Setelah itu gadis yang menyamar menjadi pria yang aslinya bernama Fang Ning.
Dia segera melesat melompati tembok pembatas halaman samping penginapan.
Saat melewati tembok pagar penginapan, kakinya menotol ringan di sana.
Sehingga di detik berikutnya, dia sudah mendarat di atas genteng rumah penduduk yang di pisahkan sebuah gang kecil.
Dari sana Fang Ning kembali menotol ringan kemudian menghilang di balik wuwungan rumah penduduk.
Nan Thian sendiri setelah kembali ke bagian depan restoran, dia langsung memberi kode agar Kim Kim mengikutinya.
Kim Kim yang sedang nanggung, ingin mencicipi ayam kukus yang baru saja datang .
Dia terlihat tidak rela meninggalkan makanan tersebut begitu saja.
Kim Kim celingukan melihat apa ada orang yang melihatnya, begitu melihat tidak ada yang melihatnya.
Dia langsung membuka mulutnya, seekor ayam utuh itu langsung di masukkan kedalam mulutnya.
Sedetik kemudian saat di muntahkan kembali, hanya tersisa tulang tulang ayam yang terlihat berserakan di atas meja.
Kim Kim buru buru meletakkan sekeping perak diatas meja, lalu menyusul Nan Thian yang sedang berdiri di depan resto menunggunya dengan wajah kurang senang.
Saat keluar dari restoran tanpa memperdulikan mimik wajah Nan Thian.
Kim Kim dengan santai berkata, "Mau kemana kita sekarang..?"
Nan Thian tidak menjawabnya,
Dia langsung berjalan menuju sebuah gang kecil di seberang restoran.
Di gang kecil yang sepi dan agak sedikit tersembunyi, Nan Thian baru berkata,
"Mari kita melakukan pengawasan keamanan komplek kediaman Zhu Yuan Zhang dan para pembantunya dari udara.."
Kim Kim mengangguk lalu dia kembali ke wujud Naga emas nya, begitu Nan Thian sudah duduk diatas punggung nya.
Kim Kim langsung melesat menjadi sebuah cahaya emas terbang keatas menembus awan.
Kim Kim dan Nan Thian dari balik awan terus mengawasi komplek kediaman keluarga Chu dan beberapa jendral bawahan nya.
Dari posisi tinggi mereka bisa mengawasinya secara menyeluruh.
Kebetulan komplek kediaman keluarga Zhu, keluarga Xu, keluarga Tang, keluarga Zhang, keluarga Lan, semuanya letaknya berdekatan.
Komplek kediaman keluarga Zhu berada di tengah, sedangkan keempat Jendral nya mengelilinginya.
Hanya Yue Lin yang tidak memiliki komplek tempat tinggal, karena dia masih tinggal menginduk di kediaman Zhu Yuan Zhang.
Setiap komplek kediaman mereka di depan pintu gerbang ada papan namanya yang tergantung.
Sehingga sangat mudah di kenali, dan di bedakan dengan komplek kediaman keluarga lainnya.
Menjelang malam saat langit mulai gelap, hanya ada penerangan bulan di angkasa.
Puluhan bayangan datang dari 4 penjuru, langsung menghampiri kediaman keluarga Xu, keluarga Tang, keluarga Zhang, keluarga Lan.
Para tamu tidak di undang itu semua nya mengenakan seragam putih dan cadar putih, pedang terhunus berkilauan di tengah tengah suasana kegelapan malam.
Nan Thian yang menyaksikan lawan mulai bergerak segera berkata,
"Kim Kim kamu bantu urus kediaman Zhang dan Lan.."
"Aku akan urus kediaman keluarga Xu dan Tang.."
Kim Kim tanpa menjawab segera melesat pergi dari tempat persembunyian nya.
Nan Thian juga bergerak menyusul mengambil jurusan berlawanan.
Nan Thian mendarat ringan menghadang di hadapan puluhan orang berpakaian putih dan mengenakan penutup wajah putih.
Masing masing dari mereka terlihat mengenakan pengikat kepala yang ada bandulan permata hijau di kening mereka.
Permata itu menunjukkan tingkatan mereka di dalam sekte mereka.
Permata hijau adalah yang paling rendah tingkatannya di dalam sekte mereka, yang di ijinkan untuk terjun kedunia ramai.
Diatas permata hijau ada permata kuning, biru, merah , dan putih.
Tingkatkan tertinggi adalah permata putih, diatas permata putih, adalah ketua dan para tetua sekte yang tidak lagi mengenakan pengikat kepala .
"Siapa kamu berani menghalangi jalan kami..!"
Bentak pemimpin kelompok itu, sambil menggunakan pedangnya menunjuk kearah wajah Nan Thian .
Nan Thian tersenyum dingin dan berkata,
"Aku Yue Nan Thian hari ini khusus datang untuk mencabut nyawa kalian."
Belum selesai ucapan nya, cakar Nan Thian sudah melesat kedepan.
pergerakan cakar Nan Thian di ikuti suara raungan marah Naga Emas.
"Rooaaarrrrrrr..!"
Puluhan orang itu buru buru mengangkat pedang mereka untuk menangkis serangan yang Nan Thian lepaskan.
"Prakkk..!"
"Krekkk..!"
"Bukkk...!"
"Prakkk..!"
"Krekkk..!"
"Bukkk...!"
"Prakkk..!"
"Krekkk..!"
"Bukkk...!"
Terdengar bunyi suara pedang patah beruntun, di susul dengan bunyi tubuh mereka yang terkena hantaman tapak cepat Nan Thian .
Tidak sampai 5 detik, puluhan penyusup itu, kini sudah jatuh tergeletak di atas tanah, diam tidak bergerak.
Setelah mengamankan kediaman Jendral Xu, Nan Thian langsung berpaling dan melesat pergi lihat keadaan di tempat Jendral Tang.
Saat Nan Thian tiba di sana, pertempuran saling serang sudah berlangsung sengit, antara para pelayan dan pengawal kediaman itu dengan puluhan penyusup berpakaian putih.
Melihat situasi tersebut, Nan Thian langsung mengeluarkan ilmu tapak Naga Langit gubahannya sendiri.
"Naga keluar dari sarang .!"
Puluhan Naga Biru merah melesat keluar dari tubuh dan sepasang tapak Nan Thian yang di dorongkan kedepan.
"Blaaarrrr...!"
"Blaaarrrr...!"
"Blaaarrrr...!"
"Blaaarrrr...!"
Naga merah biru berseliweran di sekitar arena, menyerang orang orang berpakaian putih.
Ledakan susul menyusul, saat Naga merah biru yang berseliweran menabrak tubuh para penyusup.
Satu persatu mereka jatuh tergeletak terkapar diatas tanah, tidak ada yang mampu bangkit sama sekali.
Setelah menyelesaikan semua penyusup itu, Nan Thian langsung menghilang dari sana.
Nan Thian pergi ke bagian tengah kediaman keluarga, melakukan patroli berkeliling memastikan keamanan keluarga tersebut.
Di sana Nan Thian bertemu dengan Kim Kim yang juga baru menyelesaikan tugas nya.
Wajah Kim Kim terlihat bersinar sinar penuh semangat.
Nan Thian tahu Kim Kim pasti telah melahap semua roh jiwa lawannya.
Dia tidak bisa menegur Kim Kim, dalam situasi seperti itu, Kim Kim berhak melakukan nya.
Dia sendiri juga tidak mungkin meng cover semuanya tanpa bantuan Kim Kim.
Setelah memastikan keadaan aman, Nan Thian segera mengajak Kim Kim kembali ketempat persembunyian mereka.
Sisa pekerjaan di bawah sana, di bereskan oleh para pengawal dan pelayan keempat keluarga Jendral itu.
Nan Thian dan Kim Kim tidak mau turut campur, juga tidak ingin memperkenalkan diri, yang membuat mereka terikat oleh segala keribetan ucapan terimakasih.
Mereka berdua memilih duduk santai di salah satu wuwungan menara Pagoda, di komplek kediaman istana keluarga Zhu.
Menara 9 tingkat itu adalah bangunan paling tinggi di seluruh kota Nan Jing.
Dari tempat tersebut selain bisa mengawasi sekitar, mereka juga tidak perlu bersembunyi di balik awan, yang hawa dinginnya agak ekstrim, juga harus mengerahkan Qi agar bisa bertahan di sana, agar tidak terjatuh kebawah.
Meski dia bisa duduk santai di punggung Kim Kim, tapi Kim Kim juga perlu memboroskan Qi nya agar bisa melayang di angkasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Bernadeth Meilan
bagus
2023-03-17
5
Agus Nawardi
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-03-16
3
Reymundo Hidayat
jos
2023-03-07
3