Selama Malika Ujian Nasional, Tuan Kiel tidak akan mengganggu waktu belajar Malika. Bahkan Tuan Kiel tidak datang ke tempat tinggal Malika, mungkin hanya akan antar jemput sekolah saja. Ini sudah hari kedua Malika ujian Nasional, seperti biasa Tuan Kiel mengantar Malika, bahkan sudah sampai ke sekolah.
"Bagaimana? Apakah si Riki, mantan kamu itu masih mengganggu kamu?" Tanya Tuan Kiel sebelum Malika ke luar dari dalam mobilnya.
"Dia sudah tidak lagi menggangguku, Tuan Kiel. Jadi, Anda tidak susah khawatir. Tidak usah lagi memata-mataiku di sekolah. Kejadian kemarin, sebagai pelajaran kalau kita jangan terlalu sering ketemu. Nanti ada yang yang memotret nya lagi," ucap Malika, nada suara gadis kecil Tuan Kiel masih terdengar ketus.
"Meski Riki mantan kamu itu sudah tidak lagi mendekati dirimu, namun akan tetap selalu aku pantau!" kata Tuan Kiel tersenyum jahil, dia tidak akan mudah membebaskan Malika begitu saja. Terlebih sikap Malika yang masih dingin, dan ketus.
Bola mata Malika memutar jengah, buru-buru Malika pun ke luar dari dalam mobil. Nesya sudah menunggu Malika di depan koridor sekolah. Nesya yang jatuh hati kepada Tuan Kiel ingin sekali PDKT dengan cowok dewasa itu. Namun, Malika tidak memberikan izin kepada Nesya untuk kenal lebih dekat dengan Tuan Kiel, takutnya rahasia dirinya dan Tuan Kiel yang sudah menikah terbongkar.
"Malika, itu sama Om ganteng ya? Ish ... Kenapa Om Gantengnya enggak ke luar? Biasanya kan suka nganterin Lo sampai di depan kelas. Lah, kenapa sekarang hanya mantau Lo di dalam mobil?" kata Nesya, bola matanya tertuju kepada Tuan Kiel yang masih berada di dalam mobil, yang tengah memperhatikan Malika.
"Gue enggak mau kena gosip lagi! Ayo masuk! Lo ngapain sih cari perhatian sama dia!" ketus Malika menarik narik tangan Nesya mengajak Nesya masuk kedalam sekolah.
Melihat Malika masuk ke dalam, Tuan Kiel segera memacu mobilnya hingga meninggalkan halaman sekolah. Tuan Kiel masih mencaritahu, siapa yang menyebarkan berita tersebut.
[Tuan Kiel, masih di mana? Apakah Anda mau ke kantor?]
Tuan Kiel mendapatkan chat dari Pak Zaki, orang kepercayaannya. Sepertinya Pak Zaki sudah mengetahui sesuatu, tal biasanya Pak Zaki menanyakan itu.
[Iya, Pak Zaki. Saya akan ke kantor. Ini lagi on the way. Saya habis mengantar Malika ke sekolah, kenapa emangnya? Apakah ada keperluan denganku?], Tuan Kiel menyempatkan membalas chat dari Pak Zaki.
[Iya, Tuan Kiel. Ada sesuatu yang akan saya sampaikan ke Tuan], balas Pak Zaki. Namun, tidak mendapatkan balasan dari Tuan Kiel.
Di sekolah.
Riki pun menemui Malika yang tengah di tanah sekolah, sebelum masuk Malika duduk santai dulu di taman sembari menikmati cemilan, seraya membaca baca pelajaran yang akan di UN kan hari ini.
"Malika, ... " panggil Riki lembut.
Namun, tidak mendapatkan sahutan dari Malika. Ia tetap fokus dengan buku pelajarannya, Malika tidak mau macem macem karena Tuan Kiel masih memantau.
"Aku masih penasaran, alasan apa yang membuat kamu harus mengakhiri hubungan kita?" Kata Riki, namun masih saja Malika acuh padanya.
Riki menghela napas pelan, Malika masih saja acuh padanya.
"Kalau kamu hanya diam begitu, gimana masalah ini mau kelar? Ayolah ... Ceritakan masalahnya," kata Riki, ia tidak akan menyerah sebelum Malika mengatakan alasan yang tepat.
"Ki ... Aku sibuk, bisa gak sih jangan ganggu aku dulu!" Sahut Malika ketus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
semoga Malika bisa serius utk ujian akhir dan mendptkan nilai terbaik....nya...
2023-07-31
0
Yulia Prihatin91#SoLo#
màlika hilang àjà fokus sekolh dilangsungkan pcaran orng tuànyà
fokus ujan biar lulusdapet nilai t3rbàik gt biyar Riki gk kepo terus
2023-03-04
1
Anggi Esteria
next cerita na
2023-02-03
1