Bab 10

...Guys mohon supportnya ya, semoga karya ini bisa menghibur kalian...

...****************...

Setelah menghabiskan waktu sehari penuh dengan berbelanja akhirnya Wirmi pulang bersama suaminya.

"Pak bisakah kamu mencarikan orang untuk membantu aku membangun kandang dan rumah, aku ingin mencari 20 orang" ucap Wirmi setelah bertemu dengan pak tua penyewa kereta.

"Oh bisa nona, tapi berapakah bayarannya?" tanya pak tua itu. "aku akan memberi 20 perunggu dan makan selama 2 kali, aku ingin mereka kerja seharian" ucap Wirmi yang membuat pak tua itu kaget.

"Baiklah nona, saya akan mencarikan orang orang yang bisa bekerja" ucap pak tua itu senang karena bisa menyuruh anak anaknya untuk ikut bekerja juga, udah di bayar dengan lumayan di kasih makan juga lagi.

Akhirnya setelah berunding dan sepakat mereka lantas kembali dengan Liam mengikuti pak tua itu karena Liam kurang tau jalan.

"Liam apakah kamu ingin punya anak?" tanya Wirmi secara spontan. "hm.. Aku sebenarnya menginginkannya tapi aku tidak ingin memaksa mu untuk segera memberi ku anak, kita bisa perlahan lahan untuk memulai hubungan ini" ucap Liam dengan bijaksana membuat hati Wirmi meleleh seketika.

"Liam apakah aku cantik?" tanya Wirmi yang sangat insecure dengan dirinya, dimana Wirmi yang dulu putih, bersih, montok dengan tinggi yang ideal dan sekarang berubah menjadi gadis dekil, pendek, kurus kerempeng.

"Kamu sangat cantik bagi ku, aku yang harusnya bertanya apakah kamu tidak malu menikah dengan pria jelek seperti ku?" tanya Liam yang memang memiliki tubuh kurus, dekil dan berpenampilan jelek meski tubuhnya tinggi dan bentuk wajah yang proposional.

"Kamu tidak jelek hanya tidak bisa merawat diri jadi saat pulang aku akan memandikan kamu dan mengubah kamu menjadi lebih tampan" ucap Wirmi yang berkeinginan setelah semua masalah beres ia ingin merawat dirinya, juga dengan suami dan ibu mertuanya agar lebih dipandang baik oleh masyarakat.

"Liam saat kita sampai rumah aku akan memberi kamu tugas untuk mengawasi pembuatan kandang, bagaimana?" tanya Wirmi yang langsung mendapat lirikan sang suami.

"Aku kurang tau bagaimana, bisa kamu beri aku bayangan" ucap Liam yang ingin istrinya memberi instruksi.

"Jadi aku ingin kita membuat kandang disebelah kolam ikan jadi kamu bisa membuat kandang bebek, ayam, sapi dan babi membentuk L tapi untuk setiap kandang aku ingin ada bagian tertutup dan bagian terbuka" ucap Wirmi dan berhenti sejenak.

"Aku ingin untuk kandang ayam di bagian tertutup kita membuat rumah kecil untuk mereka bertelur, begitu juga dengan bebek" ucap Wirmi.

"Kenapa kita tidak buat seperti di penjual hewan ternak itu, kita pagari mereka dan jika bertelur tinggal ambil, dan kuda kita mau taruh dimana?" tanya Liam.

"Aku ingin hewan kita merasa kebebasan sebelum mereka kita makan, hewan juga bisa stres jadi aku tidak ingin mereka mati sia sia. untuk kuda sendiri aku ingin dia dibuatkan tempat berteduh jadi dia masih bisa untuk bebas dan aku ingin wilayah kebun dan peternakan dipagari jadi tidak akan ada hewan yang masuk mengganggu" ucap Wirmi yang dipahami oleh Liam.

Dalam perjalanan mereka terus bercerita sampai tak sadar hari sudah berganti da mereka baru sampai pedesaan. setelah sampai pedesaan pak tua dan Wirmi berpisah.

Diperjalanan tidak ada orang yang beraktivitas sehingga membuat tidak ada orang yang akan bertanya tanya siapa itu, dan jika tau Liam akan membuat banyak cibiran datang.

"Assalamualaikum ibu" ucap Wirmi yang mengetuk rumah bersama dengan suami. Saat mereka rasa ibu Jiali sudah tertidur, mereka melewati pintu belakang dan masuk ke kamar setelah membersihkan diri.

"Suamiku, ayo tidur sebelum kita memulai kegiatan besok" ucap Wirmi yang membuat kegiatan yang akan dilakukan Liam batal langsung. Wirmi yang melihat suaminya hanya bisa tersenyum.

Cup

"Kita akan melakukannya besok jika tugas kita selesai tepat waktu" ucap Wirmi yang membuat Liam seketika semangat dan mereka tertidur karena lelah.

.

.

Pagi hari Wirmi terbangun karena mendengar suara berisik dari luar rumahnya sehingga ia membangunkan sang suami. "Liam apakah yang ada didepan?" tanya Wirmi dan mereka segera keluar dan saat membuka pintu Wirmi melihat banyak para pria yang berkumpul.

"Permisi ini ada apa ya?" tanya Liam pada seseorang yang tengah duduk. "kami di informasikan untuk datang kesini karena akan ada kerjaan untuk kami" ucap orang itu yang membuat Wirmi tepuk jidat. 'astaga aku lupa' gumam Wirmi yang langsung mengambil alih kerumunan itu.

"Permisi semuanya, bisakah kalian dengarkan aku berbicara terlebih dahulu, maaf atas lupanya saya yang meminta bantuan kalian dan saat ini kalian bisa mulai kerja dan akan saya kasih 20 perunggu setiap orangnya dengan 2 kali makan, kalian akan makan saat matahari sudah diatas kepala dan pada saat kegiatan sudah selesai dan sekarang kalian bisa kebelakang dahulu" ucap Wirmi dan mereka mulai berjalan ketanah belakang satu demi satu.

Wirmi yang melihat semua sudah pergi langsung masuk kedalam. "ada apa Wirmi ramai ramai?" tanya ibu Jiali yang melihat menantunya baru masuk. "ceritanya panjang dan intinya mereka datang kesini untuk membantu kita membangun kandang hewan dan merenovasi rumah kita" ucap Wirmi yang membuat ibu Jiali terkaget namun karena melihat menantunya sibuk dia tak bertanya lebih.

Wirmi yang sudah cuci muka langsung menemui orang orang tersebut yang telah memenuhi halaman belakang. "permisi, kita akan mulai bekerja tapi sebelum itu saya ingin membagi tugas. Pertama disini ada berapa orang?" tanya Wirmi yang melihat orang yang ada lebih dari 20.

"Ada 28 orang" ucap salah satu dari mereka. "baiklah kalau begitu saya akan membagi kalia menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 dan 2, 14 orang depan saya ini, kalian bertugas mencari bambu dan kulit pohon dari bukit sebanyak mungkin, kelompok 3 dan 4 , 14 orang sebelah kanan saya, kalian mencari tanah di dekat goa hutan. Kalian bisa memulai dari sekarang" ucap Wirmi dan mereka bergegas pergi.

Karena mereka pergi Wirmi kali ini ingin memasak lebih awal sebelum membantu menghendel pembangunan ini. Liam kali ini sedang kesungai mengambil hasil perangkap yang telah ditinggalkan selama 2 hari.

Wirmi mulai memasak ubi dan kentang yang ia jadikan seperti fufu, sambil menghaluskan ia melihat pohon cabai, pepayanya sudah mulai tumbuh dan juga bawang bawangannya yang mulai daunnya memanjang.

"Istriku ini ikanya, sangat banyak" ucap Liam yang membawa ikan dalam ember hingga penuh. "baiklah bawa kemari aku ingin membersihkannya terlebih dahulu" ucap Wirmi.

Wirmi dibantu oleh Liam memasak ikan kari yang jumlahnya sangat banyak dimana Wirmi memasak 8 ekor ikan yang dipotong menjadi 4 bagian. 'untung aku beli tungku dan kuali yang besar' guman dalam hati Wirmi.

Karena Wirmi tidak kuat menghaluskan kentang dan singkong kini gantian Liam. Memerlukan waktu 45 menit mereka masak hingga semua sudah selesai dan menyiapkan minum untuk para pria itu.

Setelah semua beres satu persatu orang mulai datang dengan membawa barang banyak dan sekitar 10 menit mereka semua sudah berkumpul kembali.

"Baiklah kalau sudah selesai semua kali ini kalian akan saya bagi. Kelompok pertama kalian bertugas untuk memagari kebun dan seperti ini pagar yang saya mau" ucao Wirmi yang memperlihatkan cara membuat pagar dan cara pemasangan ditanah. "kalian buat pagar di tanah yang saya sudah tandai, kalian bisa bagi tugas dan jika haus kalian bisa mengambil minum diaana ucap Wirmi yang telah menyiapkan air di atas batang pohon.

"Kelompok 2 saya ingin kalian membuat kandang untuk ayam dan bebek seperti ini...." ucap Wirmi yang menjelaskan dan memberi contoh dari mulai pagar, ukuran, bagian outdoor, indoor dan rumah tempat bertelur.

"Sekarang kelompok 3, saya ingin kalian membangun kandang sapi, babi dan tempat teduh untuk kuda saya, seperti ini kalian buat...." ucap Wirmi yang juga menjelaskan cara, desainnya dan berlanjut memberi tahu agar Liam mengawasi kelompok 1, 2 dan 3.

"Untuk kelompok 4 saya yang mengawasi, sekarang saya minta kalian membangun sebuah posko dan gudang yang akan saya gunakan, kalian mulai dengan..." Wirmi kini mulai memberi instruksi pada kelompok 4, pekerjaan yang mudah saat membangun gudang karena hanya menggunakan bambu yang diikan dan disambung dengan kerangka dasar setelah itu dilapisi kulit pohon membuat kerjaan mereka cepat selesai.

Membuat posko yang simpel dan tak terlaku besar membuat mereka bisa istirahat lebuh dahulu setelah bekerja 3 jam tanpa henti.

"Kelompok 4, sekarang saya minta tolong untuk memindahkan barang yang ada didalam rumah saya ke gudang" ucap Wirmi dan mereka satu persatu memindahkan barang yang jumlahnya hanya sedikit.

"Nona sudah habis semua barang" ucap salah satu pria yang menghampiri Wirmi. "baiklah sekarang kalian robohkan rumah ini" ucap Wirmi dan mereka mulai merebohkan rumah masa kecil sang suami.

Setelah merobohkan, para pria itu menumpuk sisa sampah dan membersihkan area yang akan dibangun. Wirmi yang mulai menggambar ditanah bagian yang akan diberi pondari kerangka dasar.

Wirmi akan membangun rumah dengan 2 lantai. Lantai pertama berisi 4 kamar, 2 kamar mandi, ruang keluarga, ruang tamu, ruang makan, dan ruangan kerja Wirmi dan gudang, untuk lantai 2 berisi area Wirmi dan suami serta dapur dan tempat mencuci pakaian yang berada diluar rumah.

Bambu demi bambu mulai di gunakan menjadi pondasi, Liam yang melihat itu hanya tersenyum getir antara sedih dan bahagia.

"Nona, kita sudah selesai memasang pondasi, lalu bagaimana?" tanya pra yang ia percaya untuk mengkoordinasi yang lain namanya pak wanto. "sekarang mulai menutupi semua bagian dengan tanah" ucap Wirmi yang memang memulai dari lantai satu terlebih dahulu. jangan tanya tentang lampu , karena zaman ini belom ditemukan listrik dan sekarang masih menggunakan lentera.

Saat sedang mengawasi pengerjaan kelompok 4, tiba tiba kelompok 1 datang. "nona kami sudah selesai melakukan pemagaran pada kebun, sekarang kami ngapain?" tanya koordinator kelompok itu. "kalian akan membuat tempat menyimpan gerbong kereta, jadi kalian buat seperti ini..." jelas Wirmi yang ingin mebuat sebuah garasi yang akan melindungi gerobaknya dari hujan yang akan didirikan disisa tanah kosong samping rumah.

"Tapi sebelum itu kalian bisa istirahat sebentar" ucap Wirmi yang tak ingin mereka kelelahan dan Wirmi kembali mengawas pembangunan rumah.

Rumah yang Wirmi buat memiliki tinggi sekitar 4 meter setiap lantai sehingga kalau di total tinggi rumah yang akan di buat Wirmi 8 meter tanpa di hitung atapnya dan akan banyak bagia terbuka seperti fentilasi, dan jendela besar.

Hanya memerlukan waktu 2 jam untuk mereka selesai melapisi bambu dengan tanah dan di lapisi kembali dengan kulit pohon berlanjut memasang kaca yang telah Wirmi pesan kepada pak tua penyewa kereta.

"Kalian pasang kaca hati hati, dan beri besi penghalang seperti ini, setelah itu lapisin kembali dengan tanah agat menempel" ucap Wirmi memperaktekan cara mebuatnya dan mereka mulai mengerjakan secara lebih detail..

"Sekarang lantai satu sudah beres dan kalian bisa istirahat" ucap Wirmi yang melihat matahari sudah berada di atas kepala dan saat menghampiri yang lain ternyata kerjaan mereka hampir beres tinggal finishing.

"Baiklah karena sudah waktunya makan, maka kalian silahkan berbaris dan memegang batok kelapa yang sudah dibelah dua yang di gunakan sebagai mangkok.

Wirmi di bantu ibu Jiali memberi makan para pekerja dengan jumlah yang lumayan banyak, porsi makan yang sangat banyak menurut mereka membuat hati mereka tersentuh.

Mereka makan dengan lahap dan menghabiskan tanpa tersisa karena jarang jarang bisa makan enak dan karena Wirmi yang ingin lebih lama istirahat karena sangat lelah, membuat para pekerja banyak yang merebahkan diri untuk mengumpulkan tenaga.

.

.

"Ayo semuanya mulai kerja lagi, dan lakukan sesuai arahan pemimpin kalian" ucap Wirmi yang sudah membagi tugas dan kini ia harus memasak lagi karena makanan yang tadi sudah tidak tersisa.

"Wirmi kamu mau masak apa?" tanya ibu Jiali yang baru datang dari posko. "ini bu aku ingin membuat ikan bakar juga dengan singkong bakar" ucap Wirmi yang tengah membuat bumbu untuk bakarannya.

"Sini ibu bantu" ucap ibu Jiali yang membantu untuk membali ikan. Mereka mengerjakan dengan senyum yag melekat dan tanpa sadar waktu berjalan dengan cepat dan acara masakpun selesai.

"Istriku, kelompok 1 dan 2 sudah selesai, kamu bisa cek apakah ada yang kurang" ucap Liam yang melihat sang istri sudah selesai masak.

"Hm... Ini

...****************...

...*T*erima kasih yang udah baca sampai ini, mohon bantuannya untuk komen dan juga beri tanda suka untuk setiap babnya untuk mensupport saya. saya mohon maaf kalau cerita ini banyak kurangnya...

Terpopuler

Comments

Yuma Sembiring

Yuma Sembiring

woy.. jangan aneh2 lu thor..masak dia Islam melihara 🐷

2023-03-21

0

lyra abila

lyra abila

up.lagi

2023-01-27

1

Dewiendahsetiowati

Dewiendahsetiowati

up lagi thor

2023-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!