Nan Thian pun mulai merasa betah dan nyaman berkumpul dengan kelompok itu.
Nan Thian mulai mengagumi karakter dan wibawa ayah mertua kakak nya itu.
Sehingga dia semakin bertekad ingin turut serta membantu kakaknya dan ayah ibu mertuanya, hingga tugas dan misi mereka tuntas.
Kim Kim sendiri tidak ambil pusing, dia hanya mengikuti saja kemauan dan pertualangan Nan Thian .
Dia sudah sepakat akan membantu Nan Thian, hingga urusan mengusir penjajah ini beres.
Baru Nan Thian akan menemaninya pergi mencari tahu keberadaan Naga hijau saudaranya itu..
Dan untuk urusannya, jelas akan jauh lebih berat, karena mereka harus mengunjungi istana San Qing Kuan, tempat Dewa Agung bersemayam.
Karena menurut kakek Wu dari pulau pelangi, leluhur mereka Wu Song pendekar legenda suling hitam, hanya bisa di temukan di tempat tersebut.
Setelah acara perjamuan selesai, Lan Yu yang mabuk parah, dan mulai ngelantur bicara nya, di gotong oleh Zhang Yu Chun dan Tang He menuju kemahnya.
Sedangkan Xu Da menyusul di belakang mereka dengan langkah sempoyongan.
Yue Lin yang juga terlihat agak mabuk, di bantu oleh Nan Thian dan Ying Mei menuju perkemahan mereka.
Kim Kim mengikutinya dari belakang tanpa banyak bicara.
Setelah mengantar Yue Lin hingga kedalam perkemahan nya.
Nan Thian pun berkata,
"Kakak ipar, selanjutnya tolong bantu jaga kakak.."
"Aku permisi dulu.."
Selesai berkata, Nan Thian segera membalikkan badannya, ingin segera beranjak dari kemah kakaknya.
Ying Mei menoleh sejenak kearah suami dan putrinya yang sedang tertidur lelap.
Dia segera berkata,
"Paman kecil tunggu.."
"Bolehkah kita berbincang bincang sebentar..?"
Tanpa menoleh Nan Thian menahan langkahnya dan berkata,
"Kakak ipar mau bicara apa ?"
"Hari sudah malam, sebaiknya kakak ipar temani kakak ku beristirahat.."
"Bila bukan hal yang sangat mendesak, besok belum terlambat kita bicarakan.."
Ucap Nan Thian dengan suara tenang.
Ying Mei meski sangat ingin tahu tentang diri Nan Thian, tapi setelah Nan Thian berbicara seperti itu.
Dia juga tidak berani memaksanya, jadi dia hanya bisa menghela nafas panjang dan berkata,
"Baiklah Paman kecil, kalau begitu sampai besok saja.."
"Biar aku temani paman kecil sampai kedepan, sekalian aku mau meminta pengawal untuk mengantar paman kecil ke tenda yang sudah di persiapkan.."
Nan Thian mengangguk pelan dan berkata,
"Terimakasih banyak kakak ipar.."
Ying Mei tersenyum lembut dan berkata,
"Tak perlu, itu sudah seharusnya."
"Baik sebagai sahabat, ataupun kakak ipar mu, itu sudah kewajiban ku sebagai tuan rumah.."
Ying Mei segera menemani Nan Thian hingga tiba di depan kemahnya.
Dia lalu mengatur seorang pengawal nya, untuk mengantar Nan Thian dan Kim Kim menuju tenda mereka masing-masing.
Setelah mengaturnya, Ying Mei, baru masuk kedalam tendanya, untuk melihat keadaan suami dan anaknya yang sedang tidur.
Di tempat lain nya, sesaat kemudian Nan Thian dan Kim Kim akhirnya tiba juga di tenda mereka masing-masing.
Mereka menempati tenda yang berseberangan terpisah oleh sebuah jalan selebar 3 meter.
Ukuran. tendanya jauh lebih kecil dari tenda Yue Lin dan Ying Mei.
Tenda mereka juga sedikit lebih kecil dari tenda tenda prajurit lainnya.
Hanya saja tenda prajurit, perbedaan nya, satu tenda mereka, di tempati oleh 10 orang.
Sedangkan Nan Thian dan Kim Kim, satu tenda mereka tempati sendirian, jadi tenda mereka tetap termasuk jauh lebih lega dan lebih berprivasi.
Baik Nan Thian maupun Kim Kim begitu memasuki tenda, tidak ada satupun diantara mereka yang memilih beristirahat.
Mereka berdua langsung memilih untuk duduk bersila, menghimpun hawa sakti langit dan bumi, untuk memulihkan tenaga, serta meningkatkan Siu Lian tenaga sakti mereka.
Hingga saat terdengar bunyi suara burung mulai berkicau, mereka berdua baru menghentikan Siu Lian mereka.
Berjalan keluar dari dalam kemah mereka masing-masing.
Untuk meregangkan otot otot tubuh mereka agar tidak kaku.
Kim Kim sambil meregangkan otot mengedikkan kepalanya kearah Nan Thian .
Tapi Nan Thian yang malas meladeni gadis nakal itu, dia memilih pura pura tidak melihat nya, dan membuang muka kesamping, pura pura sedang merenggangkan otot lehernya.
Kim Kim yang kesal langsung merespon nya dengan juluran lidah.
Nan Thian lagi lagi merespon nya dengan pura-pura tidak melihatnya.
Tapi saat berlalu, dia malah berkata,
"Dasar keturunan ular, malas meladeni mu.."
"Lebih baik aku pergi mandi.."
Setelah itu dengan santai dan wajah tak berdosa, Nan Thian melangkah pergi meninggalkan Kim Kim begitu saja.
Kim Kim yang bisa mendengar ucapan nya dengan jelas, dia langsung membanting kakinya melampiaskan kekesalannya.
Tapi karena masih tidak puas juga, dia akhirnya tidak bisa menahan diri untuk berteriak,
"Yue Nan Thian....!!"
"Awas kamu...!"
Tapi Yue Nan Thian dengan santai, menggunakan kedua jari kelingking nya, menutupi lubang telinga nya, kemudian berlalu dari sana.
Meninggalkan Kim Kim yang segera jadi pusat perhatian para prajurit, yang tinggal di tenda sekitarnya.
Mereka semua pada kaget oleh teriakan Kim Kim barusan.
Sehingga mereka pada keluar dari tenda mereka, untuk memastikan keributan apa, yang baru saja terjadi di luar sana.
Sebagian dari mereka bahkan banyak yang belum berpakaian, hanya mengenakan celana bawahan saja.
Begitu melihat siapa yang ada di hadapan mereka, mereka yang semuanya adalah pria yang sudah lama tidak melihat wanita cantik.
Melihat kecantikan Kim Kim dan bentuk tubuhnya yang aduhai, mereka semua langsung berebutan maju, saling dorong untuk bisa melihat lebih jelas.
Bahkan ada beberapa yang tidak mengetahui asal usul Kim Kim.
Mereka langsung menyiuli nya, dan mengeluarkan kata kata godaan, dan rayuan ceriwis sambil tertawa-tawa.
Kim Kim yang sedang kesal dengan Nan Thian,. seketika menemukan pelampiasan nya.
Sambil tersenyum nakal, dia sengaja bertingkah sedikit sexy, dengan mengibaskan rambutnya yang panjang dan terurai.
Gerakan lehernya yang jenjang, tentu saja sangat menambah sensualitas dan daya tariknya.
Dia juga sengaja berjalan menghampiri mereka dengan langkah lemah gemulai.
Seperti sebatang pohon Yang Liu yang tertiup angin, melenggang lenggok dengan gemah gemulai.
Tentu saja saat Kim Kim melewati mereka, pemuda pemuda itu semakin saling berdesakan, dorong mendorong dan semakin histeris.
Kim Kim tidak ambil pusing dengan sikap mereka, dia terus melangkah melewati deretan tenda prajurit yang berjejer di kanan kiri jalan.
Beberapa prajurit nekad dan kurang ajar, mulai ada yang membuntutinya dari belakang.
Mereka mengikuti langkah Kim Kim, sambil menggunakan kedua tangan mereka meniru lengang lenggok pinggul Kim Kim, yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Saat ada beberapa tangan nakal yang nekad ingin mencubit bokong Kim Kim.
Tiba-tiba Kim Kim berbalik, dan merubah wujud kepalanya menjadi wujud aslinya.
"Rooaaarrrrrrr...!!!"
Saat terkena hembusan angin dari suara raungan Kim Kim, puluhan prajurit yang kurang ajar itu.
Kontan pada terjungkal kaget kebelakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
rasain wkkkkkk
2023-06-11
4
Bernadeth Meilan
pd kaget ya.mjgn gateal
2023-03-15
3
Muslimin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-03-02
2