Gadis itu mau tidak mau, dengan wajah meringis menahan nyeri, dia harus menuruti langkah Nan Thian, yang sedang bergerak mendekati deretan kamar yang semakin dekat.
Gadis itu semakin ketakutan, karena dia juga tahu, jalan itu adalah jalan menuju kamar penginapan.
Dia semakin takut, Nan Thian nanti benar benar akan melaksanakan ancamannya tadi.
Kalau sampai terjadi, lalu Nan Thian tidak mau bertanggung jawab meninggalkan dirinya begitu saja.
Kemudian dia hamil, Ahhh,.. gadis itu semakin panik dan tidak berani berpikir lagi.
Dia menjadi semakin ketakutan, di hantui oleh bayangan pikiran nya sendiri.
"Kau...kau...kau berani kurang ajar dengan ku,..!"
"Awas kami seluruh sekte pedang suci, tidak akan pernah melepaskan mu..!"
"Kakek ku pasti akan datang mencabut tulang dan nadi mu keluar dari tubuh mu..!'
Ancam gadis itu panik, tanpa dia sadari, dia sudah membuka identitas diri nya dari sekte pedang suci.
Kim Kim pura pura tidak perduli dan berkata,
"Emangnya siapa kakek mu, ? bukannya hanya seorang kakek bau tanah..?"
"Apa mau di takuti, di biarkan pun satu dua tahun lagi juga lewat.."
Gadis itu mempelototi Nan Thian dengan marah dan berkata,
"Kamu tidak tahu tingginya langit tebalnya bumi.."
"Bila ku sebut nama nya, kamu pasti akan terkencing kencing nantinya.."
"Apa ? siapa kamu mau di buat terkencing kencing..?"
"Boleh boleh, sabar ya manis, sebentar di kamar akan aku bantu.."
"Di jamin kamu bakal terpipis pipis dan minta nambah lagi.
Ucap Kim Kim sambil tersenyum genit.
"Kim Kim cukup kamu jangan kelewatan dan merusak nama baik ku..!"
Bentak Nan Thian di dalam sana, dia benar benar gerah dengan ucapan rekannya yang a nonoh itu.
Nan Thian mulai khawatir gadis yang menyamar itu kelak, akan salah paham dengan nya.
Kim Kim menanggapi nya dengan santai dan berkata,
"Udah kamu diam aja, dasar bawel."
"Sebentar lagi informasi komplit, aku juga tidak sudi di sini mewakili manusia kayu seperti kamu ini bicara.."
Nan Thian menghela nafas panjang dan berkata,
"Jaga bicaramu, atau aku akan mengusir paksa kamu dari tubuhku."
"Ya..ya... bawel.."
Jawab Kim Kim cuek.
Di luar sana, gadis itu seketika merah wajahnya, mendengar ucapan Nan Thian yang sangat kelewat batas itu.
Sesaat kemudian, dia langsung berkata,
"Buka telinga mu baik baik, kakek ku itu Dewa Pedang Suci, Fang La..!"
"Sebentar lagi, bila dia tiba tamatlah lah kamu.."
Bentak gadis itu, kembali membongkar lebih lanjut identitas diri nya dan keluarganya.
Nan Thian tidak pernah dengar nama itu, tapi dia yakin kakek gadis ini, pasti kemampuan nya, tidak boleh dianggap remeh.
"Bila kakek mu dan sekte mu sehebat itu, buat apa kalian repot repot kucing kucingan di sini.."
"Kenapa tidak keluar berterang menunjukkan diri.."
"Sembunyi sembunyi begini, bisa terhitung apa, ? menjadi seekor curut saja tidak pantas, apalagi dewa.."
"Ha..ha..ha..ha...!"
Ucap Kim Kim sambil sengaja menertawai gadis itu.
Gadis menyamar itu dengan kesal berkata,
"Kamu tahu apa, bila bukan karena kakak ku yang tidak berguna, terlalu banyak hutang judi dengan Zhang Shizheng.."
"Kami mana Sudi melakukan misi yang seperti maling ayam maling anjing ini.."
"Kamu boleh bicara sesuka mu, tapi saat kakek tiba, kamu akan tahu rasa.."
"Orang orang ku yang tersebar, pasti sudah mengabari kakek, kamu tunggu saja.."
Kim Kim tertawa mengejek dan berkata,
"Boleh saja, aku akan menunggunya, sambil menunggu ayo kita selesaikan semuanya di dalam sana.."
"Saat dia datang belum terlambat aku memanggilnya kakek dan biar dia lihat hasil karya ku, yang akan mencoreng muka dia dan muka seluruh sekte pedang yang tidak suci lagi.."
"Ha..ha..ha..ha..!"
Gadis itu terbelalak pucat dan berkata,
"Kau tidak boleh,..!"
"Bajingan lepaskan aku..!"
teriak gadis itu berusaha meronta .
Sehingga tingkah dia dan Nan Thian mulai menarik perhatian beberapa penghuni penginapan lainnya.
"Kamu teriak,.. teriak dengan puas, tidak akan ada yang menolong mu.."
"Percaya tidak, aku akan menelanjangi mu di sini, bila kamu terus berteriak.."
ancam Kim Kim di samping telinga gadis itu.
Gadis itu seketika terdiam, tidak berkutik lagi mandah di seret seret oleh Kim Kim.
Sambil menyeretnya Kim Kim berkata,
"Tawaran awal masih berlaku, bila kamu ceritakan tugas apa, yang Zhang Shizheng berikan ke kamu dan sekte mu dengan jujur..'
"Aku akan pertimbangkan untuk melepaskan mu ."
"Bila tidak, bersiaplah menjadi pedang tidak suci.."
Gadis itu menelan ludahnya sendiri dan berkata,
"Kamu serius, kamu tidak sedang mempermainkan aku kan..?"
Kim Kim yang merasa kerja keras nya hampir berhasil dia segera berkata,
"Aku berjanji langsung melepaskan mu, bila kamu bercerita dengan jujur.."
"Tapi bila berani main main, mengarang indah, aku akan menjual mu ke rumah bordir setelah aku bosan.."
Ancaman terakhir ini bagaikan petir yang menggelegar di samping telinga gadis itu.
Airmatanya semakin deras mengucur, dengan suara sedikit terisak dia berkata,
"Tugas kami adalah menawan seluruh keluarga Zhu Yuan Zhang dan keluarga semua pembantu setia nya.."
"Termasuk keluarga semua pemimpin kota ini, kami juga di tugaskan untuk menyerang pintu gerbang Utara dari sebelah dalam.
Saat Jendral Lu Zhen dan pasukannya tiba."
"Selain itu kami akan menyamar menjadi pasukan penjaga kota Zhu Yuan Zhang."
"Menyambut kedatangan nya, menggiringnya memasuki gerbang utama."
"Nanti di jalan sempit antara tembok kota lapis pertama dan kedua.."
"Jendral Lu Zhen akan mengurung Zhu Yuan Zhang dan para pembantunya di sana.."
"Memisahkan Zhu Yuan Zhang dan para pembantu utamanya dengan pasukan besar, yang bergerak di belakang nya."
"Begitulah misi dan rencananya.."
Ucap gadis yang sudah jatuh mentalnya itu, dengan jujur.
Kim Kim tersenyum puas, dia segera melesat keluar dari tubuh Nan Thian .
Kembali lagi ke ruang restoran di depan sana, karena jasad kasarnya masih duduk mematung di sana.
Nan Thian yang telah berhasil mengumpulkan informasi dari gadis itu.
Dia juga sungkan terus mencengkram pundak gadis itu.
Nan Thian segera membuat gerakan dorongan lembut, yang langsung memaksa gadis itu melayang mundur menjauh dari nya.
Setelah itu Nan Thian segera membalikkan badannya dan berkata,
"Sampaikan pada kakek mu, bila sekte mu berani menganggu keluarga Zhu Yuan Zhang dan para pembantu setia nya ."
"Aku tidak akan sungkan membasmi nya.."
Selesai berbicara Nan Thian sudah menghilang dari hadapan gadis itu.
Gadis itu sesaat berdiri bengong di sana, tidak tahu harus berbahagia atau bersedih hati.
Melihat Nan Thian pergi begitu saja dari hadapannya .
Sesaat kemudian saat tersadar, dia buru-buru mengeluarkan kembang api tanda bahaya melepaskan nya ke udara, untuk mengundang bala bantuan lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Agus
lucu jg
2023-05-03
5
Bernadeth Meilan
kembang api
2023-03-16
3
Agus Nawardi
🆗🆗🆗🆗🆗🆗🆗🆗🆗🆗
2023-03-16
2