Es Krim Part 2

Gilang dan Raffi kini tengah selesai makan siang, sesuai perintah semua jadwal dikosongkan. Kini Gilang mengecek cctv masion milik Raffi terkejut karena Kiara seperti di kepung.

“Tuan muda lihat, pelayan dan pengawal pada dihadapan Kiara. Saya rasa Nyonya Kiara kayak mau diserbu jadi mereka di kepung. Kita harus kembali segera saya khawatir terjadi sesuatu.

” ujar Gilang langsung disetujui Raffi.

“15 menit harus sampai, aku khawatir apa yang terjadi dengan istri kecilku ini.” Raffi juga ikut khawatir. Karena cctv Kiara diam dan pengawal bahkan pelayan juga diam. Jadi mereka tidak mendengarkan pembicaraan apapun.

“Tuan sepertinya Nyonya Muda meminta semua orang berkumpul. Sampi penjagaan tidak ada seperti ini.” cemas Gilang. Karena tidak ada satu orang sama sekali.

“Kamu benar, pastikan kejadian ini tidak akan terjadi lagi.” perintah Raffi langsung masuk ke dalam masion.

Kini mereka tengah sibuk memakan Es krim. Bibi sudah menyuruh Kiara untuk tidak terlalu banyak es krim. Namun Kiara bisa saja menolaknya dengan cara membagikan es krim yang sama ke semuanya. Jadi kegiatan mereka sekarang hanya makan es krim sesuai perintah Kiara.

“Kiara, ada apa ini?” tiba - tiba suara Raffi menegangkan semua orang termasuk Kiara sendiri.

“Lho suamiku sudah pulang? Kok tumben banget jam segini pulang kak?” tanya Kiara sambil menghampiri Raffi.

Raffi dengan senang memberi sambutan dari istrinya. Bener saja dia jangan celemotan memakan es krim dengan cepat Raffi mengusapnya dengan tangannya.

Membuat Kiara malu lalu memeluk Raffi karena suaminya ini selalu membuat malu. Namun Raffi kini malahan marah.

“Kalian semua disini kerja bukan berkumpul seperti ini. Bagaimana bisa keamanan sampai tidak ada. Kalau terjadi dengan istri saya gimana? Kalian mau tanggungjawab?” Terlihat emosi sekali Raffi membentak semuanya. Kiara pertama kali mendengar bentakan tersebut hanya meringis. Karena memang Kiara trauma akan bentakan.

“Kak aku yang minta mereka semua. Karena aku ingin sekalian berkenalan dengan mereka kak. Udah kak jangan marai mereka.” Kiara kini merasa bersalah kepada mereka semua karena ia yang sendiri tadi memaksa mereka.

“Gak bisa gitu Kiara. Keamanan dan keselamatan kamu penting. Bagaimanapun juga aku gak mau kejadian ini terjadi lagi. Kamu harus berjanji denganku.” jawab lembut Raffi dengan Kiara. Karena Raffi menyadari Kiara takut akan ia terlihat emosi seperti tadi.

“Iya kak aku minta maaf ya. Kalian semua maafkan aku karena kalian dimarahin suamiku jadi kalian boleh kembali dan tunggu bentar.” Kiara membagikan es krim untuk ke 5 kalinya. Mereka bingung harus mengambilnya atau tidak.

“Ayo ambil biar kalian semangat bekerja.” perintah Kiara namun tak ada mereka yang menerima karena tatapan tajam Raffi sangat takut.

“Kak Raffi jangan kayak gitu mereka takut.” Kiara menyadari mereka ketakutan.

“Bibi tolong bagikan ke semuanya. Karena aku ingin es krim ku segera habis.” Perintah Kiara kini dia harus mengurus suaminya.

“Baik Nyonya, sebaiknya Anda dan Tuan Muda istirahat di kamar.” ujar Bibi kepada Kiara.

“Terimakasih bibi. Kak ayo ke kamar, Kiara mau nanya sesuatu dengan kakak.” mau tak mau Raffi menuruti istrinya.

“Kiara berjanji padaku kejadian ini tidak akan terulang lagi. Bisa bisa kamu dalam bahaya kalau kayak tadi Ki.” Raffi terus khawatir dia benar benar merasa gagal menjaga Kiara.

“Engga kak, semua baik baik saja. Justru aku ingin menghafal wajah mereka semua.” jawab Kiara menggengam tangan suaminya.

“Tidak perlu, tidak akan ada penyusup masuk di dalam sini.” ujar Raffi.

“Iya deh kak, aku sebenarnya tadi hanya kesal saja dengan kak Raffi. Bisa bisanya beli es krim sebanyak itu.” kesal Kiara mengingat tentang es krim lagi.

“Tapi kamu suka kan? Atau varian rasanya kurang banyak? Bisa kak Raffi datangkan sekarang juga. ” goda Raffi kepada Kiara.

“Kak bisa gak sih gak usah buang buang uang. Sangat banget di buang uangnya kak.”

“Gapapa Kiara asal kamu senang, aku gapapa harus banyak berkorban.” Raffi tersenyum karena melihat Kiara murung perkara ea krim.

“Kok tumben pulang cepet kak?” tanya Kiara dengan penasaran karena Raffi kalau pulang selalu malam.

“Iya karena aku lihat penjagaan masion tidak ada aku khawatir denganmu Kiara.” jelas Raffi.

“Hmm iya kak, maafin Kiara udah bertindak ceroboh kayak tadi ya.” Kiara sambil menundukkan kepala karena merasa bersalah dengan suaminya.

“Sudah tidak apa. Gimana kegiatan kamu hari ini? Suka dengan es krimnya atau kurang?” Tanya Raffi karena tidak mau membuat Kiara bersedih.

“Kesel kak, karena mereka semua dari tadi gak mau nurut sama aku. Terus setelah aku makan siang baru mau berkumpul. Rasanya ingin ku buang semuanya.” kesal Kiara terus cemberut karena dia tidak ada temannya.

“Sudah jangan marah lagi ya. Kamu boleh ditemani dengan Bibi Kiara jadi kamu gak akan sendiri oke.”

“Iya kak untung Bibi selalu ada saat aku butuhkan.” jawab Kiara sambil tersenyum karena beruntung Bibi selalu mengawasinya.

“Baiklah aku ke kamar mandi dulu Ki.” Raffi segera membersihkan diri menuju kamar mandi. Kiara segera mengambil pakaian santai milik suaminya.

Gilang terus mengawasi apa yang terjadi dia bingung kenapa Kiara menghafalkan wajah pengawal dan pelayan di masion ini.

Atau memang ada penyusup di masion ini. Aku harus waspada tentang keamanan masion ini. Batin Gilang terus memikirkan tindakan Kiara seperti tadi.

Kini mereka sama sama sibuk dengan dirinya. Kiara masih sibuk memakan es krim miliknya ia menyuruh Bibi tua mengambil banyak es krim miliknya.

Kiara menikmati es krimnya. Sedangkan Gilang terus menyelesaikan pekerjaannya dengan laptop. Kiara sambil memain game dengan asik sendiri.

Tak luput Raffi memperhatikan istrinya namun perlahan pergerakannya menjadi tak ada suara. Benar saja Kiara tertidur sambil memakan es krim.

“Dasar anak kecil makan es krim belepotan kayak gini.” Raffi dengan telaten membersihkan sisa es krim di mulutnya. Lalu Raffi memperbaiki posisi tidur Kiara agar terlihat lebih nyaman lagi.

Raffi yang sudah menyelesaikan pekerjaannya lalu menyusul istrinya tidur dan memeluknya dari belakang. Membuat keduanya tertidur terlelap.

Matahari sudah tak terlihat jam menunjukkan pukul 8 malam. Raffi sudah segar dan bangun 2 jam yang lalu. Namun tak ingin membangunkan istrinya yang masih tidur.

Raffi masih menunggu istrinya bangun di sampingnya. Kiara tampak tidak mau bangun karena terlihat sangat pulas sekali.

Raffi dengan gemas mencium bibir mungilnya agar Kiara bangun. Dan benar saja Kiara bangun.

“hummm.... ” rengek Kiara saat membuka mata dan tersenyum mendapatkan suaminya di sampingnya.

“Kiara bangun yuk, sudah malam kita makan malam segera.” Raffi menyuruh bangun dan merapikan rambut Kiara yang menutupi wajah cantiknya.

“Aku tidur selama itu?” Kiara kaget karena sudah malam. Dia tidur sangat lama sekali.

“Iya Kiara kamu terlihat nyenyak sekali saat tidur tadi. Jadi aku gak tega bangunin kamu tadi.” jawab Raffi memang tidak ingin membangunkan Kiara.

“Baiklah kak aku mau mandi dulu, biar ku terlihat segar dan tidak mengantuk lagi.” jawab Kiara bangun dan menuju kamar mandi.

“Tunggu Ki, biar aku siapkan air hangat dulu. Kamu disini dulu ya, biar gak dingin mandinya.” Kiara hanya menurut dan Raffi menyiapkan air hangat untuk dirinya.

Sekarang kak Raffi sudah berubah banyak, dia juga mau menuruti untuk membuat aku jadi lebih baik. Dan laporan tentang Susan mantannya juga tidak terlihat. Semoga bisa kaya gini terus. Kiara senang karena Raffi sudah banyak perhatian dengannya.

Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menikah Dengan Terpaksa
3 Mulai Perhatian
4 Lembaran Baru
5 Raffi Masih Dingin
6 Persiapan Pelepasan Sekolah
7 Pamit
8 Tentang Susan Kekasih Raffi
9 First Kiss
10 Sarapan
11 Mengungkapkan Kebohongan
12 Kantor
13 Makan Siang Tertunda
14 Membela Wanita Lain
15 Roti Panggang
16 Es Krim
17 Es Krim Part 2
18 Makanan Beracun
19 Dendam
20 Keributan Di Kantor
21 Perasaan Cinta Kiara
22 First Date Kiara dan Raffi
23 Serangga yang Meresahkan
24 Akhir dari Semuanya
25 Menantu Kesayangannya
26 Rencana Kiara
27 Gagal
28 Rencana Mario
29 Flashback Kejadian di Hotel
30 Belanja dengan Mertua
31 Masalah di Perjalanan
32 Kiara dalam Bahaya
33 Tiba-tiba Sakit
34 Bunga Kupu-kupu
35 Kerjasama Nona Levs
36 Pergi Diculik
37 Tak Berdaya
38 Permainan Kiara
39 Sifat Kejam Beni
40 Drama Kiara
41 Dibalik Fakta
42 Rencana Bulan Madu
43 Hamil
44 Pantai
45 Sate Ayam
46 Ayam Goreng
47 Berkunjung ke Makam
48 Kembali Ke Mansion
49 Kabar Hamil
50 Bayi Kura-kura
51 Perselisihan Nona Levs
52 Membujuk Bumil
53 Baikan
54 Matahari
55 Apa Kabar Matahariku?
56 Kemarahan Raffi
57 Sadar Akan Kehilangan
58 Kesedihan Raffi
59 Akhir dari Michelle
60 Mencoba Memperbaiki
61 Kita Pisah
62 Flashback ( part 1 )
63 Flashback ( part 2)
64 Perjalanan Baru
65 Jalan ke Zoo
66 Dia Kembali
67 Cerita dengan Beni
68 Selesai dan Perkenalan
69 Cinta yang Besar
70 Menikmati Cake
71 Tentang Gilang
72 Acara Weekend
73 Roti Bakar
74 Memetik Hasil
75 Firasat Buruk
76 Kecelakaan
77 Berjuang Hidup dan Mati
78 Lahir Baby Lucu
79 Hadiah dari Tuhan
80 Berjuang tanpa Bantu
81 Bahagia dengan Mereka
82 Rasa Cinta Raffi
83 Persiapan Pulang
84 Sambutan Kedatangan
85 Tidak akan Menyesal
86 Sakit
87 Suami yang Baik
88 Meu Menikah Denganku?
89 Perdebatan di Jalan
90 Mencari Review Makanan
91 Review Makanan
92 Kekhawatiran Beni
93 Tidak Pernah Salah
94 Kebahagiaan dengan Uang
95 Nela Sakit
96 Alena yang Sopan
97 Rasanya Menjadi Nyamuk
98 Salah Menaruh Perasaan
99 Berjuang Mendapatkan Cinta
100 Kekhawatiran Akan Terjadi
101 Waktu Berjalan
102 Masalah Freya
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menikah Dengan Terpaksa
3
Mulai Perhatian
4
Lembaran Baru
5
Raffi Masih Dingin
6
Persiapan Pelepasan Sekolah
7
Pamit
8
Tentang Susan Kekasih Raffi
9
First Kiss
10
Sarapan
11
Mengungkapkan Kebohongan
12
Kantor
13
Makan Siang Tertunda
14
Membela Wanita Lain
15
Roti Panggang
16
Es Krim
17
Es Krim Part 2
18
Makanan Beracun
19
Dendam
20
Keributan Di Kantor
21
Perasaan Cinta Kiara
22
First Date Kiara dan Raffi
23
Serangga yang Meresahkan
24
Akhir dari Semuanya
25
Menantu Kesayangannya
26
Rencana Kiara
27
Gagal
28
Rencana Mario
29
Flashback Kejadian di Hotel
30
Belanja dengan Mertua
31
Masalah di Perjalanan
32
Kiara dalam Bahaya
33
Tiba-tiba Sakit
34
Bunga Kupu-kupu
35
Kerjasama Nona Levs
36
Pergi Diculik
37
Tak Berdaya
38
Permainan Kiara
39
Sifat Kejam Beni
40
Drama Kiara
41
Dibalik Fakta
42
Rencana Bulan Madu
43
Hamil
44
Pantai
45
Sate Ayam
46
Ayam Goreng
47
Berkunjung ke Makam
48
Kembali Ke Mansion
49
Kabar Hamil
50
Bayi Kura-kura
51
Perselisihan Nona Levs
52
Membujuk Bumil
53
Baikan
54
Matahari
55
Apa Kabar Matahariku?
56
Kemarahan Raffi
57
Sadar Akan Kehilangan
58
Kesedihan Raffi
59
Akhir dari Michelle
60
Mencoba Memperbaiki
61
Kita Pisah
62
Flashback ( part 1 )
63
Flashback ( part 2)
64
Perjalanan Baru
65
Jalan ke Zoo
66
Dia Kembali
67
Cerita dengan Beni
68
Selesai dan Perkenalan
69
Cinta yang Besar
70
Menikmati Cake
71
Tentang Gilang
72
Acara Weekend
73
Roti Bakar
74
Memetik Hasil
75
Firasat Buruk
76
Kecelakaan
77
Berjuang Hidup dan Mati
78
Lahir Baby Lucu
79
Hadiah dari Tuhan
80
Berjuang tanpa Bantu
81
Bahagia dengan Mereka
82
Rasa Cinta Raffi
83
Persiapan Pulang
84
Sambutan Kedatangan
85
Tidak akan Menyesal
86
Sakit
87
Suami yang Baik
88
Meu Menikah Denganku?
89
Perdebatan di Jalan
90
Mencari Review Makanan
91
Review Makanan
92
Kekhawatiran Beni
93
Tidak Pernah Salah
94
Kebahagiaan dengan Uang
95
Nela Sakit
96
Alena yang Sopan
97
Rasanya Menjadi Nyamuk
98
Salah Menaruh Perasaan
99
Berjuang Mendapatkan Cinta
100
Kekhawatiran Akan Terjadi
101
Waktu Berjalan
102
Masalah Freya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!