Bab 16

***

Dokter keluar dari ruang tindakan,dan Julia segera masuk bersama Jihan,Jihan berlari terlebih dahulu masuk kesana,

"Mama cepatlah..."Jihan berteriak dari dalam

"Iya..Sayang,mama ma..."Julia tidak sempat menyelesaikan ucapannya disaat dia tau siapa pria yang menolong putri kecilnya,

"Mama...Ini kak Andrew,dia yang menolong Jihan"Jihan dengan polosnya menjelaskan pada Julia

Entah kenapa Julia tidak bisa berkata apa apa,dan Andrew terus menatapnya seakan meminta sebuah penjelasan dari Julia,

Julia mendekat kearah Jihan,"Jihan sayang,kakak Andrew pasti haus,bagaimana jika Jihan membelikan minum untuknya bersama nenek?"

"Benarkah?Kakak haus?"

Andrew hanya tersenyum dan mengangguk,Jihan keluar bersama bibiMay,

Julia menarik nafas panjang,bersiap untuk menjelaskan sesuatu,

"Dia adalah Jihan,putriku...Harusnya dari awal aku mengatakan kalau aku sudah pernah menikah dan memiliki satu putri,sekarang kau tau betapa rumitnya hidupku,aku berharap kau tidak berfikir aku membohongimu,karena dari awal kau juga tidak pernah menanyakan hal ini,aku juga tidak menyalahkanmu,kau memiliki lebih banyak masadepan yang cerah dari pada aku,jadi aku berharap yang terbaik untukmu"

Andrew hanya terdiam,dan sikap Andrew ini telah menjawab semua pertanyaan yang ada dipikiran Julia,yaitu Julia memang tidak pantas untuk mendapatkan cinta atau perhatian dari Andrew,dan saat itu ingin rasanya Julia menangis.

Jihan sudah kembali dengan minuman di tangannya,

"Mama...Jihan balik"Jihan melihat kearah Julia lalu kearah Andrew,bahkan anak sekecil itu bisa merasakan suasana hawa dingin disana,

"Jihan sudah kembali,mama mau mengurus administrasi dulu,Jihan temani kakak Andrew"Julia bergegas pergi

"Kakak...Apa mama ku jahat?"Dalam pandangan Jihan,Julia tidak berbuat baik pada Andrew.

"Tidak..Mamanya Jihan baik kok"Andrew mengelus kepala Jihan

"Sukurlah..."Jihan terlihat lega,

Hanya saja tatapan Andrew ingin mengatakan sesuatu yang tidak bisa dia katakan.

Setelah selesai mengurus prosedur,Julia mengantar Andrew ke asramanya,Sepanjang jalan Julia hanya diam,cuma Jihan yang sesekali terdengar mengajak bicara Andrew.

*Apartemen Julia*

Julia berada dikamar mandi,dia mengalirkan air dan membasahi tubuhnya,disana dia berfikir,"Bagaimana aku bisa mengharapkan seseoang mencintaiku,betapa naifnya aku,tatapan matanya penuh rasa kekecewaan,kenapa aku harus merasa bersalah?bukan aku yang mencintai dulu"

***

Hari berikutnya

Julia kembali ke cafe seperti biasa,tapi kali ini dia tidak terlihat bersemangat,raut wajahnya dipenuhi kesedihan,matanya terdapat lingkaran hitam besar karena dia tidak bisa tidur nyenyak semalaman.

Julia langsung menuju ruangannya,dan seharian dia enggan turun kebawah,Fara yang menyadari hal itu merasa khawatir,dia memberanikan menemui Julia diruangannya.

Fara masuk keruangan Julia,disana dia bisa melihat Julia yang duduk dikursinya menghadap kearah jendela membelakangi mejanya,tangannya memegangi kepalanya seakan akan ada beban yang berat yang sedang dia hadapi,

Fara mendekat kearah Julia,dia tepat berada disampingnya dan duduk disana,Fara terkejut dengan kondisi Julia,selama ini dia tau Julia adalah tipe orang yang tegar,tapi Julia yang didepannya sekarang sangat berbeda,wajahnya terlihat pucat matanya pun memerah Julia terlihat baru saja menangis.

"Julia.."Fara memegang bahu Julia

"Fara..."Julia menangis,

Dan itu adalah pertama kalinya sejak 4 tahun terakhir Julia menangis,Fara sangat terkejut akan hal itu.

Fara memeluknya,"Julia...Ada apa?Katakan padaku?"

"Dia sudah tau aku mempunyai anak"

"Lalu bagaimana pendapatnya?"

"Dia tidak mengatakan apapun,tapi dari tatapannya itu bisa terlihat bahwa dia sangat kecewa,apa aku salah kalau aku ternyata juga jatuh cinta padanya?"

Fara sekarang tau,ternyata sudah sampai seperti itu,

Fara mengelus tubuh Julia,"Kau tidak salah,kau sudah mengatakan sejujurnya dan itu baik,masalah menerima atau tidak itu hanya dia yang bisa memutuskan,dan cinta itu datang tak kenal waktu dan usia,jadi aku harap kau tidak usah menyalahkan dirimu"

Julia terdiam sejenak,apa yang dikatakan Fara memang benar bahwa dia tidak berbohong pada Andrew.

Beberapa hari berlalu,setelah kejadian itu Julia tidak melihat Andrew atau pun teman temannya datang ke cafe,itu membuat Julia merasa yakin bahwa Andrew tidak bisa menerima segala sesuatu tentangnya,lalu dia berfikir mungkin itu lebih baik terjadi hari ini atau akan terlambat mengatakan itu saat cinta itu tumbuh lebih dalam di hati mereka,sebab itu akan membuat kekecewaan yang lebih dalam dari sekarang.

Julia akhirnya bisa melalui hal itu,dia mulai membantu dibawah lagi,senyum ramah itu dia pertahankan demi dirinya demi putri kecilnya,usaha nya harus berjalan juga hidupny harus tetap berlanjut,karena ini bukanlah pertama kali dia mengalami sakit karena cinta.

"Julia...Aku sudah selesai didepan"Fara bersiap pulang,

"Oke...Aku akan membereskan dibelakang,kalian pulanglah...Semoga mimpi indah malam ini semuanya"Julia mulai kembali ceria seperti biasa,

"Baik..Kami pulang"Semua sudah pulang

Julia masih membereskan beberapa peralatan disana,hingga tiba tiba hujan turun,Julia menengok kejendala yang basah dan dia bergumam,"Hujan ya...?"

Julia mengambil payung dan keluar siap untuk kembali pulang,hingga matanya melihat seseorang yang ingin dia lihat,dibawah guyuran hujan disinari lampu jalan,

"Andrew??"

"Hai..."

Kata sapaan itu hampir membuat Julia menangis,tapi dia harus menahannya karena dia sudah berhenti berharap.

Julia mendekat dan memayungi Andrew,

"Kenapa kau berdiri di tengah hujan,kau bisa sakit?"

"Aku...Julia aku sudah memikirkannya?"

"Apa???"

"Aku tidak peduli seperti apa masalalumu,asal kau bisa menerimaku maka aku sudah merasa puas"

"Apa yang coba kau katakan?"Julia terkejut dengan perkataan Andrew,

"Aku bilang aku mencintaimu dan apapun itu mengenai dirimu aku akan menerimanya,bahkan Jihan pun aku bisa menerimanya,jadi Julia apa kau menerimaku?"

Julia sudah hampir menangis mendengar perkataan Andrew,tapi dia juga tidak bisa menolak juga tidak bisa mengatakan iya,

"Dasar bodoh...Idiot...Kenapa kau harus mencintaiku,aku bukan lah wanita satu satunya didunia ini,apa kau tidak bisa mendapatkan wanita yang lebih dariku?Bagaimana orang akan menilaimu?"Julia terlanjur terbawa emosi,

Andrew memeluknya,payung ditangan Julia terlepas dan membuat mereka berada dibawah guyuran hujan,

"Aku hanya bisa melihat cinta saat melihatmu,juga wanita yang bisa aku lihat hanyalah kamu,aku tidak peduli kata orang yang aku pedulikan hanyalah kamu,semua perkataanmu itulah yang akan aku ikuti"

"Dasar bocah idiot,bodoh tetap bodoh"Julia sesekali memukul Andrew,

"Ya...Aku memang idiot bodoh,yang tidak bisa melihat cinta lain selain kamu,jadi apa kamu bisa menerima siidiot ini?"

"Ya..."

Walaupun ingin menolak tapi dalam hati terdalamnya dia mencintai,perasaannya tidak pernah bisa membohonginya...

Dari author:Terimakasih atas kepercayaannya dan dukungannya,Like rate dan komen kalian membuat Author bersemangat mengeluarkan ide ide nya.

Terpopuler

Comments

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

🤗🤗🤗🤗

2023-06-28

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JGN2 JULIA ADALAH ANAK KEVIN, SAHABAT ORTUNYA ANDREW...

2022-10-03

0

Just Rara

Just Rara

akhirnya mereka jadian juga 😍😍

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!