Meski kejadian tersebut bukan salahnya, tapi Ying Mei tetap saja merasa menyesal dan bersalah.
Dia selalu merasa berhutang dengan Nan Thian, bila tidak dia hadir di Xu San, tentu Nan Thian tidak akan pernah terusir dari Xu San.
Bila tidak terusir dari Xu San, tentu Nan Thian tidak akan masuk Qing Hai Pai.
Tidak masuk Qing Hai Pai tentu tidak akan mengenal Xue Xue, yang memberikan luka dan penderitaan yang tidak kecil untuk nya.
Semua itu satu sama lain saling berkaitan.
Setelah beberapa waktu menunggu, saat menjelang malam akhirnya Yue Lin kembali juga ke tenda nya.
Ketika Yue Lin kembali, Ying Mei dengan sigap segera pergi menyiapkan air mandi dan pakaian ganti buat suaminya di ruangan lain.
Nan Thian dan Kim Kim duduk menunggu dengan sabar, hingga Yue Lin di temani oleh istrinya sudah kembali dalam keadaan bersih dan rapi.
Nan Thian baru bertanya,
"Bagaimana kak,..apa hasil rundingannya.?"
"Kapan kita akan di suruh berangkat..?"
Yue Lin mengambil tempat duduk di hadapan Nan Thian, setelah duduk dia menatap Nan Thian dengan serius dan berkata,
"Menurut kabar informasi terakhir, dari mata mata kita."
"Zhang Shizheng demikian cepat berkembang kekuatan dan kekuasaan nya."
"Bahkan dia berani memisahkan diri dari Yuan dan berani menghadapi invasi Yuan."
"Dia telah berhasil mendapatkan banyak dukungan dari beberapa sekte besar dunia persilatan, yang ada di Su Zhou.."
"Salah satu diantara nya adalah sekte pedang suci dan Qiong Long Shan."
"Selain itu, masih ada beberapa sekte lainnya, yang berasal dari gunung gunung terpencil, di pulau Xishan , yang terletak di tengah tengah danau Tai Hu, yang sangat luas."
"Mereka juga ikut memberikan dukungan pada Zhang Shizheng."
Ucap Yue Lin serius.
Setelah menghabiskan secawan air, mengurangi rasa kering di tenggorokannya, dia baru kembali melanjutkan ceritanya,
"Kelihatannya sekali ini pertempuran nya, akan melibatkan sekte sekte dunia persilatan Su Zhou, untuk ikut serta meramaikan peta pertempuran.."
"Untuk mencapai Kota Su Zhou sendiri, ada beberapa daerah penting yang harus kita lewati."
"Daerah daerah ini menjadi basis militer pertahanan Zhang Shizheng.."
"Diantaranya adalah Chang Su, Tai Cang, Wu Jiang, Zhang Za Gang.."
"Kita harus bisa menguasai keempat wilayah ini, baru kemudian menunju Wu Xi'an.."
"Baru kita bisa mengepung Su Zhou, memastikan Zhang Shizheng tidak bisa lagi kabur melarikan diri.."
"Itulah garis besar strategi kita, tapi pelaksanaan nya menjadi tidak mudah, karena hadir nya sekte sekte dunia persilatan itu.."
Yue Lin kembali mengisi cawan nya minum seteguk baru kembali berkata,
"Saat ini ada informasi darurat lainnya, Jendral Lu Zhen, salah satu Jendral andalan Zhang Shizheng, selain ketiga adiknya.
Sedang bersiap menyeberangi sungai Wu Jiang.."
"Setelah mendarat di pesisir selatan Wu Jiang, dia akan bergerak menyerang Kota Nanjing, ibukota kerajaan kita.."
"Malam ini juga, kami sudah di perintahkan untuk segera kembali kekota Nan Jing, bersiap siap menghadapi invasi pasukan Lu Zhen, yang kabarnya membawa sekitar 50.000 personil."
Ucap Yue Lin menutup penjelasannya.
"Ini situasi darurat suami ku, terlambat sedikit rakyat Nan Jing akan menderita karenanya.."
Ucap Ying Mei sedikit kaget mendengar informasi dari suaminya.
Yue Lin mengangguk membenarkan dengan wajah serius.
Kim Kim yang dari tadi bersikap cuek cuma membersihkan kukunya saja.
Sepanjang Yue Lin bercerita, kini tiba tiba dia buka suara.
"Itu mudah, asalkan adik mu memberi ijin, 50.000 datang 50.000 binasa.."
"Aku bisa berikan jaminan itu.."
Nan Thian langsung menginjak kaki Kim Kim.
"Aduh...!"
Jerit Kim Kim tertahan sambil menahan nyeri di kakinya.
Tanpa memperdulikan ekspresi Kim Kim, Nan Thian langsung berkata,
"Jangan perdulikan dia, biasa anak kecil suka bermimpi dan membual.."
"Kau..! Siapa..!"
"Aduhhhh...!"
Kim Kim baru ingin buka mulut membantah, kakinya kembali diinjak lebih keras, sambil di bejek bejek.
Sehingga rasa sakitnya semakin hebat, hingga dia tidak mampu berbicara.
Nan Thian langsung nyambung berkata,
"Bila seperti itu, marilah kita cepat bersiap siap kembali ke Nan Jing."
"Agar tidak sampai terlambat.."
"Kakak tolong sampaikan ke Yang Mulia, agar bisa membantu memastikan keamanan di Nan Jing.."
"Biarlah aku berangkat duluan, bersama Kim Kim, biar kami ambil jalan pisah dari sini.."
Yue Lin mengangguk dan berkata,
"Baiklah kak, nanti akan aku sampaikan,.. hati hati di jalan.."
Yue Lin sadar sepenuhnya kemampuan adiknya, jadi dia tidak khawatir untuk nya.
Setelah saling memberi hormat, Nan Thian segera meninggalkan kemah Yue Lin, di ikuti oleh Kim Kim yang terlihat berjalan dengan kaki pincang pincang.
Sepanjang jalan tidak berhenti Kim Kim mengoceh dan menyumpah nyumpah Nan Thian .
Tapi Nan Thian tidak menghiraukan nya, dia terus melangkah cepat meninggalkan perkemahan militer Zhu Yuan Zhang.
Begitu tiba di tempat sepi, dia segera menunggangi Kim Kim, yang kembali berubah wujud menjadi seekor Naga Emas.
Langsung melesat keangkasa bergerak kearah Utara, sesuai dengan arah yang di tunjuk oleh Nan Thian.
Dari danau Po Yang di perlukan jarak tempuh sekitar dua Minggu untuk tiba di Nan Jing.
Tapi oleh Kim Kim hanya perlu waktu semalam suntuk, menjelang matahari terbit.
Dia dan Nan Thian sudah berada di depan pintu gerbang selatan kota Nan Jing.
Nan Thian dan Kim Kim yang sudah kembali ke wujud manusia nya.
Mereka segera bergabung dengan penduduk, yang mulai ramai mengantri untuk memasuki kota tersebut.
Mengikuti antrian, melewati pemeriksaan, Nan Thian dan Kim Kim akhirnya berhasil memasuki kota Nan Jing tanpa kesulitan.
Setelah berhasil masuk, Nan Thian langsung bergerak menuju pintu gerbang Utara.
Untuk mencari tahu informasi di sana.
Nan Thian memilih masuk kesebuah kedai arak, untuk mencari informasi.
Dan pilihan nya cukup tepat, di sini dia justru mengumpulkan sejumlah informasi penting.
Di antaranya Nan Thian mendapat kabar bahwa pasukan Lu Zhen sudah mulai mendarat di pesisir selatan Wu Jiang.
Mereka sedang bersiap siap untuk bergerak cepat menyerang Nan Jing, memanfaatkan situasi di mana Zhu Yuan Zhang dan seluruh pasukannya sedang berada di danau Po Yang.
Selain itu mata Nan Thian yang jeli, segera menangkap, pergerakan beberapa orang orang yang miliki gerak gerik mencurigakan.
Di mantel yang mereka kenakan di punggung masing masing, ada sebuah sulaman pedang putih yang mengeluarkan cahaya putih berkilau.
Melihat hal itu, Nan Thian pun diam diam bergerak mengikuti nya.
Di setiap sudut, Nan thian selalu meyaksikan pertemuan kelompok itu, dengan anggota lain, yang tersebar di setiap sudut kota Nan Jing.
Bila sudah menyampaikan tugas dan propaganda mereka, mereka dengan cepat segera membubarkan diri, mengambil jurusan yang berbeda-beda.
Nan Thian sangat yakin kelompok ini, pasti akan membuat kericuhan, untuk mengacau di dalam kota.
Kemungkinan mereka inilah sekte pedang suci dari Qiong Long Shan.
Bila pasukan Lu Zhen tiba, dan mulai menyerang pintu gerbang Utara.
Ada kemungkinan mereka akan mencoba menguasai dan membuka pintu gerbang buat mendukung Lu Zhen dan pasukannya bergerak memasuki kota Nan Jing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Bernadeth Meilan
pedang suci
2023-03-16
7
Agus Nawardi
🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙
2023-03-16
2
Muslimin
seru
2023-03-02
2