Episode 06

Tidak lama kemudian mereka pun akhirnya tiba di restoran.

Haikal memarkir kan mobil nya di parkiran restoran dan kemudian membuka pintu mobil untuk mempersilahkan Nisa untuk turun.

Mereka pun berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam restoran mewah tersebut, sementara itu Yuri hanya berjalan di belakang mengikuti mereka.

"Wahh, ini lah restoran kesukaan aku."Batin Yuri melirik semua sudut restoran mewah tersebut.

"Terlihat sudah banyak yang berubah dari restoran ini, dulu mendiang ayah membawa ku makan di restoran ini saat ulang tahun ku yang ke tujuh tahun."Batin Yuri mengingat kembali kejadian beberapa tahun lalu.

Dulu tepat di usianya yang ke tujuh tahun,ayah dan ibu nya membawa dia untuk makan di restoran tersebut untuk merayakan hari ulang tahun nya dan itu juga menjadi tahun terakhir dia merayakan ulang tahun bersama sang ayah karena seminggu setelah ulang tahun nya sang ayah meningal dunia karna tabrak lari oleh pengendara mobil remaja.

Namun karena pengendara mobil itu masih remaja polisi pun tidak bisa menahan nya dan hanya memberikan hukuman ringan,sejak itu lah Yuri membenci ketidak Adilan ini dan selalu membenci orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sejak meningal nya sang ayah ibu Yuri jatuh sakit dan Yuri pun memilih untuk menjadi tulang punggung keluarga lebih tepatnya tulang punggung sang ibu.

"Hey, kau! Apa kau ingin berdiri di sana sampai kami selesai makan?"Ucap Haikal kepada Yuri yang terlihat bengong.

Yuri pun menyadari nya dan akhirnya menghampiri Haikal dan Nisa dan duduk berhadapan dengan mereka.

"Yuri,kau ingin makan apa?"Tanya Nisa yang selalu sok baik di depan Haikal.

"Aku,aku ingin makan cake cokelat saja."Ucap Yuri sedikit gugup.

"Itu hidangan penutup,kau harus makan nasi."Ucap Nisa.

"Em, apa saja boleh."Ucap Yuri kepada Nisa.

"Baik lah, biar aku yang pesan untuk mu."Ucap Nisa sambil tersenyum.

Nisa pun memesan makan untuk dirinya, Haikal dan juga untuk Yuri.

"Yuri, jangan gugup seperti itu, anggap saja aku ini kakak mu,dan biar Haikal kau anggap kakak ipar mu."Ucap Nisa kepada Yuri sambil memegang tangan Yuri dari atas meja.

"Aku ke toilet dulu."Ucapan Haikal yang kemudian berdiri dan berjalan menuju toilet di restoran tersebut.

"Huh! Ternyata berpura-pura baik itu melelahkan ya."Ucap Nisa yang tiba-tiba menghempas kan tangan Yuri.

"Apa maksud mu?"Tanya Yuri kaget dengan perubahan sikap Nisa setelah Haikal ke toilet.

"Maksud ku? Maksud ku jangan coba-coba mendekati Haikal, apalagi merebut nya dari ku!"Ucap Nisa terlihat membenci Yuri.

"Aku tidak pernah berfikir melakukan itu Nisa,dan aku menerima tawaran mu demi ibu ku."Ucap Yuri membela dirinya.

"Omong kosong, siapa sih yang tidak suka dengan Haikal,dia kaya dan juga mapan."Ucap Nisa.

"Terserah saja, yang penting aku melakukan apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan ibu ku."Jawab Yuri santai.

"Ya,aku harap kau tidak menghianati aku."Tegas Nisa lagi.

"Permisi mbak,ini makanan nya."Ucap karyawan restoran itu menghampiri meja Nisa dan Yuri sambil meletakkan makanan dan minuman yang mereka pesan.

"Lama sekali."Ucap Nisa kepada si pelayan.

"Terima kasih banyak."Ucap Yuri sambil tersenyum kepada si pelayan.

Pelayanan itu pun mengangguk dan kemudian pergi dari meja mereka.

Tepat di saat itu Haikal pun datang dan kembali duduk di sebelah Nisa.

"Sayang, makan lah."Ucap Nisa kepada Haikal.

"Maaf aku lama."Ucap Haikal memegang tangan Yuri.

"Tidak masalah,ayo makan sebelum makanan nya dingin."Ucap Nisa lagi.

Sementara Yuri hanya diam menatap kemesraan mereka.

Melihat Haikal dan Nisa yang sudah mulai makan, Yuri pun ikut makan karena perut nya juga memang sudah lapar juga.

"Uhuk...uhuk…"Yuri tiba-tiba merasa aneh dengan makanan nya dan tenggorokan nya pun ikut memanas.

"Yuri? Ada apa? Apa kau makan dengan terburu-buru?"Ucap Nisa menatap wajah Yuri yang kian memerah.

"Nisa, seperti nya makan ini ada udang nya."Ucap Yuri kepada Nisa.

"Ya benar."Jawab Nisa.

"Astaga,Nisa,bukan kah kau tau aku alergi udang? Mengapa kau memesan makan yang ada udang nya?"Ucap Yuri berdiri dan segera berlari ke toilet.

"Yuri."Pangil Nisa mencoba menahan Yuri.

Namun Yuri lebih cepat berlari ke toilet untuk membasuh mulutnya.

"Sayang aku bantu Yuri dulu."Ucap Nisa kepada Haikal.

Haikal pun hanya mengangguk kan kepala nya.

"Dasar orang miskin,makan udang saja tidak bisa."Gumam Haikal.

Sementara itu di toilet.

"Ya tuhan, untungnya baru satu suap."Ucap Yuri sambil mengelap mulut nya dengan tisue.

"Bagaimana? Udang nya enak kan?"Tanya Nisa yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Yuri.

"Nisa, apa kau sengaja?"Ucap Yuri marah.

"Lalu apa kau pikir aku ini benar-benar berbaik hati untuk memesan makanan mu? Kau pikir aku ini pembantu mu? Iya?"Ucap Nisa dengan senyum licik nya.

"Nisa,kau benar-benar keterlaluan! Apa salah ku? Kau hampir membuat aku mati!"Ucap Yuri marah.

"Aku tidak peduli, oh iya, cepat lah, habis ini aku akan menjagak Haikal ke mall."Ucap Nisa yang kemudian berjalan keluar dari toilet tersebut.

Tanpa terasa air mata Yuri pun menetes, ia benar-benar tidak habis fikir dengan perbuatan Nisa yang sangat jahat kepada nya.

Baru saja dia senang karena kembali datang ke restoran penuh kenangan tersebut, ternyata itu hanya lah membuat dirinya semakin tertekan dalam kesedihan.

"Ayah, aku merindukan mu."Ucap Yuri sambil menagis mengingat bagaimana ayah nya dulu selalu menjaga dirinya.

Satu jam pun berlalu.

Setelah keluar dari toilet itu bisa dan Haikal pun sudah selesai makan dan mereka pun langsung memaksa Yuri untuk ikut mereka keluar dari restoran tersebut dan kembali masuk ke dalam mobil.

"Kemana lagi sayang?"Tanya Haikal seperti orang bodoh yang selalu menuruti keinginan Nisa.

"Ke mall, karena kemarin aku melihat sebuah baju yang sangat bagus tetapi itu agak mahal sayang."Ucap Nisa sambil menyeder kan kepala nya di pundak Haikal.

"Itu bukan masalah,beli lah berapapun yang kau inginkan."Jawab Haikal lagi sambil mengemudi mobil nya.

Lagi-lagi Yuri merasa mual dan geli melihat tingkah laku Nisa layak nya seorang putri yang ingin selalu di manja dan di berikan apapun yang dia butuhkan.

Tidak lama kemudian mereka pun kembali tiba di sebuah mall.

Seperti tadi setelah memarkirkan mobil dan membuka pintu untuk Nisa, Haikal dan Nisa pun berjalan masuk ke dalam mall tersebut.

"Beli lah apa yang kau inginkan."Ucap Haikal kepada Nisa.

Nisa yang mendengar itu pun bergegas mengambil apapun yang dia inginkan di mall tersebut dengan senang hati.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

jangan jangan si haikal
klo seandainya iya, wah haikal kau berhutang nyawa sama yuri

2023-12-25

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

barti sebenernya Yuri orang kaya juga donk ya ...secara bisa makan di resto yg mewah ..

2023-10-08

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Hadeuuhhh ceweknya lembeeekkkk banget payaahhh 😅😅😅

2023-09-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!