Episode 08

"Oma, maaf sudah membuat Oma menunggu Lama."Ucap Yuri yang menaruh nampan tersebut di hadapan Oma.

"Yuri, apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu dari dapur mansion?"Tanya Oma penasaran.

"Maaf Oma, anu tadi aku memaksa para maid untuk mengujinkan aku untuk membuat bubur untuk oma."Jelas Yuri agak sedikit gugup.

"Astaga Yuri,ayo duduk,ayo duduk lah."Ucap Oma kepada Yuri.

"Maaf kan aku Oma."Jawab Yuri yang melihat Oma seperti nya tidak suka dirinya berada di dapur Mansion.

"Yuri, jangan lakukan itu lain kali, kau adalah nyonya di rumah ini,mana boleh seorang nyonya muda melakukan pekerjaan dapur seperti itu."Jelas Oma.

"Maaf Oma, tetapi aku sangat bosan karena tidak memiliki pekerjaan lain,aku tidak terbiasa diam."Ucap Yuri menjelaskan apa yang dia rasakan.

Bagi Yuri yang seorang pekerja keras itu,berdiam diri adalah sesuatu yang membuat nya sangat bosan.

"Haikal,kau dengan kan? Sebaiknya kalian pergi saja bulan madu, agar Yuri tidak bosan."Ucap Oma sambil tersenyum.

"Apa? Bulan madu?"Ucap Yuri kaget dengan penuturan Oma barusan.

"Iya,bulan madu, barusan Oma sudah membicarakan ini kepada Haikal,bukan kah pas sekali? Kau merasa bosan dan memang sebaiknya jalan-jalan sekaligus bulan madu."Ucap Oma.

"Oma, jangan bahas itu dulu ya, sekarang ayo makan bubur nya selagi masih panas."Ucap Yuri mengalihkan pembicaraan Oma Sandra.

"Kau ini benar-benar bisa mengalihkan pembicaraan ya."Jawab Oma.

"Tidak Oma, ayo makan lah dulu bubur nya, masalah itu biar kami pertimbangkan nanti."Jelas Yuri yang kemudian membantu Oma untuk makan bubur.

"Ummm, ini enak sekali, berbeda dengan bubur biasanya."Ucap Oma kaget dengan rasa lezat dari bubur tersebut.

"Benar kah?"Tanya Yuri sambil tersenyum manis.

"Benar sekali,ini sangat enak."Ucap Oma yang kemudian makan dengan lahap.

Sementara itu Haikal terlihat kesal dan cemburu karena sang Oma lebih akrab dengan Yuri di bandingkan dirinya sendiri.

"Oma, aku sudah kenyang."Ucap Haikal yang kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan pergi.

"Ehh, mengapa cepat sekali? Ah sudahlah lah terserah kau saja Oma masih ada Yuri yang menemani di sini."Ucap Oma.

Bahkan Haikal memasang wajah kesal terhadap Yuri sebelum pergi meningal kan meja makan.

"Oma, mengapa dia seperti anak kecil?"Tanya Yuri kepada sang Oma.

"Dia itu cucu ku satu-satunya,dan dia seperti nya sedikit cemburu akan kedekatan kita,ya sudah lupakan saja,ayo makan lagi."Ucap Oma Sandra yang terlihat ceria sekali.

"Baik lah Oma."Jawab Yuri sambil tersenyum kecil.

Mereka pun kembali menikmati sarapan pagi itu.

Setelah selesai sarapan pagi,Yuri pun kembali mengantarkan Oma untuk beristirahat di kamar dan ia pun juga kembali ke kamar nya.

Perlahan Yuri membuka pintu kamar dan melihat Haikal yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Apa kau mau aku buat kan teh?"Tawar Yuri kepada Haikal.

"Tidak perlu."Jawab Haikal.

"Baik lah, kalau begitu aku permisi keluar dulu."Ucap Yuri yang berbalik dan hendak keluar dari kamar tersebut.

"Aku ingin bicara sebentar."Ucap Haikal.

Yuri pun memberhentikan langkah nya dan kembali menatap Haikal dengan rasa penasaran.

"Ada apa?"Tanya Haikal lagi.

"Jika kau merasa bosan, kau bisa ke taman belakang dan menyiram bunga, jangan coba-coba ke dapur mansion karena aku tidak ingin kau membuat bubur untuk oma, kau orang miskin dan aku takut itu tidak higienis untuk di makan."Ucap Haikal blak-blakan.

"Tapi aku…"Ucap Yuri terhenti karena Haikal mengangkat tangan nya menandakan ia tidak ingin mendengar ucapan apapun lagi dari Yuri.

"Baik lah."Jawab Yuri yang kemudian berjalan keluar dari kamar tersebut dengan rasa sedih yang menyayat hati.

Dia pun menuruti apa yang di ucapkan oleh Haikal, ia pergi ke taman belakang mansion, itu taman kecil yang cantik namun tidak ada bungga di sana, hanya ada pohon dan rumput hijau yang sangat di rawat, ada juga kursi tempat orang duduk,ada juga berbagai macam pohon kecil dan pendek yang seperti nya sengaja di tanam di sana.

"Maaf, nyonya muda, apa ada yang bisa saya bantu?"Tanya penjaga taman tersebut yang melihat kedatangan Yuri di sana.

"Maaf pak, tadi aku datang karena mas Haikal ingin aku melihat bungga-bubgga di sini, tapi mengapa di sini tidak ada bungga?"Tanya Yuri kepada sang penjaga taman.

"Ouh, mungkin nyonya salah, taman bunga mansion itu di sebelah sana."Ucap sang penjaga taman.

"Lalu mengapa di sini tidak ada bungga?"Tanya Yuri lagi.

"Ouh,di sini tempatnya tuan muda bersantai, tuan muda tidak suka bungga karena dia alergi bunga jadi dia membuat tempat ini untuk menghirup udara segar saja."Ucap sang penjaga taman menjelaskan.

"Ouhh, begitu, baik lah,kau boleh lanjut bekerja,maaf aku sudah menganggu mu."Ucap Yuri dengan sopan.

"Tidak masalah nyonya, mari."Jawab sang penjaga yang kemudian kembali melanjutkan pekerjaan nya.

"Kehidupan orang kaya, ada-ada saja ya, semua bisa mereka lakukan."Batin Yuri sambil melihat sekeliling taman hijau tersebut.

Melihat taman yang indah itu, Yuri merasa mengingat bagaimana kebahagiaan nya dulu bersama ibu dan ayah nya, sang ibu juga seorang wanita yang mencintai kehijauan dan ayah nya juga menyukai bunga,ibu dan ayah nya membangun sebuah taman kecil di depan rumah mereka dengan penuh kebahagiaan,akan tetapi semua itu berubah setelah kepergian sang ayah.

"Huh, seharusnya aku tidak melihat ini."Batin Yuri.

Sementara itu, terlihat Haikal yang buru-buru masuk ke dalam mobil nya dan meningal kan Fila.

Entah kemana tujuan nya hari ini tapi hari ini dia tidak mengunakan jas kantor nya.

Beberapa puluh menit kemudian ia pun tiba di rumah Nisa.

Ya ternyata dia kerumah Nisa.

"Apa yang terjadi?"Tanya Haikal dengan wajah khawatir nya setelah masuk ke dalam rumah Nisa.

"Dada ku sakit lagi, tapi sekarang sudah merasa baikan karena ada kau di sini."Ucap Nisa yang saat itu sedang duduk di sofa ruang tengah rumah nya dengan pakaian minim.

"Di mana mama dan papa mu?"Tanya Haikal lagi.

"Mama dan papa sedang bertugas di luar kota,jadi aku sendirian."Ucap Nisa dengan wajah cemberut.

Flashback on

Tadi saat Yuri keluar dari kamar nya, telpon Haikal pun berdering.

Haikal yang penasaran pun segera mengambil ponsel nya dan melihat jika yang menelepon nya adalah Nisa.

Ia pun buru-buru mengangkat panggilan tersebut.

Call on

"Sayang, tolong aku, dada ku sakit dan aku tidak bisa bernafas, rasanya sesak sekali."Ucap Nisa di sebrang telpon.

Dari sini lah Haikal merasa panik mendengar ucapan Nisa.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾

dasar ular betina kau nisa, mati aja kau nis

2023-12-25

0

Mery Andriayani

Mery Andriayani

drama nisa

2023-12-08

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

hadeeuuuh... dasar Nisa dj4l4ng ..
pasti punya niat menggoda Haikal ...

2023-10-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!