Bab 19

...Guys mohon supportnya ya, semoga karya ini bisa menghibur kalian....

...****************...

"Liam mari kita cari penginapan" ucap Wirmi yang tinggal berdua di kereta setelah para pekerjanya pulang dengan menunggangi kuda.

"Baiklah istriku, kita cari penginapan dekat toko gerbong kereta saja" ucap Liam yang mulai melajukan keretanya menuju daerah toko kereta.

Wirmi dan Liam menemukan penginapan yang hanya berjarak 10 meter dari toko dan saat ini mereka sudah di penginapan. "kamu lelah istriku?". "tidak terlalu, emang kenapa suamiku?".

"Apakah boleh aku, hm... Itu" ucap Liam yang ragu ragu terlihat lucu du mata Wirmi. Wirmi yang tau keinginan sang suami langsung tancap gas duluan. 'kali kali bahagiain suami dulu' ucap Wirmi dalam hati dan Wirmi langsung menyerang duluan.

Wirmi yang langsung memulai aksinya dengan mencium sang suami da karena Liam yang sangat bernafsu membuat Wirmi kewalahan sampai tanpa sengaja Liam menggigit bibir Wirmi.

"Akhh Liam, kamu sangat kasar"

"Maaf istriku, bibir mu ini terlalu manis dan sayang kalau tidak di nikmati"

Pada akhrinya mereka bergelut dengan senyuman lebar. "semoga jadi baby" gumam Wirmi.

.

.

Kini hari sudah menjelang sore dan sepasang suami istri masih menikmati kebersamaan mereka. "Liam diam jangan terus bergerak" ucap Wirmi yang sedang mengoleskan masker wajah untuk suaminya. "tapi masker ini membuat wajahku terasa aneh".

"Itu karena kamu tidak terbiasa, sudah diam saja. Masker ini akan membuat kamu makin tampan" ucap Wirmi. "akhirnya selesai, sekarang tunggu kering dulu baru kita bilas" ucap Wirmi yang mengajak sang suami untuk ke balkon dan menikmati udara segar.

"Istriku apakah kamu melihat bintang itu" ucap Liam sambil menunjuk ke arah langit. "iya yang bewarna paling terang itu kan?" jawab Wirmi yang melihat salah satu bintang yang paling terang dan besar. "iya benar, itu adalah kamu, cahayanya sangat menyinari langit yang gelap melebihi bintang yang lainnya" ucal Liam yang membuat wajah Wirmi bersemu merah.

"Ish jangan bicara seperti itu, kamu membuat ku malu" ucap Wirmi dengan memegang kedua pipinya.

Wirmi dan Liam saling pandang dengan tersenyum lebar, karena suasana yang mendukung, membuat mereka bermain kuda kudaan untuk ke 2 kalinya

.

.

"Ish Liam gara gara kamu kita tidak membilas masker" gerutu Wirmi yang kesal setelah selesai acara mandinya. "maaf istriku, kamu terlihat sangat cantik tadi" ucap Liam dengan nada memelas. "ckck, cantik dari mana, orang wajah aja ke tutup sama masker" ucap Wirmi yang bertambah kesal.

Wirmi dan Liam yang baru selesai membersihkan diri lantas bersiap untuk kembali menuju toko gerbong kereta karena hari yang sudah malam membuat Wirmi dan Liam tak perlu menunggu lama para pekerja. Saat semua para pekerja sudah sampai, Wirmi dan yang lain lantas pergi menuju toko gerbong.

Karena jarak antara toko dan penginapan Wirmi yang sangat dekat sehingga tak memakan waktu banyak dalam perjalanan.

"Permisi pak" ucap Wirmi yang baru sampai di toko gerbong itu.

"Selamat pagi neng, kebetulan gerbong keretanya sudah selesai, sekarang tahap pengecekan saja" ucap pak tua itu yang memperlihatkab Wirmi keadaan gerbong setelah di renovasi. gerbong kereta yang tampak indah seperti sebuah gerbong mahal dan saat di masuki sangat nyaman.

"Apakah nona suka?" tanya pria itu saat melihat raut wajah Wirmi yang biasa aja.

"Ini sangat bagus pak, saya sangat suka" ucap Liam yang menyela dan sangat menikmati suasana di gerbong kereta ini yang sangat mirip seperti gerbong kereta di dunia nyata, karena keadaan ruang yang sangat tertutup dan hanya ada pintu yang menjadi terbuka, kereta ini memoliki jendela namun jendela ini tidak bisa di buka.

"Aku suka pak, saya akan segera bawa pulang karena besok saya sudah harus pergi" ucap Wirmi yang mulai meminta para pekerja memasang pengait kuda dan gerbong kereta.

"Terima kasih pak, semoga bapak selalu di lancarkan rezekinya" ucap Wirmi yang sangat bersyukur pengerjaan gerbong keretanya sangat baik.

"Saya yang harusnya mengucapkan terima kasih nona" ucap pak tua itu yang juga ssngat bersyukur kedatangan seorang gadis muda yang sanggup membeli banyak gerbong keretanya

'Istriku, kamu sangat hebat. apakah diriku pantas dengan mu' gumam Liam dalam hati yang merasa sangat insecure dengan Wirmi.

"Ya sudah kamu pamit pak, ayo semuanya kita pulang" ucap Wirmi yang setiap gerobak para pekerja ada 1 atau 2 orang dan karena gerobak hanya ada lima membuat ada para pekerja yang mengendarainya sendiri.

Perjalanan yang di lakukan Liam dan Wirmi santai sehingga membuat waktu tak kerasa bagi mereka. Sampai sampai wirmi kaget tiba tiba sudah sangat malam bahkan hari sudah berganti.

"Liam sepertinya kita tidak bisa tidur hari ini" ucap Wirmi membuat Liam baru menyadari bahwa sekarang sudah sangat petang.

"Sepertinya begitu istriku, apakah kamu ingin tidur", tanya Liam yang melihat keadaan istrinya yang sudah mulai lelah dan matanya sudah sayu.

"Tidak, aku masih kuat kok" ucap Wirmi yang tak ingin meninggalkan sumanyia sendiri. "aku tak masalah, lebih baik kamu pindah ke dalam kereta dan tidur, besok kamu harus mengurus semuanya" ucap Liam dan Wirmi akhrinya mengalah.

Liam yang berhenti di pertengahan jalan diikuti oleh para pekerja. Para pekerja yang melihat kereta bosnya berhenti di tengah jalan pada bingung dan setelah itu mereka melihat nonanya yang berjalan turun dan memasuki kereta.

'Ihh, nona mau istirahat' gumam mereka hampir berbarengan dan mereka berjalan lagi menuju rumah Wirmi

.

.

Saat ini Wirmi telah sampai di rumah dan saat ini pula matahari sudah mulai muncul. "Liam kamu istirahatlah aku yang akan mengurus yang lain sambil menunggu para pekerja datang dan kalian bisa pulang untuk menjemput istri dan anak kalian" jelas Wirmi yang membuat para pekerja dan suaminya meninggalkan halaman belakang.

Wirmi yang sudah mendapatkan waktu tidur walau hanya sebentar langsung sat set sat set. Wirmi mulai dari menyiapkan pakaian yang akan ia dan Liam bawa. pakaian yang akan ia dan Liam bawa ditaruh ke sebuah box kayu. Setelah menyiapkan pakaiannya Wirmi mengangkat box itu menuju ke lantai pertama dan dibawa ke ruang makan..

"Sekarang nyiapin barang barang ibu" ucap Wirmi yang bergegas ke kamar ibu mertuanya

Tok tok tok

"Ibu, ini Wirmi" ucap Wirmi setelah berada di depan kamar ibu jiali

"Iya, masuk saja Wirmi, ibu baru bangun" ucap ibu jiali, setelah Wirmi masuk. Wirmi membicarakan tentang rencana untuk liburan bersama oara pekerja dan setelah itu Wirmi membantu ibu jiali menyiapkan barang yang ditaruh di sebuah box yang lebih kecil

"Sudah bu, berikan padaku, Wirmi akan taruh di ruang makan" ucap Wirmi yang ingin mengumpulkan barang barang yang dibutuhkan ke ruang makan.

"Sekarang aku tinggal aku rapikan baju untuk para pekerja" gumam Wirmi yang berjalan ke gudang penyimpanannya dengan membawa 4 box. Sampai di ruang penyimpana Wirmi membuka sebuah tumpukan box yang sangat besar yang berisi hasil pakaian yang telah Wirmi buat.

"Ini untuk anak cowok, ini untuk anak cewek, ini untuk anak cowok, ini untuk pria..." gumam Wirmi terus menerus yang memindahkan pakaian yang bertumpuk tumpuk ke dalan box yang lebih kecil.

Wirmi yang memindah mindahkan itu hanya perlu waktu sekitar 1 jam untuk memilah baju. Dan hasil dari pakaian buatan Wirmi sekitar 100 pakaian setiap ukurannya, seperti pria dewasa, anak laki laki, wanita dewasa, dan anak perempuan. Dengan bermacam macam ukuran dan gaya membuat baju Wirmi tampak berbeda.

"Akhrinya sudah selesai masalah baju dan sekarang untuk pangannya, hm... Mungkin aku akan panen 1 ekor babi, 15 ekor ayam dan bebek, juga aku akan membawa 20 ekor ikan, kalau kurang aku bisa beli disana. Yaya begitu saja" ucap Wirmi setelah memikir mikir dan sudah dapat bayangan masalah konsumsi.

"Selamat pagi nona" ucap salah satu pekerja perempuan Wirmi yang datang bersama keluarganya.

"Selamat pagi endang, suami dan adik adik cantik" ucap Wirmi yang melihat pekerjanya membawa 2 anak kecil yang sangat imut.

"Makasih nona atas pujiannya, maaf saya terlalu pagi datang, karena anak anak sudah merengek tak sabar" ucap endang yang tak enak hati karena melihat nonanya yang masih sibuk.

"Gak masalah endang, kamu bisa ke posko untuk menunggu, karena aku juga menunggu para pekerja pria untuk memanen hewan ternak yang akan kita bawa" ucap Wirmi dan diangguki oleh endang.

Endang dan keluarga pamit pergi menuju posko untuk menunggu yang lain.

"SELAMAT PAGI NONA BOSS" ucap para pekerja yang tadi baru saya Wirmi lihat, iya siapa lagi kala bukan adi dan kawan kawan yag sudah membawa anak dan istri.

"Selamat pagi juga, nah kebetulan kalian sudah datang jadi saya minta tolong kalian....

...****************...

...Terima kasih yang udah baca sampai ini, mohon bantuannya untuk komen dan juga beri tanda suka untuk setiap babnya untuk mensupport saya. saya mohon maaf kalau cerita ini banyak kurangnya....

Terpopuler

Comments

lyra abila

lyra abila

💪💪💪😍

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!