Mereka juga belajar dengan rajin dan memilki kemajuan pesat, setelah menerima pengarahan dan petunjuk dari Nan Thian.
Zhang Yu Chun yang lebih berbakat dalam ilmu silat, karena memilki Kekuatan alami, fisik dan tenaga kuat.
Perkembangan nya jauh lebih cepat dari Tang He.
Nan Thian sibuk melatih, Kim Kim yang sebenarnya sudah lama tiba di tempat itu.
Dia memilih mencari sebuah pohon rindang, untuk duduk bersandaran di sana, sambil menikmati makanan yang dia ambil dari dapur.
Nan Thian juga tahu, tapi dia tidak menegur dan menghiraukan temannya yang satu itu.
Karena dia tahu makin di ladeni, temannya itu akan semakin tiada habisnya.
Nan Thian terlihat cukup sibuk karena pasukan yang di latihnya cukup banyak.
Dia hanya memberikan pelatihan dasar agar lebih efektif pergerakan mereka menyerang dan bertahan.
Bila berhadapan dengan ahli silat, tetap saja ilmu ini, tidak bisa bantu banyak.
Tapi bila terjadi di Medan tempur, yang berperang dengan tenaga kasar, ilmu dasar ini akan menjadi bekal yang sangat efektif bagi mereka mengalahkan lawan dan mempertahankan diri.
Menjelang siang, Xu Da Yue Lin mulai hadir, bahkan Lan Yu yang belum sepenuhnya pulih pun ikut hadir.
Zhu Yuan Zhang yang menyusul belakangan bersama istrinya.
Dia terlihat sangat puas dan kagum, dengan cara pelatihan yang Nan Thian berikan.
Di bawah petunjuk Nan Thian , semua pergerakan jadi terlihat begitu natural dan cepat, tidak lagi kaku.
Saat pasukan nya bergerak, menyerang maupun bertahan, pergerakan mereka menjadi jauh lebih gesit.
Setelah memasuki tengah hari, saat para pasukan mulai kelelahan berlatih.
Yue Lin segera menghampiri adiknya dan berkata,
"Adik ku kita sudah lama tidak bermain main, ayo kita bermain main sejenak.."
Nan Thian sebenarnya ingin menolaknya, tapi dia khawatir kakak nya nanti malah tersinggung.
Jadi dia akhirnya menganggukkan kepalanya dan berkata,
"Boleh kak, silahkan.."
"Mau di mana kita main mainnya ."
"Di sini saja, di sini cukup luas.."
Ucap Yue Lin cepat.
Dia terlihat sangat antusias dan bersemangat.
Yue Lin selesai berucap, dia sudah langsung memasang kuda kuda, dan menghimpun hawa sakti.
Bersiap untuk melakukan serangan kearah Nan Thian .
Angin berkesiur berputaran di sekitar tubuh Yue Lin, pasir di sekitarnya berputar putar terbawa angin mengelilingi sekitar tubuhnya.
7 Bola cahaya matahari juga terlihat berputaran di sekitar badannya.
Ini menunjukkan Yue Lin sudah mencapai LV 7 tenaga sakti 9 mataharinya.
Nan Thian menanggapinya dengan tenang, dia terlihat bersikap santai.
Tidak melakukan pergerakan apapun untuk menyambut serangan yang akan dilepaskan oleh kakaknya.
Semua yang hadir di sekeliling lapangan, terlihat antusias menanti pertunjukan adu ilmu tingkat tinggi tersebut.
Semua yang hadir sudah tahu, kemampuan Yue Lin, atasan mereka yang tidak bisa di anggap main main.
Mereka kini hanya ingin menyaksikan bagaimana cara Nan Thian menghadapi nya.
Zhu Yuan Zhang dan istrinya juga ikut menonton dengan tegang.
Sedangkan Kim Kim yang sedang berbaring bersandarkan pohon, dia sempat membuka matanya, melihat sebentar.
Tapi hanya sekilas saja, setelah itu dia langsung berkata,
"Dasar tidak tahu batasan kemampuan sendiri ."
Selesai bicara, dia langsung kembali memejamkan matanya.
Mencoba meneruskan tidurnya, dia seolah olah tidak mau ambil perduli dengan pertarungan yang akan segera berlangsung.
"Hyaaahhh...!"
"Enam Naga keluar dari sarang..!"
Teriak Yue Lin sambil membentangkan kedua tangannya melebar ke samping, dengan kedua telapak tangan terbuka di dorongkan kedepan.
6 Naga emas melesat keluar dari tubuhnya, langsung melesat menerjang ganas kearah Nan Thian.
Nan Thian memutar mutar kedua tangannya di depan dadanya, membentuk perisai berbentuk Pat Kwa dengan cahaya merah biru.
Perisai itu terbentuk oleh kekuatan tenaga pelindung Im Yang Sen Kung.
Serangan 6 Naga emas Yue Lin yang dahsyat langsung terhisap masuk kedalam pusaran Pat Kwa pelindung Nan Thian.
Semua kesiur angin yang menderu deru, dalam sekejap mata, hilang tak berbekas.
Yue Lin terbelalak kaget melihat kemampuan adiknya saat ini.
Kini Yue Lin pun sadar, ternyata selisih kemampuan diantara mereka, sungguh jauh berbeda.
Bahkan ayah nya sekalipun, kemungkinan sudah bukan lagi tandingan adiknya ini, apalagi dia.
Sambil tersenyum malu, Yue Lin menyimpan kembali Kekuatan nya dan berkata,
"Adik, kakak menyerah.."
"Kakak benar benar tidak tahu diri, kakak hanya mencari malu sendiri.."
Ucap Yue Lin tersenyum pahit.
Sejak mereka kecil, dia selalu percaya diri, kemampuan dan bakatnya jauh diatas adiknya.
Tapi kini setelah sama sama dewasa, semua sudah terbukti dengan jelas.
Dia bukanlah apa apa, bila di bandingkan dengan adiknya ini.
Perbedaan mereka terlalu jauh hingga sulit diperbandingkan lagi.
Bila adiknya mau, mungkin hanya cukup menyentil kan jari saja, dia sudah terkapar di atas tanah.
Nan Thian terlihat agak sedikit tidak enak hati, dia segera menghampiri dan menepuk bahu kakaknya dan berkata,
"Kak semua hanya terjadi secara kebetulan saja, tidak usah di pikirkan.."
"Mumpung saat ini semua sedang beristirahat, bagaimana bila kita pamit dengan Yang Mulia sejenak.."
"Pergi mencari tempat ngobrol enak, agar kita bisa bebas ngobrol bebas di sana.."
Yue Lin mengangguk setuju, dia segera mengajak Nan Thian untuk berpamit dengan ayah mertuanya.
Setelah nya, Yue Lin segera membawa Nan Thian, ke sebuah sungai dangkal kecil, yang letak nya tidak terlalu jauh dari perkemahan mereka.
Di sana mereka berdua melepaskan sepatu, duduk berendam kaki di aliran sungai dangkal, berair jernih yang melewati tempat itu.
"Adik Ilmu mu itu tadi apa namanya? kelihatannya sangat hebat.."
"Apa ilmu itu di khususkan hanya untuk bertahan, atau juga bisa dipergunakan untuk menyerang."
Tanya Yue Lin penasaran.
Nan Thian menatap kearah air sungai yang sedang mengalir di hadapan mereka dan berkata,
"Itu Ilmu Qian Kun Im Yang Sen Kung yang sama dengan yang ibu ajarkan, dan dapatkan dari kakek paman guru Fei Yang."
"Bila sudah mencapai puncak kesempurnaan, kita bisa menggunakan nya, baik untuk bertahan maupun menyerang."
Ucap Nan Thian memberikan penjelasan.
Yue Lin mengangguk pelan, lalu dia kembali menoleh kearah rambut di kepala adiknya dan berkata,
"Adik rambut mu kenapa bisa begini ?"
"Apa akibat dari efek, kamu terlalu memaksakan diri dalam berlatih ilmu ilmu tingkat tinggi. ?"
Nan Thian menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Bukan kak, dalam hal ilmu silat yang tidak terlalu aku sukai semasa kecil."
"Aku sebaliknya justru banyak mendapatkan kebetulan dan keberuntungan.."
"Tapi sebaliknya bila di bandingkan dengan masalah asmara pria dan wanita, dan kehidupan pribadi."
"Hal itu sangat berbanding terbalik, aku lebih banyak gagal nya.."
"Rambut ini adalah salah satu bonus hadiah dari hubungan yang gagal itu.."
Ucap Nan Thian sambil memaksakan diri untuk tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Agus
wah,sp ya wanitanya,ug buat auto jdi bgni
2023-05-03
4
Agus Nawardi
👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌👌
2023-03-16
2
Bernadeth Meilan
apa hub nya rambut dg gagal bcinta
2023-03-15
3