...Guys mohon supportnya ya, semoga karya ini bisa menghibur kalian...
...****************...
"Istriku, apakah kamu yakin untuk mempekerjakan semua orang tadi?" tanya liam yang kurang setuju dengan keputusan wirmi apalagi mereka terbilang baru dalam memperbaiki ekonomi. "aku tidak masalah dengan itu liam, kalau kita berbuat baik, pasti tuhan akan memberi kita jalan dengan lancar" ucap wirmi yang ingin membuat hubungan keluarga wirmi dan para warga baik.
"Huft, maaf aku hanya berfikir kita terlalu membuang buang uang" ucap liam. "liam aku paham dan setuju dengan pendapat mu, aku melakukan ini hanya untuk membangun hubungan dengan mereka sehingga tidak ada hal negatif yang datang. Meski aku tau cara ini gak menutup kemungkinan ada yang iri dengan kita" jelas wirmi yang membuat perlahan lahan liam mengerti.
"Baiklah, sepertinya cara mu lebih baik istriku" ucap liam. "liam, kita ke kota dulu ya, aku ingin membeli stok bibit dan pakan hewan ternak kita" ucap wirmi dan mereka langsung tancap gas menuju pasar di kota.
"Istriku, jika kita sudah bisa memanen hewan ternak, kita akan jual bagaimana?" tanya liam memecahkan keheningan. "aku ingin membuka sebuah warung makan di desa dan kota jadi kita bisa menyalurkan hasil panen kebun dan ternak ke sana" ucap wirmi membuat perhatian liam mengarah ke istrinya.
"Kamu serius, itu bukan hal yang mudah untuk kita lakukan" ucap liam yang tak ingin istrinya terlalu jauh berangan. "liam percaya pada ku, mungkin susah dan awal awal ini aku akan membuka di daerah desa dulu dengan harga terjangkau tapi jika modal cukup aku ingin membuka di kota sehingga lebih berkembang dan kamu yang akan mengurusnya karena aku ingin merawat anak anak kita kelak, bagaimana suamiku yang tampan" ucap wirmi panjang lebar membuat liam hanya mengangguk pasrah.
"Aku sedikit heran pada mu, kamu selalu mudah dan cepat berpikir seakan kamu bisa tau jalan masa depan" ucap liam yang polos membuat wirmi sedikit terkejut. "apakah kamu percaya jika aku berasal dari masa depan?" tanya wirmi spontan membuat liam bingung. "aku percaya kalau kamu dari masa depan, karena kamu adalah peri kecil ku" ucap liam dengan sungguh sungguh.
Wirmi yang mendengar jawaban suaminya hanya bisa menghela nafas. 'percuma ngomong, dia aja gak ngerti' pikir wirmi dalam hati dan dengan omongan yang sudah ngalor ngidur mereka bisa sampai saat matahari berada di atas kepala
"Liam, lebih baik kita makan dahulu" ucap wirmi yang menuju dalam gerbong kereta untuk maka bersama sang suami. Wirmi dan liam menepi sebelom gerbang kota untuk makan siang terlebih dahulu.
Wirmi menyerahkan semangkok makanan untuk suaminya dan mereka makan dengan lahap. "aku sudah selesai, istriku" ucap liam yang menyerahkan mangkok kosongnya. "aku juga sudah selesai" ucap wirmi dan segera membereskan peralatan makannya agar mereka segera masuk kota.
Setelah makan wirmi dan liam memasuki kota dengan pemeriksaan ketat dan setelah aman dari pemeriksaan, tujuan pertama wirmi yaitu toko penjual bibit, agar jenis tanaman yang wirmi miliki lebih bervariatif.
"Permisi pak" ucap wirmi dan liam saat memasuki toko yang berukuran cukup besar. "iya ada yang bisa saya bantu" ucap pria itu yang menghampiri wirmi dan liam.
"Disini ada berapa jenis bibit buah dan sayur ya pak?" tanya wirmi yang melihat setiap dinding di penuhi oleh bibit bahkan di meja tengah tengahnya terdapat bibit yang di gantung.
"Disini sangat banyak bibit buah dan sayur bahkan ada juga aneka bibit bunga, nona ingin mencari bibit apa?" tanya pria tua itu. "saya ingin membeli bibit buah, sayuran dan bunga semuanya, apakah bisa?" tanya wirmi membuat pria itu terkaget. "apakah nona serius?" tanya pria itu sedikit ragu.
"Saya serius pak, saya akan membeli setiap jenis bibit 5 kg" ucap wirmi membuat pria itu segera menyiapkan dan menghitung. "pak bisakah pakai ini, yang ini untuk sayuran, ini untuk buah, ini untuk bibit bahan pokok, ini untuk bibit pohon dan yang terakhir ini untuk bunga" ucap wirmi yang menyerahkan peti kayu berukuran besar kepada pria itu.
"Baiklah, saya akan hitung dahulu" ucap pria itu dan satu persatu bibit mulai di masukan ke dalam peti. Karena jumlah yang banyak jadi memerlukan waktu dan tenaga banyak sehingga wirmi mengajak liam untuk pergi ke toko tekstil untuk membeli kain.
Wirmi dan liam sampi di toko tekstil kurang dari 5 menit karena jarak yang cukup dekat. "permisi buk" ucap wirmi yang memasuki toko yang penuh dengan kain kain bisa di bilang di sini distributornya. "iya nona, ada yang bisa di bantu" ucap ibu itu yang melayani wirmi dengan ramah.
"Saya ingin mencari kain" ucap wirmi yang langsung di antar menuju bagian kain yang banyak jenisnya. "bu saya ingin membeli kain ini 2 roll dengan warna hitam, putih, coklat, biru, dan hijau dan ini, saya ingin 1 roll dengan warna yang sama" ucap wirmi yang merasakan kain itu sangat halus. "baiklah akan saya siapkan" ucap pelayan itu lalu memanggil anak buahnya.
Wirmi dan liam lantas menuju tempat pembayaran. "totalnya berapa ya?" tanya wirmi saat ibu penjual itu menghampirinya. "totalnya 7 perak 50 perunggu" ucap ibu itu dan wirmi mengeluarkan 8 keping perak. "terima kasih, ini kembaliannya nona" ucap ibu itu dan wirmi menuju ke kereta.
(Uang Wirmi tersisa 31 keping perak dan 668 keping perunggu)
"Istriku, apa yang ingin kau beli lagi?" tanya liam dalam perjalanan. "apakah pakan ternak masih ada?" ucap wirmi yang malah nanya balik. "hm.... Eh sepertinya sisa sedikit" ucap liam setelah mengingat ngingat. "ya sudah kita beli pakan ternak dan mampir ke toko besi" ucap wirmi. Di perjalanan wirmi dan liam merasakan sejuknya udara dan angin yang menyentuh kulit tubuhnya membuat wirmi ingin tertidur sampai tidak sadar sebentar lagi mereka sampai.
Liam dan wirmi menuju ke tempat jual pakan ternak dan berniat membeli banyak. "bisakah kamu yang beli, ini uangnya" ucap wirmi yang mulai mengantuk dan malas bergerak, wirmi memberi 168 keping perunggu yang bisa mendapatkan 30 karung dedek beras dan biji jagung dan 16 kilo cacing. Sebenernya kenapa wirmi kasih 168 keping perunggu itu biar jumlah uangnya bagus (biar author gak ribet ngitung hihihi)
(Uang Wirmi tersisa 31 keping perak dan 500 keping perunggu)
Liam yang di beri uang banyak langsung bergegas menuju ke dalam toko sedangakn istrinya tengah galau dan risau hatinya. "huft rasanya bosan hidup gini gini saja, tidak ada hp bahkan hiburan" keluh wirmi. "kapan ya aku punya anak, apakah di sini sudah ada kehidupan" ucap wirmi sambil mengelus perutnya.
Wirmi yang merasa kehidupan disini hanya gitu gitu saja lama kelamaan mulai jenuh, hm... Apakah aku perlu menambah suami seperti di novel novel... Hihihi" gumam wirmi yang membayangkan aneh aneh
Saat wirmi tengah nyaman bermonolog sendiri tiba tiba liam datang "istriku, aku sudah membeli apa yang kamu inginkan, harga disini lebih murah dari pada yang kemarin" ucap liam dan mulai banyak orang yang memanggul pakan ternak untuk di taruh di gerbong ke 2, tempat hewan
"baguslah, setelah ini kita ke toko besi terlebih dahulu" ucap wirmi yang ingin membeli alat pengoyak padi.
.
.
Waktu berjalan dengan cepat dan setelah wirmi sudah membeli alat pengayak padi sebanyak 5 buah dan membayar total semua benih yang merogoh kocek 10 keping perak.
(Uang Wirmi tersisa 21 keping perak dan 500 keping perunggu)
Saat sudah sampai wirmi berada di halaman belakang yang sedang memarkirkan kereta, "liam biarkan saja barang barangnya, besok kita minta bantuan para pekerja saja" ucap wirmi yang sudah sangat lelah karena baru sampai rumah larut malam.
Wirmi yang sudah lelah langsung bergegas menuju kamarnya untuk istirahat di ikuti oleh liam. Sampai di kamar tampa aba aba wirmi langsung merebahkan diri "selamat malam liam" ucap wirmi dan langsung masuk ke dunia mimpi. "huft pasti kamu sangat lelah" ucap liam yang melihat istrinya kelelahan. Liam yang memandang sang istri sambil mengelus kepalanya. "maaf kalau aku hanya menjadi beban untuk mu" ucap liam yang menitihkan air mata dan perlahan masuk ke dalam mimpi juga.
.
Kukuruyuk kukuruyuk
Suara ayam berkokok membuat pasangan suami istri yang sedang tidur mulai terbangun. "eghh.... Hoamm... Liam bangun" ucap wirmi namun bukannya bangun liam malah memeluk wirmi dengan erat.
"Ayolah, kita ada janji dengan para pekerja" ucap wirmi namun bukannya mendengarkan wirmi malah liam bertingkah kurang ajar tetapi halal. "LIAM, MINGGIR" teriak wirmi yang sudah emosi. "aku tau kamu suamiku, tapi kamu gak bisa seenaknya seperti ini" ucap wirmi yang tersulut emosi dan menghempaskan tangan liam dengan kasar dari gunung kembarnya dan beranjak ke kamar mandi.
Keadaan wirmi yang seperti itu membuat liam sangat terkejud. "apakah aku sudah kelewatan?" gumam liam dengan bingung namun tetap beranjak dari kasur untik menuju kamar mandi bawah.
Wirmi yang sudah mandi pergi menuju ruang ganti. Wirmi yang menuju halaman belakang dalam perjalanan melihat liam namun di acuhkan, liam yang di acuhkan menjadi bingung. "istriku, kamu masak apa hari ini?" tanya liam dengan nada lembut namun tidak ada respon, malah ia berjalan menuju halaman depan tanpa melirik sekalipun. "sepertinya aku sudah membuat kesalahan yang sangat besar" gumam liam yang bergegas menuju ruang ganti.
"Huft dasar pria, taunya cuma sela***angan, dia gak pikir apa ada saatnya gituan, maunya tiap hari aja" dumel wirmi sambil menuju halaman depan dan melihat sudah ada banyak orang disana.
"Selamat pagi semuanya, apakah kalian sudah dari tadi di sini?" tanya wirmi saat sudah berada di halaman. "baru nona", "kami baru sampai nona" ucap mereka dengan kompak dan wirmi persilahkan mereka masuk dan langsung menuju halama belakang.
"Selamat pagi semuanya, sesuai apa yang sudah kita bahas tempo lalu dan saat ini kalian bisa langsung bekerja, namun saat ini saya minta untuk para lelaki untuk membangun sebuah ruang penyimpanan, sebuah dapur besar, dan 2 buah gerobak. Kalian bisa langsung memulai membuat karena di sebelah posko ada bahan bahan untuk membangunnya" ucap wirmi yang ingin membuat ruang penyimpanan lagi untuk kebun karena kapasitas gudang yang berada di samping posko tidak cukup menampung kebun dan ternak.
Wirmi juga ingin membuat dapur besar dan 2 buah gerobak untuk berjualan jadi bisa di mulai secepatnya. "nona, apakah boleh saya memanggil orang lagi, agar tugas semakin cepat selesai" tanya badi yang langsung di setujui oleh wirmi. "boleh, kamu bisa panggil 15 orang dan usahakan siang ini sudah jadi" ucap wirmi dan mereka bergegas mengerjakan pembangunan dan beberapa memanggil orang tambahan.
Wirmi yang sudah memberi gambaran kepada yanto mulai duduk santai di posko, sedangkan para wanita sudah memulai mengerjakan tugasnya, dari mulai memasak sampai menyiram kebun dan mencabut rumput liar.
"Huft, sebentar lagi tujuan ku satu persatu bisa terlaksana" gumam wirmi sambil memandang hamparan kebun
...****************...
...Terima kasih yang udah baca sampai ini, mohon bantuannya untuk komen dan juga beri tanda suka untuk setiap babnya untuk mensupport saya. saya mohon maaf kalau cerita ini banyak kurangnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Dewiendahsetiowati
up lagi thor
2023-01-31
1