Membaca balasan dari Malika, Tuan Kiel hanya bisa menghembuskan napas kasar. Tuan Kiel hanya bisa sabar saja menghadapi sikap Malika yang sedikit membuat vertigo nya naik. Tuan Kiel tidak membalas chat dari Malika, percuma juga dia jelaskan. Toh, Malika tidak akan pernah percaya padanya.
Ketika chatnya hanya di read saja, Malika pun mulai kesal. Ia memutuskan untuk ke tempat kerjanya Tuan Kiel, untuk memberikan peringatan.
"Eh ... Tapi kantornya di mana? Aku kan gak tahu kantor dia di mana?" gimana Malika. Ia sudah sangat rapi sekali, Malika pun terpaksa menghubungi Papanya.
[Pah, kantor Mas Kiel di mana ya? Uummm... Malika ingin ke kantornya, mau menemani dia kerja]
Terpaksa Malika memberikan alasan itu agar Papanya tidak banyak tanya. Tak perlu menunggu lama, Malika pun mendapatkan balasan dari sang Papa. beliau mengirimkan alamat Perusahaan Syakiel. Gegas, Malika pun ke luar dari dalam kamarnya.
"Malika, kamu mau ka mana? Kok udah rapi? ingat Malika, kamu sudah menikah. Kalau kamu mau ke luar rumah, kamu harus izin sama suami kamu!" ucap Mama Sarah ketika ketika bertanya muka dengan Malika di ruang tengah.
Malika memutar matanya jengah, di kesal ketiak sang Mama mulai bawel seperti ini. Malika pun menghela napas dalam, "Mama... Malika mau ke kantornya Mas Kiel, kan kata Mama tadi aku itu harus menghargai Mas Kiel, jangan ketus dan jutek lagi. Makanya sekarang Malika mau temui suami Malika agar dia kerjanya makin semangat. Mama izinkan Malika ke sana kan?" Lagi, Malika pun kembali berbohong kepada Mama dan papanya. Malika pergi bukan untuk memberikan semangat, namun akan memberikan peringatan.
"Hah? Serius? Apakah Mama tidak salah dengar? kamu tidak lagi bercanda kan? duh ... Malika, suami kamu itu pasti akan senang banget dengan kedatangan kamu," kata Mama Maria begitu bahagia sekali atas perubahan sikap Malika.
"Malika serius! Kalau begitu, Malika pamit ya!" Tak mau banyak bicara, Malika pun mencium punggung tangan sang Mama, bergegas ke luar rumah. Malika akan diantar oleh Pak Sopir.
"Syukurlah ... Akhirnya putriku mulai menerima Pernikahan nya dengan Tuan Kiel, semoga pernikahan mereka bertahan selamanya. Semoga Malika maupun Tuan Kiel segara saling mencintai," batin Mama Maria.
***
Di kantor, kedatangan Malika gadis remaja yang terlihat sangat cantik dan menarik menjadi sorotan para karyawan di sana. Malika tidak tahu di mana ruang kerjanya Tuan Kiel, Malika pun bertanya kebagian resepsionis.
"Apakah sebelumnya Nona sudah punya janji? soalnya Tuan Kiel lagi sibuk banget, beliau tidak bisa diganggu," ucap sang resepsionis tersebut.
Malika kembali memutar bola matanya jengah, 'Sok sibuk banget sih!' desis Malika dalam hati.
"Bilangin saja, Malika datang. Keponakannya," kata Malika, dia lebih baik mengaku menjadi keponakan Tuan Kiel dari pada istrinya.
Baru saja sang Resepsionis mau menghubungi Tuan Kiel, Pak Zaki pun keburu datang menghampiri Malika.
"Untung ada Pak Zaki. Di mana sih ruang kerjanya Om Syakiel?" tanya Malika ketika Pak Zaki ada di hadapannya.
"Mari saya antar," kata Pak Zaki. Malika pun mengangguk, dia pun segera menuju ke tempat kerjanya Tuan Kiel, mereka masih bertanya-tanya siapakah gerangan gadis remaja yang super cantik itu.
"Masuklah... Itu ruang kerjanya!" Kata Pak Zaki menyuruh Malika masuk ke dalam.
Malika mengangguk, dia sudah tidak sabar ingin memberikan perhitungan kepada Tuan Kiel agar tidak lagi mengadu kepada Mama dan Papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Malika...Malika...O'on bingits dan bikin gemesh yg baca he....he...he...
2023-07-30
0
Lyana Gunawan
harap maklum kan masih labil, dan masih di butakan oleh cinta nya riki
2023-04-19
1
Yulia Prihatin91#SoLo#
tumben màlikà nyperin ke kantor kiel
ada apa dengan gerangan
2023-03-03
0