Bab 12 Pedang Usang
Bagia mana mungkin, seseorang yang tidak memiliki jiwa seseorang pendekar bisa mengalahkan Fang Yu yang sudah memiliki jiwa pendekar level 2.
Untuk memikirkan hal tersebut, Wu Lian hanya menduga bahwa Xiao Chen memiliki teknik unik yang memungkinkan bisa melawan para pendekar.
‘Hmm ini sungguh sangat keren, dan aku sangat tertarik dengan apa yang di lakukan oleh Xiao Chen,’ batin Wu Lian sembari melihat keadaan Fang Yu yang sudah terpental sejauh kurang lebih 15 meteran.
Xiao Chen setelah memukul menggunakan jimat tinju, akhirnya dia kembali melanjutkan perjalanan lagi untuk membeli daging dan di ambil darahnya.
Lan Xuaner sungguh sangat tidak terima, seseolah dia tertipu oleh muslihat dari Xiao Chen.
Karena pada awal dia menjalani kehidupan kasih sayang bersama Xiao Chen, dia belum pernah melihat Xiao Chen mengeluarkan kekuatan seperti ketika melawan Fang Yu.
Malahan, dia hanya milihah dulu Xiao Chen babak-belur akibat di pukuli oleh pendekar lain sehingga membuat dirinya malu.
Sekarang Anda bertanya, setelah Xiao Chen sudah tidak menjalin kasih sayang, tiba-tiba, Anda melihat bahwa Xiao Chen mengeluarkan tinju yang sangat menakutkan. Dan Anda sungguh melihat di depan mata sendiri.
Ini tidak bisa di percaya.
“Brengsek... kamu Xiao Chen jangan berbangga dulu Hump... kamu bisa melawan Fang Yu karena dia lemah, tapi jika melawan Wang Xitong, kamu bukan tandingannya.” Lan Xuaner mendengus dan cemberut, sambil memeluk kedua tangannya.
Sementara itu, Wu Lian hanya tersenyum sambil jari yang ramping dan sangat putih langsung menyentuh bibir indahnya langsung berkata. “Kamu kenapa marah? Bukankah jika kamu tidak bersama Xiao Chen itu lebih baik? Pff jika kamu sudah tidak menganggap dia ada melainkan sudah di anggap sampah bagimu, maka aku akan memiliki kesempatan untuk dekat dengan dia.”
Sementara itu, wanita yang satunya berkata. “Hahah Saudara Wu Lian, aku sangat mendukung mu hahaha!”
“Kalian.... apakah kalian begitu seperti ini, bukan kah dia sampah kenapa kamu sungguh sangat tertarik dengan Xiao Chen!” Lan Xuaner marah dia menginjak kakinya di tanah.
Wu Lian terkekeh: “Heheh walaupun dia sampah, tapi dia juga memiliki wajah yang sangat tampan.
“Itu terserah kamu..!” Lan Xuaner cemberut dan dia tidak ingin melanjutkan perkataannya lagi. Tapi, Lan Xuaner sungguh sangat tidak terima.
Lebih baik Anda mengadu kepada Wang Xitong, agar Xiao Chen terkena hukuman yang setimpal karena sudah membuat Anda kehilangan wajah.
Saat ini, melihat kepergian Xiao Chen akhirnya Lan Xuaner hanya tersenyum tipis, dan ada jejak raut kejahatan yang terpampang jelas di wajah itu.
Di sisi lain...
Xiao Chen yang sudah mengabaikan ketiga wanita dan Fang Yu, akhirnya sampai juga di tempat orang yang sedang menjual daging monster.
Xiao Chen mendekati tukang daging. Setelah itu, setelah sudah dekat akhirnya berkata. “Boss berikan daging yang besar tapi, mengandung darah cukup banyak. Apakah kamu menyediakan?”
Tukang pemotong daging tersenyum tipis dan berkata: “Nak, kamu memilih tempat yang sangat tepat, kebetulan ada daging monster lintah penghisap darah, dan dagingnya sungguh tebal. Apa lagi, darah itu sudah aku kumpulkan di berbagai baskom besar...”
“Jadi, apakah kamu mau membelinya nak, harga murah dari pada monster yang lain!”
Xiao Chen mengelus dagu yang tidak memiliki jenggot. Darah cukup banyak, dan daging monster lintah tergolong sangat keras dan alot sehingga tidak terlalu suka.
Tapi, akhirnya Xiao Chen hanya membeli darah monster lintah itu sehingga tukang pemotong daging sangat bingung.
“Nak, apakah kamu hanya membutuhkan darah saja? Padahal daging monster lintah ini juga enak.”
Xiao Chen menggelengkan kepalanya kemudian berkata sangat hormat. “Boss, aku di sini membeli darah itu semuanya, dan aku juga ingin membeli daging yang di sebelahnya.”
“Oh, ahh.. ahahahah!” Tukang daging itu, menggarukkan kepalanya karena canggung. Dia pikir bocah itu hanya membeli darah saja.
Setelah itu, akhirnya Xiao Chen setelah sudah membeli darah dan daging monster beruang sekitar 10 kilo, dia pergi lagi untuk pulang ke rumah.
“Akhirnya, aku sudah mempunyai cukup darah untuk membuat jimat yang aku inginkan.” Dalam pernyataannya Xiao Chen, ada jejak kepuasan tersendiri karena seperti baru merasakan rasa yang sangat gembira karena sudah mengalahkan pendekar.
Sekarang setelah sudah membuat lusinan jimat, lebih baik Anda pergi ke hutan untuk mencari pengalaman dan Anda juga harus mengingat bagaimana pendahulu Jiang Chen yang dijuluki sebagai perampok Makam.
Jiang Chen dengan kegigihan yang sangat besar, dia bisa melewati kematian karena terlalu sering merampok makam yang penuh jebakan. Tapi, karena keuletan dan bantuan jimat yang telah diciptakan, akhirnya bisa melewati kesusahan itu dengan sangat mudah.
Saat ini, Xiao Chen melihat semangat yang telah Jiang Chen lakukan di masa lalu ini menjadi pelajaran baginya agar lebih gigih daripada Jiang Chen.
Apalagi sekarang Anda sudah memiliki otak jenius, dengan otak yang jenius, Anda akan mudah untuk merevisi semua jimat yang telah diciptakan oleh Jiang Chen, bahkan mungkin saja di masa depan Anda akan lebih hebat dari pada Legenda Jiang Chen.
“Hmmm.. aku harus lebih keras aku ingin melampoi pendahulu Jiang Chen.” Tangan Xiao Chen mengepal sangat erat. Kemudian, dia pergi untuk kembali ke rumah.
Sebelum itu, dia melihat di samping jalan-jalan ada kakek tua yang sedang menjual barang antik, sehingga Xiao Chen masih memiliki uang tersisa untuk menyempatkan membeli barang antik.
Mungkin saja, sebagi orang transmigrasi Xiao Chen berpikir akan menemukan harta langka tingkat dewa yang seperti rutinitas novel dia baca dulu.
Xiao Chen sudah dekat di kakek tua yang sedang menjual barang antik. Bahkan, barang antik itu sungguh sangat banyak.
“Kakek apakah semua ini barang antik semua?” tanya Xiao Chen kepada penjual itu.
Kakek itu tersenyum dan tidak menjawab lagi, sehingga Xiao Chen sedikit menggarukkan kepalanya karena bingung. Kemudian tanpa pikir panjang, dia melihat-lihat bahwa semuanya barang antik yang sungguh bagus. Tapi, ketika Xiao Chen ingin tahu harganya langsung kaget karena harga itu sungguh tidak masuk akal.
Xiao Chen sungguh tidak ingin membeli barang antik tersebut karena mahal, sehingga dia pergi meninggalkan kakek tua itu. Tapi, tiba-tiba pandangannya tertuju sebuah sudut, karena dia melihat ada pedang hitam sepertinya sudah usang.
Pedang itu tidak terlalu panjang tapi juga memiliki bentuk yang sangat elegan.
“Hmmm pedang ini sungguh sangat jelek, tapi aku sangat tertarik ingin mendapatkan,” kata Xiao Chen kemudian dia memutuskan untuk membeli pedang tersebut.
“Kakek tua, aku ingin membeli pedang ini, bisakah memberikan harga yang pantas?” Xiao Chen menatap kakek serius.
Kakek tua itu, menutup matanya dan berkata sangat berat.
“Pedang ini sudah sangat usang dan berbahaya, jika kamu memakainya, maka bencana berdarah akan lahir.”
Xiao Chen sungguh bingung, perkataan kakek itu sungguh tidak masuk akal. Tapi dia juga berkata lagi. “Kakek berapa harganya?”
Kakek itu menggelengkan kepalanya. “Semua yang kamu miliki itu harganya.”
Xiao Chen bertambah bingung, tapi dia entah kenapa tertarik dengan pedang usang itu sehingga tanpa berpikir panjang, langsung mengeluarkan kepingan sisa uang yang sudah di beli untuk keperluan tadi.
Dan anehnya kakek tua itu menerima dan sudah tidak berkata lagi sehingga membuat Xiao Chen tidak berdaya.
Setelah membayar, Xiao Chen meraih pedang itu dan langsung di masukan ke dalam buku penyimpanan.
Sembari berjalan, Xiao Chen berkata sedikit menggelengkan kepalanya. “Penjual itu sungguh aneh seperti orang gila!”
Tapi sayangnya kakek tua itu tiba-tiba menatap ke arah kepergian Xiao Chen dan setelah itu menutup matanya lagi. Kemudian, tiba-tiba kakek tua itu berguman. “Di zaman dahulu, pedang itu di gunakan untuk memenggal para Budha, Dewa dan Naga.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 735 Episodes
Comments
Richie
Jimat tinju 🤣
2024-02-05
2
Richie
bagia mana ( ̄ヘ ̄;)
2024-02-05
2
Narraherry
cemungut xiao chen..
2023-12-09
2