Yuri pun kembali keluar dari kamar tamu tersebut dan berjalan menuju kamar Haikal.
Sementara itu di kamar Haikal.
"Sayang,apa kau marah pada ku?"Tanya Haikal kepada Nisa yang sedari tadi hanya diam tak menjawab pertanyaan Haikal.
Haikal yang merasa risih jika di diami oleh Nisa pun berjalan menghampiri Nisa yang saat itu sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
"Sayang,maaf kan Oma, Oma tidak tau apa-apa."Ucap Haikal duduk di dekat Nisa.
"Aku tidak mau tau, aku tidak akan rela jika kau pergi dengan Yuri untuk bulan madu.
"Sayang,tapi ini permintaan Oma, bagaimana bisa aku menolaknya karena Oma sudah membeli tiket pesawat."Jelas Haikal memegang pundak Nisa.
"Jadi kau akan benar-benar pergi dengan nya ke Paris untuk bukan madu?"Tanya Nisa menatap Haikal dengan tatapan tajam.
"Emm, tenang lah, aku berjanji tidak akan melakukan apapun,dan saat di sana aku juga akan pisah kamar dengan nya,kau tidak perlu khawatir."Ucap Haikal berusaha meyakinkan Nisa.
"Bagaimana aku bisa percaya dengan mu? Lebih baik aku ikut kalian."Jawab Nisa tidak percaya dengan ucapan Haikal barusan.
"Nisa aku mohon percaya lah, cinta ku itu hanya untuk mu, tapi jika kau ikut dengan kami Oma pasti akan mencurigai mu dan tidak akan membiarkan kau tinggal di sini lagi. Lagian ini akan menjadi kesempatan baik untuk mu, selama aku pergi kau bisa menjaga Oma dan kau bisa mengambil kesempatan ini untuk membuat Oma suka dengan mu"Jelas Haikal panjang lebar.
Nisa pun terdiam mendengar ucapan Haikal barusan, ada benarnya juga apa yang di katakan Haikal barusan pikir nya dalam hati.
Ini adalah kesempatan baik untuk nya agar bisa dekat dengan Oma dan membuat Oma suka kepada nya saat Yuri tidak ada di mansion.
Meskipun itu hal yang tidak dia suka tapi bagaimana pun dia harus bisa menjadi orang kaya dengan menjadi istri nya Haikal nanti.
"Ada benarnya juga apa yang dia katakan? Sebenarnya mau mereka bulan madu aku tidak masalah, Haikal pasti akan melakukan apa yang dia katakan karena dia hanya mencintai ku,tapi aku tidak suka karena Yuri ikut menikmati kebahagiaan yang seharusnya menjadi milikku."Ucap Nisa dalam hatinya.
"Sayang, jangan diam seperti ini,aku mohon. Kau bisa katakan kepada ku oleh-oleh apa yang kau inginkan saat aku pulang."Ucap Haikal mencoba membujuk Nisa.
"Benar kah? Emm, baik lah kalau begitu, aku ingin sesuatu yang bermerek dan mahal yang ada di Paris, bagaimana?"Tanya Nisa dengan senyum tipis nya menatap Haikal.
"Baik lah, asal kau tenang,dan percaya kepada ku, lagian ini hanya tiga hari bukan."Jawab Haikal sambil memegang lengan Nisa.
"Aku percaya padamu,dan aku akan menjaga Oma selama kau pergi."Jawab Nisa berpura-pura baik di depan Haikal.
"Emm, aku merindukan kebersamaan ini dengan mu."Ucap Haikal memegang pipi Nisa.
"Lakukan apa yang ingin kau lakukan."Bisik Nisa sambil mengalungkan tangannya ke leher Haikal.
Haikal pun mendekat kan bibir nya ke bibir Nisa, semakin dekat.
Namun tiba-tiba pintu kamar itu terbuka.
Terlihat Yuri yang berdiri di hadapan mereka dengan tatapan yang tidak bisa di tebak bagaimana itu ekspresi nya.
"Yuri! Bisa kah kau mengetuk pintu terlebih dahulu saat ingin masuk ke kamar ku?"Ucap Haikal marah.
"Ma,maaf aku hanya ingin mengambil piama ku, bukan bermaksud untuk mengangu kalian."Ucap Yuri yang kemudian buru-buru mengambil piama nya dan dengan cepat berjalan keluar dari kamar tersebut.
"Sayang,kau tidak boleh marah seperti itu, kasian Yuri dia jadi tertekan."Ucap Nisa kepada Haikal.
"Huh, maaf kan aku."Ucap Haikal lagi.
Sementara itu Yuri masuk ke kamar nya dan mengunci pintu kamar, lagi-lagi dia merasa sakit yang laur bisa di hatinya.
"Hiksss, tuhan,aku tidak menginginkan pernikahan palsu seperti ini,aku ingin menikah dengan orang yang mencintai ku bukan orang yang menikahi ku hanya sebatas status seperti ini."Gumam Yuri sambil menagis sesenggukan.
Sungguh malang nasib seorang Yuri saat ini, dia harus rela melihat laki-laki yang sekarang berstatus suaminya malah tidur dengan wanita lain satu kamar, meskipun dia tau ini adalah hal yang wajar karena dirinya di nikahi hanya di buat tameng oelh Haikal dan Nisa tapi dia juga punya hati dan rasa iri melihat Nisa di cintai hebat oleh Haikal.
Malam itu ia habiskan dengan meratapi bagaimana nasibnya.
"Setelah ini apa lagi yang harus aku hadapi? Ibu,aku merindukan ibu, aku ingin bertemu ibu."Batin Yuri sambil memeluk bantal yang ada di samping nya.
Karena lelah menagis dia pun akhirnya tertidur lelap.
Keesokan harinya.
"Jam segini masih belum bangun juga, kalau aku tidak membangun kan nya mungkin dia tidak akan bangun!"Batin Haikal sambil membuka pintu kamar Yuri dengan kunci yang ada di dekat meja depan kamar tersebut.
Saat pintu itu terbuka, terlihat Yuri yang tidur meringkuk dengan tidak mengunakan selimut.
Mata nya sedikit bengkak.
"Apa dia menagis semalaman?"Batin Haikal.
"Coklat putih lezat."Racau Yuri dengan mata yang masih terpejam.
"Coklat putih? Apa dia menyukai coklat putih? Bukan kah,mama dulu juga suka makan coklat putih?"Batin Haikal sambil mengamati Yuri yang sedang mengigau itu.
Perlahan Haikal pun mendekati ranjang Yuri.
Tubuh itu benar-benar indah, dua gunung kembar yang menggumpal,paha mulus dan putih dengan bibir merah alami yang sangat menggoda,itu seakan menghipnotis Haikal yang melihat nya.
"Astaga apa yang aku pikirkan?"Batin Haikal furstasi melihat bentuk tubuh Yuri.
Glek...glek… beberapa kali Haikal menelan Silvia nya.
Sebagai seorang laki-laki normal tentu saja Haikal merasa tergoda akan pemandangan indah itu. Namun dengan cepat dirinya menepis semua pikiran nya dan kemudian mengambil air yang ada di atas nakas sambil tempat tidur Yuri.
"Pakai ini akan membuat nya bangun lebih cepat."Ucap Haikal yang kemudian dengan jahil nya memercikkan air dari gelas tersebut ke wajah Yuri.
Yuri yang kaget dengan rasa dingin pun sontak terbangun dan membuka mata nya.
"Aaaaa!"Teriak nya namun dengan cepat Haikal menutup mulut Yuri karena itu pasti akan membuat seisi mansion mendengar dan kaget.
Yuri yang kaget pun melotot melihat Haikal yang tiba-tiba masuk ke kamar nya.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin semua orang di mansion tau jika aku masuk ke kamar mu?"Ucap Haikal marah.
"Lepas kan tangan bau ini!"Ucap Yuri menepis tangan Haikal.
Kali ini giliran Haikal yang melotot karena ucapan Yuri barusan yang mengatakan jika tangan nya bau.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Yurike Sandra
hbis megang ap tangan haikal?
2023-10-03
1
Fajar Ayu Kurniawati
.
2023-10-01
0
Alya Yuni
Si Yuri goblok emang gk ada pekerjaan lain ya
ko bisa ya agama membiarkn orng dah mnikah tpi msih brhubungn dng prmpuaan lain e membiarkn istrinya trsiksa
2023-08-29
0