Dua Ekor Naga Emas merah dan Biru, bergerak menerjang kearah Ta Mo dan Er Mo.
Sekali ini Nan Thian meningkatkan kekuatan nya, dengan mengisinya dengan Qian Kun Im Yang Sen Kung, yang lebih dahsyat.
Ta Mo dengan kabut merah nya membentuk perisai untuk menahan Naga emas biru.
Sedangkan Er Mo dengan kabut putihnya, membentuk perisai berusaha menahan Naga emas merah.
Suang Mo, terus terdesak mundur oleh terjangan Naga emas merah dan biru.
Kedua kakek itu, kini mulai sadar pemuda rambut putih ini bukan pemuda sembarangan.
Melihat cahaya merah biru dan lingkaran Pat Kwa, yang muncul di atas kepala dan kaki Yue Nan Thian.
Suang Mo yang terdesak berteriak hampir bersamaan,
"Bocah apa hubungan mu dengan Ping Huo Ta Sia ?"
Yue Nan Thian sambil tersenyum tenang berkata,
"Beliau adalah kakek paman guru ku, kenapa, apa kalian juga mengenal nya..?"
Mendengar jawaban Yue Nan Thian , Suang Mo seketika berubah raut wajahnya.
Mereka terlihat gelisah dan celingak celinguk melihat ke sekitar mereka.
Setelah memastikan di sana tidak ada siapapun.
Suang Mo langsung mengempos seluruh kekuatan mereka.
Menambah kekuatan daya dorongan tapak mereka, memaksa Naga emas biru dan merah terpental mundur.
Setelah itu, mereka berdua tanpa di komando langsung membalikkan badan melesat meninggalkan Danau Po Yang.
Keselamatan yang paling penting, mereka sudah tidak sempat berpikir untuk Chen You Liang tuan mereka lagi.
Inilah kesetiaan yang di dapatkan dengan iming iming harta, mengharapkan bantuan dari kaum sesat.
Berbeda dengan kaum putih dan netral, yang menjaga nama baik dan loyalitas.
Kaum sesat hanya berhitung lewat untung dan rugi, bila mereka merasa rugi.
Setiap saat mereka bisa saja berkhianat sesuka hati mereka.
Begitu pula dengan Suang Mo, begitu mereka tahu Yue Nan Thian adalah murid Ping Huo Ta Sia, yang sangat mereka segani.
Mereka segera memilih langkah seribu, meninggalkan arena pertarungan.
Hanya saja sayangnya mereka tidak mengenali kedahsyatan dari jurus kedua Yue Nan Thian ini.
Jurus ini justru bukan berbahaya pada serangan pertama, jurus ini akan lebih mematikan pada serangan membaliknya.
"Rooaaarrrrrrr..!"
Setelah Naga emas biru dan merah terpental, kedua Naga tersebut segera bergerak membalik, berubah menjadi dua berkas cahaya melesat bagaikan kilat menuju dua arah.
Suang Mo yang sedang melarikan diri memunggungi nya, terlambat menyadarinya.
Saat mereka menyadarinya, kedua cahaya itu sudah menembus punggung mereka berdua, lalu cahaya itu melesat keluar dari dada Suang Mo.
"Arggghhh...!"
Jerit ngeri Suang Mo langsung memenuhi tempat tersebut, sebelum kemudian kedua orang itu, tubuhnya terjerambab jatuh ke permukaan danau.
Tenggelam kedalam danau dengan permukaan danau berubah warna menjadi merah.
Sedangkan kedua cahaya yang menembus tubuh Suang Mo, cahaya merah dan biru itu, kemudian bergerak kembali masuk menyatu kedalam tubuh Yue Nan Thian.
Yue Nan Thian setelah berhasil menewaskan Suang Mo, dia mengedarkan pandangannya melihat perkembangan situasinya.
Melihat kapal kapal perang Chen You Liang, bergerak dari dua arah.
Sedang menjepit kapal kapal perang Zhu Yuan Zhang dari dua arah.
Sedangkan di seberang nya, di kejauhan sana, dia melihat ada sebuah kapal besar, yang sedang mengamati situasi perang di atas danau itu.
Dari sebuah ruangan, yang posisinya paling tinggi, dari sana terlihat ada sebuah kepala terjulur keluar dari sebuah jendela kecil, untuk melihat situasi peperangan.
Yue Nan Thian segera menebak, orang itu pastilah Chen You Liang, tidak mungkin salah lagi.
Yue Nan Thian segera menjejakkan sebelah kakinya diatas air.
"Plakkkk..!"
Sebatang anak panah, yang sedang mengambang diatas air, segera melayang di udara.
Dengan satu kibasan tangan nya, panah itu langsung meluncur cepat melebihi kecepatan peluru.
Langsung tertuju ke sasaran, di mana kepala itu berada.
"Wuttttttt...!"
"Singggg..!"
"Creebbbb..!"
"Arggghhh..!'
Jerit Orang di balik jendela tertahan, tubuhnya langsung terpental kemudian jatuh tergeletak, dengan sekitar bersimbah darah.
Orang itu memang Chen You Liang raja dinasti baru, yang dia beri nama Han.
Kini dia sudah bukan siapa siapa lagi, apapun yang sudah dia raih dan perjuangkan selama ini.
Kini semuanya sudah tidak berguna, karena dia sepenuhnya telah pergi meninggalkan dunia fana.
Setelah menghabisi Chen You Liang, Yue Nan Thian segera melesat kearah sisi kanan yang paling kritis keadaan nya.
Dengan melepaskan pukulan yang mengeluarkan cahaya hitam melesat cepat menuju kapal kapal perang Chen You Liang.
Tidak lama kemudian kebakaran hebat di kapal kapal perang Chen You Liang pun terjadi.
Kepanikan di pihak pasukan Chen You Liang karena kapalnya mengalami kebakaran hebat.
Membuat serangan dari sisi kanan macet, tidak lagi berlanjut.
Melihat keadaan tersebut, Nan Thian langsung melesat ke sisi kiri.
Di sini dia melakukan hal yang sama dengan, yang dia lakukan di sisi kanan tadi.
Dalam waktu singkat kapal kapal perang Chen You Liang di sisi kiri pun kembali mengalami kebakaran hebat.
Persis dengan yang terjadi di sebelah kanan tadi.
Dalam kericuhan tersebut sepasang mata Nan Thian, yang tajam.
Kembali melihat seseorang yang berpenampilan seragam berbeda, sedang sibuk mengatur barisan pasukan, yang kapal kapalnya sedang mengalami kebakaran hebat.
Yue Nan Thian kembali menendang kakinya keatas air danau.
"Plakkkk..!"
Sebatang tombak segera melayang di hadapannya.
Yue Nan Thian lalu mengibaskan tangannya.
"Wutttt..!"
"Singggg...!"
Tombak meluncur cepat laksana kilat, langsung menerjang dada target.
"Crebbb..!"
"Arggghhh..!"
"Brukkk..!"
Tombak berhasil menembus seragam perang Jendral itu, Jendral itu adalah Jendral Ma.
Jendral kepercayaan Chen You Liang.
Jendral Ma langsung jatuh tergeletak dengan posisi miring, dadanya tersate tombak dari Yue Nan Thian, hingga menembus punggung.
Dengan tewasnya Jendral Ma keadaan pasukan Chen You Liang semakin kacau dan tidak terkontrol.
Mereka akhirnya pada melemparkan senjata, mengibarkan bendera putih, menyerah pada pasukan Zhu Yuan Zhang yang di pimpin oleh Xu Da.
Yue Nan Thian sudah tidak mencampuri sisanya, dia biarkan Xu Da mengaturnya sendiri.
Yue Nan Thian memilih duduk santai bersila di tepi danau Po Yang menunggu penanggung jawab pasukan Zhu Yuan Zhang muncul di tepi danau tersebut.
Tidak perlu menunggu lama, sudah terlihat sebuah perahu kecil dengan tiga penumpang, bergerak cepat membelah danau menuju kearah Yue Nan Thian .
Seorang pria berusia 30 an berkulit sedikit gelap, dengan sepasang mata lebar, pandangan mata yang menunjuk kan kejujuran nya.
Dia berjalan dengan langkah lebar menghampiri Yue Nan Thian.
Pria tersebut menjura kearah Nan Thian dan berkata,
"Saya Xu Da pimpinan sayap kanan pasukan Zhu Yuan Zhang, di sini saya memberi hormat dan mengucapkan terimakasih atas bantuan Ta Sia terhadap kami semua.."
"Bila Ta Sia tidak berkeberatan, boleh kah kami tahu siapa nama dan julukan Ta Sia yang terhormat..?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Ahmad Sobari
bags Carita nya
2024-11-11
0
Jojok Supriyanto
Alur cerita yg enak dibaca, tidak berbelit2...
2023-10-20
2
Agus
oooh,ternyata cerita ini ada kaitannya dgn pendekar api dan es,seru ni
2023-05-03
3