Bab 14 Bunuh Dia!
Xiao Chen sungguh sangat bingung, karena sudah yakin dengan mata kepala sendiri bahwa beberapa baskom sudah terisi darah monster Lintah yang banyak.
Namun, sekarang melihat bahwa darah itu sudah hilang, hanya tersisa beberapa liter, akhirnya Xiao Chen menggaruk kepalanya.
“Aku yakin, bahwa baskom ini sudah penuh darah monster. Tapi... gak ada..” Xiao Chen sungguh sangat bingung sekali.
Kemudian dia melihat pedang usangnya yang tergeletak di samping setelah sudah di keluarkan akhirnya, tidak tahu harus berkata apa lagi.
Xiao Chen berharap bahwa setelah membeli darah, bisa menggambar jimat sebanyak-banyaknya namun, entah kenapa darah itu hilang seperti ada yang mencuri.
“Ini sungguh sangat aneh?” Xiao Chen mengerutkan keningnya.
Tidak berpikir lebih, akhirnya dia menggambar jimat menggunakan darah yang tersisa. Xiao Chen menggambar jimat tinju versi terbaik yang dia edit lewat otak jenius.
Hanya membutuhkan 2 secangkir kopi, akhirnya Xiao Chen sudah menyelesaikan semuanya secara singkat. Mungkin jika darah itu masih penuh akan sedikit memakan waktu yang lama.
Namun, karena darah itu tiba-tiba hilang entah dari mana, akhirnya Xiao Chen hanya menggambar beberapa jimat saja.
“Mungkin saja, hanya modal bebarapa jimat yang aku gunakan sudah cukup untuk pergi ke hutan mencari pengalaman.” Xiao Chen serius.
Setelah itu Xiao Chen melirik pedang hitam langsung meraihnya seketika ada suara yang berbisik lewat pikiranya.
‘Teteskan darah mu kepada pedang ini!’
“Hah..”
“Suara apa itu..?” Xiao Chen bingung karena ada suara di dalam benaknya dan sepertinya suara itu pedang yang berbicara agar dirinya meneteskan darah ke Pedang itu.
Sura itu masih terngiang-ngiang di dalam benak Xiao Chen, namu anehnya ketika pedang itu di lepas suara yang berbisik juga menghilang.
Kemudian Xiao Chen mencoba memegang pedang tersebut, dan benar saja pedang mengeluarkan bisikkan yang menggema di dalam benaknya.
Xiao Chen menatap pedang itu yang masih berbisik di pikirannya sehingga tiba-tiba, dia menjadi cerah matanya. Karena Xiao Chen berpikir mungkin saja perang ini adalah pedang Artefak tingkat tinggi sehingga akan bagus juga jika menetes darah ke Pedang tersebut.
Xiao Chen juga berpikir, mungkin jari emas yang di miliki oleh dirinya memiliki keberuntungan Luck yang sangat tinggi misalnya, Anda terpeleset kulit pisang tiba-tiba otaknya bermutasi menjadi otak jenius.
Anda di kejar monster Beruang namun, ketika Anda membunuh Beruang itu tiba-tiba menemukan buku teknik jimat peninggalan Jiang Chen.
Dan sekarang, Anda hanya membeli barang antik di pinggir jalan, tiba-tiba menemukan bahwa barang yang di ambil adalah barang tingkat tinggi.
Memikirkan tersebut mungkin saja, jari emas milik Xiao Chen adalah keberuntungan Luck yang sangat tinggi.
Kini Xiao Chen sudah menduga bahwa dia memiliki keberuntungan di atas rata-rata. Mungkin saja jika Xiao Chen terjun ke jurang, akan menemukan harta yang langka juga. Karena memiliki keberuntungan Luck yang sangat tinggi.
“Hmm ide yang sangat bagus, mungkin saja aku terjun bebas ke jurang akan mendapatkan keberuntungan yang baik,” ucap Xiao Chen dia berpikir bahwa ide itu cukup bagus juga.
Namun, Xiao Chen juga tidak terlalu bodoh untuk mempercayainya karena keberuntungan itu, hanya di temukan novel-novel yang telah di baca di kehidupan di Bumi.
Jika protagonis lain di pindahkan ke dunia lain akibat tertabrak truk atau yang lainya, namun kasus Xiao Chen berbeda. Dia meninggal karena penyakit kanker yang sudah menjalar di seluruh tubuhnya sehingga tidak di selamatkan.
Ketika pandangannya gelap, Xiao Chen menemukan bahwa sekarang sudah berpindah menjadi Bayi dan dia juga ingat jelas ibu yang telah melahirkan seketika mati.
Xiao Chen ingat jelas wajah ibunya, dia sangat lembut dan memiliki mata yang penuh jejak kelembutan kepada dirinya.
Tapi sayangnya hanya beberapa nafas Ibunya meninggal. Sekarang hanya menyisakan Xiao Lan dan dirinya.
Saat ini Xiao Chen tidak ragu-ragu sama sekali langsung menyayat tanganya sedikit mungkin lalu, meneteskan ke pedang usang itu.
"Tes!"
Ketika darah itu menetes, tiba-tiba pedangnya bergetar hebat. Bahkan, Xiao Chen sendiri bingung dengan pemandangan ini.
Seketika beberapa nafas Xiao Chen merasakan bahwa pedang itu adalah bagian darinya dan yang membuat kaget adalah dia bisa menggerakkan hanya menggunakan pikiran.
“Ini sangat hebat!” Xiao Chen berseru kagum.
Setelah mendapatkan pedang usang itu, akhirnya Xiao Chen menggunakan pedang itu hanya untuk ketika ada keperluan mendesak seperti: Tiba-tiba ada penyerangan dari belakang atau dari samping yang tidak diketahui dari sudut matanya.
Mengelus-elus pedang usangnya Akhirnya Xiao Chen berakata. “Baik sekarang kamu adalah pedang kesayanganku walaupun usang dan hitam tapi di mataku kamu adalah pedang yang terbaik.”
Tiba-tiba pedang usang itu mengeluarkan getarannya memasuki kepikiran Xiao Chen, bahakan dia sepertinya paham dengan getaran itu.
Getaran itu sepertinya menganggap bahwa dirinya adalah tuan dari pedang itu jika dirinya meninggal maka pedang itu juga akan tertidur hibernasi selama ratusan tahun bahkan tidak diketahui lamanya.
Kemudian, Xiao Chen bangun dari duduknya terus menepuk pantatnya kemudian dia keluar dari kamar dan meminta izin untuk pergi ke hutan kepada ayahnya.
“Ayah, Aku ingin pergi ke hutan terdekat untuk berburu monster kecil, bisakah kamu mengijinkan ayah?” tanya Xiao Chen kepada ayahnya yang sedang mengangkat kaki Erlang di sebuah kursi.
Begitu kata-kata didengar oleh Xiao Lan akhirnya menatap kepada putra sendiri dengan tatapan curiga. “Nak, pahamilah keadaan mu, karena hutan sangat bahaya mungkin tidak baik bagimu.”
Xiao Chen berkata lagi dengan serius. “Ayah, yakinlah Aku bisa menjaga diri sendiri karena aku sudah membuat beberapa teknik yang sangat banyak menggunakan 3 baskom darah monster yang tadi dibeli di pasar.”
“Aku juga tidak akan begitu bodoh untuk melawan yang tentu saja kekuatannya lebih tinggi dariku,"
Xiao Lan menutup mata sebentar, kemudian menghela nafas setelah itu berkata. “Baiklah nak, berhati-hatilah jika ada musuh yang kuat, kamu jangan begitu gegabah untuk melawan.”
Seketika setelah mendengarkan kata-kata Xiao Lan akhirnya Xiao Chen gembira setelah itu berkata dengan terima kasih. “Terimakasaih ayah, aku akan mengingat kata-katamu.”
Xiao Shi hanya mengangguk dan tidak berkata lagi.
Setelah itu, Xiao Chen akhirnya keluar rumah begitu sangat semangat.
Setelah itu dia menggunakan jimat pelompat sehingga langsung terbang sangat jauh, tentunya Xiao Chen tidak akan kapok untuk menggunakan jimat pelompat.
Karena dia tahu bahwa jika tidak sering menggunakan jimat pelompat, maka tidak akan cepat mahir mengunakan jimat tersebut.
Tiga batang dupa berlalu, akhirnya Xiao Chen mendarat di hutan yang cukup rimbun. Tentu saja dia memiliki tubuh yang penuh luka, karena mendarat di hutan dan tersangkut di pepohonan yang tinggi.
“Ini sungguh sangat menyakitkan!” Xiao Chen cemberut sambil mengusap-ngusap tubuh yang sedikit memar karena menabrak ranting-ranting pohon yang cukup besar.
Yang pertama, setelah mendarat di hutan Dia harus mencari monster yang memiliki sayap untuk terbang, sehingga Xiao Chen bisa menggunakan jimat duplikat untuk membuat sayap di punggungnya.
Tentu saja, jimat duplikat yang telah digunakan untuk membuat sayap tidak berlangsung lama hanya berapa lusin nafas sudah berakhir.
Maka dari itu Xiao Chen membuat jimat duplikat yang sangat banyak terlepas berbeda jenis sehingga memungkinkan untuk melindungi diri sendiri akan lebih terjamin.
Saat ini Xiao Chen sedang berada di atas pohon yang lebat dia mencari hewan monster yang sekiranya bisa dibuat menjadi bahan percobaan.
Setelah beberapa nafas akhirnya melihat ada monster beruangnya cukup besar seperti tiga kali lipat dari besar gajah sendiri.
Dalam perkiraan Xiao Chen monster Beruang itu, setara dengan pendekar level 3 atau 4.
“Baik, aku akan mengeksekusi monster tersebut ambil darahnya dan buat jimat duplikat sehingga mendapatkan cakar beruang itu yang sangat tajam.” kata Xiao Chen tatapannya tidak pernah luput dari pandangan monster Beruang tersebut.
Setelah itu, Xiao Chen melompat ke bawah langsung menggunakan jimat melati racun agar memusingkan monster Beruang tersebut.
Ketika jimat melati racun itu digunakan hanya membutuhkan beberapa nafas saja akhirnya master Beruang itu sepertinya kehilangan kendali dan terhuyung-huyung.
Kini, Xiao Chen mendekati Beruang yang telah kehilangan kendali akibat rasa pusing di otaknya akhirnya mendekati monster tersebut secara sembunyi-sembunyi semak-semak di sekelilingnya.
Setelah posisinya sudah dekat, akhirnya Xiao Chen melancarkan serangannya.
"Sikat!"
"Bom!"
Xiao Chen mengeluarkan bom asap racun yang dibuat oleh Jiang Chen terdahulu sehingga menghalangi master burung itu untuk melihat.
"Roar!"
Monster Beruang yang sedang merasakan rasa pusing di kepalanya tiba-tiba mengaum karena ada perasaan krisis.
Tangan monster beruang itu mengayunkan di udara seketika mengenai tubuh Xiao Chen, tapi sayangnya karena Xiao Chen memiliki jimat serangan balik, seketika tangan beruang tersebut terpental dan mengalami patah tulang seketika.
"Crack!"
“Ini, kesempatan bagus...!” Xiao Chen berteriak langsung menggunakan pedang usang itu untuk membunuh monster Beruang tersebut.
"Sikat!"
"Sring!"
Saat ini, ketika Xiao Chen memotong perut monster tersebut menggunakan pedang yang usang tiba-tiba terpana karena dia hanya menggunakan kekuatan tidak terlalu besar tapi langsung membelah dua bagian dari master Beruang tersebut.
“Pedang ini, sungguh sangat tajam?” Xiao Chen bingung bahkan, dia menatap pedang usang itu terus menerus.
Kini melihat monster beruang sudah mati menjadi dua bagian tanpa berlama-lama Xiao Chen membuat jimat duplikat sebanyak-banyaknya.
Sekitar 5 batang dupa berlalu, Xiao Chen sudah membuat lusinan jimat duplikat. Setelah itu, Xiao Chen menggunakan jimat pengorbanan untuk menyerap semua tubuh monster beruang agar jiwa pendekar dirinya akan naik menjadi satu level.
Tangan itu gemetar karena membangkitkan jiwa pendekar walaupun hanya satu level. Xiao Chen sungguh tidak sabar bagaimana rasanya mempunyai jiwa pendekar.
Kemudian, Xiao Chen menggunakan jimat pengorbanan. Darah monster Beruang, langsung dilukiskan menjadi berbagai tulisan melingkari monster burung tersebut yang sudah meninggal.
Setelah itu sudah berakhir sekarang giliran Xiao Chen untuk menetaskan darah dirinya kepada jimat pengorbanan tersebut.
"Tes!"
Darah itu, menetes seketika dari lingkaran tulisan monster itu, bercahaya merah dan monster Beruang itu juga berubah menjadi cahaya langsung memasuki ke tubuh Xiao Chen.
"Ahhh!"
Tiba-tiba Xiao Chen merasakan rasa yang sangat nyaman seperti ada yang memijat seluruh tubuhnya.
Bahkan ketika energi merah misterius itu masuk ke dalam tubuhnya sepertinya semua otot-otot dan tulang diperkuat menjadi seperti kekuatan monster beruang tersebut.
“Uhhh apakah ini yang dinamakan jiwa pendekar sungguh sangat hebat!” Xiao Chen berseru sangat kagum, bahkan perasaan ini sungguh sangat mengasyikkan.
Hanya beberapa nafas akhirnya jimat persembahan itu sudah habis sekarang tubuh Xiao Chen berubah menjadi sangat berisi walaupun tidak terlalu jelas wajah kulitnya menjadi sangat tampan dan putih.
“Hahaha Sekarang aku sudah menjadi pendekar hahaha! Lihatlah keluarga Lan bajingan tunggu saja aku akan membalikkan wajahku kepadamu karena telah memalukan keluarga Xiao ku hahaha!” Xiao Chen sedang tertawa terbahak-bahak.
Namun, ketika sedang tertawa terbahak-bahak tiba-tiba ada suara ledakan yang sangat keras.
"Bom!"
“Apaan tuh?” Xiao Chen bingung dan wajahnya menjadi sangat serius setelah itu dia melompat dan mendekati ke arah sumber suara tersebut.
Setelah sudah dekat di area sumber suara dia melihat ada kawah sekitar 15 meter diameternya dan itu di samping samping kawah itu semuanya terbakar.
Xiao Chen berguman: “Apakah ada meteor jatuh?”
Setelah mengamati lebih cermat di tengah-tengah kawah tersebut sepertinya ada benda bulat yang tidak terlalu besar sehingga Xiao Chen langsung buru-buru untuk mengambil benda tersebut.
Namun, ketika ingin melompat di sekeliling kawah pada beberapa kelompok yang ingin merebutkan benda itu Xiao Chen juga mendengar bahwa benda tersebut adalah harta yang baru lahir.
Tentu saja Xiao Chen sungguh sangat tertarik dengan benda tersebut akhirnya dia mengamati pertarungan antara kelompok satunya dan satunya lagi dengan sangat serius.
Entah ini hanyalah keberuntungan atau tidak kesengajaan tiba-tiba di samping Xiao Chen ada monster bunglon yang sangat kecil sedang menempel di pohon tersebut sehingga Xiao Chen langsung tersenyum cerah.
Xiao Chen membunuh monster bunglon tersebut lalu menggunakan jimat duplikat agar dia bisa mempunyai kemampuan dari monster bunglon tersebut.
Xiao Chen setelah membunuh dan membuat jimat duplikat tersebut langsung saja tubuhnya menghilang. Setelah menghilang Xiao Chen langsung mendekati kawat tersebut dengan sangat hati-hati.
Tapi sayangnya, jimat duplikat yang digunakan untuk menghilangkan tubuh sendiri tidak terlalu lama hanya membutuhkan beberapa nafas sehingga Xiao Chen harus cepat-cepat untuk melarikan diri dari tempat ini.
Xiao Chen yang tubuhnya menghilang dan sudah mengambil benda tersebut diam-diam menggerakkan giginya langsung berlari sangat hati-hati untukmu menghindari petarung tersebut.
Tapi sayangnya ada satu kelompok yang menyadari hal kejanggalan tersebut sehingga langsung berteriak.
“Bajingan! Benda tersebut sudah hilang dicuri!”
Akhirnya para kelompok tersebut langsung menatap ke arah orang yang sudah memberitahukan bahwa benda itu sudah hilang.
Di sisi Xiao Chen sekitar 20 meter dari petarung tersebut tiba-tiba jimat duplikasi menghilangnya sudah tidak berguna lagi sehingga tubuhnya langsung terlihat oleh para kelompok kelompok yang sedang memburu apa yang baru lahir.
Kelompok itu, melihat bahwa Xiao Chen sudah mengambil barang yang sedang diincar akhirnya berteriak.
“Bajingan! Serahkan bunda itu jika tidak kamu akan mati!”
Teriakan itu sungguh sangat keras seperti ada jejak membunuh yang sangat mendalam namun sayangnya Xiao Chen menggertakan giginya langsung berkata. “Benda ini baru lahir, dan belum memiliki pemilik. Siapa yang mendapatkan pertama maka itu adalah pemiliknya!”
Setelah berkata Xiao Chen menggunakan jimat melompat untuk melarikan diri.
"Sikat!"
"Swosh!"
“Ahhh kejarlah dia ambil harta itu dan bunuh dia!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 735 Episodes
Comments
eryco
lan shi
2024-09-12
1
Irfan Cha'oelz
hahahaha dikira mau Landing dengan elegan 🤣🤣🤣
2024-01-12
2
Putra_Andalas
bahasa nya kacau balau nih...😵
2023-12-14
1