Kim Kim dengan gerakan santai, meregangkan otot, kemudian berbaring di atas wuwungan genting, berbantalkan kedua telapak tangannya sendiri.
sambil menatap bintang di langit.
Baru saja dia berbaring, tiba tiba terlihat kembang api, meledak di udara.
Ledakan kembang api itu membantu mengusir kegelapan malam yang mulai larut.
Melihat hal itu Kim Kim langsung menunjuk nya dan berkata,
"Apa itu..?"
Nan Thian yang sedang duduk bersila, juga sedang melihat kearah yang sama dengan arah yang di tunjuk oleh Kim Kim.
Nan Thian menghela nafas dan berkata,
"Kelihatannya kita kembali akan sibuk."
"Gelombang kedua kemungkinan sebentar lagi akan tiba ."
"Bersiaplah.."
Ucap Nan Thian sambil bangkit berdiri dengan kedua tangan di gendong di balik punggung.
Kim Kim langsung menyusul berdiri di samping Nan Thian, dan menyapukan pandangannya kebawah sana, mencoba menembus kegelapan malam.
Sesaat kemudian Nan Thian dan Kim Kim tanpa berkata-kata, mereka berdua sudah melesat kedua arah terpisah.
Kim Kim mendarat di sebuah cabang jalan, menuju kediaman keluarga Zhang dan keluarga Lan.
Sedangkan Nan Thian mendarat di sisi berlawanan, tepat di sebuah jalan raya, yang menjadi mulut jalan menuju kediaman keluarga Xu dan keluarga Tang.
Dihadapan Nan Thian berdiri puluhan orang, yang lagi lagi berpakaian putih dengan penutup wajah berwarna putih.
Perbedaan nya dengan rombongan tadi terlihat pada bandulan pengikat kepala di kening mereka, yang kini berwarna kuning .
Begitu melihat Nan Thian menghalangi perjalanan mereka.
Berbeda dengan sebelumnya.
Kelompok ini tanpa bertanya, langsung menggerakkan pedang mereka dalam bentuk barisan formasi 555431.
Bergerak cepat menyerang Nan Thian, secara berganti gantian dengan pedang mereka, yang mendatangkan angin bercuitan membelah udara malam yang dingin.
"Cuittt..!"
"Cuittt..!"
"Cuittt..!"
"Cuittt..!"
"Cuittt..!"
Melihat lima orang terdepan telah terbang dengan pedang di tangan menyerang nya.
Nan Thian pun tidak bersungkan dengan mereka.
"Naga keluar dari sarang..!"
5 Naga biru merah, melesat keluar dari tubuh Nan Thian menyambut 5 pendatang pertama.
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
Terdengar bunyi pedang, seperti sedang berbenturan keras dengan benda logam keras.
Bunga api berpijar di udara, di susul dengan 5 tubuh terlihat terpental kebelakang.
Mereka berlima tidak sanggup menahan kekuatan benturan itu.
"Rooaaarrrrrrr...!"
Naga merah biru masih terus bergerak menyusul mereka.
ke 5 orang yang terpental kebelakang, punggung mereka di tahan oleh 5 saudara yang berada di belakangnya.
Ke 5 saudara yang membantu menahan punggung rekannya, agar leluasa membantu menahan tubuh rekan nya.
Mereka melepaskan pedang di tangan mereka, terbang untuk menyambut kedatangan 5 ekor naga biru merah, yang bergerak mendekati kearah mereka.
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
"Trangggg..!"
Kembali terjadi benturan yang jauh lebih dahsyat, yang mengakibatkan kelima batang pedang, yang di lontarkan hancur berkeping-keping di kembalikan kearah pemilik pedang tersebut.
5 orang yang punggungnya di sambut oleh rekan rekannya, mereka di dorong terbang kembali kedepan, menyusul pedang yang di hancurkan oleh Naga biru merah.
Kelima orang itu terbang kedepan, melesat seperti mata bor. menembus pecahan pedang, yang sedang menerjang kearah mereka.
Putaran pedang mereka berlima yang bergerak seperti mata bor, berhasil membongkar returan pecahan pedang di hadapan mereka.
Lalu sekali lagi kembali berbenturan dengan kelima Naga merah biru ciptaan Nan Thian .
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
Serangan mereka berlima tetap saja tidak cukup kuat menahan terjangan 5 Naga merah biru.
Sekali ini bukan lagi 5 yang terpental ke belakang, tapi mereka bersepuluh semuanya ikut tersapu oleh angin ledakan dahsyat benturan energi.
5 orang di lapis ketiga segera bergerak maju menggantikan rekan mereka yang sedang terpental.
Mereka dengan kompak menusukkan pedang mereka, yang mengeluarkan cahaya putih untuk menghalau Naga merah dan biru.
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
5 orang ini berhasil menahan serangan. 5 Naga merah biru.
3 orang di belakang mereka datang menyusul memberikan tebasan pedang yang mengeluarkan cahaya putih menerjang kearah leher naga merah biru.
Orang terakhir muncul memberikan tebasan horisontal, mengejar 5 Naga merah biru yang sedang terdesak mundur.
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Wuttttttt...!"
"Bressss..!"
Serangan orang terakhir berhasil membuat lima naga merah biru terpental mundur kembali ke Nan Thian.
Nan Thian dengan tenang menyerap kembali kekuatan nya.,
Lalu dia membalas dengan jurus,
"Naga meradang berbalik arah, ."
Muncul lagi 18 ekor naga merah biru berseliweran di sekitar tubuh Nan Thian.
Sebelum kemudian semuanya melesat kedepan, mengincar semua lawannya, yang berkerja sama dalam bentuk formasi.
19 orang penyusup, mencoba bertahan mati matian dengan segenap kemampuan mereka.
Mereka berusaha menahan kekuatan serangan Nan Thian.
Dengan susah payah, akhirnya mereka berhasil membuat serangan 18 Naga emas merah biru terpental membalik kearah Nan Thian .
Tapi setelah terpental balik, dan berputaran beberapa kali di udara.
Ke 18 Naga emas biru merah meluncur turun dari atas kebawah.
Menerjang kearah 18 lawan mereka dengan kekuatan berlipat ganda.
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
"Boooommm..!"
Kembali terjadi ledakan dahsyat yang mengakibatkan 19 orang itu jatuh terbanting keras diatas lantai berbatu yang keras.
Mereka masing-masing terlihat memumtahkan darah segar dari mulutnya.
mereka sama sekali tidak ada yang mampu bangkit berdiri, untuk memberikan perlawanan.
Setelah pertempuran berhenti, pasukan keamanan kota segera berlarian menghampiri tempat itu, untuk melakukan pengepungan.
Nan Thian sendiri kembali sudah menghilang dari sana, dia sudah kembali untuk bersantai di puncak pagoda.
Pasukan keamanan kota segera meringkus 19 orang penyusup itu, lalu mereka Giring pergi dari sana.
Untuk di masukkan kedalam penjara tahanan kota.
Di puncak menara Pagoda, saat Nan Thian mendarat di sana, dia di sambut oleh Kim Kim yang sedang berbaring santai di sana.
"Kenapa begitu lama ?"
"Apa kamu sudah lupa dengan ilmu ilmu mu, yang begitu banyak .?"
Ucap Kim Kim sambil tersenyum mengejek.
Nan Thian tidak terlalu menanggapi sindiran yang di lontarkan oleh Kim Kim.
Dia lebih memilih duduk diam bersila, memusatkan panca inderanya, mempersiapkan pertarungan yang masih panjang.
Nan Thian tidak berani meremehkan kekuatan lawannya. jadi dia selalu bersikap hati hati.
Tidak mau sembarangan menghamburkan kekuatan tidak perlu.
Apalagi saat menghadapi rombongan pembuka, seperti rombongan pertama dan kedua tadi.
Sesuai dugaan Nan Thian tidak lama berselang, di udara kembali muncul kembang api.
Tak lama kemudian dari dua arah, terlihat muncul dua kelompok yang masing masing terdiri dari lima orang saja.
Ciri ciri kelompok ini kembali di bedakan dengan batu Kumala berwarna biru, yang menempel di kening mereka.
Melihat lawan kembali datang dan kali ini mereka cuma berlima, Nan Thian dan Kim Kim kembali melesat ke bawah.
Sesaat kemudian mereka sudah muncul di hadapan lawan mereka masing masing, yang mengenakan pengikat kepala berhiaskan permata biru di keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Agus Nawardi
Lanjut...
2023-03-16
6
Reymundo Hidayat
gasak
2023-03-07
3
Muslimin
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2023-03-02
1