Nan Thian bangkit berdiri dari posisi duduk bersila nya, dia balas menjura kearah Xu Da dan berkata,
"Panglima Xu Da tak perlu berlebihan, nama besar anda, aku mana berani mensejajarkan diri.."
"Aku bukan pendekar besar, nama ku Yue Nan Thian, kakak ku Yue Lin sama seperti Panglima Xu Da, mengabdi pada Yang Mulia Zhu Yuan Zhang.."
"Kalian baru pantas menyandang nama Ta Engsiong.."
"Karena telah berkontribusi banyak untuk rakyat dan negara.."
Ucap Nan Thian merendah.
Xu Da buru buru balas menjura dan berkata dengan canggung,
"Yue Ta Sia berbicara berlebih, kami hanya menjalankan tugas dan perintah atasan saja.."
Xu Da kemudian menatap Nan Thian dengan serius dan berkata,
"Yue Ta Sia mengapa bisa muncul di sini dan tepat waktu menyelamatkan kami dari kepungan Aur dan api..?"
Nan Thian tersenyum tenang dan berkata,
"Kedatangan ku saat ini, adalah untuk mencari informasi tentang keberadaan kakak ku.."
"Sekaligus ingin bergabung dengan nya, memberikan sedikit kontribusi ku, untuk rakyat dan negara ini mengusir penjajah..'
"Bila Panglima Xu Da tak berkeberatan, mohon bantu berikan sedikit informasi tentang keberadaan kakak ku.."
"Aku tentu akan sangat berterima kasih untuk itu.."
Ucap Yue Nan Thian sopan.
Xu Da terbelalak kaget tidak percaya dengan ucapan Yue Nan Thian barusan .
Dia di dalam hati berpikir, ini adalah sebuah kesempatan emas yang jarang ada.
Bisa mendapatkan bantuan dan dukungan dari jagoan seperti Nan Thian , misi mereka kedepannya tentu akan menjadi jauh lebih mudah.
Chen You Liang hari ini sudah menjadi salah satu contoh nyata.
Bila hari ini tidak ada kontribusi dari Nan Thian, mereka pasti akan mengalami kekalahan tragis.
Dia segera berkata,
"Tentu,..tentu saja aku tahu."
"Panglima Yue Lin saat ini sedang ada di markas bersama Yang Mulia.."
"Yue Ta Sia ingin bergabung dengan kami, itu adalah suatu berkah besar buat kami."
"Kami tentu akan menyambutnya dengan gembira.."
"Bila Yang Mulia tahu, tentu juga akan sangat bergembira karena nya "
"Mari mari aku akan segera mengantar Yue Ta Sia kesana."
Ucap Xu Da bersemangat.
Sambil melangkah menjadi penunjuk jalan, Xu Da kembali berkata,
"Yue Ta Sia sekali lagi terimakasih, hari ini bukan ada anda, tentu kami tidak akan
begitu mudah menghancurkan pasukan Chen You Liang."
"Yue Ta Sia bahkan telah membantu kami menewaskan panglima andalan nya, juga menewaskan kedua pengawal pribadinya yang sakti.."
"Aku sudah pernah mendengar cerita saudara Yue Lin tentang Yue Ta Sia.."
"Ternyata lebih dari yang saudara Yue Lin gambarkan."
Yue Nan Thian tersenyum lembut dan berkata,
"Panglima Xu Da terlalu memuji, Nan Thian tetap Nan Thian, aku hanya melakukan apa yang aku bisa saja.."
"Kedepannya aku masih perlu banyak bimbingan dan petunjuk dari panglima Xu Da..."
Ucap Nan Thian merendah.
Xu Da buru buru menggoyang goyangkan tangan nya dan berkata,
"Mana berani, bisa bertemu langsung saja, ini adalah keberuntungan kami."
"Yue Ta Sia perkemahan Yang Mulia Zhu Yuan Zhang tidak begitu jauh dari sini, .."
"Saudara Yue Lin dan putri Ying Mei juga berada di sana, mari kita kesana.."
Ucap Xu Da sambil berjalan menjadi penunjuk jalan.
Nan Thian mengangguk pelan dan berkata,
"Silahkan.. Panglima Xu Da, terimakasih banyak."
Tapi baru saja mereka hendak melangkah pergi, seberkas cahaya kuning melesat dari atas kebawah.
"Kakak..! kakak tega main tinggal saja, ada pesta juga gak ngajak ngajak Kim Kim lagi.."
Ucap seorang gadis muda cantik, yang bukan lain adalah Kim Kim.
Kim Kim adalah jelmaan seekor naga emas, yang sering menemani Nan Thian kemanapun dia pergi.
Xu Da tidak berani sembarangan bicara, dia hanya heran dan kagum dengan cara kemunculan gadis cantik itu.
Sebaliknya Nan Thian menanggapinya dengan santai dan berkata,
"Kamu sedang asyik tidur, aku tidak enak membangunkan mu.."
"Lagipula bukan hal sulit bagi mu, bila ingin menemukan ku.."
"Meski bersembunyi di ujung langit sekalipun, aku tetaplah tidak bisa lepas dari pengamatan mu.."
Kim Kim menanggapi ucapan Nan Thian dengan wajah bersungut sungut menahan kesal.
Dia tahu persis, Nan Thian tidak mengajaknya bukan karena alasan itu.
Nan Thian hanya ingin mencegahnya melahap roh manusia.
Karena sekali dia ikut berperang, pasti lawan tidak akan ada yang selamat.
Dia pasti akan melalap habis seluruh energi dan roh manusia yang menjadi.lawannya.
Berhubung Nan Thian tidak menanggapi respon nya, malah melangkah pergi.
Dengan wajah kesal, Kim Kim terpaksa mengikuti Nan Thian dan Xu Da yang berjalan di depan.
Beberapa saat kemudian mereka akhirnya tiba juga di perkemahan pasukan Zhu Yuan Zhang.
Xu Da langsung membawa Nan Thian dan Kim Kim menuju perkemahan utama Zhu Yuan Zhang.
Xu Da dengan penuh hormat, setelah sampai di depan tenda, dia segera mengajak Nan Thian dan Kim Kim masuk kedalam tenda.
Di dalam tenda terlihat Zhu Yuan Zhang, Ma Siu Ying (Istri ), Yue Lin (Menantu), Zhu Ying Mei (Putri) nama lain Kui Mei, adik seperguruan Yue Lin dan Yue Nan Thian .
Selain Zhu Yuan Zhang dan anggota keluarga terdekat nya, di sana juga hadir beberapa Jendral kepercayaan nya.
Seperti Jendral Tang He, Jendral Lan Yu, dan Jendral Zhang Yu Chun, mereka semua adalah Jendral Jendral pemberani dan gagah perkasa dan sangat loyal terhadap Zhu Yuan Zhang.
Kedatangan Xu Da yang membawa Nan Thian dan Kim Kim segera di sambut baik oleh Zhu Yuan Zhang dan istrinya Ma Siu Ying.
Yue Lin sesaat meragu melihat siapa yang di bawa oleh Xu Da.,
Tapi saat melihat kehadiran si gadis nakal Kim Kim di samping Nan Thian.
Dia langsung segera yakin pemuda berambut putih, itu adalah adik kandung nya.
Yue Lin di dalam hati sangat kaget dan penasaran dengan perubahan yang terjadi pada adiknya itu.
Seingat dia saat pertemuan terakhir mereka, adik nya jelas tidak seperti saat ini.
Rambutnya masih hitam dan tidak ada kerut kerut penderitaan di sudut mata dan keningnya.
Adiknya adalah seorang pemuda yang sangat tampan dan memilki kesaktian yang tak terukur lagi tingginya.
Tapi kini kembali bertemu telah berubah menjadi seperti ini, dia yakin pasti adik nya telah mengalami suatu penderitaan yang amat sangat hebat dalam hidup nya.
Meski penasaran tapi Yue Lin tetap menahan diri, karena di sana ada ayah ibu mertuanya yang berkuasa.
Baik dari sisi pekerjaan maupun pribadi, dia harus menghormati mereka.
Putri Ying Mei, istrinya Yue Lin terus menatap Nan Thian lekat lekat.
Dia tidak mengenali Nan Thian yang berambut putih, tapi dia merasa seperti pernah mengenalnya.
Terutama sepasang alis, dan mata Nan Thian, Ying Mei merasa ada perasaan akrab yang sulit di jelaskan.
Saking heran dan fokusnya Ying Mei bahkan tidak ambil.perduli kehadiran Xu Da dan Kim Kim.
Sepanjang Xu Da menyampaikan laporan ke Zhu Yuan Zhang, akan kemenangan telak mereka atas Chen Yu Liang di Danau Po Yang.
Tetap tidak membuat Ying Mei tertarik untuk mendengarkannya.
Dia masih diam diam selalu menatap kearah Nan Thian dengan penuh penasaran.
Bila tidak ingat di situ ada ayah ibu dan suami nya, mungkin Ying Mei sudah maju menghampiri Nan Thian, untuk bertanya langsung pada Nan Thian mengenai identitas diri nya.
Xu Da langsung maju memberi hormat kearah Zhu Yuan Zhang, dengan berlutut di hadapan nya dan berkata,
"Yang Mulia hamba datang membawa kabar baik, kita telah memenangkan pertempuran di danau Po Yang.."
"Chen You Liang telah tewas terbunuh dalam pertempuran tersebut, begitupula dengan Panglima Ma andalan nya."
"Kini seluruh pasukan Chen You Liang telah menyerahkan diri, tunduk pada kita.."
"Ajudan ku sedang memimpin mereka semua menyusul kemari ."
"Semua kemenangan ini adalah berkat jasa besar bantuan dari Yue Nan Thian Ta Sia,. adik kandung nya, panglima Yue Lin."
Ucap Xu Da memberikan penjelasan secara singkat.
Zhu Yuan Zhang segera maju membantu Xu Da, untuk bangun berdiri di hadapannya, dan berkata,
"Bangunlah saudara ku, kalian semua telah bekerja keras.."
Dia kemudian baru kembali melanjutkan berkata, sambil menyapukan pandangannya ke semua, yang hadir di sana dengan serius,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Bima Sakti
lanjut thoooor.. crazy up..✊✊✊✊🔥🔥🔥🔥
2023-05-17
4
Agus
mantap thor
2023-05-03
1
Bernadeth Meilan
adik panglima
2023-03-15
3