Kekuatan dahsyat api dan es surgawi, kini meledakkan kekuatan sejatinya, yang tidak berbatas.
Semua belenggu, semua serangan yang datang dari 7 Roh Dewa pedang suci.
Tidak ada yang sanggup menghentikan kekuatan ledakan tenaga Api dan Es surgawi, yang di gabungkan jadi satu.
Satu persatu roh dewa pedang suci, yang memberikan dukungan. hancur sirna oleh ledakan kekuatan api dan es surgawi.
Setiap tetua memilki karakteristik masing masing.
4 tetua tubuhnya condong memilki hawa Yang lebih kuat, sedangkan sisa 3 lainnya, Hawa Yin yang lebih kuat.
4 Tetua dengan Hawa Yang lebih kuat, segera mendapatkan serangan dari kekuatan ledakan tenaga es surgawi.
Sedangkan 3 Tetua lainnya, yang hawa Yin nya lebih kuat, mereka segera menerima Ledakan Kekuatan Api surgawi .
"Boooommm..!" Boooommm..!"
"Boooommm..!" Boooommm..!"
"Boooommm..!" Boooommm..!"
"Boooommm..!"
Begitu ledakan dahsyat terjadi, 7 tetua terpental jatuh dari udara, dengan tubuh terbanting diatas tanah
4 Tetua terlihat mengigil di atas tanah, tidak mampu bergerak, dengan tubuh di selimuti oleh lapisan es tipis.
Sedangkan 3 lainnya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, meski api sudah berhasil mereka padamkan, dengan bergulingan diatas tanah .
Dengan kalahnya 7 tetua sekte Pedang Suci, maka berakhirlah misi yang hendak di jalankan oleh kelompok mereka.
Mereka mengalami kerugian yang tidak sedikit, yang mati ya mati, yang cedera ya cedera, yang luka parah dan lumpuh, menjadi tahanan pun cukup banyak.
Nan Thian kembali melayang turun di atas tanah dan berkata,
"Bila kalian berjanji bertobat, menarik dukungan dari Zhang Shizheng.."
"Aku akan memberikan kalian satu jalan kehidupan meninggalkan tempat ini, dan sekte kalian harus menutup diri.."
"Bila tidak, kalian semua akan di tahan oleh pasukan keamanan kota Nan Jing.."
"Kalian tinggal menunggu keputusan hukuman dari pihak militer.."
"Saat itu, meski aku ingin menolong kalian, aku juga tidak akan mampu.."
Ucap Nan Thian sambil menunggu jawaban dari Fang La.
Fang La mengedarkan pandangannya sejenak kesekeliling.
Kemudian dia menghela nafas panjang dan berkata,
"Tolong lah ke 7 tetua kami, aku berjanji padamu, akan menarik dukungan dari Zhang Shizheng.."
"Mulai kini dan seterusnya sekte pedang suci, akan menutup diri, dan putus hubungan dengan dunia luar.."
Nan Thian mengangguk dan berkata,
"Baiklah aku harap kamu pegang janjimu, bila tidak pertemuan berikutnya.."
"Aku tidak akan bersikap lunak seperti hari ini lagi.."
Selesai berkata tanpa menunggu jawaban dari Fang La dan yang lainnya.
Nan Thian dengan cepat berubah menjadi tujuh bayangan, masing masin bayangan menarik kembali energi api dan es surgawi yang bertahan di dalam tubuh ke 7 tetua.
Di mana energi itu, menghambat dan membuat energi murni mereka ber 7 terkunci.
Hal ini membuat mereka menjadi sangat tersiksa, oleh hawa dingin dan panas didalam tubuh mereka yang tidak stabil.
Sesaat kemudian ke 7 bayangan Nan Thian menghilang, kembali menyatu kedalam diri Nan Thian .
Ke 7 tetua akhirnya mulai bisa bergerak normal dan bernafas lega.
Fang La dan yang lainnya segera bergegas pergi membantu para tetua mereka, untuk bangkit berdiri.
Sebelum pergi Fang La menoleh kearah Nan Thian dan berkata,
"Anak muda, bagaimana dengan nasib para murid murid ku, yang tertawan oleh pasukan keamanan kota.."
Nan Thian menghela nafas panjang dan berkata,
"Aku akan mengurusnya, yang penting ingat janji mu."
Fang La menjura penuh hormat kearah Nan Thian , lalu dia memimpin rombongan nya bergerak meninggalkan tempat itu.
Fang Ning sebelum pergi mengikuti kakeknya, dia menghentikan langkahnya sejenak.
Dia menoleh kearah Nan Thian melemparkan senyum manis dan berkata,
"Terimakasih Yue Ta Sia, meski kamu terkadang terlihat sangat bajingan.."
"Tapi aku yakin, pada dasarnya kamu adalah orang baik.."
"Bila ada jodoh, kita akan bertemu kembali.."
"Sampai jumpa.."
Selesai berkata Fang Ning pun melesat pergi mengejar kearah rombongan kakeknya.
Nan Thian sendiri tidak tahu mau berkata apa, dia hanya menghela nafas panjang sambil tersenyum sedih.
"Yang tidak harus datang terus datang, yang di nantikan malah sirna.."
"Mengapa aku tetap belum bisa melepaskan belenggu derita ini..?"
Ucap Nan Thian pelan.
Kim Kim yang duduk dengan kedua kaki menggantung di pinggiran menara, langsung menjawabnya.
"Berkeluh kesah tiada guna, sudah tahu cinta akan datangkan petaka.."
"Tapi masih saja serakah dan ingin terus tebar kharisma."
"Kamu hanya akan membuat semakin banyak, wanita dan gadis di dunia ini terluka.."
"Karena derita cinta.."
"Bertanya pada langit, bertanya pada bumi, apa itu cinta..?'
"Darimana asal nya Cinta..?"
"Cinta adalah sesuatu yang lembut dan indah, tapi oleh si bodoh berambut putih, dia ubah menjadi derita dan petaka.."
"Darimana asal cinta, cinta muncul karena ulah si goblok berambut putih, yang sok tebar kharisma, di depan para wanita yang haus akan cinta.."
"Hi...hi..hi..hi..!"
"Bagus tidak puisi baru ku itu..!?"
Nan Thian menoleh kearah menara, di mana Kim Kim berada.
Dengan wajah datar, Nan Thian berkata,
"Bagus kentut, mulut mu yang bau tidak berbunyi itu akan jauh lebih baik.."
Selesai berkata, tanpa menghiraukan Kim Kim yang nakal, duduk diatas sana menertawainya.
Nan Thian memilih pergi menjauhi menara.
Nan Thian memilih pergi menghampiri sebuah pohon besar yang rindang, di sana Nan Thian duduk santai.
Sambil menanti pasukan keamanan kota tiba.
Begitu mereka tiba, dan berjalan menghampirinya, Nan Thian langsung menunjukkan lencana tanda pengenal nya, yang dia terima dari Zhu Yuan Zhang sebelum berangkat ke Nan Jing.
Melihat lencana tersebut, kepala komandan pasukan keamanan segera menjatuhkan diri berlutut di hadapan Nan Thian .
"Maaf kami tidak tahu tuan Yue ada di sini, sehingga terlambat memberikan sambutan.."
Ucap kepala komandan itu penuh hormat.
Nan Thian segera membantunya berdiri dan berkata,
"Tidak apa apa, tidak perlu peradatan.."
"Saat ini aku membutuhkan sedikit bantuan mu.."
"Apa itu tuan Yue ?"
Tanya kepala komandan pasukan itu bersemangat.
Nan Thian sambil tersenyum canggung berkata,
"Beberapa malam yang lalu, ada penyusup kota, aku sudah melumpuhkan mereka semua.."
"Kini mereka semua menjadi tahanan.."
"Tadi aku ada janji dengan pimpinan mereka, yang sudah bertobat.."
"Jadi aku ingin meminta bantuan mu untuk tolong lepaskan mereka semuanya.."
"Ini...apa tuan Yue yakin..?"
Tanya kepala komandan pasukan itu ragu ragu.
Tahanan yang tidak mudah di tangkap, kini malah mau di lepaskan begitu saja.
Bagi dia sebagai orang militer, ini tindakan yang agak sulit diterima akal sehat.
Nan Thian mengangguk pelan dan berkata,
"Aku sangat yakin, bantulah saya untuk itu.."
"Secepatnya masalah itu harus kita selesaikan, karena setelah ini kita masih harus pikirkan bagaimana cara menghadapi Lu Zhen dengan 50.000 pasukannya.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Agus Nawardi
Yng namanya Janji pasti harus ditepati
2023-03-22
7
Bernadeth Meilan
pemuda baik hati
2023-03-17
2
~Kaipucino°®™
Semangat teruusss Thorrr 📢📢📢
2023-02-01
3