Bab 16 Apakah Kamu Ingin Kuat?
Xiao Chen tergeletak tak berdaya, hanya saja nafas yang sangat tipis masih secara samar yang berhembus lewat hidung.
Mungkin saja, jika ada kelompok itu yang menemukan keberadaan Xiao Chen sekarang, hanya sekali pukul sudah tamat riwayat Xiao Chen, sayangnya lusinan kelompok tersebut tidak berani terjun ke lembah kematian ini sehingga keselamatan Xiao Chen sedikit lebih nyaman.
Xiao Chen saat ini tidak sadarkan diri, namun pedang usang hitam itu sedang berputar di sekeliling Xiao Chen berada, pedang itu menyerang beberapa monster yang aneh dan menjijikan yang tidak terlalu besar seperti cacing namun memiliki kepala lintah sedang mengeluarkan ribuan gerigi yang hendak menerkam tubuh Xiao Chen.
"Sring!"
"Sring!"
Cacing Lintah itu seketika terpotong menjadi beberapa bagian, bahkan seharusnya monster tersebut jik terpotong akan tumbuh lagi, sayangnya pedang usang itu sungguh ajaib sehingga menyedot vitalitas monster dan darah.
Pedang hitam usang berdengung dan ada warna merah tiba-tiba yang terpancar di semua permukaan pedang.
Dan anehnya pedang itu bisa memasuki buku penyimpanan sesuka hati, sehingga tanpa sepengetahuan Xiao Chen, pedang hitam usang langsung mengambil jimat penyembuh.
Saking ajaibnya pedang pedang itu tidak terdeteksi oleh suara agung dan misterius tersebut.
Ketika jimat itu di aktifkan, tubuh Xiao Chen yang sangat kritis langsung sembuh dengan kecepatan mata telanjang, hanya membutuhkan dua batang dupa, akhirnya Xiao Chen seutuhnya tersadar.
“Uhhh..”
Suara hump keluar dari mulut Xiao Chen sambil bangun dari tidurnya, dia menggaruk kepalanya sangat linglung.
“Bagai mana mungkin.. aku masih selamat?” Xiao Chen bingung, bahkan tidak percaya apa yang sebenarnya terjadi.
Di kegelapan asap yang banyak, suara misterius itu juga kaget, bagi mana mungkin bocah itu dalam hitungan menit, tiba-tiba dengan ajaib bisa sembuh seperti semula.
“Anak ini aneh, bagaimana pun menyembuhkan luka yang sangat serius cukup memakan banyak waktu, tapi bocah ini sungguh sangat singkat?” Dalam kegelapan suara itu berguman terus menerus.
Namun selanjutnya, tiba-tiba suara misterius itu langsung ingin muntah darah dan tidak sabar keluar untuk memukuli kepala Xiao Chen, karena dia mendengarkan suara dari bocah itu yang seperti ini. “Hahaha aku sembuh, dan ini sungguh ajaib hahah!”
Tapi pertanyaan Xiao Chen memang benar, dia sungguh tidak tahu bahwa akibat tubuhnya sembuh di akibatkan oleh pedang hitam misterius tersebut.
Kini suara misterius itu berkata lewat telepati untuk mengirim sinyal kepada Xiao Chen.
“Hahaha nak, kamu beruntung sudah jatuh di sini dan selamat tanpa kehilangan nyawa, di masa lalu banyak pendekar yang sangat kuat datang di sini tapi semuanya tewas."
Seketika Xiao Chen setelah mendengarkan suara yang bergema di seluruh tempat jurang ini akhirnya bulu kuduk merinding.
“Siapa yang berbicara! Jangan menyembunyikan hidung!” Xiao Chen berteriak, namun dalam hati ini sungguh sangat takut hingga ingin kencing di celana, bagai mana pun tempat ini adalah tempat yang belum di jamah.
Sekarang Anda mengatakan secara lantang, mungkin kehidupan Anda tidak akan selamat sampai kemudian hari. Apa lagi, Anda sudah mengetahui bahwa jurang ini sungguh sangat berkabut dan kehidupan Anda masih di atas talenan yang secepatnya akan di potong-potong hanya membutuhkan beberapa waktu saja.
“Nak, kemarilah karena kamu selamat dan sepertinya Dewa ini sungguh tertarik dengan mu..” Suara itu bergema sekali lagi.
“Bagai mana aku ingin mendekatimu, sedangkan aku tidak tahu di mana letakmu dan di sinilah banyak kabut yang sangat pekat sehingga pemandanganku terhalang.” Xiao Chen berteriak teriakan itu sampai bergema beberapa kali.
“Hahaha... kamu berjalan lurus sekitar 100 langkah maka akan menemui sebuah ruangan Altar.” Suara misterius menjawab lagi.
"Baik!"
Xiao Chen menganggukkan kepalanya setelah itu, langsung berjalan ke depan sekitar 100 langkah seperti apa yang telah diinstruksikan kepada suara misterius tersebut.
Xiao Chen sungguh terhalang pandangannya, hanya merasakan kabut yang berwarna putih pekat sehingga untuk pandangan jarak 1 meter saja, sungguh kesusahan.
Kini Xiao Chen yang sedang berjalan sangat hati-hati takut menginjak sesuatu atau ada serangan monster, yang secara tiba-tiba menyergap dari berbagai arah tertentu.
Tapi karena monster tersebut dikendalikan oleh suara misterius itu kini sudah tidak ada yang menyerang Xiao Chen.
Entah kenapa, melihat keunikan Xiao Chen tiba-tiba suara misterius tersebut tidak ingin memberikan beberapa tantangan seperti yang dilakukan pendekar terjaman dahulu, yaitu menyerang beberapa monster yang tidak akan habis.
Banyak praktisi pendekar yang telah gugur akibat memasuki jurang kematian, walaupun memiliki jiwa pendekar yang cukup tinggi tapi, jika monster tersebut tidak pernah habis maka lambatnya waktu Hai pendekar tersebut akan kehilangan konsentrasi dan kebugaran.
Apa lagi, fisik yang terus-menerus secara extrim ditekankan agar untuk melawan master tersebut yang tidak tahu akan beberapa lama habisnya.
Sekarang melihat Xiao Chen walaupun hanya memiliki jiwa pendekar level 1 entah kenapa suara misterius tersebut, sungguh tertarik dengannya. Sehingga tanpa basa-basi langsung diarahkan ke tempat kediaman.
“Nak, kamu tidak perlu takut berjalanlah seperti di halamanmu sendiri karena semua monster-monster tersebut sudah aku kendalikan dan hilang dari apa yang kamu pikirkan.”
Mendengar suara tersebut Xiao Chen langsung tidak takut seperti tadi dia langsung berjalan sedikit cepat untuk pergi ke tempat Altar yang telah disebutkan oleh suara misterius.
Satu batang dupa telah berlalu, akhirnya Xiao Chen tiba di tempat gua yang memiliki jamur tumbuh di dinding dinding gua tersebut.
Di ruangan yang sekarang Xiao Chen tepati tidak ada asap yang sangat tebal memasuki ruangan tersebut, sehingga pandangan langsung terbebas tanpa ada halangan.
Tapi ketika mata Xiao Chen tertuju pada dinding dinding gua tersebut, dia melihat bahwa banyak monster yang sangat menjijikan seperti cacing yang berukuran sangat besar sebatang pohon kelapa.
Bahkan Xiao Chen ingin muntah karena terlalu menjijikkan tapi, suara misterius itu bergema lagi. “Hahah nak, tidak perlu seperti itu jika kamu merasa tidak nyaman dengan pandangan tersebut, aku akan menghilangkan.”
Kemudian hanya beberapa nafas monster-monster tersebut menghilang seperti ilusi bahkan, Xiao Chen sedikit takjub melihatnya.
Setelah itu, dia melihat di kursi yang berwarna emas ada sebuah sosok yang sudah tidak memiliki daging alias sekujur tubuhnya menjadi tengkorak.
Namun, di tangan kiri tengkorak itu ada cincin merah yang bersinar terus menerus seperti mengeluarkan asap merah. Sosok tengkorak itu memakai jubah hitam yang menyelimuti seluruh tubuh dan Xiao Chen menduka bahwa suara tersebut datang dari tengkorak.
“Hahaha, bocah aku tidak ingin bertala tele, aku hanya ingin menawarkan mu apakah ingin memiliki kekuatan yang sangat kuat?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 737 Episodes
Comments
Lintong
nak lah,, masa ngak?
2024-10-02
1
Narraherry
pengenlah, lanjut...
2023-12-09
0
Dhika aja
katanya suara telepati kok bisa bergema thor 🤣dan jalan seratus langkah memakan waktu sampai setengah jam🤣🤣
2023-11-28
1