"Yuri apa yang terjadi?"Ucap Haikal sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi tersebut.
Yuri yang ketakutan pun berusaha keluar dari dalam bathtub untuk mengambil handuk yang ada di dalam kamar mandi tersebut untuk menutupi tubuh nya.
Namun, karena kaki nya yang masih licin dengan air sabun yang ada di dalam bathtub ia pun akhirnya terpeleset dan jatuh.
"Ahhhh!"Jerit Yuri saat kaki nya terpeleset dan dia pun terjatuh lalu pingsan.
Bukan pingsan karena rasa sakit,atau kepala nya terbentur bukan, tapi karena rasa takut nya dengan kegelapan membuat dirinya tak bisa mengontrol dirinya.
Mendengar ada suara jeritan lagi, Haikal pun akhirnya membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci oleh Yuri karena dia khawatir akan terjadi apa-apa kepada Yuri dan dia akan mendapatkan masalah dengan Oma.
"Yuri apa yang terjadi?"Ucap Haikal saat sudah membuka pintu kamar mandi itu, saat itu cahaya dari luar pun memerangi kamar mandi, dan terlihat Yuri yang tergeletak di samping bathub.
Haikal pun mengambil handuk dan menutupi tubuh Yuri, karena cahaya remang-remang dia tidak melihat semuanya.
Setelah menutupi Yuri dengan handuk Haikal pun mengendong nya dan membawa nya ke ranjang.
Setelah itu, Haikal pun menghubungi staf hotel untuk meminta mereka datang dan memperbaiki lampu kamar mandi yang rusak.
Beberapa menit kemudian.
Tok...tok... tok. (suara ketukan di luar pintu kamar Haikal dan Yuri.)
Haikal pun berjalan dan menghampiri pintu tersebut kemudian membuka nya.
Terlihat seorang staf laki-laki hotel itu sedang berdiri di depan pintu kamar mereka.
"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu?"Tanya seorang staf laki-laki yang datang.
"Aku tidak habis fikir dengan hotel ini, benar-benar tidak profesional, lihat lah, dia pingsan karena lampu kamar mandi yang tiba-tiba mati,aku minta kau untuk membenarkan lampu itu sekarang juga, karena wanita itu dia seperti nya takut dengan kegelapan."Jelas Haikal kepada staf tersebut.
Sontak staf laki-laki itu kebingungan karena dia berfikir jika Haikal tidur dengan teman atau rekan kerja nya dalam satu kamar, karena cara Haikal menyebutkan wanita itu tidak ada romantis-romantis nya sama sekali.
"Apa yang kau pikirkan? Cepat lakukan!"Perintah Haikal yang membuayr kan lamunan staf itu.
"Eh, iya tuan aku akan memperbaiki nya sekarang."Merasa takut dengan Haikal yang galak staf tersebut pun berjalan masuk ke dalam kamar dan menghampiri kamar mandi.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya lampu kamar mandi itu pun kembali menyala.
Setelah selesai memperbaiki lampu kamar mandi tersebut,staf itu pun keluar dan menghampiri Haikal yang sedari tadi menunggu nya di depan kamar mandi.
"Bagaimana?"Tanya Haikal singkat dengan tatapan introgasi nya.
"Sudah tuan, hanya terjadi sedikit kelonggaran pada lampu nya."Jelas sang staf.
"Baik lah,jika sudah kau boleh keluar."Jelas Haikal sedikit merasa lega karena lampu itu akhirnya kembali menyala.
Namun perhatian nya tiba-tiba teralihkan dengan pandangan mata sang staf yang mengarah ke pada Yuri yang sedang pingsan.
"Apa yang kau lihat?"Ucap Haikal menatap staf tersebut sambil menaikkan satu alisnya.
"Oh, tidak tuan, tidak apa-apa, saya permisi keluar dulu."Ucap laki-laki tersebut.
Staf Laki-laki itu pun dengan buru-buru keluar dari kamar Haikal, karena takut jika lama-lama Haikal akan menerkam dirinya dengan tatapan aneh nya itu.
"Staf bodoh."Umpat Haikal.
Haikal pun kembali mengunci pintu kamar itu dan berjalan mendekati Yuri yang masih tak sadar kan diri karena terjatuh di kamar mandi tadi.
"Masih belum bangun?"Batin Haikal sambil menatap Yuri dari dekat.
Haikal pun mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Yuri yang hanya berbalut handuk, dia tidak ingin menatap tubuh itu begitu lama.
"Jika dia masih belum bangun, bagaimana aku akan menghubungi Oma? Oma pasti akan khawatir dan akan membarahi aku."gumam Haikal.
Sementara itu Yuri mulai membuka mata nya, meskipun belum sepenuhnya terbuka dia masih bisa melihat Haikal yang berdiri di samping ranjang nya.
"Aduh, kaki ku."Lirih Yuri, saat ingin mengerakkan kaki nya.
Haikal yang mendengar itu pun berbalik dan menatap Yuri, perasaan lega pun timbul di benak nya ketika melihat Yuri sudah sadar dari pingsan nya.
"Aku kenapa?"Tanya Yuri menatap Haikal.
"Mengapa kau bertanya kepada ku? Seharusnya aku lah yang bertanya kepada mu, apa yang terjadi di kamar mandi dan mengapa kau bisa jatuh lalu lampu mati?"Ucap Haikal dengan raut wajah bingung.
"Em, aku, seingat ku, lampu kamar mandi berkedip dan mati, aku takut karena gelap dan berusaha keluar dari bathub dalam gelap itu dan karena kaki ku licin aku terpeleset dan jatuh setelah itu aku …"Ucap Yuri mengantung kalimat nya dan menatap sekeliling nya.
Yuri membuka selimut dan melihat tubuh nya yang di baluti dengan handuk.
"Aaaaa!"Jerit Yuri dalam pikiran negatif nya.
Dengan cepat Haikal membekap mulut Yuri yang begitu nyaring menjerit.
"Diam!"Ucap Haikal marah dengan mata yang menatap kesal Yuri.
"Lepas!"Yuri menepis tangan Haikal dari mulut nya.
"Kau ini! Bisa kah tidak menjerit? Apa kau tidak tau suara mu itu membuat kuping ku menjadi pengang!"Ucap Haikal.
"Kau, kau apakan aku?"Ucap Yuri menujuk Haikal.
"Jangan bodoh, aku tidak mengapa-apakan dirimu, dan jangan berharap!"Ucap Haikal kesal dan kemudian berjalan cepat menuju pintu keluar kamar tersebut dan meninggalkan Yuri sendirian di kamar.
"Eh, mau kemana!"Ucap Yuri.
Namun Haikal sudah keburu keluar dari kamar itu.
"Huh, apa aku sudah salah paham?"Batin Yuri.
Yuri sempat berfikir jika Haikal sudah melihat tubuhnya, namun ia menepis semua pikiran buruk itu karena biar bagaimanapun status mereka adalah suami istri dan dia pikir itu bukan lah hal yang mustahil, dia pun dengan pelan turun dari ranjang untuk mengunakan piama nya.
Dengan kondisi kaki yang sakit Yuri pun membuka koper nya dan mengambil piama serta mengenakan nya.
"Aduh, kaki ku sakit sekali."Leguh nya sambil berjalan dengan tertatih-tayih.
Sementara itu di sisi lain.
"Mengapa Yuri dan Haikal tidak menelpon ku?"Batin Oma yang saat ini sudah berada di dalam kamar nya.
Tadi selesai makan malam, Oma langsung di antar kan oleh Abel ke kamar nya untuk beristirahat,dan juga menunggu kabar dari Haikal dan Yuri.
"Ahh, sudah lah, siapa tau mereka saat tiba langsung membuat cicit untuk ku, jadi mereka lelah dan tidak sempat untuk mengabari aku, mungkin besok pagi."Ucap Oma dengan wajah bahagia nya dan kemudian memilih untuk langsung tidur saja.
Sementara itu Nisa yang saat ini berada di dalam kamar Haikal merasa sangat bosan karena harus berdiam diri di kamar tersebut.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Mery Andriayani
biasanya keluyuran nisa
2023-12-09
0
Mila Nuur
Nisa kesepian sementara Haikal dan Yuri jln2
2023-07-26
4