"Tidak, jangan teruskan,aku ingin ke kamar mandi."Ucap Haikal yang kemudian berjalan masuk ke kamar mandi dengan perasaan campur aduk.
"Mengapa dia begitu aneh? Ah, sudah lah Yuri, kau tidak boleh memikirkan apapun lagi, lebih baik sekarang aku istirahat saja."Batin Yuri yang kemudian berjalan menuju ranjang nya dan mulai merebahkan tubuh di atas ranjang ukuran satu orang itu.
Ranjang itu cukup empuk dan terasa nyaman sehingga mampu membuat Yuri yang sedang kelelahan tertidur pulas.
Sementara itu di kamar mandi.
Haikal menyala kan shower dan mulai melepas baju nya sambil berdiri di depan cermin besar yang ada di dalam kamar mandi tersebut.
"Arghhh, mengapa dia begitu membuat ku tergoda dan terasa panas!"Leguh Haikal sambil melempar kan kemeja nya itu ke lantai kamar mandi.
Sebagai seorang laki-laki yang normal, tergoda dengan wanita itu sangat lah wajar, apalagi berada di kamar yang sama.
Haikal tidak bisa meragukan jika tubuh dan bau badan Yuri yang selalu harum membuat nya tergiur, meskipun ia tidak pernah melihat bentuk tubuh atau lekuk tubuh Yuri yang sesungguhnya karena Yuri Selalu mengunakan baju yang serba longar dan tertutup tidak seperti Nisa yang selalu menampilkan bodi mulus nya.
Haikal pun membuka seluruh pakaiannya dan berjalan masuk ke dalam bathtub untuk merendam tubuh nya,ia nampak furstasi akan keadaan saat ini.
Sementara itu di sisi lain.
"Oma, Oma ingin makan apa malam ini?"Tanya Abel kepada Oma Sandra.
"Aku tidak ingin makan apa-apa Abel, aku menunggu Yuri dan Haikal menelpon ku dan memberikan kabar jika mereka sudah tiba dengan selamat di Paris.
"Tapi Oma, bukan kah sebaiknya Oma makan dulu saja? Agar nantinya jika nyonya dan tuan muda menelpon, mereka tidak akan khawatir karena Oma sudah makan."Bujuk Abel.
Seluruh maid di mansion memang menangil Oma dengan sebutan Oma, karena Oma tidak ingin di panggil nyonya atau lain nya.
"Baik lah,kalau begitu, siap kan makan malam ku."Jawab Oma sambil tersenyum.
"Semuanya sudah siap Oma, sekarang tinggal aku bawa Oma ke meja makan saja."Ucap Abel dengan senyum manis nya.
Di mansion itu Abel lah maid yang paling dekat dengan Oma karena keluarga Abel sudah sejak dulu bekerja dengan Oma.
"Oh iya Abel, di mana Hana itu?"Tanya Oma.
"Hana, maksud Oma, kakak nya nyonya muda?"Tanya Abel lagi sambil mendorong kursi roda Oma menuju ruang makan.
"Iya, dia."Jawab Oma singkat.
"Aku seharian ini tidak melihat nya, karena aku pergi ke kebun untuk memetik buah Oma."Jelas Abel.
"Emm, apa kau tidak mencurigai nya?"Tanya Oma lagi.
"Curiga bagai mana Oma?"Tanya Abel tidak mengerti akan ucapan Oma barusan.
"Ah, sudah lah, kau tidak akan mengerti, ayo cepat makan, nanti keburu Haikal dan Yuri mengubungi aku."Jelas Oma.
"Oke, oke Oma."jawab Abel.
Mereka pun akhirnya tiba di ruang makan, di sana terlihat Nisa yang sudah duduk dengan makanan di piring nya.
Abel dan Oma sontak kaget melihat hal ini, karena sebelumnya tidak ada yang berani makan duluan ketika Oma masih belum makan, karena itu terlihat tidak sopan apalagi di malam hari seperti ini.
"Oma, maaf Oma, aku makan duluan,abis nya Oma gak mau makan sih, jadi aku makan duluan deh."Ucap Nisa sambil mengunyah makanan nya.
"Maaf tapi itu tidak sopan."Ucap Abel menatap Nisa dengan tatapan kesal.
"Hey, kau itu hanya maid, mengapa kau berani sekali membentak ku, aku ini kakak nya Yuri, dan kau hanya lah maid, Oma saja tidak keberatan mengapa kau malah marah seperti itu padaku?!"Bentak Nisa dengan nada suara yang sedikit tinggi.
"Sudah-sudah! Abel, tidak apa-apa, sediakan makanan ku,aku akan makan sekarang."Ucap Oma yang sebenarnya tidak suka akan sikap Nisa yang seperti orang tidak punya tata kerama dalam berbicara.
Nisa terlihat sangat jauh berbeda dengan Yuri, perilaku nya benar-benar tidak baik,hal ini membuat Oma tidak suka dengan nya.
Namun Oma pun tidak mempedulikan perbuatan Nisa dan memilih untuk makan karena ia ingin cepat-cepat menghubungi Haikal dan Yuri.
Sementara itu di sisi lain.
Haikal berjalan keluar dari kamar mandi dengan handuk sepinggang nya.
"Yuri sekarang giliran kau."Ucap nya Tampa menatap Yuri yang sedang tertidur pulas di ranjang Yuri.
"Astaga, dia sudah tidur? Anak ini benar-benar, dia bahkan belum mandi."Batin Haikal merasa kesal karena sebentar lagi ia akan menghubungi Oma.
Haikal pun berjalan menghampiri Yuri, dia mendekati Yuri untuk membangun kan nya.
"Yuri, hey, Yuri ayo bangun dan mandi lah, apa kau akan tidur dengan keadaan seperti ini?"Ucap Haikal sambil menepuk-nepuk pipi Yuri.
Yuri yang merasa pipi nya sedikit sakit karena di tepuk oleh Haikal pun akhirnya membuka mata.
"Aaaaaa!"Jerit Yuri saat mendapati suaminya berdiri di depan nya dengan handuk sepinggang, sontak Yuri mengambil bantal dan menutupi mata nya dengan bantal tersebut.
"Apa yang kau teriaki bodoh!"Marah Haikal yang kaget akan suara teriakan Yuri.
"Ma, maaf kan aku, apa yang kau lakukan dengan ku, mengapa kau mendekati aku dengan handuk itu!"Ucap Yuri dengan posisi wajah masih di tutupi bantal.
"Jangan kepedean kamu, aku tidak akan menyentuh apa lagi melakukan hal itu kepada mu, karena aku hanya mencintai Nisa, hanya Nisa,cam kan itu."Jawab Haikal dengan nada bicara mengancam.
"Baik lah kalau begitu, pakai lah baju mu."Jawab Yuri di sebalik bantal yang menutupi wajah nya.
Haikal pun tampa basa basi langsung pergi ke koper nya dan memakai piama nya.
Beberapa menit kemudian, Haikal pun sudah selesai mengunakan pakaian nya.
"Cepat lah mandi, aku sudah selesai, setelah itu aku akan melakukan panggilan video dengan Oma."Ucap Haikal kepada Yuri.
Yuri pun membuka, bantal yang sedari tadi menutupi wajah nya, ia pun kembali turun dari ranjang dan berjalan cepat ke kamar mandi.
Haikal yang melihat nya hanya bisa menggelengkan kepala karena melihat tingkah Yuri yang seperti anak berusia tujuh tahun saja.
Sama seperti orang pada umumnya Yuri mulai membuka baju dan menyalakan shower.
Ia pun melakukan ritual mandi sebagai mana wanita biasa yang mandi agak sedikit lama dengan rendaman air sabun yang cukup wangi.
Namun siapa sangka hal yang tak terduga itu terjadi.
Lampu kamar mandi itu tiba-tiba berkedip-kedip dan akhirnya mati total.
"Aaaaaaa! Tolong! Aku takut!"Jerit Yuri saat seisi kamar mandi sudah gelap gulita.
Haikal yang panik mendengar Yuri berteriak pun berjalan cepat menghampiri kamar mandi.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾
wah tu hotel. telat bayar listrik kek nya 😅😅
2023-12-25
0
Mery Andriayani
masa dihotel berbintang mati lampu 🤣🤣
2023-12-09
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
dj4l4ng kan emang spt itu, Oma .... 🤭🤭
2023-10-08
0