Gilang dan Raffi kini tengah selesai makan siang, sesuai perintah semua jadwal dikosongkan. Kini Gilang mengecek cctv masion milik Raffi terkejut karena Kiara seperti di kepung.
“Tuan muda lihat, pelayan dan pengawal pada dihadapan Kiara. Saya rasa Nyonya Kiara kayak mau diserbu jadi mereka di kepung. Kita harus kembali segera saya khawatir terjadi sesuatu.
” ujar Gilang langsung disetujui Raffi.
“15 menit harus sampai, aku khawatir apa yang terjadi dengan istri kecilku ini.” Raffi juga ikut khawatir. Karena cctv Kiara diam dan pengawal bahkan pelayan juga diam. Jadi mereka tidak mendengarkan pembicaraan apapun.
“Tuan sepertinya Nyonya Muda meminta semua orang berkumpul. Sampi penjagaan tidak ada seperti ini.” cemas Gilang. Karena tidak ada satu orang sama sekali.
“Kamu benar, pastikan kejadian ini tidak akan terjadi lagi.” perintah Raffi langsung masuk ke dalam masion.
Kini mereka tengah sibuk memakan Es krim. Bibi sudah menyuruh Kiara untuk tidak terlalu banyak es krim. Namun Kiara bisa saja menolaknya dengan cara membagikan es krim yang sama ke semuanya. Jadi kegiatan mereka sekarang hanya makan es krim sesuai perintah Kiara.
“Kiara, ada apa ini?” tiba - tiba suara Raffi menegangkan semua orang termasuk Kiara sendiri.
“Lho suamiku sudah pulang? Kok tumben banget jam segini pulang kak?” tanya Kiara sambil menghampiri Raffi.
Raffi dengan senang memberi sambutan dari istrinya. Bener saja dia jangan celemotan memakan es krim dengan cepat Raffi mengusapnya dengan tangannya.
Membuat Kiara malu lalu memeluk Raffi karena suaminya ini selalu membuat malu. Namun Raffi kini malahan marah.
“Kalian semua disini kerja bukan berkumpul seperti ini. Bagaimana bisa keamanan sampai tidak ada. Kalau terjadi dengan istri saya gimana? Kalian mau tanggungjawab?” Terlihat emosi sekali Raffi membentak semuanya. Kiara pertama kali mendengar bentakan tersebut hanya meringis. Karena memang Kiara trauma akan bentakan.
“Kak aku yang minta mereka semua. Karena aku ingin sekalian berkenalan dengan mereka kak. Udah kak jangan marai mereka.” Kiara kini merasa bersalah kepada mereka semua karena ia yang sendiri tadi memaksa mereka.
“Gak bisa gitu Kiara. Keamanan dan keselamatan kamu penting. Bagaimanapun juga aku gak mau kejadian ini terjadi lagi. Kamu harus berjanji denganku.” jawab lembut Raffi dengan Kiara. Karena Raffi menyadari Kiara takut akan ia terlihat emosi seperti tadi.
“Iya kak aku minta maaf ya. Kalian semua maafkan aku karena kalian dimarahin suamiku jadi kalian boleh kembali dan tunggu bentar.” Kiara membagikan es krim untuk ke 5 kalinya. Mereka bingung harus mengambilnya atau tidak.
“Ayo ambil biar kalian semangat bekerja.” perintah Kiara namun tak ada mereka yang menerima karena tatapan tajam Raffi sangat takut.
“Kak Raffi jangan kayak gitu mereka takut.” Kiara menyadari mereka ketakutan.
“Bibi tolong bagikan ke semuanya. Karena aku ingin es krim ku segera habis.” Perintah Kiara kini dia harus mengurus suaminya.
“Baik Nyonya, sebaiknya Anda dan Tuan Muda istirahat di kamar.” ujar Bibi kepada Kiara.
“Terimakasih bibi. Kak ayo ke kamar, Kiara mau nanya sesuatu dengan kakak.” mau tak mau Raffi menuruti istrinya.
“Kiara berjanji padaku kejadian ini tidak akan terulang lagi. Bisa bisa kamu dalam bahaya kalau kayak tadi Ki.” Raffi terus khawatir dia benar benar merasa gagal menjaga Kiara.
“Engga kak, semua baik baik saja. Justru aku ingin menghafal wajah mereka semua.” jawab Kiara menggengam tangan suaminya.
“Tidak perlu, tidak akan ada penyusup masuk di dalam sini.” ujar Raffi.
“Iya deh kak, aku sebenarnya tadi hanya kesal saja dengan kak Raffi. Bisa bisanya beli es krim sebanyak itu.” kesal Kiara mengingat tentang es krim lagi.
“Tapi kamu suka kan? Atau varian rasanya kurang banyak? Bisa kak Raffi datangkan sekarang juga. ” goda Raffi kepada Kiara.
“Kak bisa gak sih gak usah buang buang uang. Sangat banget di buang uangnya kak.”
“Gapapa Kiara asal kamu senang, aku gapapa harus banyak berkorban.” Raffi tersenyum karena melihat Kiara murung perkara ea krim.
“Kok tumben pulang cepet kak?” tanya Kiara dengan penasaran karena Raffi kalau pulang selalu malam.
“Iya karena aku lihat penjagaan masion tidak ada aku khawatir denganmu Kiara.” jelas Raffi.
“Hmm iya kak, maafin Kiara udah bertindak ceroboh kayak tadi ya.” Kiara sambil menundukkan kepala karena merasa bersalah dengan suaminya.
“Sudah tidak apa. Gimana kegiatan kamu hari ini? Suka dengan es krimnya atau kurang?” Tanya Raffi karena tidak mau membuat Kiara bersedih.
“Kesel kak, karena mereka semua dari tadi gak mau nurut sama aku. Terus setelah aku makan siang baru mau berkumpul. Rasanya ingin ku buang semuanya.” kesal Kiara terus cemberut karena dia tidak ada temannya.
“Sudah jangan marah lagi ya. Kamu boleh ditemani dengan Bibi Kiara jadi kamu gak akan sendiri oke.”
“Iya kak untung Bibi selalu ada saat aku butuhkan.” jawab Kiara sambil tersenyum karena beruntung Bibi selalu mengawasinya.
“Baiklah aku ke kamar mandi dulu Ki.” Raffi segera membersihkan diri menuju kamar mandi. Kiara segera mengambil pakaian santai milik suaminya.
Gilang terus mengawasi apa yang terjadi dia bingung kenapa Kiara menghafalkan wajah pengawal dan pelayan di masion ini.
Atau memang ada penyusup di masion ini. Aku harus waspada tentang keamanan masion ini. Batin Gilang terus memikirkan tindakan Kiara seperti tadi.
Kini mereka sama sama sibuk dengan dirinya. Kiara masih sibuk memakan es krim miliknya ia menyuruh Bibi tua mengambil banyak es krim miliknya.
Kiara menikmati es krimnya. Sedangkan Gilang terus menyelesaikan pekerjaannya dengan laptop. Kiara sambil memain game dengan asik sendiri.
Tak luput Raffi memperhatikan istrinya namun perlahan pergerakannya menjadi tak ada suara. Benar saja Kiara tertidur sambil memakan es krim.
“Dasar anak kecil makan es krim belepotan kayak gini.” Raffi dengan telaten membersihkan sisa es krim di mulutnya. Lalu Raffi memperbaiki posisi tidur Kiara agar terlihat lebih nyaman lagi.
Raffi yang sudah menyelesaikan pekerjaannya lalu menyusul istrinya tidur dan memeluknya dari belakang. Membuat keduanya tertidur terlelap.
Matahari sudah tak terlihat jam menunjukkan pukul 8 malam. Raffi sudah segar dan bangun 2 jam yang lalu. Namun tak ingin membangunkan istrinya yang masih tidur.
Raffi masih menunggu istrinya bangun di sampingnya. Kiara tampak tidak mau bangun karena terlihat sangat pulas sekali.
Raffi dengan gemas mencium bibir mungilnya agar Kiara bangun. Dan benar saja Kiara bangun.
“hummm.... ” rengek Kiara saat membuka mata dan tersenyum mendapatkan suaminya di sampingnya.
“Kiara bangun yuk, sudah malam kita makan malam segera.” Raffi menyuruh bangun dan merapikan rambut Kiara yang menutupi wajah cantiknya.
“Aku tidur selama itu?” Kiara kaget karena sudah malam. Dia tidur sangat lama sekali.
“Iya Kiara kamu terlihat nyenyak sekali saat tidur tadi. Jadi aku gak tega bangunin kamu tadi.” jawab Raffi memang tidak ingin membangunkan Kiara.
“Baiklah kak aku mau mandi dulu, biar ku terlihat segar dan tidak mengantuk lagi.” jawab Kiara bangun dan menuju kamar mandi.
“Tunggu Ki, biar aku siapkan air hangat dulu. Kamu disini dulu ya, biar gak dingin mandinya.” Kiara hanya menurut dan Raffi menyiapkan air hangat untuk dirinya.
Sekarang kak Raffi sudah berubah banyak, dia juga mau menuruti untuk membuat aku jadi lebih baik. Dan laporan tentang Susan mantannya juga tidak terlihat. Semoga bisa kaya gini terus. Kiara senang karena Raffi sudah banyak perhatian dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments