Bab 18 Semut Rangrang
Xiao Chen di jurang kematian sekitar beberapa waktu sekitar dari siang hari sampai sore hari. Dia memperaktekan ritual kenaikan level pendekar dengan media darah cacing racun Akhirnya sudah mencapai level pendekar 6.
Level pendekar enam sudah layak disebut menjadi jenius bahkan Lan Xuaner mungkin saja masih di pendekar level 4.
Di Jurang kematian ini, semuanya adalah hewan beracun yang telah dikembangbiakkan oleh Gu Qinseng lewat kesadarannya yang tersisa. Semua hewan beracun tidak terlepas dari cacing saja, melainkan ada sekumpulan beberapa serangga yang berukuran raksasa dan itu tergolong sangat banyak. Bahkan dia sendiri juga tidak bisa menghitung beberapa jumlah semua monster yang mendiami di jurang kematian.
Dari awal Gu Qinseng mendiami jurang kematian tersebut sampai sudah ribuan tahun berlalu jumlah monster sangatlah banyak.
Bahkan Xiao Chen menggunakan jimat duplikat untuk mengambil beberapa keterampilan seperti sayap belalang.
Xiao Chen membuat beberapa lusin saya belalang untuk dijadikan terbang.
Walaupun dengan menggunakan jiwa pendekar level 6 sudah bisa terbang, tapi itu menguras Aura yang telah terkumpul. Sehingga akan lebih mudah menggunakan jimat tanpa menggunakan energi yang terkandung di dalam tubuhnya.
Karena menurut Xiao Chen level pendekar 6 sudah cukup, akhirnya dia mengurungkan niat untuk meningkatkan lagi. Sekarang dia melompat ke atas jurang dan mencoba mencari sarang semut Rang Rang merah dan di budidayakan sebagi obyek penelitian pertama dirinya.
"Swosh!"
"Bug!"
“Ahh... akhirnya aku bisa melihat matahari,” ucap Xiao Chen akhirnya melihat teriknya matahari dan dia ingat bahwa dalam pengejaran masih siang dan sekarang ketika dia tiba di atas jurang juga masih siang, mungkin sekarang jika di artikan hari yang menjelang sore.
“Hari semakin sore, aku takut jika Ayah khawatir?” Xiao Chen sungguh bingung, dia ingin menghabiskan 1 hari di hutan, namun mustahil karena takut saja Xiao Lan khawatir dan dirinya juga masih takut untuk berpetualang sendiri di hutan.
“Hmm tidak, aku harus mencari satu sarang semut Rangrang, agar bisa menjadi bahan percobaan,” guman Xiao Chen, dia harus mendapat semut rangrang agar bisa mempelajari ketrampilan racun yang telah di sempurnakan lewat otak jenius.
Benar, Anda sebaiknya mencari sarang semut tersebut, setalah itu Anda baru pergi untuk kembali kerumah!
Di pekarangan rumah Anda sungguh sangat luas, dan sangat cocok sebagi budidaya semut tersebut!
Setelah memikirkan pro dan kontra, akhirnya Xiao Chen pergi untuk mencari sarang semut Rangrang terlebih dahulu. Setelah itu, barulah dia pergi kembali ke rumah.
"Swosh!"
Xiao Chen melompat beberapa pohon dan langsung menemukan sarang semut Rangrang, karena di sini adalah dunia Pendekar, semut itu tiga kali lipat dari pada di bumi, bahkan sarangnya sangat besar.
Xiao Chen melihat bahwa semut itu sungguh sangat ganas, namun tetap nekat memetik rantung dan memisahkan sarang itu.
Belum saja ranting pohon di petik, tiba-tiba semut itu sangat sensitif langsung keluar dari mengeroyokki tangan dan sekijur tubuh Xiao Chen.
“Aduh, sial.. pantatku..!” Xiao Chen langsung terjatuh dari ketinggian 10 meter karena di kerumuni semut Rangrang hingga menggigit seluruh tubuh.
“Ahh tidak sial.. sungguh sakit!" Xiao Chen ingin menangis tanpa air mata, baginya di gigit semut di dunia Pendekar sungguh sangat menyedihkan.
Bahkan dia sendiri tidak tahu bagai mana jimat serangan balik tidak bekerja pada semut, bahkan karena akibat gigitan semut, Xiao Chen melepaskan semua bajunya dan mengibar-ngibarkan semua baju agar semut itu berjatuhan.
Tapi sayang semut itu mengejar sungguh sehingga Xiao Chen bereaksi langsung melompat ke atas ranting yang tinggi agar tidak terkena serangan semut Rangrang.
Wajah Xiao Chen, hanya beberapa nafas sudah menjadi kepala Babi akibat di sengat gigitan semut Rangrang, kemudian langsung mencari sebuah ide, dia menggunakan jimat racun langsung sehingga operasi berhasil semut-semut itu pada pingsan dan Xiao Chen langsung memetik arang semut Rangrang dan di masukan ke dalam buku penyimpanan.
“Ahh sial.. pantat ku sungguh gatal,” ucap Xiao Chen sambil menggaruk bokong yang hitamnya. Setelah itu, langsung mengambil baju dan di di kibar kan takut masih ada semut.
Hanya beberapa nafas, dia langsung memakai baju dan langsung melompat terbang menggunakan jimat duplikat, karena darah yang terkandung dari duplikat sungguh kuat maka, jimat tersebut akan tahan cukup lama.
10 batang dupa telah berlalu, akhirnya Xiao Chen sudah tiba di kediaman rumahnya, dan saat ini Xiao Lan sudah khawatir karena sang anak belum kunjung pulang.
Ketika sedang panik, melihat putra sendiri yang terbang menggunakan sayap anah, dan mendekat ke arah dirnya, namun ketika melihat wajah anak sendiri seperti kepala Babi, mulut Xiao Lan berkedut.
Sebenarnya sangat marah, tapi melihat wajah anak sendiri seperti kepala Babi dia hanya menghela nafas panjang.
“Nak... dari mana saja kamu, Ayah sudah cukup menunggu sangat lama, aku takut terjadi apa-apa dengan mu.!” Xiao Shi berteriak kepada Xiao Chen.
Xiao Chen hanya meringis dan menjawab sangat enteng. ”Ehehe Ayah aku keluar ke hutan tidak lama, ini baru setengah hari sudah begitu panik,”
”Sebentar paman mu..!" Xiao Shi berkedut mulutnya ingin sekali menampar pipi Xiao Chen namun masih menahan dan melanjutkan perkataannya lagi. ”Sekarang sudah dua hari, dan kamu baru pulang,"
“Apa!" Xiao Chen terpana, dia kira hanya beberap waktu mungkin hanya setengah jam. Namun, tebaknya salah kaprah dan Xiao Chen baru menyadari bahwa sudah 2 hari berlalu dia pergi ke hutan.
Dalam benak Xiao Chen, mungkin saja ketika terjauh ke jurang kematian mungkin saja sudah pingsan selama satu hari, namun ini tidak mungkin karena Xiao Chen merasa bahwa hanya pingsan sesaat, tapi apa yang tidak di duga adalah ternyata sudah 2 hari berlalu.
Xiao Chen hanya menebak mungkin kurang kematian memiliki perbedaan waktu yang berbeda dengan dunia luar.
Setelah menemukan kesimpulan yang masuk akal, akhirnya Xiao Chen berkata. ”Ayah, aku baik-baik saja sekarang aku kembali.”
“Aku tahu, aku hanya ingin memberikan sesuatu kepada mu bahwa rekrutmen sekte akan berlangsung dan para guru sedang mencari beberapa bibit yang bagus, apakah kamu ingin bersedia mendaftar?”
Xiao Chen hanya menggelengkan kepalanya dan berkata. “Aku menolak ayah, karena ada sesuatu yang harus di tangani terlebih dahulu.”
“Baik, aku tidak akan memaksa kamu pergi ke sekte,” ucap Xiao Shi tidak memaksa.
“Benar Ayah, aku harap Ayah paham,” jawab Xiao Chen tulus, dia tidak bermaksud untuk mengecewakan Ayahnya, tapi dia masih ada hal-hal yang harus di pelajari seperti membudidayakannya semut Rangrang sebagi perajuritnya, dan beberapa serangga lainya yang belum di coba di kemudian hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 737 Episodes
Comments
juharto delle
Qiao Shi atau Qiao Lan
2023-12-31
3
Narraherry
mantap..
2023-12-09
0
Dhika aja
kocak 🤣🤣🤣
2023-11-28
1