Fang La memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata,
"Kakek tidak apa apa, kamu tenang saja."
Selesai menjawab cucunya, Fang La segera memejamkan matanya, berusaha untuk fokus menerima bantuan penyaluran energi dari ke 7 tetua.
Di tempat lain gelombang energi pedang, yang datangnya bagaikan Tsunami menerjang kearah Nan Thian.
Semuanya sirna, sebelum sampai menyerang Nan Thian.
Karena pemilik energi itu, sudah tidak mampu menyokong Kekuatan energi pedang itu menyerang Nan Thian .
Nan Thian berdiri tenang di posisinya, dengan pedang pancawarna berkilauan di tangan nya.
Nan Thian menunggu lawan berikutnya, kemungkinan berikutnya giliran ke 7 tetua itu, yang akan maju mengerubutinya.
"Apa sekarang sudah boleh giliran ku..?"
Ucap Kim Kim sambil tersenyum, dan menatap kearah Nan Thian dengan penuh semangat.
Tapi jawaban gelengan kepala Nan Thian, segera membuat senyum di wajahnya hilang.
Tergantikan dengan ekspresi wajah cemberut.
Dengan wajah kesal, dia berkata,
"Dasar serakah..!"
"Aku doa kan semoga kamu keok di tangan mereka..!"
Ketus Kim Kim kesal.
Kim Kim membanting sebelah kakinya, melepaskan rasa dongkol di dalam hati nya.
Lalu dia segera berlalu dari samping Nan Thian.
Fang Yung dan keempat saudara seperguruannya, yang saling mengobati, dan membentuk perisai pertahanan.
Kini kondisi mereka berlima perlahan lahan semakin membaik.
Perisai pelindung energi, berhasil melindungi mereka dengan baik dari bias ledakan energi pertemuan kekuatan Fang La dan Nan Thian .
Nan Thian, bila mau bergerak menyerang ke 7 tetua saat ini.
Mereka semua pasti tidak akan lolos dari maut, tapi Nan Thian tidak mau melakukan nya.
Sebagai orang dunia persilatan, dia pantang melakukan hal itu.
Ini akan sangat berbanding terbalik, bila yang di sana adalah dari kalangan militer.
Mereka pasti akan memberikan serangan penghabisan, tanpa ampun, agar lawannya kelak tidak akan menjadi batu sandungan mereka lagi.
Nan Thian memilih tetap berdiri diam di sana, menunggu dan mengamati situasi.
Beberapa saat kemudian, setelah memastikan kondisi Fang La mulai stabil.
Energi yang buyar sudah mulai terkumpul kembali, tidak lagi bergerak liar.
Kini keadaan nya sudah lebih lebih stabil dan terkontrol.
Dengan gerakan serentak, ke 7 tetua menarik kembali tangan mereka dari belakang punggung Fang La.
Ke 7 tetua mengatur nafas sejenak, baru kembali berdiri menghadap kearah Nan Thian .
"Terimakasih anak muda, kamu tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.."
"Tapi meski begitu, kami ber 7 tetap akan maju menghadapi mu, untuk menjaga nama baik sekte kami.."
"Itu adalah amanat dari leluhur leluhur kami, yang tidak boleh di langgar.."
"Marilah anak muda kita saling jajal sejenak.."
Ucap salah satu dari tujuh tetua yang berdiri di hadapan Nan Thian .
Nan Thian mengangguk pelan dan berkata,
"Tidak apa apa, tak perlu sungkan.."
"Mari kita lanjutkan.."
Ke tujuh tetua langsung melesat ke udara, mereka bertujuh melayang di udara.
Kemudian melepaskan tembakan energi pedang menyerang Nan Thian.
Mereka bertujuh tidak ada satupun, yang memegang pedang.
Mereka hanya menyerang dengan menggunakan energi pedang .
"Cessss..! Cessss..! Cessss..!"
"Cessss..! Cessss..! Cessss..!"
"Cessss..! Cessss..! Cessss..!"
Sinar putih terus menerus menyambar, membentuk bayangan pedang menghantam kearah Nan Thian .
Hal itu di lakukan oleh mereka bertujuh secara ganti gantian, dari udara.
"Boooommm...!" "Boooommm...!"
"Boooommm...!" "Boooommm...!"
"Boooommm...!" "Boooommm...!"
"Boooommm...!" "Boooommm...!"
Ledakan susul menyusul terus terjadi, seiring dengan tubuh Nan Thian, yang terus bergerak menghindar kesana kemari, dengan langkah ajaibnya.
Sambil menghindari serangan yang tidak kunjung berhenti, mengejarnya.
Nan Thian menunggu kesempatan, untuk membalas menyerang mereka.
Akhirnya Nan Thian melihat kesempatan tiba, dia segera melepaskan jurus,
"Naga es dan Phoenix Api bersatu padu menuju keabadian.."
Mahluk gabungan ciptaan Nan Thian yang sarat energi Qian Kun Im Yang Sen Kung.
Melesat mengincar ke 7 tetua, yang sedang melayang di udara.
Mahluk itu langsung di sambut oleh energi pedang gabungan dari ke tujuh tetua itu.
Meski mahluk itu memancarkan hawa pelindung tubuh, untuk menahan serangan.
Tapi setelah mengalami hantaman bertubi-tubi dari energi.pedang, yang sangat kuat dari ke tujuh tetua.
Pada akhirnya Mahluk gabungan Naga Es dan Phoenix Api ciptaan Nan Thian, berhasil di hancurkan.
Perisai pelindung berhasil di tembus, hingga akhirnya mahluk itu, berhasil mereka ledakan dengan serangan energi gabungan mereka.
Nan Thian mencoba mengulangi serangannya, tapi lagi lagi selalu di hancurkan oleh ke 7 tetua, yang memilki kesaktian dan kekompakan luar biasa.
Semua serangan Nan Thian, selalu berhasil mereka punahkan, di ganti dengan serangan balik yang jauh lebih kuat lagi.
Nan Thian terlihat mulai kerepotan menghadapi serangan serangan energi pedang, yang mengincarnya dari tempat tinggi.
Nan Thian sampai harus berlompatan dan bergulingan kesana kemari, menghindari serangan energi pedang yang meluncur dari atas kebawah.
"Singggg..! Singggg..! Singggg..!"
"Singggg..! Singggg..! Singggg..!"
"Singggg..! Singggg..! Singggg..!"
"Booommm..! Booommm..!"
"Booommm..! Booommm..!"
"Booommm..! Booommm..!"
"Booommm..! Booommm..!"
Setiap serangan mereka ber tujuh yang berhasil Nan Thian hindari, selalu menimbulkan kerusakan di lingkungan sekitar, dengan ledakan energi dahsyat.
Melihat situasi dirinya yang semakin tertekan, Nan Thian akhirnya melesat keudara.
Berada ditengah tengah kepungan ke tujuh tetua.
Dari posisi sejajar, Nan Thian yang seluruh tubuhnya di lindungi oleh energi gabungan Api dan Es surgawi.
Tiba-tiba dia menghentakkan tujuh ekor mahluk gabungan, yang di tunjang oleh kekuatan Api dan Es surgawi menerjang kearah 7 tetua yang mengelilinginya.
Sekali ini bagaimana pun ke 7 tetua, berupaya menyerang dan menghentikan mahluk, yang mengeluarkan cahaya hitam putih itu.
Mahluk itu tetap tidak berhasil mereka tahan, 7 tetua saling pandang.
Mereka sepakat untuk mengeluarkan ilmu puncak mereka.
Sama seperti Fang La sebelum nya, di belakang mereka muncul roh Dewa pedang suci, dalam 7 bentuk rupa berbeda beda.
Tapi masing masing memilki kelebihan kekuatan yang sangat dahsyat.
Ada yang memilki kekuatan tebasan pedang Logam, tebasan pedang angin topan, Tebasan pedang Kilat, Tebasan Pedang Api, Tebasan Pedang air, Tebasan Pedang kayu, dan Tebasan Pedang Cahaya.
Masing masing serangan ini memilki daya perusak tersendiri.
Tebasan Pedang Logam membawa kehancuran bagi logam apapun yang bertemu dengan serangan nya.
Tebasan Pedang Angin Topan, mendatangkan angin bergulung gulung mengurung target hingga sulit bergerak dan bernafas.
Tebasan Pedang Kilat, membawa serangan kilat, memilki kekuatan sengatan listrik bertegangan tinggi.
Tebasan Pedang Api akan melelehkan apapun yang bertemu dengan serangan tersebut.
Tebasan Pedang Air akan mengurung dan mengikat target didalam gulungan air, hingga tidak bisa bernafas dan musnah.
Tebasan Pedang Kayu, dia akan membawa semua tumbuhan untuk mengunci dan menarik target hingga hancur berkeping-keping.
Tebasan Pedang cahaya, dia akan menghancurkan target dengan kekuatan cahaya nya, yang bisa melumerkan semua yang di sinar nya.
Mahluk gabungan Naga dan Phoenix ciptaan Nan Thian hampir saja punah oleh serangan yang di lepaskan oleh 7 roh dewa itu.
Tapi saat Nan Thian memasukkan kekuatan panca warna, untuk memberikan dukungan.
Keadaan segera berbalik drastis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
Agus
wah,tetnyata madi hebat 7 tetuanya
2023-05-04
4
Ari Akmal
raaa
2023-03-31
2
joe timor
bbbvcxxxgu
2023-03-28
2