Bab 6 Keluarga Wang Bertindak
Ketika Xiao Chen sudah membuat 2 jimat tinju, seketika langsung bergegas keluar untuk pergi di halaman pekarangan rumah dan sedikit ke samping ada kebun-kebun yang sedikit rimbun.
Di sinilah Anda seharusnya mencari bunga melati racun untuk di jadikan jimat agar menambah pertahanan tubuh Anda agar tidak mudah di tindas.
Karena Xiao Chen tahu, bahwa tubuh ini masih sangat lemah bahkan jiwa pendekar masih level 0, dan itu sangat berbahaya jika ada musuh yang kuat mencoba menggertak kepada Xiao Chen.
Dia mengeluarkan ember di buku penyimpanan, kemudian mencoba mengumpulkan bunga melati racun yang sudah di temui di hadapan mata.
Hanya membutuhkan sekitar 2 cangkir kopi untuk di minum, akhirnya dia sudah mengumpulkan setengah ember.
Bunga itu, setelah di kumpulkan Xiao Chen langsung mengesekusi di tumbuk di ember sekaligus dan Xiao Chen juga mencampurkan air sekiranya sari melati itu, keluar dan bercampur.
Namun, sebelum itu untuk pengaktifan jimat harus ada media darah dan ini sangat merepotkan bagi Xiao Chen.
Tentu saja jika sudah mempunyai jiwa pendekar, mungkin satu tetes akan berfungsi untuk mengaktifkan jimat racun.
Tapi, karena tubuh itu belum membangkitkan jiwa pendekar, maka darah yang di gunakan menggunakan darah hewan.
Untung saja persyaratan jimat ini yang di lakukan Jiang Chen sungguh sederhana dan tidak membebankan kepada pengguna. Sehingga Xiao Chen cukup berterima kasih.
Meskipun sederhana kekuatan jimat tidak bisa di remehkan, kehidupan Jiang Chen dia di zaman kapan bahkan dirinya tidak tahu, asumsi yang di lakukan Xiao Chen tidak berdasar, karena teknik jimat ini berbeda dengan jimat sekarang.
Mungkin saja Jiang Chen hidup di zaman kuno dan dia ketika menjadi kaisar, mewariskan kepada generasi selanjutnya.
Dan karena persyaratan jimat tidak terlalu banyak menuntut, Xiao Chen membawa darah ayam untuk di gunakan sebagai aktifasi jimat racun tersebut.
Semua darah ayam di masukan ke air yang sudah di campur bunga melati racun, seketika air yang awalnya keruh putih menjadi merah.
Setelah air itu berubah menjadi merah, Xiao Chen langsung mengambil pena besar dan di tuliskan di udara. Seketika ketika Xiao Chen menulis di udara, ada tulisan merah yang bercahaya di udara tipis.
Setelah tulisan udara itu bercahaya, langsung memasuki ke tubuhnya dan menuju ke buku hitam.
Pada awalnya untuk menulis jimat lewat kertas. Namun, karena Xiao Chen terlalu semangat akhirnya melupakan bahwa ada cara lagi untuk menulis jimat yaitu lewat udara.
Untuk menulis lewat udara seharusnya mempunyai jiwa pendekar Level 1 persyaratannya. Tapi Xiao Chen memiliki otak jenius sehingga dia dengan pertimbangan bisa membobol syarat itu.
Akibat otak jeniusnya dia bisa menggambar jimat di udara. Dan ini, sungguh sangat praktis tidak perlu mencari kertas lagi.
Dan sudah 30 menit, dia sudah menggambar jimat sampai air bunga melati racun, sampai habis dan hanya menyisakan hanya sedikit.
Setelah 30 menit lebih sudah akhirnya air itu habis dan tidak tersisa lagi, otomatis Xiao Chen menaruh ember di buku penyimpanan.
Xiao Chen berdiri lalu, menepuk pantatnya. Setelah itu dia berkata. “Jimat yang lebih sempurna sudah aku kerjakan. Sekarang mumpung masih ada waktu harus mencari hewan untuk di ambil darahnya dan di aku akan menggunakan jimat duplikasi untuk mengambil kekuatan hewan tersebut.”
Setelah itu, dia pergi berjalan-jalan ringan untuk mencari hewan di sekitarnya. Namun, sudah beberapa menit tidak menemukan hewan yang menurut dirinya tertarik.
Karena tidak menemukan hewan yang sekiranya bahan percobaan, akhirnya dia kembali ke dalam rumah.
Seketika ketika dia pergi kembali ke rumah ada suara yang sangat kearas. Dan itu suara seperti amarah.
Xiao Chen langsung berlari sangat cepat untuk melihat jika ada hal terjadi apa-apa dengan ayahnya.
Karena orang yang dia sayangi hanya tinggal ayah dan ibunya sudah meninggal ketika dirinya baru lahir di dunia pendekar ini.
Xiao Chen berlari sangat kencang dan seketika setelah kembali ke rumah, dan dia juga mendekati ke aula perjamuan, seketika melihat ada keluarga Wang dan beberapa kelompok yang sedang menatap ke arah ayahnya dengan ada jejak Aura membunuh.
Xiao Chen setelah di samping Xiao Shi, akhirnya berkata. “Ayah, ini sudah aku tebak keluarga Wang tidak mudah di pusingkan.”
Xiao Shi menjawab: “Kamu tidak perlu takut, ada Ayah yang akan menolong mu.”
Xiao Chen mengangguk serius setelah mendengarkan kata-kata dari Ayahnya. Selagi ayah sendiri bisa menolong, dia bisa melawan berapa pengawal dari keluarga Wang.
Setelah itu, dia melihat Wang Xiang yang sedang manatap ke arah dirinya dengan kebencian yang sangat mendalam. Sehingga dirinya tersenyum tipis.
Wang Xiang melihat senyuman yang di lakukan oleh Xiao Chen dia langsung marah. “Brengsek.. dia ayah, dia sudah membunuh ke-lima kelompok ku ayah!”
Kemudian ayah dari Wang Xiang menatap kepada Xiao Chen dan langsung menunjuk jemari tangan. “Kamu nak, berani sekali lancang menyentuh anak ku apakah kamu telah bosan hidup..”
Xiao Chen tatapannya penuh martabat setelah di marahi oleh Ayah dari Wang Xiang. Karena dirinya masih memiliki pendekar level 0 sehingga hanya gertakan masih merasakan rasa gugup dan keringat dingin.
Namun, Xiao Chen masih menjawab karena tindakan itu tidak bersalah. “Aku hanya membela diri dan ini juga pelajaran akibat bersekongkol dengan keluarga Lan, sehingga keluarga kami menjadi kehilangan muka.”
Ayah Wang hanya mencibir: “Keluarga Lan memilih pilihan yang tepat, karena jika dia terus-menerus bersama keluarga Xiao yang memiliki jiwa seseorang pendekar sampah, mana mungkin akan mau hahah!”
Xiao Chen berbalik berkata: “Walau aku sampah, tapi aku bisa mengalahkan anak mu yang memiliki jiwa pendekar. Bagaimana mungkin seseorang pendekar akan kalah dengan sampah oleh ku..”
“Bajingan!”
"Swosh!"
Ayah Wang marah langsung bergegas untuk menampar pipi kiri Xiao Chen. Namun karena Xiao Chen memiliki jimat penyerang balik, dia sama sekali tidak takut.
Sehingga tiba-tiba tamparan yang memiliki kekuatan langsung mendarat di pipi kiri Xiao Chen langsung terkena serangan kejut sehingga tangan ayah Wang langsung patah tulang dan bukan hanya itu saja, bahkan tangan kanannya langsung terpental dan terpelanting ke belakang.
Ayah Wang langsung mundur 3 langkah sambil menatap kearah Xiao Chen penuh waspada.
“Bajingan kamu nak, jurus apa yang kamu gunakan...” ucap Ayah Wang sembari menatap tajam kepada Xiao Chen.
“Apakah kamu bodoh bagai mana bisa aku memiliki jurus, sedangkan aku hanyalah manusia biasa.” kata Xiao Chen serius.
"Brengsek!"
Ayah Wang marah dia memerintahkan para pengawal untuk menyerang Xiao Chen. Namun sayangnya Xiao Shi menolong dan para pengawal itu langsung di tampar sangat keras.
"Paaa!"
"Paaa!"
"Paaa!"
Satu pengawal langsung babak belur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 737 Episodes
Comments
Budi Purdan
sebaiknya kata anda dihilangkan
2024-06-28
2
Ymmers
5 kelompok? 1 kelompok ada berapa orang? more than 5, right?
kalo 5 orang dari kelompokku thats mean : 5 org
saranku, gunakan kata orang hukan kelompok thor.. ✌️🙏
2024-01-03
1
Narraherry
lanjottt
2023-12-09
1