Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Malika pun langsung saja masuk ke dalam ruang kerjanya Tuan Kiel. Kedatangan Malika membuat Tuan Kiel menghentikan pekerjaannya, menutup laptopnya, melepas kacamatanya juga.
"Malika, tumben kamu datang ke kantorku? ada apa?" Tanya Tuan Kiel tersenyum merekah meski raut wajah Malika sangatlah asem namun dimatanya tetap saja manis dan menggemaskan.
Bibir Malika mengerucut, bahkan kedua tangannya sudah melipat di dada. Bola matanya memutar jengah, Malika benar-benar sudah tidak bisa menahan amarahnya.
"Aku datang ke sini karena aku mau memberikan peringatan. Aku tidak suka jika Tuan Kiel suka ngadu ke Mama tentang sikap aku. Harusnya Tuan Kiel sadar diri, gimana bisa aku bersikap kepada laki-laki yang tidak aku cintai. Tuan Kiel harusnya sadar diri, harusnya pernikahan ini tidak pernah terjadi!" ucap Malika penuh dengan amarah. Bahkan napasnya sudah mulai kembang kempis, jika tidak ingat papanya, tidak ingat perusahaan Papanya mungkin Malika udah kabur.
Namun, Malika tidak bisa egois juga. Malika tidak mau membuat Papanya sedih karena perusahaan nya bangkrut, meski pernikahan paksa ini sangat menyebalkan, Malika akan mencoba kuat bertahan namun dia akan mencoba membuat Tuan Kiel tidak betah bertahan dengannya.
"Siapa yang ngadu? Aku tidak ngadu sama Mama Maria. Tanpa aku ngadu pun, Mama Maria sudah bisa menilai sendiri. Sikap kamu ke aku selalu ketus, acuh dan tidak pernah menghargai aku sebagai suami. Oke fine, aku tidak peduli dengan tudingan mu itu. Lagian kenapa juga kamu harus marah? Faktanya begitu kan? Apa yang Mama kamu katakan itu benar. Kamu itu belum dewasa, jika kamu bisa berpikir dewasa, kamu pasti tahu mana yang baik, mana yang buruk. Aku menikahimu hanya sekedar untuk tanggung jawab."
"Hah tanggung jawab? Tanggung jawab sampai melibatkan perusahaan Papa aku? Tuan Kiel, jika Papa aku tahu masalah ini, Papa aku pasti akan kecewa."
Tuan Kiel tetap menyikapi nya dengan tenang. Ya dia tahu, apa yang dia lakukan demi sebuah rencananya sampai melibatkan perusahaan Pak Tama tentu Pak Tama akan kecewa. Tapi kalau tidak begitu, Tuan Kiel mana bisa menikahi Malika, gadis kecil yang udah menyita perhatiannya, gadis kecil yang sudah memberikan kenikmatan satu malam full sampai berkali-kali meski Malika melakukannya dalam keadaan tidak sadar.
"Kenapa kau diam?" Tanya Malika sedikit meninggi membuat lamunan Tuan Kiel membuyar.
Tuan Kiel tersenyum nakal, dia pun merengkuh pinggang Malika hingga Malika dalam dekapannya. Tuan Kiel menatap Malika tanpa berkedip, senyuman tipis terukir di kedua sudut bibirnya.
"Salah sendiri, kenapa malam itu kau begitu mempesona sampai menyita perhatianku. katakan saja pada orangtuamu, apakah kamu gak malu kalau malam itu kita—"
Tuan Kiel tersenyum nakal, malam itu tidak akan pernah bisa ia lupakan begitu saja.
Shitt!!
Malika langsung mendorong tubuh Tuan Kiel, hingga dirinya terlepas dari dekapan Tuan Kiel.
"Malika, jika malam itu kamu dan Riki melakukannya, apakah laki-laki itu akan tanggung jawab? sepertinya tidak! karena dia hanya tubuhmu saja. Kamu itu terlalu polos, begitu percaya ucapan dan rayuan pria brengsekkkk seperti Riki."
Malika pun diam!
Malika hendak mau ke luar, namun dengan gesitnya tangan Tuan Kiel menarik tangan Malika hingga Malika kembali ke dalam dekapannya.
"Kau tidak bisa pergi! Kedatanganmu mengganggu waktuku. Maka kamu harus tanggung jawab, kamu harus temani aku di sini."
Tuan Kiel pun langsung mengecup bibir Malika tanpa aba-aba, begitu saja sampai membuat Malika tidak bisa mencegahnya. Malika mencoba memberontak, namun tenaganya yang pas Pasan kalah dengan tenaga Tuan Kiel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Ayo sadar lah Malika , Riki blm tentu sebaik tn Kiel...
2023-07-30
0
Rastika Wati
malikaa km akan menyesal klo sikap km gk brubah,,,kesabaran itu ada batasnya,,,lanjutt up kak💪☺️😍
2023-01-23
3