"Tidak Oma, nanti aku akan bicara dengan mas Haikal, aku mohon jangan berikan uang mu kepada ku, bukan kah aku memiliki suami?"Jawab Yuri dengan senyum manis nya.
"Oma melihat mu, kau seperti nya bukan gadis yang boros, Haikal beruntung mendapatkan kan mu sayang,tapi Oma mau bilang, gunakan uang sebanyak mungkin karena Haikal tidak akan kehabisan uang."Ucap Oma sambil tertawa renyah.
"haha, Oma bisa saja, sudah lah, sekarang Oma istirahat, ini sudah siang, sudah waktunya Oma untuk istirahat oke."Ucap Yuri kepada Oma Sandra untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
"Baik lah,baik, terima kasih."Jawab Oma sambil tersenyum.
Yuri pun membantu Oma untuk naik ke kasur dan istirahat.
"Baik lah Oma,kalau begitu biar kan aku keluar dulu ya, agar Oma bisa beristirahat."Ucap Yuri sambil mengatur suhu AC di kamar Oma tersebut.
"iya."Jawab Oma sambil mengangguk kan kepala nya.
Setelah itu Yuri pun kekaur dari kamar Oma dan berjalan menuju kamar Haikal.
Namun siapa sangka jika Haikal mendengar semua percakapan antara Oma dan Yuri di kamar Oma tadi.
"Apa kau mencoba untuk meracuni pikiran Oma ku?"Tanya Haikal saat Yuri masuk ke dalam kamar itu.
"Meracuni pikiran Oma? Apa yang kau maksud?"Tanya Yuri kebingungan karena emang benar dirinya tidak melakukan hal yang di katakan oleh Haikal.
"Jangan pura-pura polos, kau itu hanya istri sementara kau dengar, jangan mencoba meminta apapun dari ku!"Ucap Haikal marah.
"Kapan aku meminta sesuatu dari mu di luar biaya operasi ibu ku?"Ucap Yuri menatap Haikal dengan mata berkaca-kaca.
"Sudah lah, jangan banyak bicara, cepat ganti baju mu,kita akan pergi keluar makan bersama dengan Nisa, dia ingin bertemu dengan mu."Ucap Haikal mengalihkan pembicaraan ketika melihat Yuri ingin menangis.
"Tapi Oma bagaimana?"Tanya Yuri lagi.
"Maid akan mengurus Oma, jangan banyak tanya,aku tidak suka membuat Nisa menunggu lama."Ucap Haikal.
Yuri pun pasrah dan akhirnya mengambil baju nya yang masih berada di dalam koper dan membawa nya ke kamar mandi untuk mengati.
Setelah beberapa menit kemudian dia pun kembali keluar dari kamar mandi tersebut dengan dandanan biasa saja.
"Kau terlihat seperti pembantu."Ucap Haikal yang tampak tidak suka dengan penampilan Yuri.
"Tidak masalah karena aku bisa jadi apapun itu,aku bukan orang kaya seperti mu yang mengunakan pakaian mewah dan mahal layaknya putra mahkota."Jawab Yuri.
Deg … jantung Haikal terasa memanas karena baru kali ini ada perempuan yang berani melawan perkataan nya bahkan membuat dia tidak bisa menjawab lagi.
"Ayo pergi, bukan nya tuan tidak suka membuat Nisa menunggu?"Tanya Yuri lagi.
"Tunggu!"Ucap Haikal yang memberhentikan Yuri yang hendak melangkah keluar dari kamar.
"Lancang sekali kau melawan ku? Kau pikir siapa dirimu? Dengar gadis bodoh, jika saja di bandingkan dengan Nisa dia jauh lebih cantik dan elegan, tidak seperti mu yang seperti tukang ngemis saja.Oh iya maaf,aku lupa,kau miskin."Ucap Haikal kepada Yuri sambil tersenyum miring dan kemudian berjalan keluar dari kamar tersebut.
Yuri pun lebih memilih untuk mengalah dan tidak ingin berkata apapun lagi, karena ia pun berusaha untuk sadar diri demi sang ibu dia harus menahan sakit nya sendiri.
Ia pun akhirnya mengikuti Haikal dari belakang.
"Tunggu apa lagi? Apa kau ingin aku membuka kan pintu mobil untuk mu seperti seorang ratu?"Ucap Haikal yang sudah berada di dalam mobil nya saat ini.
Lagi-lagi Yuri diam dan membuka pintu mobil.
"itu tempat Nisa, kau duduk di belakang."Ucap Haikal menghentikan Yuri yang ingin duduk di depan di sebelah kursi kemudi Haikal.
"Maaf."Jawab Yuri yang kemudian beralih ke belakang.
Mereka pun akhirnya meningal kan mansion, entah kemana itu yang jelas itu sangat jauh seperti nya.
Tidak lama kemudian mereka pun tiba di depan gerbang sebuah rumah mewah meskipun itu tidak semewah mansion Haikal itu tergolong rumah orang kaya juga.
"Sayang!"Pangil Nisa yang keluar dari gerbang rumah nya dan berjalan menuju mobil Haikal.
Sementara itu Haikal turun dai mobil nya dan kemudian memeluk Nisa.
"Maaf apa aku sudah membuat mu menunggu lama?"Tanya Haikal sambil membenarkan rambut Nisa.
"Tidak aku tidak menunggu lama."Ucap Nisa dengan manja nya.
"Ayo silahkan masuk."Ucap Haikal kepada Nisa sambil membuka pintu mobil nya.
"Terima kasih."Ucap Nisa yang kemudian masuk ke dalam mobil tersebut dengan anggun nya.
"Ternyata dia laki-laki yang cukup romantis, hanya saja dengan wanita yang dia cintai."Batin Yuri yang hanya menatap kemesraan Haikal dan Nisa dari kursi belakang mobil Haikal.
"Sayang,kita akan kemana?"Tanya Nisa kepada Haikal tanpa memperdulikan Yuri yang berbeda di belakang mereka.
"Hari ini terserah mu ingin kemana."Jawab Haikal.
"Bagaimana jika kita makan siang dulu? Aku sangat lapar."Ucap Nisa memegang perutnya dengan manja.
"Baik lah, sekarang juga kita ke restoran biasa."Ucap Haikal.
Nisa pun mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum manja.
Haikal pun melajukan mobilnya menuju restoran tempat biasa mereka makan berdua.
"Yuri juga ada di sini ya? Maaf Yuri aku baru melihat mu dari kaca mobil."Ucap Nisa yang kemudian menoleh kebelakang.
"Bukan nya kau yang ingin bertemu dengan ku? Mengapa kau bisa tidak tau aku ada di sini?"Tanya Yuri dengan wajah datar nya.
"Hmm, lupakan saja, oh iya, apa kau sudah tau? Ibu mu sudah selesai di operasi."Ucap Nisa mengalihkan pembicaraan.
"Benarkah?"Tanya Yuri kepada Nisa.
"Ya, aku tidak berbohong."Ucap Nisa lagi.
"Aku harap aku bisa melihat ibuku."Ucap Yuri dengan mata penuh harapan.
"Tentu tidak."Ucap Haikal lagi.
"Iya Yuri, lakukan saja tugas mu sebagai mana mestinya,dan kau juga seharusnya berterima kasih kepada Haikal."Ucap Nisa.
"Aku mengerti, tetapi tidak bisa kah kalian membawa ku ke rumah sakit sebentar? Aku ingin melihat ibuku."Ucap Yuri memohon.
"Maaf, tapi aku bukan sopir mu."Jawab Haikal.
Sementara itu Nisa hanya senyum meledek kepada Yuri.
"Aku tidak menyangka,jika mereka benar-benar orang yang tidak memiliki hati nurani."Batin Yuri kesal.
"Oh iya Yuri, bagaimana keadaan mu? Apa kau menikmati kehidupan mu sekarang? Aku sedang menunggu ucapan terima kasih dari mu untuk ku."Ucap Nisa kepada Yuri.
"Berterima kasih kepada mu?"Jawab Yuri bingung karena seharusnya Nisa lah yang berterima kasih kepada Yuri.
"Ya,bukan kah karena aku kau bisa tingal di mansion Haikal? Dan berhenti menjadi pelayan di restoran ku?"Tanya Nisa menyombongkan diri seolah dia lah yang membantu Yuri bebas dari kemiskinan nya.
"Terima kasih."Ucap Yuri yang tidak kuasa memperpanjang masalah.
Nisa pun tersenyum senang mendengar ucapan Yuri barusan dan merasa dirinya sudah menjadi orang baik.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𝐀𝐍𝐈𝐍 🌾
sombongnya kau nisa, wanita terpelajar tapi sifat dan kelakuan mu kaya bukan orang terpelajar, angkuh
2023-12-25
0
gah ara
good !!!!
2023-10-09
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Haikal dan Nisa ini pasangan lucknut ..
kasian Yuri ..
tapi suatu saat nanti Haikal bakalan liat ... siapa yg sebetulnya berlian .. dan siapa yg kerikil ... 🤪🤪
2023-10-08
0