18. Marah

"Haloo Pak Arsel dan Bu Kayla kenalin nama saya Adel calon istrinya Dokter Tomi, salam kenal." Adel tiba-tiba muncul di belakang membuat Pak Tarmi kaget.

Adel tersenyum manis sebagai tanda persahabatan. Dia belum sadar siapa yang berada di dalam mobil itu.

"Adela?"

"Loh Kak Acel?" kagetnya, mulut Adel menganga tidak percaya. "Kak Acel udah nikah?"

Arsel Wardhana, nama lengkapnya. Dia adalah keponakan dari mama Adel. Mereka berdua sudah lama tidak bertemu.

Mungkin hal itu terjadi karena Adel memang tidak akrab dengan keluarga Almarhumah mamanya. Ditambah papahnya selalu meralang Adel untuk berkunjung ke rumah neneknya, alasannya Adel tidak akan diterima di sana.

Terakhir Adel bertemu dengan Kak Arsel saat pernikahan Kak Albar sekitar tujuh tahun lalu, Adel pun sempat mendengar bahwa keponakan dari mamanya itu pergi keluar negeri untuk bekerja.

Setelah sekian lama Adel bertemu lagi, tentu dengan keadaan yang berbeda. Kak Arsel terlihat lebih mapan dan berkharisma, kulitnya semakin putih. Ah, perubahan yang sangat signifikan.

"Gimana kabar keluarga kamu, Del? Sudah lama Kakak nggak bertamu," tanyanya membuyarkan lamunan Adel, dia membuka pintu mobilnya.

Adel menggaruk tengkuknya, kemudian mengangguk senang. "Eum, alhamdulillah keluarga semuanya sehat. Kak Albar udah punya anak tiga, terus Alfi udah mau masuk SMA. Adel lagi sibuk kuliah! Ayah karirnya makin bersinar...." Adel menghentikan ucapannya.

"...Oiya, Kak Arsel parah nih masa nikah nggak ngundang-ngundang! Sejak kapan juga Kak Arsel pulang? Bukannya Kakak tinggal di Amerika ya?"

"Bingung mau jawab apa dulu, mending kita ngobrolnya di dalem. Masa ada tamu berdiri gini," balasnya dengan nada ramah.

Peka terhadap kode, Pak Tarmi langsung membukakan pintu gerbang.

Meliahat itu, Arsel dan Adel mulai berjalan masuk. Sebelumnya Arsel sudah menyuruh Pak Tarmi unruk mngambil alih kemudi mobil karena istrinya tidak bisa mengendarainya.

Sementara di dalam mobil Kayla masih nampak kaget dan tidak enak hati dengan apa yang diucapkan gadis muda itu. Benarkan Tomi sudah memiliki calon istri? Kenapa hatinya merasa tidak terima?

***

"Jadi kamu kesini karena ikut Tomi nganterin Kiki?" tanya Arsel, mereka sudah hampir lima belas menitan berbincang. Namun, Adel tunggu-tunggu Dokter Tomi belum muncul dari informasi Si Mba, katanya Kiki menangis dan menahan ayahnya untuk pergi.

"Iya, Kak. Kakak belum jawab pertanyaan Adel loh, tentang kapan pulang ke Indo terus kenapa bisa nikah sama mantan istrinya pacar Adel?" Pertanyaan itu membuat Arsel tersenyum.

"Kakak di luar negeri cuman bertahan dua tahun. Kakak memutuskan pulang karena nggak betah. Untuk alasan kenapa kakak menikah dengan Kayla, ya karena berjodoh," balasnya membuat Adel sedikit tidak puas, kurang rinci. Namun, tetap mengangguk menghargai.

"Kapan kakak mau silaturahmi ke rumah? Kak Albar pasti seneng kakak berkunjung."

Arsel tersenyum tipis. "Dari dulu kan, keluarga kita memang nggak akur. Sungkanlah, kakak mau ke sana."

Adel mengangguk, benar juga yang dikatakan oleh Kak Arsel. Ayahnya dan neneknya memiliki problem yang lumayan serius. Sehingga membuat semua sanak keluarga kena imbasnya.

Dulu ketika ayahnya menikah dengan almaruhmah mama, mereka tidak direstui, tapi dengan modal nekad dan cinta. Ayahnya membawa kabur mama ke kota lain dan setelah Kak Albar lahir, waktu itu umurnya masih dua tahun. Ayah memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan meniti karier dari nol hingga menjadi seperti sekarang. Itulah sekilas penyebab nenek dan ayahnya bersitegang, mereka berdua belum bisa berdamai dengan masalalu, mungkin sampai sekarang. Buktinya, ketika pernikahan Kak Arsel tidak ada undangan satupun yang diterima oleh keluarganya.

"Iya sih, ayah masih keras kepala padahal Adel sering maksa pengen main ke rumah nenek," katanya dengan nada sedih. "Oiya, keadaan nenek gimana?"

"Dua hari lalu kakak sempat jengkuk lagi sakit, darah tingginya naik."

Adel berdecak menyesal. "Jadi pengen jengkuk."

"Del," panggil Arsel membuat gadis itu langsung menyahut.

"Kenapa kak?"

"Kamu beneran pacaran sama Tomi?"

"Iya, kenapa emangnya?"

Bukannya menjawab, Arsel malah tertawa. "Baguslah, dia bisa moveon dari Kayla."

"Moveon? Emang Dokter Tomi, eh maksud Adel Kak Tomi masih cinta sama mantan istrinya?" Adel hampir keceplosan, jangan sampai Kak Arsel tahu bahwa dirinya sedang berbohong.

Arsel mengangguk, sementara Adel malah sedih. Kasian banget Dokter Tomi cintanya bertepuk sebelah tangan!

"Terus kenapa mereka pisah?"

"Kamu bener pacarnya Tomi kan?" Arsel jadi curiga pada Adel. "Masa kamu nggak tahu alasannya."

Adel jadi kikuk. "Kan, baru jadian."

"Oh gitu pantesan. Kalau kamu mau alasannya, tanyain langsung aja sama Tomi."

Adel mengangguk, menerapkan pertanyaan ini di otaknya. Jangan sampai lupa, dia nanti harus memaksa Tomi untuk menjawab hal ini sebab dirinya penasaran sekali.

"Del? Kamu kok di sini?" tanya seseorang dengan suara bariton membuat Adel langsung berdiri, lalu menatapnya.

"Udah, Kak?"

"Kak?" tanya Tomi tidak mengerti. Kenapa juga Adel mengobrol dengan Arsel, membutnya bingung. Mereka saling kenal?

"Selamat, bro! Semoga langgeng sampai nikah dan bisa moveon dari istri gue." Arsel juga berdiri, kemudian menyalami Tomi lebih bersahabat.

Sebenarnya ada apa? Kenapa Arsel tiba-tiba baik padanya bahkan sampai tersenyum seperti itu. Bukannya, ketika Tomi mengunjungi rumah mereka secara paksa Arsel selalu marah. Pikir Tomi kebingungan.

"Makasih Kak Arsel buat jamuannya. Kita duluan ya." Sebelum Tomi membocorkan kebohongannya, Adel langsung mendorong punggung Tomi untuk berjalan menuju gerbang.

"Papah udah nelpon terus, Adel di suruh pulang," bohongnya dengan nada pelan. Bagaimana bisa menelpon, Adel saja mematikan ponselnya.

Mau tidak mau, Tomi menuruti meski masih kebingungan.

***

"Jelasin kenapa Arsel bilang gitu sama saya? Kamu nggak ngomong yang macem-macem kan?" tanya Tomi saat sudah berada di dalam mobil. Mereka sudah meninggalkan kediaman Arsel dan Kayla.

Adel cemberut. "Dokter Tomi lebih penasaran sama ini daripada hubungan aku sama Kak Arsel ya?"

"Saya nggak peduli," ucapnya membuat Adel sedikit sakit hati. "Saya tanya sekali lagi kamu ngomong apa sama Arsel?"

Adel bungkam, menatap Dokter Tomi yang menampilkan wajah serius beda sekali seperti dia yang biasanya. Bahkan Adel bisa melihat, Dokter Tomi memegang setir mobil dengan kuat, terbukti dari urat-urat tangannya yang muncul. Adel jadi ketakutan. Jika Adel bilang, dirinya mengaku-ngaku menjadi pacarnya? Apa Dokter Tomi akan marah?

"Adel..."

"Jangan memancing amarah saya, cepet jawab yang jujur," ucapnya dengan nada suara tertahan, pasti sedang mengontrol emosinya.

"Maaf, Dok tadi Adel bilang kalau kita pacaran..."

Setelah kata-kata itu meluncur, Tomi langsung menggeram kesal lalu menghentikan mobilnya mendadak membuat Adel yang lupa memakai seatbelt terkantuk, jidatnya menyentuh dasboard mobil, Adel meringis

"Udah cukup saya diamkan sifat kamu yang semakin melewati batas ini. Kamu hanya pasien saya, tidak lebih. Jangan mencoba untuk masuk karena saya tidak akan pernah membukanya."

Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Adel membuat dadanya kian sesak. Adel suka dengan Dokter Tomi, tapi dia tidak bermaksud membuat Dokter itu tidak nyaman dengan sifat dan kehadirannya.

Toh, Adel mengatakan hal itu spontan tidak direncanakan. Dipikir-pikir itu menguntungkan untuk Dokter Tomi, jika ada Adel dia tidak akan malu datang sendirian ke rumah mantan istrinya. Apa Adel salah?

***

Jangan lupa Rate5 dan likenya. Coment juga kalau ada yang nggak nyambung biar bisa langsung diperbaiki, hehe. Makasih sudah membaca:)

Terpopuler

Comments

Rio peseg

Rio peseg

lanjutt,,,,,,,

2021-09-23

0

Ima Yuliantina

Ima Yuliantina

radain

2021-08-13

0

Lilik Anah

Lilik Anah

lanjut ....greget cinta duda & bujang..

2020-06-25

3

lihat semua
Episodes
1 Prakata
2 1. Kesan pertama bertemu dokter Tomi
3 2. Awal yang manis
4 3. Masalalu dokter Tomi
5 4. Kebetulan atau Takdir?
6 5. Kambuh lagi
7 6. Bertemu Mantan Istri
8 7. Kemarahan Tuan Wijaya
9 8. Penawaran
10 9. Rencana Makan Malam
11 10. Kecewa
12 11. Heels yang patah
13 12. Teror
14 13. Jalan-jalan
15 14. Tidak Sengaja Bertemu
16 15. Terjebak
17 16. Baper
18 17. Ngaku-ngaku jadi Calon Istri
19 18. Marah
20 19. Kejahilan Adel
21 20. Berita mengejutkan
22 21. Koma
23 22. Mimpi
24 23. Kebenaran
25 24. Hanya Adik
26 25. Terpaksa
27 26. Bangun
28 27. Lelaki tidak jelas
29 28. Tidak mau saling menyakiti
30 29. Will You Marry Me?
31 30. Rencana Piknik
32 31. Marah
33 32. Alasan Bercerai
34 33. Apa yang terjadi pada Dea?
35 34. Dea:(
36 35. Bocah Edan
37 36. Kelakuan Adit
38 37. Teror (2)
39 38. Gaun Pernikahan
40 39. Mencari Bukti
41 40. H-2
42 41. H-1
43 42. Wedding
44 43. Wedding (2)
45 44. Baper (2)
46 45. Berita Putra
47 46. Malam itu
48 47. Bingung
49 48. Flashback (Masalalu Dea dan Putra)
50 49. Putra Bertemu Ana
51 50. Bertemu Adit Lagi
52 51. Titik terang
53 52. Tentang Lana
54 53. Cemburu
55 54. Gagal
56 55. Masak dan Adnan
57 56. Lana harus mati
58 57. Pembunuh Dea, bukan Lana.
59 58. Mencari Adnan dan perceraian
60 59. Sudahi
61 60. Superhero
62 61. Rencan yang gagal
63 62. Ternyata
64 63. Permintaan Kayla
65 64. Bohong
66 65. Kedatangan Arsel
67 66. Kambing hitam
68 67. Khawatir
69 68. Pencarian
70 69. Pencarian (2)
71 70. Akankah?
72 71. Harus Selamat
73 72. Kabar baik dan buruk
74 73. Berniat Pergi
75 74. Benar Pergi
76 1 Menjadi Sosok baru (S2)
77 2 Saling merindu (S2)
78 3 Sakit Hati (S2)
79 4 Sheira Namira (S2)
80 5 Rasa yang mulai hadir (S2)
81 6 Privasi (S2)
82 7 Sosial media (S2)
83 8. Balasan (S2)
84 9 Kehilangan Kontrol (S2)
85 10 Bukan Bercanda (S2)
86 11. Akhirnya (S2)
87 12 Melepas rindu (S2)
88 13 Bertemu Mama (S2)
89 14 Rasa yang tidak salah (S2)
90 15. Ketakutan terdalam (S2)
91 16. Terkejut dan Bingung (S2)
92 17. Tentang Percaya (S2)
93 18 Pilihan (S2)
94 19. Pada akhirnya semua mencoba menerima (S2) END
95 BONCHAP
96 Lihat dulu, kuy
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Prakata
2
1. Kesan pertama bertemu dokter Tomi
3
2. Awal yang manis
4
3. Masalalu dokter Tomi
5
4. Kebetulan atau Takdir?
6
5. Kambuh lagi
7
6. Bertemu Mantan Istri
8
7. Kemarahan Tuan Wijaya
9
8. Penawaran
10
9. Rencana Makan Malam
11
10. Kecewa
12
11. Heels yang patah
13
12. Teror
14
13. Jalan-jalan
15
14. Tidak Sengaja Bertemu
16
15. Terjebak
17
16. Baper
18
17. Ngaku-ngaku jadi Calon Istri
19
18. Marah
20
19. Kejahilan Adel
21
20. Berita mengejutkan
22
21. Koma
23
22. Mimpi
24
23. Kebenaran
25
24. Hanya Adik
26
25. Terpaksa
27
26. Bangun
28
27. Lelaki tidak jelas
29
28. Tidak mau saling menyakiti
30
29. Will You Marry Me?
31
30. Rencana Piknik
32
31. Marah
33
32. Alasan Bercerai
34
33. Apa yang terjadi pada Dea?
35
34. Dea:(
36
35. Bocah Edan
37
36. Kelakuan Adit
38
37. Teror (2)
39
38. Gaun Pernikahan
40
39. Mencari Bukti
41
40. H-2
42
41. H-1
43
42. Wedding
44
43. Wedding (2)
45
44. Baper (2)
46
45. Berita Putra
47
46. Malam itu
48
47. Bingung
49
48. Flashback (Masalalu Dea dan Putra)
50
49. Putra Bertemu Ana
51
50. Bertemu Adit Lagi
52
51. Titik terang
53
52. Tentang Lana
54
53. Cemburu
55
54. Gagal
56
55. Masak dan Adnan
57
56. Lana harus mati
58
57. Pembunuh Dea, bukan Lana.
59
58. Mencari Adnan dan perceraian
60
59. Sudahi
61
60. Superhero
62
61. Rencan yang gagal
63
62. Ternyata
64
63. Permintaan Kayla
65
64. Bohong
66
65. Kedatangan Arsel
67
66. Kambing hitam
68
67. Khawatir
69
68. Pencarian
70
69. Pencarian (2)
71
70. Akankah?
72
71. Harus Selamat
73
72. Kabar baik dan buruk
74
73. Berniat Pergi
75
74. Benar Pergi
76
1 Menjadi Sosok baru (S2)
77
2 Saling merindu (S2)
78
3 Sakit Hati (S2)
79
4 Sheira Namira (S2)
80
5 Rasa yang mulai hadir (S2)
81
6 Privasi (S2)
82
7 Sosial media (S2)
83
8. Balasan (S2)
84
9 Kehilangan Kontrol (S2)
85
10 Bukan Bercanda (S2)
86
11. Akhirnya (S2)
87
12 Melepas rindu (S2)
88
13 Bertemu Mama (S2)
89
14 Rasa yang tidak salah (S2)
90
15. Ketakutan terdalam (S2)
91
16. Terkejut dan Bingung (S2)
92
17. Tentang Percaya (S2)
93
18 Pilihan (S2)
94
19. Pada akhirnya semua mencoba menerima (S2) END
95
BONCHAP
96
Lihat dulu, kuy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!