"Nenek..."Jihan tiba tiba berteriak begitu melihat bibi May,
Bibi May yang mendengar suara Jihan langsung berlari kearah Jihan dengan keputus asaan mencarinya,Bibi May langsung mengambil Jihan dari gendongan Andrew,
"Jadi dia cucu anda?"Andrew bicara dengan sopan,
"Iya..terimakasih sudah menemukan dan menjaganya"
"Tidak masalah,tadi aku tidak melihatnya sedang ketakutan sendirian,jadi aku mencoba menolongnya"
"Sekali lagi terimakasih"
"Baiklah...aku harus pergi masih ada kelas yang harus aku datangi"
"baiklah..."
Andrew mengelus kepala Jihan,"Jihan..lain kali dengarkan kata nenek,jangan pergi sembarangan lagi"
"Iya...Jihan janji"Jihan menganggukan kepalanya
Andrew tersenyum,lalu dia pergi meninggalkan Jihan dan Bibi May,
"Jihan...kau dari mana saja?Nenek sangat khawatir..."
"Tadi Jihan lihat balon,itu sangat cantik lalu Jihan mengikutinya tapi Jihan tersesat"
"Hmmm...anak malang,untung ada kakak tadi,eh...siapa namanya ya??apa Jihan tau?"
"Tentu...eh..Tadi Jihan tidak memperhatikan jadi Jihan tidak tau namanya"
"Ya sudah..."Bibi May mengajak Jihan pergi
"Nenek kalau ayah Jihan masih hidup apa dia akan sebaik kakak tadi,dia memeluk dan menggendongku sangat nyaman dan terasa hangat daripada pelukan mama"mata Jihan terlihat berkaca kaca,
Mendengar pertanyaan Jihan,Bibi May langsung terkejut,biarpun masih hidup tapi ayahnya adalah orang yang tidak berperasaan,tapi dia tidak mungkin mengatakan sejujurnya,
"Ya...pasti Baik..."
Jihan terlihat senang dengan jawaban Bibi May,Jihan memeluk Bibi May.
***
*Malam hari*
Julia pulang lebih awal,karena cafe ramai stock bahan juga habis jadi cafe bisa tutup lebih awal.
"Mama..kau pulang awal hari ini?"Jihan melompat kepelukan Julia.
"Iya...hari ini cafe mama sangat ramai..jadi mama bisa pulang cepat untuk menemanimu"Julia mencium gadis kecilnya itu,
Bibi May ada didapur menyiapkan makanmalam untuk mereka,dan Julia pergi untuk mandi dulu,
Dimeja makan,
Mereka mulai makan,dan Jihan malam itu terlihat lebih semangat dan senang seperti biasanya,melihat sikap Jihan yang tidak seperti biasa membuat Julia penasaran,
"Mama lihat malam ini anak kesayangan mama bahagia sekali?apa ada hal yang menarik terjadi hari ini?"Julia memperhatikan Jihan,
"Apa mama tau?Jihan hari ini bertemu dengan kakak tampan,dia sangat baik juga lembut juga manis juga..Pokoknya semua semua yang baik ada di kakak itu"Jihan bicara dengan mulut yang penuh,
"Banyak sekali juganya...mama sampai bingung,bibi sebenarnya ada apa?"
"Tadi Jihan tersesat,saya sudah mencarinya sampai ketakutan lalu dia muncul dengan seorang pemuda,dia pemuda yang baik,pemuda itu menggendong Jihan,dan Jihan terlihat senang dengan pemuda itu,bahkan Jihan tidak takut dengan orang yang baru dia jumpai itu"
Julia kembali melihat kearah Jihan,"apa benar yang nenekmu katakan?apa kakak itu sangat baik?"
"Ya..dia sangat baik,bahkan dia memeluk Jihan saat Jihan menangis karena takut,lalu kakak itu menggendong Jihan dan membantu Jihan mencari nenek"
"Wah...kakak itu sangat baik,sepertinya mama harus berterimakasih padanya,jadi siapa nama kakak itu?biar mama bisa mencari dan berterimakasih padanya"
"ahhh....Jihan lupa"Jihan terlihat kecewa
"Baiklah...tidak apa,lain kali kalau ketemu kakak itu jangan lupa menanyakan nama nya,agar mama bisa berterimakasih padanya"Julia mengusap kepala Jihan
"Baik.."Jihan menganggukan kepalanya penuh semangat,
Malam itu Julia mengajak Jihan tidur bersamanya,Jihan terlihat sangat bersemangat sepanjang malam Jihan tidak berhenti memuji andrew dan menceritakan banyak hal siang tadi,bagi Jihan andrew adalah pria kedua yang dia temui selain Laurent,bagaimanapun bagi Jihan yang tidak pernah mendapatkan kesempatan mendapatkan kasihsayang dari ayahnya,perhatian yang diberikan andrew padanya sangatlah berharga.
***
Julia berangkat lebih awal ke cafe,karena bahan baku yang habis Julia memesan ke suppliernya lebih awal,dan dia harus sudah ada dicafe sebelum supplier nya datang,
Andrew melintas disana,saat Julia sedang menghitung bahan bahan yang dia pesan baru turun dari truck,
"hei...apa kau butuh bantuan?"
"andrew??tidak...tidak apa...semua sudah dimasukan aku hanya mengecek nya saja takut ada yang ketinggalan"Julia fokus menghitung dan mengecek lagi
Andrew terus memperhatikannya,sesekali dia tersenyum,dia benar benar jatuh cinta pada Julia,
Julia sudah selesai menangani,dan truck pengirimnya juga sudah pergi,
"Hei..aku baru saja membeli sarapan,apa kau mau sarapan denganku,kau datang pagi sekali?pasti belum sempat sarapan kan?"Andrew memperlihatkan bungkusan ditangannya,
Julia nampak sedikit tersenyum,"baiklah...mari masuk,akan ku buatkan kopi untukmu"
Julia mengajak Andrew masuk dan membuat kopi untuk mereka berdua,
Mereka sarapan bersama sambil berbincang,
"Apa kau setiap pagi datang sepagi ini"
"Tidak...karena bahan baku kami kemarin habis agar pagi ini bisa buka seperti biasa kami minta suplier untuk mengirim lebih awal"
"oh..jadi seperti itu..."
"kau sendiri bagaimana sepagi ini kau sudah ada didaerah ini?"
"asrama ku kan dekat sini,aku baru saja membeli sarapan,karena melihatmu yang terlihat sibuk aku pikir untuk mengahampirimu,siapa tau aku bisa membantumu"
"Jadi seperti itu,aku sempat berfikir kau menguntitku,hehehe"Julia tertawa kecil
"Apa aku terlihat seperti seorang penguntit?"
"Tidak..tidak..itu salahku"
Entah kenapa saat didekatnya aku merasa sebuah kenyamanan yang sudah lama tidak aku rasakan,mendengar suaranya membuat hatiku begitu tenang,dan senyumannya itu begitu hangat sehangat sang surya.
Entah sudah berapa lama mereka berbincang,sampai suara ponsel andrew terdengar
"maaf..biar aku angkat telfonnya"andrew buru buru mengangkatnya,
Julia bisa mendengar sedikit kata kata dari mulut Andrew,"baik..maaf...iya aku segera kesana,aku tidak lupa"Andrew menutup telfonnya
"Aku harus kembali,aku lupa ada kelas pagi ini,terimakasih kopinya"
"Ya..sama sama..terimakasih juga sarapannya"
Andrew buru buru pergi,melihat tingkah Andrew entah kenapa bibir itu tiba tiba tersenyum sendiri,
Tanpa disadari Fara sudah dibelakang Julia,dan mengamatinya yang terlihat senyum senyum sendiri,
"Kau nampak senang sekali?apa ada hal baik pagi ini"
"Fara..kau mengagetkanku?"Julia hampir menjatuhkan gelas yang sedang dia cuci,
"Kau ini...Dari tadi senyum senyum sendiri sekarang aku bertanya kau malah terkejut,sedang melamun ya??"
"Tidak...Aku terkejut karena kau berjalan tanpa suara dan tiab tiba ada dibelakangku"
"Baiklah..baiklah...jadi apa yang membuatmu senang?"
"Apa??Aku biasa biasa saja"Julia berusaha mengelak
Fara merangkul Julia,"Hei jangan bohong...Apa kau dan si brondong itu sudah jadian?aku melihatnya keluar dari sini tadi"
Julia melepas tangan fara dari bahunya,"kami tidak ada apa apa,kau juga jangan terus bicara yang aneh aneh"
"Ya..Mau bagaimana tidak bisa bicara yang aneh aneh,kalau bukti ada didepan mata"
"Fara...sudah berapa lama kau tidak cuti?"
"Kenapa kau tiba tiba menanyakan cutiku?"
"Aku ingat...Itu sudah 3 bulan berati 3 dikalikan 4 berati 12,bagaimana kalau kau cuti 12 hari agar pikiranmu jernih!!!"Julia mulai kehilangan kesabaran karena Fara terus menggodanya,
"Oh..No..Tidak..tidak..jangan kejam...Aku tidak mau cuti...Aku mau uang"Fara langsung memeluk Julia dari belakang
"Baiklah...Kau tidak perlu cuti,tapi kau harus janji jangan bicara yang aneh aneh lagi"
"aku janji...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤
🤗🤗
2023-06-28
0
Just Rara
si fara selalu kepo sm julia 😄😄
2022-03-28
0
🌹S RosEMarY 🌹🕌
😂😂😂
2021-03-10
0