Bab 2 Monster Beruang
Selama 4 jam kurang lebih, Xiao Chen tertidur akibat pingsan dari terpeleset kulit pisang dan selama 4 jam itu, pandangan Xiao Chen hanyalah gelap.
Kegelapan malam yang lebih gelap dari pada malam itu sendiri, sepertinya memenjarakan Xiao Chen.
Akhirnya tiba-tiba Xiao Chen matanya membuka. Dia bangun dari tidurnya langsung menggaruk kepalanya dengan kebingungan.
Xiao Chen memandang kulit pisang yang sedang terletak di tanah. Dia berguman bagai mana, kulit pisang ini bisa muncul di kamarnya.
Padahal dia belum pernah memakan buah pisang sejak dari dulu tapi, kemunculan buat pisang itu tidak tahu dari mana asalnya.
Xiao Chen mencoba berdiri kemudian duduk di atas kasur yang empuk setelah itu mengingat kenang-kenangan dari Lan Xuaner.
“Aku memperlakukanmu sebagai cinta sejati, tapi entah kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini?” Dalam pernyataannya Xiao Chen, memiliki jejak kesedihan yang sangat mendalam bahkan dia tersenyum penuh kesakitan.
Xiao Chen sama sekali tidak mempercayainya bahkan dia sudah sangat mencintai Lan Xuaner hingga apa yang dia inginkan akan di lakukan tanpa persyaratan.
Tapi, hanya balasan dan perceraian yang membuat dirinya sakit hati. Apa lagi, alasan perceraian itu, karena dirinya sungguh sangat lemah.
Xiao Chen menatap ke atas, dia tidak tahu apa yang sedang di lihat seseolah sedang melamun.
“Brengsek.. bagai mana aku menjadi manusia biasa di dunia kultivator ini! Aku ingin menjadi pendekar yang hebat,” kata Xiao Chen dia sangat tidak berdaya sama sekali.
Xiao Chen bangun dari tidurnya, dia langsung meraih rak buku dan mencari jurus dasar menjadi pendekar.
“Aku harus mencobanya bagai mana mungkin aku menjadi manusia biasa seperti ini...”
“Benar, aku adalah manusia bukan dari dunia ini. Aku harus memiliki jari emas..!"
Xiao Chen mengacak-acak lemari rak buku yang berjumlah sedikit, dia langsung meraih jurus dasar tinju auman gajah.
Kemudian setelah membuka buku itu, tiba-tiba mata Xiao Chen menyipit hanya beberapa nafas buku itu langsung di tutup dan dia langsung bingung.
“Bagai mana mungkin ini sungguh sangat mudah? Ada apa dengan otaku?” Xiao Chen sangat bingung, ketika dulu dia mencoba mempelajari jurus dasar ini dia sangat pusing dan membutuhkan 1 Minggu belum memahami.
Tapi, sekarang dia hanya membaca sangat santai, tiba-tiba dia langsung memahami jurus tersebut. Peristiwa ini sungguh sangat di luar logika, kapan otak sendiri menjadi sangat hebat?
Dia berpikir keras apakah karena kepalanya terbentur siku meja sehingga otak ini menjadi bermutasi? Saat ini, Xiao Chen berpikir bahwa itu adalah akibatnya.
Hanya terpeleset kulit pisang, dan kepala Anda membentur siku meja sekarang Anda memiliki otak jenius.
Xiao Chen bergembira dan berkata kepada diri sendiri. “Apakah ini adalah jari emasku? Hahaha akhirnya aku bisa mempelajari jurus seni bela diri dan kalian yang sudah mempermalukanku akan menyesal!”
Xiao Chen sangat bergembira kemudian setelah sudah menguasai tinju dasar gajah yang mengaum, bahkan dirinya seperti bisa mengedit edit kekurangan dari jurus tersebut.
Setelah sekiranya sudah layak jurus yang diedit sendiri lewat pikiran, dia pergi keluar dari kamar sambil Tatapan yang sangat semangat.
Xiao Shi yang melihat perubahan perilaku yang tidak biasanya dari anaknya hanya terheran-heran kemudian dia berkata. “Chen'er, apakah kamu tidak apa-apa? Apakah kamu sedang sakit?”
“Hahah tidak apa-apa Ayah, aku baik-baik saja.” Xiao Chen berjalan sangat cepat dan dia pergi untuk mengarungi hutan terdekat. Dia hanya mencoba mempraktekkan jurus tinju dasar yang telah dia kembangkan tadi lewat otak jenius.
Melihat kepergian dari Xiao Chen tentu saja para pelayan dan Xiao Shi sungguh bodoh dengan apa yang dia lihat sekarang.
Dari selama 16 tahun, dia baru melihat anaknya sendiri ceria tanpa ada raut murung yang terpencar dari wajahnya.
Sementara itu, Xiao Chen yang sudah berjalan cepat sekarang hanya beberapa menit, sudah dk hutan dia mencoba memperaktekan tinju Amukan gajah yang telah dia edit lewat otak jenius.
Xaio Chen yang sudah merasakan bahwa tidak ada seseorang sama sekali, akhirnya mencoba menarik nafasnya dia memperagakan tinju amukan gajah.
Dengan tangan mengepal selama 2 detik dan kepalan itu di fokuskan ke satu titik pohon langsung dia meninju pohon itu.
"Sikat!"
"Bam!"
"Crack!"
"Ahhh!"
Seketika kepalan Xiao Chen berdarah akibat tangannya memukul pohon keras.
Xiao Chen kesakitan dan berkata: “Sial.. ini sungguh sangat sakit.. dan ini sama sekali tidak berguna bagi manapun, aku hanya memiliki jiwa pendekar yang belum memiliki level..”
Jadi percuma saja jika Anda melihat otak jenius namun jiwa pendekar masih sampah.
Xiao Chen tersenyum pahit lagi, kegembiraannya sudah di ganti dengan kesedihan.
Namun tanpa di duga ada monster beruang yang mengamuk langsung ke arah dirinya. Walaupun monster beruang itu menurut para pendekar hanyalah serigala bisa, tapi jika mewan dirinya sudah di pastikan sekarang dia langsung mati seketika.
“Sial tidak baik.. aku harus lari dari sini...” Xiao Chen dengan tangan yang berdarah langsung berlari sangat cepat. Namun kecepatan lari dirinya bukan lah tandingan bagi beruang itu. Sehingga hanya beberapa nafas, pinggangnya terkena terkaman cakar beruang.
"Ah..!"
Xiao Chen menjerit kesakitan darahnya berceceran di mana-mana.
“Tidak.. aku tidak ingin mati...!” Xiao Chen mencoba mengelak. Dia setelah terjatuh tubuh menggelinding ke kanan dan meraih ranting pohon yang sangat besar langsung menusuk sisi mata beruang.
"Roar!"
Beruang itu setelah matanya di tusuk oleh ranting pohon meraung dan tangan kanan beruang mengusap matanya yang berdarah.
Melihat kesempatan yang bagus, Xiao Chen langsung meraih ranting lagi dan menusuk mata beruang di sebelahnya.
"Roar!"
Sekali lagi, beruang langsung meraung kesakitan dan menampar Xiao Chen sehingga tubuhnya terhempas 6 meter dan berguling-guling.
"Uhuk...uhuk..uhuk...!"
Xiao Chen terbatuk terus menerus. Dia merasakan rasa sesak di dadanya. Kebetulan dia sebelum pergi membawa belati kecil untuk berjaga jika terjadi sesuatu.
Dia berjudi kepada dirinya dengan kehidupannya. Dia memutuskan untuk membunuh beruang itu, menggunakan belati saja.
“Jika aku mati semoga aku bisa renkarnasi lagi dan memiliki cheat yang menentang surga. Jika aku selamat maka dewa di atas masih berpihak kepada ku.” kata Xiao Chen.
Setelah itu, dia berlari mendekati beruang dan mengeluarkan belati itu sambil tertatih-tatih. Tubuh dirinya meluncur sambil berjongkok langsung menyayat leher beruang itu.
"Sring!"
"Ahhh mati kamu..!"
"Roar!"
Beruang itu setelah di sayat lehernya langsung mengeluarkan darah sehingga membasahi tubuh Xiao Chen.
Setelah menyembelih leher beruang, Xiao Chen mundur beberapa langkah untuk melihat dari kejauhan.
“Ahh.. ahh..ahh.. akhirnya mati.” Xiao Chen terengah-engah sambil menatap beruang yang terjatuh mati karena di sembelih oleh Xiao Chen.
Menurut informasi, walau monster tingkat rendah setidaknya memiliki inti monster sehingga bisa di jual.
Tanpa berlama-lama, Xiao Chen membedah perut beruang itu, intuk mengambil inti monster. Hanya membutuhkan beberapa jam, dia melihat inti monster kecil yang berwarna hijau.
Tapi sebelum dia mengambil inti monster itu tiba-tiba dia melihat buku hitam polos yang tidak bertulis.
Xiao Chen mengambil buku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 735 Episodes
Comments
Nurul Pky
hebat.. seperti ku terpeleset gara2 kulit pisang 🍌 aku langsung koma...😭
2024-11-26
1
Adios Amigos
apa butuh beberapa jam untuk belah perut beruang?
2024-11-16
1
Vision Utama
cheat itu hwan pengerat yg jorok
2024-07-26
1