”
“Aku gak terima aku buang aku layaknya sampah seperti ini, aku akan balas berbuatanmu ini Fi.” dengan penuh emosi Susan meluapkan emosinya. Ia berteriak penuh dendam kenapa Raffi dan juga wanita baru yang baru saja menjadi istrinya.
Sementara di kediaman Raffi Nona muda masih tidur terlelap ia merasa lebih baik dari sebelumnya, Raffi membuka pintu kamar ia langsung menuju kamar mandi membersihkan dirinya dan berganti pakaian santai. Ia menghampiri Kiara yang masih tidur. Menatap wajah cantik Kiara, entah ada perasaan aneh dalam diri Raffi.
Ku harap ini adalah cara agar bisa membahagiakanmu serta menepati janji om Wijaya. Maaf telah membuat kamu sedih terus, aku akan belajar menerimamu didalam hidupku. Aku janji.
Raffi berjanji akan menerima Kiara dan melupakan Susan, sebenarnya ia tau Susan tidak baik untuknya. Namun karena cinta semua menjadi bodoh.
Ia telah mengawasi Susan dari jauh dengan orang yang ia suruh, Susan sering bertemu dengan laki -laki sering menghabiskan waktunya kenapa orang lain dibandingkan dengan Raffi. Karna Raffi selalu sibuk dengan pekerjaan. Gilang juga sering memberitahu keburukannya namun tidak ditanggapi oleh Raffi hal itu yang membuat Gilang malas membahas Susan. Mendengar namanya saja ia ingin muntah sangat menjijikkan sekali.
Raffi melamun ia tidak sadar sampai Kiara sudah bangun dari tadi.
“Kak.” panggil Kiara sontak memecahkan lamuan suaminya.
“Hei sudah bangun? sudah mendingan atau masih pusing?” tanya Raffi karena Kiara tidak mau memikirkan yang aneh aneh tentang dirinya.
“Hemm, sudah. Aku lapar kak. ” jawab Kiara. Sontak membuat kaget Raffi pasalnya ia tidak makan dari tadi.
“Maaf Ki, aku ambilkan makanan dulu ya. Kamu disini aja oke. ” Kiara hanya pasrah mengikuti suaminya dan ia segera bangun membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian. Setelah selesai tak lama Raffi juga membawa nampan berisi makan dan minuman.
“Makan dulu ya, sini.” panggil Raffi menuju sofa meletakkan makanannya di meja.
“Kak Raffi sudah makan?” tanya Kiara kenapa Raffi, sedangkan Raffi menggelengkan kepala sebagai jawaban. Memang Raffi belum makan sedari tadi ia pusing memikirkan Susan.
“Makanlah! ” Kiara menyuapi dirinya, ia juga mengambil makanan berniat menyuapi suaminya.
“Aaaa.” Kiara sendok ke suaminya sontak membuat senyum Raffi langsung memakan suapan dari istrinya.
“Ini terlalu banyak kak buat porsi aku, jadi kita makannya berdua ya, aku yang suapin kakak aja.” sambil senyum manis.
“Baiklah aku tidak bisa menolaknya, jujur saja aku juga sangat lapar sekali sedari tadi tidak makan.” jawab Raffi terus menikmati suapan dari Kiara.
Setalah selesai Kiara membereskan makanan hendak membawa ke dapur namun dilarang oleh Raffi dengan alasan tidak boleh capek. Dengan terpaksa pelayan dirumah yang membawanya.
“Kakak istirahat lah, aku yakin kak Raffi pasti lelah.” sambil menatap suaminya.
“Temani aku, aku ingin tidur.” lalu menarik Kiara agar lebih berdekatan, Kiara tidak menolak justru ia dengan senang hati.
“Tidurlah kak.” perintah Kiara kini perlahan Raffi benar - benar terlelap. Setelah Kiara merasakan nafas Raffi sudah terlalu pertanda ia sudah tidur.
Kiara bangun membuka koper dan mengambil laptopnya. Ia mengirimkan pesan kepada Beni Asisten rumahnya lewat email.
Kiara kini mulai dilanda rasa bosan perlahan ia ikut tertidur ia memberanikan diri memeluk suaminya.
Aku gak tau lagi harus gimana, aku seneng akhirnya kak Raffi sudah mulai menerima aku. Entah ini sandiwara sadar atau tidak aku juga tidak begitu perduli. Aku akan menikmati setiap momen yang diberikan kak Raffi.
Aku juga harus mengatur waktuku untuk lebih baik lagi. Aku akan menjaga apa yang aku punya dan mempertahankan apa yang aku miliki. Walaupun suamiku sendiri mempunyai kekasih aku tidak akan melepaskannya sampai kapanpun.
Kak Raffi maafkan aku, aku sudah banyak lancang dalam urusanmu. Aku tidak akan rela jika kak Raffi pergi. Cukup kedua orangtua ku saja. Jika tidak kehendak mereka aku tidak akan seperti ini kak. Aku menyayangimu suamiku.
Kiara yang sudah diam diam memerintah orang untuk mencari latar belakang suaminya sendiri selama ini. Memang ia tau jika suaminya mempunyai wanita, namanya Susan. Tapi ia tidak mau beurusan dengannya. Ia ingin fokus dengan suaminya sendiri.
Tak terasa matahari sudah hampir tenggelam. Raffi yang bangun terlebih dulu ia tersenyum ia mendapati perempuan yang masih terlelap dalam dekapannya.
Saat tidur dia cantik dan damai.
Ia mengelus rambut Kiara agar memberi nyaman istrinya yang masih saja tidur. Perlahan Kiara mulai terusik saat Raffi terusan mengelus rambutnya.
"Hmmm aww” rengekan Kiara yang mulai terganggu, Raffi hanya bisa tersenyum ia ingin sekali mencium wajah imutnya namun ia tidak mau melakukan dengan terpaksa.
“Apa aku mengganggu mu saat tidur Kiara? ” tanya Raffi dengan khas suara bangun tidurnya.
“iya aku masih sangat mengantuk biarkan aku tidur dulu.” ia mulai menutup matanya perlahan Raffi sontak mencium keningnya.
Dan saat itu juga rasa mengantuk Kiara hilang akibat suaminya diam diam menciumnya.
“Kak, ih kok aku dicium sih!” tergur Kiara yang tidak Terima kenapa suaminya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Febby Fadila
sudah mulai ni roman cinta
2024-06-20
0