...Guys mohon supportnya ya, semoga karya ini bisa menghibur kalian...
...****************...
Wirmi yang digantikan tugasnya oleh sang suami menuju kompor tungku untuk membuat makan siang. Kali ini Wirmi memasak ikan dan ubi bakar.
Wirmi melihat Liam yang terus bekerja membuatnya kasihan, sambil memandang sang suami Wirmi sekali kali membalik ikan dan ubi yang sedang dibakar.
"LIAM kalau sudah selesai ayo kita makan" ucap Wirmi yang sedikit berteriak. "baiklah" ucap Liam yang baru saja selesai menanam seluruh bibitnya.
Wirmi dan Liam lantas masuk ke dalam dengan membawa makanan dan minuman."ibu mari makan" ucap Wirmi memanggil ibu Jiali. "wahh masak apa hari ini?" tanya ibu Jiali yang baru keluar dari kamarnya. "ini bu ikan dan ubi bakar" ucap Wirmi yang langsung memberi makanan ke piring ibu, dan suaminya.
Mereka makan dengan tenang dan karena mereka sudah mulai terbiasa makan pada hari demi hari membuat kali ini mereka makan dengan tenang dan tidak terburu buru.
.
"Liam dan ibu jika kalian tidak sempat pergi ke sungai untuk mandi atau cuci muka kalian lakukan disini mulai kali ini, kalian bisa mandi ataupun keramas dengan ini" ucap Wirmi yang menjelaskan fungsi kamar mandi yang ia buat dan cara kerjanya seperti mengisi air di bak penampungan.
"Ibu, Liam disini ada lobang kecil yang berguna untuk buang air kecil jadi aku minta kalian kalau ingin buang air kecil disini" ucap Wirmi yang tak ingin kamar mandinya menjadi pesing.
"Oh iya Liam bisakah kamu menyiram tanaman ini pagi dan sore?" tanya Wirmi karena ia tak mungkin mengerjakan semuanya sendiri. "hanya menyiram aku bisa" ucap Liam yang membuat Wirmi ceria.
"Ya sudah kalau begitu, aku ingin pergi ke bukit untuk mencari tumbuhan" ucap Wirmi yang sudah menyiapkan keranjang gendong beserta arit dan cangkul kecil.
"Biar aku ikut, aku tak bisa membiarkan mu pergi sendiri" ucap Liam melarang Wirmi pergi. "kamu jangan takut, aku sudah tau jalan bukit, aku hanya ingin mencari bahan konsumsi untuk besok" ucap Wirmi yang langsung bergegas menuju bukit.
Saat Wirmi pergi menuju hutan dalam keadaan terik sehingga Wirmi tak merasa takut. Wirmi memasuk bukit dengan hati hati dan melihat sekeliling dan menemukan berbagai sayuran serta buah buahan namun Wirmi tak rakus, ia hanya mengambil secukupnya setiap jenis tumbuhan yang ia temui.
"Hm... Lewat sebelah kiri sajalah" ucap Wirmi saat melihat jalan yang ia lalui bercabang dan karena waktu bersama Liam Wirmi mengarah ke sebelah kanan jadi ia ingin berjalan ke sebelah kiri saat ini.
"Wah tanaman disini lebih sehat" gumam Wirmi melihat warna daun daun yang lebih hijau. "wahh ada jagung, bisa ku jadikan jagung bakar atau soup jagung" ucap Wirmi penuh kegembiraan dan mengambil 5 jagung.
Wirmi terus masuk ke dalam dan menemukan banyak jenis rempah rempah, daun daunan bahkan ia menemukan mangga yang sangat rimbun. Wirmi jalan semakin ke atas dimana ia seperti mendaki dan karena ia melihat ada jamur dan stoberi, Wirmi langsung memetiknya dan memakan stoberi itu.
Namun saat memetik tanpa sengaja Wirmi melihat ada jamur yang sangat gemuk, besar dan sehat yang ia tahu bahwa itu adalah jamur matsutake yang hanya ditemukan di pohon pinus merah. melihat banyaknya jamur itu Wirmi langsung mengambil jamur itu semuanya tanpa tersisa karena pergantian musim yang takutnya akan merusak jamur dan terbuang sia sia.
Saat terus memetik Wirmi juga melihat jamur yang juga sama mahalnya yaitu truffle hitam, tak mau menyia nyiakan juga Wirmi langsung babat habis jamur yang ia lihat sampai tanpa sengaja Wirmi melihat adanya sebuah kantong yang tertimbun tanah.
Wirmi sedikit menggali dan melihat ada sebuah kantong yang berukuran dan berbentuk seperti buah melon. "wah apa ini" gumam Wirmi yang penasaran namun tiba tiba ada suara guntur membuat dirinya segera bergegas pulang dan memasukan benda tadi ke keranjang.
Wirmi pulang dengan agak cepat karena tak ingin kehujanan didalam bukit.
.
Setelah sampai Wirmi segera menaruh temuannya ditempat penyimpanan makanan yang ia buat dari bambu dan kulit pohon berbentuk seperti peti harta karun. Wirmi menatanya serapi mungkin agar mudah diambil. Setelah semua beres Wirmi lanjut memasak kentang dan ikan yang ia masak kuah.
Setelah selesai masuk Wirmi langsung bergegas mandi "sepertinya aku perlu sabun dan sampo rasanya kepala ini bau sekali" ucap Wirmi ketika membersihkan diri.
Setelah mandi Wirmi mengajak sang suami dan ibu mertuanya untuk makan malam. "Liam apakah disini ada pasar?" tanya Wirmi yang tak ingin hanya menjelajah bukit dan hutan. "ada, tetapi pasar hanya ada di kota" ucap Liam yang mengetahui tentang dunia luar dari sang ayah karena sedari kecil Liam hanya tau rumah dan bukit karena rumah Liam yang jauh dari pemukiman membuatnya kurang memiliki informasi lain.
"Aku ingin ke pasar, bisakah kita kesana ?" tanya Wirmi mengajak sang suami. "Wirmi, jika kamu ingin ke pasar memerlukan waktu yang cukup lama kalau hanya berjalan dan kita tak mempunyai uang banyak, dan apa yang ingin kalu lakukan disana?" ucap ibu Jiali yang melihat permintaan sang menantu.
"Tak masalah ibu, aku hanya ingin menjual barang temuan ku dan membeli sedikit bumbu penyedap" ucap Wirmi yang tak mengatakan sepenuhnya maksud dan tujuannya.
"Emang apa yang ingin kamu jual?" tanya ibu Jiali bingung. "aku ingin menjual jamur yang aku temui saat di bukit karena setau ku jamur itu sangat mahal jika di jual" ucap Wirmi membuat suami dan ibu mertua terkaget. "kamu serius?" ibu Jiali memastikan ucapan sang menantu. "iya bu, maka dari itu aku ingin kepasar, bolehkah?" ucap Wirmi yang akhrinya di bolehkan oleh ibu Jiali.
"Baiklah besok aku temani kamu ke pasar" ucap Liam yang juga ikut menyetujui kemauan istrinya. "baiklah kalau begitu, ibu ijinkan dan sekarang ibu ingin tidur" ucap ibu Jiali yang emang keadaan tubuhnya tak se fit dulu karena faktor umur dan ekonomi namun sekarang sudah lebih baik.
"Liam maukah kamu memijat ku, setelah itu aku yang akan memijat mu" ucap Wirmi yang ingin merasakan bugar dalam perjalanan panjangnya besok. "baiklah aku akan memijatkan mu" ucap Liam yang mendekat ke kasurnya, Wirmi lantas memberi sebuah minyak yang terbuat dari kemiri. "ini apa?" tanya Liam bingung. "itu minyak kemiri yang baru saja aku buat untuk menghangatkan badan saat dipijat" ucap Wirmi yang tadi sempat menemukan kemiri.
Wirmi yang tak sabar langsung menanggalkan pakaiannya dan hanya menyisakan kain yang berada dibagian depan dan belakangnya. Liam yang melihat keadaan Wirmi kaget hingga tangannya bergetar saat membalurkan minyak.
"Istriku apakah harus kamu seperti ini, maksudku aku sedikit takut menyentuh mu" gumam Liam yang ragu saat memijat Wirmi.
"Iya emang harus seperti ini agar minyaknya bisa aku rasakan" ucap Wirmi keenakan karena pijatan sang suami. Karena melihat istrinya senang membuat Liam hanya pasrah
"Liam bisakah kamu pijat bagian sini dan sini sedikit lebih keras" ucap Wirmi yang menunjuk pada paha dan betisnya agar saat berjalan ia tak mudah lelah.
Cup
"Terima kasih suamiku, sekarang biar aku yang memijatmu" ucap Wirmi segera membenarkan pakaiannya dan beranjak dari kasur agar Liam mencari posisi namun Liam tak ada pergerakan.
"Liam ayo" ucap Wirmi yang menyadari Liam dari keterkejutannya. Pada akhrinya Liam tengkurap tanpa memakai pakaian atas, ia hanya menggunakan sarung.
Aksi pijat memijat hanya berlangsung 2 jam dari awal karena mereka berencana bangun pagi untuk menuju kota.
Saat mereka sudah selesai kini mereka mencari posisi nyaman untuk tidur. "Liam bisakah aku memeluk mu" ucap Wirmi yang langsung masuk ke dalam dekapan sang suami yang terasa hangat.
Tak memerlukan waktu lama mereka langsung tertidur pulas
...****************...
...Terima kasih yang udah baca sampai ini, mohon bantuannya untuk komen dan juga beri tanda suka untuk setiap babnya untuk mensupport saya. saya mohon maaf kalau cerita ini banyak kurangnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Lailatulfitriah Fitri
ceritanya bagus thor semangat up ya
2023-02-04
1