Episode 02

"Huh, baik lah, aku setuju,tapi ingat,ini hanya demi kau."Jawab Haikal pasrah.

"Tapi maaf,aku tidak bisa, Nisa aku ingin pulang."Ucap Yuri berdiri dari duduknya.

"Apa kau yakin tidak mau membantu ku? Kau tidak mau bukan ibu mu sampai tiada?"Tanya Nisa terdengar mengancam.

"Apa yang kau maksud?"Tanya Yuri menatap Nisa.

Nisa pun mengeluarkan selembar kertas dari dalam tas yang dia bawa.

"ini, baca lah ini."Ucap Nisa kepada Yuri.

Yuri pun mengambil nya dan membaca isi surat tersebut yang ternyata dari dokter di rumah sakit tempat ibu nya Yuri di rawat.

"Tidak,ini tidak mungkin."Ucap Yuri dengan tangan yang gemetar dan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Bagaimana bisa itu tidak mungkin,tadi pagi aku sendiri yang datang menemui dokter itu, karena dia menghubungi ku."Jelas Nisa.

"Bagaimana aku mendapat kan uang satu milyar hanya dalam lima hari Nisa?"Ucap Yuri kini terduduk lemah.

"Aku akan membantu mu, jika kau bersedia menerima tawaran Yuri."Jawab Haikal yang buka suara.

"Bagaimana?"Tanya Nisa tersenyum menatap Yuri yang kini tidak memiliki jalan lain untuk menyelamatkan ibu nya.

Surat dari dokter itu bertuliskan tentang penyakitnya ibu Yuri yang harus segera di operasi dan membutuhkan biaya sekitar satu miliar,jika tidak ibu nya Yuri tidak akan selamat.

Yuri menangis sambil mengengam erat surat dari dokter tersebut, kali ini dia mungkin akan melakukan apa yang di tawarkan Nisa dan Haikal demi sang ibu,bukan demi dirinya.

"Yuri, kau harus menjawab nya sekarang."Ucap Nisa lagi.

"Baik, baik lah, aku setuju, tapi sampai kapan?"Tanya Yuri menatap Nisa dengan mata sembab nya.

"Enam bulan, ya enam bulan, jika dalam enam bulan itu aku masih belum bisa meyakinkan Oma dan papa jika Nisa pantas menjadi istri ku, aku berjanji akan menceraikan mu."Ucap Haikal kepada Nisa dan Yuri.

"tunggu, apa enam bulan itu cukup?"Tanya Nisa kepada Haikal.

"pasti cukup."Jawab Haikal lagi.

"baik lah,dan aku ingin itu semua tertulis di surat kontrak."Jawab Yuri dengan perasaan yang masih campur aduk.

Namun bodoh nya mereka, mereka tidak tau jika pernikahan ini semakin membuat sempit nya jalan untuk Nisa masuk ke dalam keluarga Haikal.

"Itu semua bisa di atur,iya kan sayang?"Ucap Nisa dengan wajah jahat nya.

Haikal hanya mengangguk kan kepala nya.

Seminggu kemudian.

"Dengar, kalau bukan karena papa ku tidak menyukai Nisa, aku tidak akan mau menikah dengan mu!"Ucap Haikal kepada Yuri yang saat itu tubuh nya masih di baluti dengan gaun pengantin berwarna putih.

"Aku tau itu."Ucap Yuri yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang kamar pengantin nya dan Haikal.

Ya jika butuh waktu dua tahun untuk Haikal meyakinkan papa dan Oma nya untuk menerima Nisa, Yuri hanya membutuhkan waktu Lisa hari untuk membuat papa nya Haikal serta Oma nya menyukai dirinya yang bersifat baik dan lemah lembut.

Dan hari ini mereka telah resmi menjadi sepasang suami-istri.

"Tanda tangan."Ucap Haikal melemparkan selembar kertas dan juga sebuah bulpen ke pangkuan Yuri

Yuri tau itu adalah surat kontrak pernikahan mereka yang di minta nya beberapa hari lalu.

"bagaimana dengan ibu ku?"Tanya Yuri kepada Haikal.

"Aku sudah menyuruh asisten ku untuk mengurus semua yang di butuhkan ibu mu dan juga biaya operasi nya juga sudah aku serah kan."Jelas Haikal.

"lalu apa aku boleh melihat nya?"Tanya Yuri lagi.

"Tidak! kau tidak boleh kemana-mana, tetap tinggal di sini dan jaga Oma ku, anggap saja kita saling membantu."Ucap Haikal dengan tatapan tajam nya.

"baik lah."Jawab Yuri sambil mendudukkan kepalanya,dia merasa lega jika sang ibu sudah ada yang mengurus sekarang meskipun dirinya tidak bisa datang setidaknya dia bisa tau bagaimana kabar sang ibu di rumah sakit.

Yuri melakukan semua ini demi ibu nya juga.

Siang pun berganti malam, mungkin bagi para wanita di luar sana, ini adalah malam pertama setelah sepasang kekasih menikah namun berbeda dengan kehidupan Yuri.

"Aku akan keluar menemui Nisa, dan kau jaga Oma ku di rumah."Ucap Haikal sebelum keluar dari kamar itu.

"Tapi … "Ucap Yuri terhenti karena takut akan di marahi oleh Haikal.

"Apa?"Tanya Haikal lagi.

"Tidak, pergi lah."Jawab Yuri.

Tanpa basa-basi Haikal pun meningal kan Yuri sendirian di kamar itu.

Pesta pernikahan baru selesai tadi siang namun Haikal malah meningal kan mansion malam ini untuk menemui Nisa.

Namun sekarang dia bebas karena tidak lagi mendapatkan kecurigaan dari Oma dan papa nya.

Tok … tok … tok. Suara ketukan di luar kamar Yuri.

Yuri pun berdiri dari duduknya dan berjalan membuka kan pintu kamar.

"Nyonya Yuri, makan malam sudah selesai, tuan dan Oma menunggu anda di bawah."Ucap pelayan yang saat itu berdiri di depan pintu kamar Yuri.

"Baiklah."Jawab Yuri pelan.

Pelayanan tersebut pun pamit dari sana dan meningal kan Yuri.

"makan malam?"Batin Yuri deg-degan.

Meskipun begitu ia tetap turun menemui papa mertua dan Oma dari Haikal.

Terlihat ruangan besar dengan meja makan yang cukup besar yang sebelumnya tidak pernah di bayangkan oleh seorang gadis miskin seperti Yuri.

"Yuri sayang, di mana Haikal?"Tanya Oma "Sandra"

"Em, Oma, Haikal dia, dia ada urusan dan pergi."Jawab Yuri sedikit gugup harus berbicara dengan keluarga Haikal yang baru dia kenal.

"Duduk lah nak."Ucap papa "Hendra" papa nya Haikal.

"Terima kasih."Jawab Yuri pelan.

"Yuri, mengapa kau membiarkan Haikal pergi? Bukan kah ini adalah malam pertama kalian? Seharusnya kalian bersama agar bisa memberikan papa cucu."Ucap papa Hendra kepada Yuri.

Deg, jantung Yuri seakan ingin berhenti berdetak mendengar ucapan papa Hendra barusan.

"Hendra, makan lah jangan bahas soal itu dulu, mereka baru saja menikah,dan aku sangat bahagia karena akhirnya Haikal menikah dengan wanita lain dan bukan Nisa."Ucap Oma Sandra.

"iya,ibu benar."Jawab papa Hendra yang kemudian melanjutkan makan malam.

"Oma, Oma jangan makan makanan pedas, lihat lah ini terlalu berminyak dan pedas,ini tidak baik untuk kesehatan Oma."Ucap Yuri yang kemudian mengganti lauk yang ada di piring Oma Sandra.

"Ohh, terima kasih Yuri, sebelum nya tidak ada yang memperhatikan makan ku."Jawab Oma Sandra terlihat sangat menyukai Yuri.

Sementara papa Hendra hanya tersenyum melihat kebaikan Yuri,ini lah menantu yang dia inginkan, yang bisa menjaga dan memperhatikan ibu nya karena papa Hendra tidak bisa terus berada di Mansion tersebut.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

itulah kebodohan anak mu, papa Hendra ....
harusnya bersandiwara itu musti totalitas juga ...
dimana-mana malam pertama itu ditunggu sama pengantin pada umum nya ...
lhah ini Haikal malah pergi ... gak jelas juga urusannya ..
itu kan malah bikin papa dan oma curiga ..
emang dasar Haikal b3go ...
🤪🤪🤪😁😁😁

2023-10-08

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

harus nya Haikal mikiiirrr .....
kenapa Yuri bisa langsung diterima cuma dlm hitungan hari ????

2023-10-08

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Haikal ini b3g0 nya kebangetan yak ...
kan dia tau dan denger sendiri kalo Yuri udah tegas menolak dari awal tau rencana licik Nisa ...
Yuri terpaksa krn butuh uang utk pengobatan ibu nya ..
deeeuuh ... cappee deee ... 🤦‍♀️

2023-10-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!