Episode 14

Kali ini giliran Haikal yang melotot karena ucapan Yuri barusan yang mengatakan jika tangan nya bau.

"Jangan asal bicara, aku tidak bau!"Ucap Haikal sambil mencium tangan nya.

"Masih tidak mau mengaku."Ucap Yuri dengan keadaan masih dalam setengah sadar.

"Astaga,ini bau mulut mu?"Ucap Haikal lagi yang baru menyadari jika tangan nya memang bau.

"Enak saja, aku tidak memiliki penyakit bau mulut!"Marah Yuri.

"Dasar menjijikkan, cepat mandi dan bereskan barang-barang mu."Ucap Haikal lagi sambil memasukkan tangan ke dalam dua saku celana yang dia gunakan.

"Mau kemana?"Tanya Yuri mengumpulkan tenaga nya.

Kebiasaan Yuri, dia saat bangun tidur masih belum terlalu bisa mencerna apapun yang di katakan orang kepada nya,dia bahkan bisa melupakan seseorang dengan sekajap saja.

"Lakukan apa yang aku minta, setelah itu temui aku di ruang tengah mansion, ingat bawa koper mu."Ucap Haikal yang kemudian berlalu pergi meningal kan Yuri di kamar nya.

"Koper? Beres-beres? Mandi?"Tanya Yuri sambil menggaruk-garuk kepalanya nya yang tidak gatal.

Dengan keadaan yang masih bingung Yuri pun berjalan ke dalam kamar mandi sambil membawa handuk nya.

Setelah dua puluh menit berkutat dengan kamar mandi, dirinya pun keluar.

Terlihat Nisa yang sedang berdiri di kamar nya sambil mengamati Yuri yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan di kamar ku?"Tanya Yuri kaget melihat keberadaan Nisa.

"Tidak perlu basa-basi, dengar kan aku, selama di Paris kau tidak boleh mengambil kesempatan untuk mendekati Haikal, karena dia cuma miliku, jika kau melakukan nya aku tidak akan segan-segan membuat ibu mu celaka!"Ucap Nisa menujuk wajah Yuri dengan jari telunjuk nya.

"Nisa, apa yang kau katakan?"Tanya Yuri kebingungan dengan ancaman Nisa yang terlihat tidak main-main.

"Kau tentu tau kan jika Haikal tidak bisa menolak permintaan oma, dan terpaksa harus mengajak mu ke paris untuk bulan madu?"Tanya Nisa lagi.

"Dia menyetujui nya?"Tanya Yuri lagi.

"Tentu karena itu demi Oma nya."Jawab Nisa dengan wajah memerah.

"Kau temang saja, aku tidak akan mengambil hak orang lain dari ku,dan aku amsih ingat karena apa aku melakukan semua ini, jangan coba-coba sakiti ibu ku,aku akan menuruti apapun permintaan mu."Jawab Yuri yang tau betul bagaimana jahat nya Nisa, dia bahkan tidak memiliki belas kasihan terhadap orang lain.

"bagus."Jawab Nisa singkat dan kemudian berjalan keluar dari kamar Yuri.

Setelah Nisa pergi Yuri pun mulai membereskan baju-baju yang perlu dia bawa untuk sebagai baju ganti selama mereka di Paris, setelah itu dia pun berdadan seadanya mengunakan celana jens panjang dan baju blos panjang dan rambut di urai serta pony yang cantik.

Setelah selesai dengan semuanya,dia pun membawa koper untuk turun menemui Haikal di ruang tengah.

Tentu nya di sana bukan hanya ada Haikal,tapi Oma dan juga Nisa.

"Lama sekali."Ucap Haikal melirik Yuri.

"Maaf, aku tadi kebingungan mencari pakaian."Jawab Yuri sambil tersenyum tipis.

"Sudah lah Haikal, bersikap lembut lah kepada istri mu, tunggu apa lagi, sekarang kalian pergi lah."Ucap Oma dengan senyum di bibir nya.

"Oma siapa yang akan menjaga Oma jika aku tidak ada di mansion?"Tanya Yuri berlutut di depan Oma Sandra yang duduk di kursi roda nya.

"Anak bodoh,di sini banyak maid, apa yang kau khawatir kan, kau hanya boleh memikirkan hal-hal senang di sana."Ucap Oma sambil mengelus rambut Yuri.

"Iya Yuri,di sini juga ada kakak yang akan menjaga Oma."Ucap Nisa dengan wajah baik palsu nya.

"Yaudah,Oma sekarang aku pergi, jika ada apa-apa cepat kabari aku Oma."Ucap Haikal lagi.

"Tenang saja, Oma akan baik-baik saja."Ucap Oma sambil tersenyum.

Setelah berpamitan dengan Oma, Yuri dan Haikal pun masuk ke dalam mobil untuk segera pergi ke bandara.

"Apa kau tidak punya pakaian yang lebih bagus?"Tanya Haikal melirik stelan yang Yuri gunakan.

"Aku tidak mau memakai pakaian terbuka."Jawab Yuri yakin.

"Maksud ku bukan kau harus berpakaian terbuka."Ucap Haikal tak habis fikir dengan ucapan Yuri yang mengira jika Haikal menyuruh nya memakai pakaian terbuka.

"Lalu?"Tanya Yuri sambil menatap Haikal.

"Sudah lah, lupakan,kau bodoh ya memang sangat bodoh dan kampungan."Ucap Haikal sambil mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela mobil.

"Dasi mu."Ucap Yuri mengalihkan pembicaraan.

Haikal pun menoleh dan menaikkan satu alisnya kebingungan.

"Dasi mu berantakan."Ucap Yuri yang kemudian tampa basa-basi langsung membenarkan dasi Haikal yang terlihat miring itu.

"Hey apa yang kau lakukan! Aku bisa membenarkan nya sendiri."Ucap Haikal memegang tangan Yuri.

"Diam lah."Ucap Yuri sama sekali tidak mempedulikan nya.

Haikal pun akhirnya pasrah karena sejujurnya dia juga tidak terlalu bisa memasang dasi biasa nya hanya Oma lah yang membenarkan dasi nya.

Ckiiit … braaak. Suara klakson mobil di sertai mobil yang tiba-tiba ngerem mendadak.

"Awhhh!"Leguh Yuri yang kepala nya terhantam ke dada bidang suaminya itu.

"Pak ada apa ini? Mengapa kau mengerem mobil secara mendadak itu bahaya!"Marah Haikal sambil memegang kepala Yuri.

"Maaf tuan, maaf kan saya, saya di depan ada kecelakaan."Ucap sang sopir merasa bersalah.

"Aduhh, sakit sekali."Leguh Yuri.

"Maaf nyonya, maaf."Ucap sang sopir lagi.

"Tidak apa-apa pak,kau tidak apa-apa kan?"Tanya Yuri kepada sopir nya.

"Saya baik-baik saja nyonya, kita lanjut jalan."Ucap sang sopir sedikit takut dengan tatapan Haikal yang tajam.

"Huhh!"Leguh Haikal yang kemudian melepaskan tangan nya dari kepala Yuri.

"Kau tidak apa-apa?"Tanya Yuri menatap wajah kesal suaminya.

"Peduli apa kau dengan ku."Jawab Haikal terlihat kesal.

"Maaf."Ucap Yuri lagi.

Mobil itu pun kembali bergerak, melewati sisi jalan yang terjadi kecelakaan tersebut.

Namun Tampa sengaja Yuri menatap korban kecelakaan itu, dengan mobil yang berjalan pelan melewati itu benar-benar jelas terlihat dari luar kaca jendela mobil tersebut.

Tiba-tiba tangan nya bergetar, kelopak mata nya mulai berair dan dada nya juga terasa sesak dan memanas.

Rasanya Yuri ingin sekali cepat berlalu dari sana namun mobil itu melaju dengan cukup pelan karena banyak orang di depan mereka, Yuri bahkan tidak mampu untuk memalingkan wajahnya.

Haikal yang menyadari ada yang tidak beres dengan Yuri pun buru-buru menutup mata Yuri dengan tangan nya.

"Pak, cepat sedikit."Ucap Haikal yang ternyata cukup peka akan apa yang terjadi dengan Yuri.

"Baik tuan."jawab sang sopir.

Sopir itu pun beberapa kali mengelakson mobil nya agar kerumunan di depan bisa memberikan jalan untuk mereka lewat.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Yuri inget waktu ayah nya kecelakaan ya ?

2023-10-08

0

...sus@nt!

...sus@nt!

semoga bukan Haikal remaja yang membuat ayah Yuri meninggal.

2023-07-20

4

Idafarida Ida

Idafarida Ida

muda2n Haikal sadar dgn semua kelakuan si nisa

2023-05-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!