"Mengapa kau diam saja di situ?"Tanya Haikal kepada Yuri yang sederi tadi hanya diam menatap Nisa yang berbelanja.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?"Tanya Yuri kebingungan.
"Pilih lah pakaian cocok untuk mu,aku muak melihat penampilan lusuh mu itu,dan Oma akan menyalakan aku jika kau terus berpenampilan seperti seorang maid."Ucap Haikal kepada Yuri.
"Tidak perlu,aku nyaman dengan penampilan ku dan aku tidak membutuhkan pakaian baru."Jawab Yuri dengan halus menolak permintaan Haikal.
"Benar-benar tidak bisa di atur."Ucap Haikal malas dan kemudian berjalan menghampiri Nisa yang sedang berbelanja.
"Haikal,apa yang kau bicarakan dengan Yuri?"Tanya Nisa kepada Haikal.
"Aku hanya meminta nya untuk memilih baju yang cocok untuk nya agar dia tidak berpenampilan seperti itu lagi di depan Oma,Oma menyukai nya dan akan menyalakan aku jika dia berpakaian seperti seorang pembantu."Jelas Haikal kepada Nisa.
"Sudah lah, jangan terlalu di pikir kan,dia itu berasal dari keluarga miskin,jadi dia tidak akan bisa berpakaian seperti aku,aku tidak menghina tapi begitu lah kenyataan nya."Ucap Nisa sambil memegang pundak Haikal.
Haikal pun hanya mengangguk kan kepala nya mendengar ucapan Nisa barusan, kedua nya pun asik berdua dan tidak lagi memikirkan Yuri.
"Ini tidak boleh di biar kan, selular uang satu miliar itu, Yuri tidak boleh menggunakan uang nya Haikal lagi, karena yang boleh menghabiskan uang Haikal hanya lah aku,dia itu hanya istri kontrak saja."Batin Nisa sambil melirik Yuri dari jauh.
Sementara itu Yuri berdiri dengan satu arah pandangan.
"Ayah, dulu ayah pernah bilang, ketika aku sudah dewasa,ayah akan mendirikan sebuah toko baju, dan menjadi kan aku seorang designer di toko baju ayah,tapi mengapa ayah meningal kan aku di saat cita-cita ayah masih belum tercapai?"Batin Yuri menatap beberapa baju bermerek di mall tersebut.
Perlahan air matanya mulai menetes, mengingat cita-cita sang ayah yang dulunya ingin memiliki sebuah toko baju yang di desain oleh Yuri karena cita-cita Yuri yang ingin menjadi seorang designer terkenal.
Namun tiba-tiba Yuri di kejutkan oleh Nisa yang membawa begitu banyak barang belanjaan di tangan nya.
"Hey,Yuri,bisa kah kau membantu ku untuk membawa barang-barang ini? Aku sangat kesusahan membawa nya,ini begitu banyak."Ucap Nisa kepada Yuri.
"Ah, iya."Jawab Yuri sambil menyeka air matanya.
Nisa pun tampa pikir panjang langsung menyerahkan semua barang belanjaan nya untuk di bawa Yuri masuk ke mobil.
Sementara itu Haikal, dia tidak melakukan apa-apa dia hanya menurut dan ya dia tidak akan membiarkan Nisa kecapean karena dia sangat menyayangi Nisa.
Mereka pun masuk ke dalam mobil kembali.
"Kita pulang?"Tanya Haikal kepada Nisa.
"Iya sayang,aku sudah lelah."Ucap Nisa manja.
"Oke,jawab Haikal yang kemudian menyalakan mesin mobil dan kemudian melaju meningal kan mall tersebut.
"Ya tuhan, sampai kapan aku harus seperti ini?"Batin Yuri sambil menatap arah luar jendela mobil.
Hari itu setelah mengantar Nisa pulang ke rumah nya, Haikal dan Yuri pun pulang ke mansion.
Malam harinya.
"apa aku akan tidur di sini?"Tanya Yuri kepada Haikal yang saat itu sedang duduk di ranjang.
"Apa kau ingin membuat Oma curiga jika kita pisah kamar?"Ucap Haikal melepaskan kacamata nya dan menatap Yuri yang berdiri dengan wajah yang sedikit tertunduk.
Yuri selalu tidak bisa menatap wajah galak Haikal karena dia benar-benar tidak bisa mendapat bentakan.
"Lalu aku tidur di mana?"Tanya Yuri lagi dengan suara pelan.
"Bukan kah kau melihat sofa besar itu? Kau bisa tidur di sana dan jangan menganggu aku, dan jangan pernah berharap tidur di ranjang ku."Ucap Haikal yang kemudian merebahkan tubuhnya dan menarik selimut.
"Baik lah."Jawab Yuri yang kemudian berjalan menuju sofa besar yang ada di dalam kamar tersebut.
Di sana sudah ada bantal dan juga selimut yang seperti nya di siap kan oleh Haikal untuk nya.
"Tidak apa-apa,sofa di sini terasa lebih nyaman dari kasur di kontrakan."Batin Yuri sambil tersenyum manis dan dengan bahagia berbaring di sofa.
Sementara itu Haikal yang sedari tadi masih belum bisa memejamkan mata nya mengamati Yuri dari jauh, dia merasa kebingungan melihat seseorang yang bahagia di suruh tidur di sebuah sofa.
Keesokan harinya.
Yuri bangun lebih pagi, setelah selesai mandi dan menguntungkan pakaian ia pun pergi ke dapur mansion.
"Nyonya, apa yang nyonya muda lakukan di sini?"Tanya salah satu maid yang ada di dapur.
"Bi, apa aku boleh membantu kalian memasak?"Tanya Yuri kepada maid tersebut.
"Membantu memasak? Nyonya, jangan,ini bukan tugas nyonya, jika tuan muda atau oma tau, mereka pasti akan marah dan menghukum kami."Jawab sang maid.
"Bi, jika mas Haikal tau dia mungkin tidak akan marah,tapi jangan katakan dengan Oma."Ucap Yuri dengan gemas nya.
"Tidak nyonya jangan."Ucap maid itu ketakutan.
"Oh ayo lah,aku mohon."Ucap Yuri memohon agar ia bisa membantu para maid memasak karena dirinya benar-benar bosan tidak melakukan tugas apapun di mansion itu.
"Hm, baik lah kalau begitu nyonya bisa membantu kami untuk membuat kan bubur, karena setiap pagi Oma akan makan bubur."Ucap sang maid.
"Dengan senang hati."Jawab Yuri yang kemudian berlalu ke dapur dan segera membuat bahan-bahan untuk memasak bubur.
"Hey, lihat lah apa yang di lakukan nyonya muda Yuri."Ucap salah satu maid kepada maid lainnya.
"Aku rasa tuan muda tidak salah memilih istri, sudah cantik,baik,bisa memasak beda dengan nona Nisa yang jahat itu."Bisik mereka.
"Sudah-sudah, jangan bergosip ayo cepat masak."Ucap kepala maid yang sedang mengamati pekerjaan mereka.
Beberapa puluh menit kemudian.
Kini Oma dan Haikal sudah menunggu sarapan pagi mereka di meja makan.
"Haikal,di mana Yuri?"Tanya Oma Sandra.
"Aku tidak tau Oma."Jawab Haikal sambil fokus kepada layar ponsel nya.
"Haikal, Oma mau bicara dengan mu."Ucap Oma lagi.
"Apa itu Oma, katakan lah."Jawab Haikal.
"Bukan kah kalian baru menikah, mengapa kalian tidak pergi bulan madu saja?"Tanya Oma sambil tersenyum kecil.
"Apa? Bulan madu? Yang benar saja Oma, maksud ku mengapa harus bulan madu?"Tanya Haikal dengan ekspresi kaget bercampur bingung.
"Ya, mengapa kau kaget seperti itu,bukan kah itu hal wajar bagi pasangan yang baru menikah?"Ucap Oma Sandra bingung melihat ekspresi Haikal.
"Em,bukan begitu Oma, maksud ku, sekarang sedang banyak pekerjaan."Jawab Haikal begitu pintar beralasan.
Sementara itu Yuri datang dari arah dapur mansion dengan nampan yang berisi bubur untuk Oma.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾
nyesek baca nya
2023-12-25
0
Efri Yanti
semoga Haikal jatuh cinta keyuru
2023-09-03
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2023-08-19
0