Bab 3 Xiao Chen Mengamuk
Xiao Chen mengambil inti monster terlebih dahulu. Kemudian baru mengambil buku hitam yang tanpa judul.
Setelah mengambil buku dan inti monster, Xiao Chen melihat bahwa di pinggang bagian kanan masih berdarah yang masih menetes.
Bahkan darah itu, membasahi semua bajunya. Setelah itu, dia membuka bajunya. Dengan baju itu, di gulung dan untuk di buat perban pinggang bagian kanan yang berdarah.
Setelah luka di bagian itu di perban, Xiao Chen berjalan pergi kembali ke rumahnya dengan penampilan yang sangat menyedihkan seperti pengemis.
Xiao Chen pergi sangat tertatih-tatih karena mengalami cedera yang sangat serius. Tapi karena dia sangat ingin tahu jenis apa buku itu, akhirnya dia mengurukan diri untuk kembali ke rumah.
Dia mencari ke tempat yang cukup aman dan tentu saja, terbebas dari sekumpulan monster yang akan menyerang.
Dia menghampiri pohon yang cukup rimbun untuk memungkinkan berlindung dari terik mata hari. Setelah itu, dia duduk di bawah pohon dan membuka buku hitam itu.
Xiao Chen kemudian membuka buku itu, dan mencoba membaca. Begitu dia membaca tulisan yang terkandung tiba-tiba, dahinya mengerut karena dia membaca tulisan seperti ini.
“Untuk kalian yang membaca tulisan ini, mungkin kisahnya sangat menyedihkan seperti ku. Perkenalkan namaku adalah Jiang Chen. Aku adalah salah satu manusia yang tidak memiliki jiwa seseorang pendekar.”
“Tidak memiliki jiwa pendekar sungguh membuat diriku terpukul, bagai mana bisa terjadi kepada ku bahkan aku sama sekali tidak menerimanya. Kadang aku bertanya kenapa bisa seperti ini, aku sungguh sangat iri kepada manusia lain yang memiliki jiwa seseorang pendekar walau hanya level 1.”
“Meskipun aku hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki jiwa seseorang pendekar, aku tidak akan menyerah aku selalu pergi ketempat yang berbahaya, merampok makam harta Karun, sehingga dulu aku di juluki perampok makam.”
“Karena kegigihannya yang aku lakukan, aku akhirnya menciptakan jurus sendiri dan jurus ini di khususkan bagi orang yang tidak memiliki jiwa pendekar.”
Xiao Chen saat ini membaca begitu sangat khidmat. Sampai pada suatu saat, dia menemukan ada banyak harta Karun dan harta Karun itu setidaknya peninggalan dari Jiang Chen itu sendiri. Tapi, barang-barang itu hanya sebuah jimat peledak, jimat melarikan diri yang tak terhitung jumlahnya di cincin penyimpanan.
Untuk mendapatkan jimat itu, yang sangat banyak, dia harus meneteskan darah di buku itu sehingga buku hitam langsung bercahaya dan memasuki ke tubuhnya tanpa ada perlawanan sama sekali.
Bahkan Xiao Chen cukup terpana dengan operasi yang dia lihat karena buku itu, memasuki kedalam tubuhnya seseolah sudah tertanam di dalam jiwanya.
Dan apayang membuat dirinya terkejut adalah dia menggunakan otak jenius untuk mengeluarkan jimat itu. Seketika satu lembar jimat keluar dari udara tipis sehingga Xiao Chen cukup terkejut.
Setelah itu, dia mencoba membaca teknik yang di buat oleh Jiang Chen yang di khususkan kepada orang yang tidak memiliki jiwa seseorang pendekar.
Setelah membaca dengan cermat, karena otak Xiao Chen sudah bermutasi terpleset kulit pisang dan kepalanya membentur siku kasur yang sangat keras, dia merasa bahwa teknik ini sungguh sangat penuh kekurangan.
Sehingga dia mencoba membenarkan cara-cara yang lebih simpel.
Untuk membangkitkan teknik yang di buat oleh Jiang Chen, setidaknya membutuhkan media darah. Kebetulan dia telah membunuh beruang yang cukup memiliki banyak darah sehingga dia langsung memutuskan untuk kembali ke hutan untuk mengambil darah beruang untuk mengaktifkan teknik ini.
Setelah beberapa menit, dia sudah di tempat kejadian dan langsung mengambil darah itu, dan dia tanpa basa-basi membuat ritual di tempat ini langsung.
Xiao Chen langsung membuat pola sama persis yang di gambarkan oleh Jiang Chen. Setelah pola itu seudah berbentuk bintang Daud, tinggal dirinya menteskan darah dari tubuhnya.
Begitu darah di teteskan tiba-tiba pola itu bercahaya merah langsung mengeluarkan energi aneh dan langsung memasuki ke tubuh Xiao Chen.
Seketika Xiao Chen merasakan perasaan yang sangat melegakan. Dan sepertinya tubuh yang terlalu perlahan pulih walau tidak terlalu cepat.
Setelah beberapa menit lukanya benar-benar sembuh dan dia tidak tinggal diam, langsung memanfaatkan darah beruang yang tersisa untuk menulis jimat kertas yang sudah di sediakan di penyimpanan buku.
Bahkan kertas itu dan adalah kertas biasa sehingga ini sangat mudah untuk memungkinkan jika Anda kehabisan kertas, Anda perlu repot-repot karena banyak orang yang menjual.
Untuk saat ini, Xiao Chen membuat jimat yang sangat penting yaitu yang pertama adalah jimat pengetukan target, jimat ini berfungsi jika target yang memukul menggunakan fisik tanpa alat maka akan di kembalikan 2x lipat dari kekuatan target dan itu berdurasi 1 meni pendinginan.
Pada awalnya, sebelum di sempurnakan oleh otak jenius, durasi pendinginan membutuhkan 3 menit.
Jimat pengetukan target langsung di pasang ke tubuhnya dan itu permanen. Yang kedua dia membuat jimat pemulihan diri sebanyak-banyaknya sehingga ketika dia terluka cukup mengeluarkan jimat dari buku penyimpanan dan dirinya hanya meneteskan darah dan langsung sembuh seketika.
Dan yang yang ketiga dia membuat jimat peledak sebanyak-banyaknya sampai darah beruang itu habis tidak tersisa.
Dan ada satu hal di penyimpanan buku ada jenis pengetahuan alkimia yang telah di pelajari oleh Jiang Chen sehingga Xiao Chen cukup berterima kasih. Bukan hanya itu saja, ada banyak senjata hasil rampasan yang terakumulasi di penyimpanan buku seperti gunung.
Luas penyimpanan buku itu, 100 meter perkubik dengan dalam 100 meter juga.
Dan dirinya juga ingat bahwa untuk menaikkan level perajurit, menurut Jiang Chen tidak bisa menggunakan media manusia dia hanya membutuhkan media monster dan ketika berhasil mendapatkan media monster maka level perajurit akan naik.
Semakin kuat monster, maka semakin cepat level perajurit naik. Karena dirinya menggunakan beruang yang belum kuat, dia hanya bisa memulihkan tenaga sedikit dan level perajurit masih kosong.
Xiao Chen setelah membaca jimat peledak dan pemulihan diri cukup banyak akhirnya menghela nafas cukup lega.
“Fyuh.. akhirnya aku bisa memiliki kesempatan untuk menjadi pendekar.” kata Xiao Chen sambil mengusap keringatnya. Setelah itu dia pergi untuk pergi kerumah.
Namun sebelum itu, dia harus membersihkan badannya yang penuh darah di sungai kecil ini. Setelah sudah membersihkan, dia berjalan pergi ke rumahnya tanpa busana hanya menyisakan bagian bawah.
Setelah dia berjalan dan hampir saja sampai tiba-tiba dirinya di hadang sekelompok yang dirinya sudah kenal.
Xiao Chen mengerutkan keningnya dan berkata. “Wang Xiang, kenapa kamu menghalangi jalan ku?”
Xiao Chen sama sekali tidak tahu sehingga dengan polosnya langsung berkata seperti itu.
Wang Xiang hanya mencibir dan berkata. “Haha kamu adakah manusia rendahan itu sangat patut. Kamu tahu saudara laki-laki ku sebenarnya sedang menjalan hubungan dengan mantan tunangan mu Lan Xuaner, hahah!”
Tiba-tiba expresi kegembiraan yang di pancarkan Xiao Chen langsung di gantikan aura mendung. Dia marah langsung menampar pipi Wang Xiang.
"Plak!"
Otomatis Wang Xiang sangat marah sehingga langsung mengeluarkan kata-kata mutiaranya. “Brengsek.. kamu berani sekali menampar ku..”
Wang Xiang meninju pipi Xiao Chen, namun seketika ketika dia sudah memukul pipi Xiao Chen tiba-tiba tangan dirinya langsung patah melengkung ke belakang sehingga dia langsung berteriak kesakitan.
"Crack!"
"Ahh!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 737 Episodes
Comments
Nurul Pky
judul.. Pendekar Kulit pisang 🍌
2024-11-27
1
Shaiya_Eet
ada kata yang hilang, mungkin setelah merevisi tidak dibaca ulang.
2024-09-27
0
Shaiya_Eet
Ada kata yang hilang, mungkin setelah merevisi tidak dibaca ulang
2024-09-27
0