Part 4

"Nak Syakiel, maafkan putri kami. Dia memang belum siap dengan pernikahan ini," sahut Ibu Maria meminta pengertiannya kepada Syakiel.

"Iya, Tante. Aku mengerti." Syakiel mencoba untuk mengerti, yang terpenting baginya sekarang Malika sudah menjadi miliknya seutuhnya.

"Tuan Kiel, lebih baik Tuan Kiel bermalam di sini saja," kata Pak Tama memberikan saran kepada pengusaha muda yang sudah menjadi menantunya.

"Pak Tama, sekarang aku sudah menjadi menantu mu. Panggil aku Syakiel saja, dan izinkan aku untuk memanggil Pak Tama dan Bu Maya, Mama dan Papa," pinta Syakiel, ia ingin lebih dekat lagi dengan orang tua Malika.

"Tentu saja boleh," sahut Ibu Maya dan Pak Tama dengan kompak, mereka berdua senang sekali jika Syakiel memanggil mereka berdua dengan sebutan Mama dan Papa.

"Terima kasih, Ma, Pa! Oh iya, jadi Mama dan Papa mengizinkan aku untuk bermalam di sini?" tanya Syakiel hanya untuk memastikan saja.

"Tentu saja, Nak Syakiel. kamu kan sudah menjadi suami sahnya putri kami. Jadi, kami sangat mengizinkan Nak Syakiel bermalam di sini. Kamar Malika berada di lantai atas," ucap Pak Tama.

"Oke! Syakiel akan ke kamar Malika," sahut Syakiel yang langsung bergegas saja menuju ke lantai atas.

Sementara itu, di tempat lain. Riki kekasihnya Malika yang baru saja tadi siang diputuskan oleh Malika, laki-laki itu baru saja membaca chat dari Malika. Ia tercengang, dan tidak terima tanpa alasan yang jelas Malika mengakhiri hubungan.

"Sial!" umpat Riki sangat kesal ketika dia menghubungi Malika, nomer ponsel Malika sudah tidak aktif.

"Kenapa Malika tiba-tiba mengakhiri hubungan mendadak seperti ini?" Riki mengepal kedua tangannya. Andai saja dia tahu tempat tinggal Malika di mana, mungkin malam ini Riki akan mendatangi Malika. "Aku harus cari tahu tempat tinggal Malika. Aku tidak mau putus, sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau."

Riki tampak kesal dan galau. Entah apa yang Riki inginkan dari Malika, sampai dirinya tidak terima ketika diputuskan lewat sebuah chat.

***

Tok... tok ... tok!

Syakiel mengetuk pintu kamar Malika.

"Siapa? Pasti Mama ya?! Masuk saja, Ma. Enggak di kunci," teriak Malika yang tengah duduk di tepi ranjang.

ceklek,

Terdengar suara pintu terbuka, ternyata dugaan Malika salah. Yang masuk bulan Mama Maya, melainkan Syakiel. Malika membulatkan kedua matanya, ia tercengang ketika melihat sosok Syakiel yang masuk ke dalam kamarnya.

"Kau? Mau ngapain masuk ke dalam kamar aku?" tanya Malika meninggikan suaranya, bahkan gadis itu sampai beranjak berdiri dari.

Syakiel tersenyum manis, sampai kedua lesung pipinya terpampang nyata. Lantas Syakiel pun duduk di tepi ranjang.

"Kamu kan istriku. Jadi, kamar kamu ini akan menjadi kamarku," ucap Syakiel bangga.

"Hilih!" Malika hendak mau pergi, namun dengan gesitnya tangan Syakiel menarik tangan kiri Malika hingga Malika jatuh kedalam dekapan Syakiel, kedua tangan kekar itu kini melingkar di pinggangnya Malika.

"Malam ini, kamu adalah milikku. Malam ini adalah malam panjang kita, dosa loh kalau enggak melayani suami," ucap Syakiel.

"Hah? Dosa? Heh! Jangan harap deh Tuan, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang Tuan mau. Jangan mimpi!" pekik Malika menatap sinis kepada laki-laki yang sekarang berada tepat dihadapannya.

Syakiel tersenyum manis, "Apakah akan harus tunjukkan kepada kamu, gadis kecilku. Apa yang sudah kita lakukan sebulan yang lalu?" ucap Syakiel terkekeh.

"Heh! Maksud Tuan apa? Kita belum saling kenal loh sebelumnya."

"Cepat apa yang sudah terjadi diantara kita sebulan yang lalu?" tanya Malika. Gadis bermata bulat itu begitu penasaran sekali ingin segera mengetahui apa yang sudah terjadi antara dirinya dengan laki-laki yang baru saja SAH menjadi suaminya.

Tuan Kiel melipatkan kedua tangannya di dada. Ia terus tersenyum menatap istri kecilnya tersebut. Sampai saat ini, dirinya masih tidak percaya kalau Malika akan menjadi miliknya seutuhnya. Berharap, kejadian malam indah itu akan terulang kembali. Tapi... Tuan Kiel juga tidak akan mengganggu masa depan istri kecilnya yang masih remaja, ia sudah menyiapkan sesuatu agar benihnya tidak sampai tumbuh dan berkembang di rahim Malika.

"Hilih... kenapa malah bengong? Kenapa malah menatapku seperti itu? Cepat katakan!Apa yang sudah terjadi sebenarnya?!" Kesal Malika dengan bibir yang mengerucut.

Malika saat ini berdiri di tepi ranjang, sedangkan Tuan Kiel duduk di tepi ranjang dengan santainya.

"Duduklah!" Titah Tuan Kiel kepada Malika.

"Ogah!" tolak langsung Malika. Gadis itu sangat tidak mau dekat dengan suaminya. Padahal Tuan Kiel sangat tampan, tapi Malika tidak begitu tertarik hanya karena dirinya terikat pernikahan paksa seperti ini. Apakah tidak menyebalkan?

"Yasudah! Kalau kamu tidak mau duduk di sini, aku tidak akan menceritakan semuanya sama kamu," ucap Tuan Kiel santai.

"Ish .... " Malika begitu geram sekali. Pada akhirnya ia pun duduk disebelah Tuan Kiel.

"Nah gitu dong!" seru Tuan Kiel.

Lantas Tuan Kiel pun menceritakan semuanya kepada Malika tentang pertemuan kala itu. Malika hanya bengong, dirinya sama sekali tidak mengingat apa pun. Seingatnya, Malika hanya ke Klub karena sedang sakit hati. Tanpa sadar kalau dirinya sampai mabuk parah, berjalan sempoyongan sampai ke tengah jalan dan hampir ketabrak mobil yang dikendarai Tuan Kiel.

"Sekarang aku mau tanya sama kamu. Apa yang membuat kamu mabuk parah, Malika?" Tanya Tuan Kiel dengan tatapan serius. Berharap, Malika bisa berkata jujur padanya.

Malika terdiam. Bahkan, gadis kecil itu tidak mau cerita tentang hal itu. Sangat malu pastinya. "Kepo banget!" desis Malika.

"Oke! Aku tidak akan paksa kamu. Tapi, ada untungnya juga sih kamu mabuk. Pertemuan kita itu sangat indah sekali. Dan kamu, jangan salahkan aku. Hmm ... Kamu sempat sadar, terus kamu bilang gini. (Riki, aku akan lakukan jika kamu mau) Terus, kamu tarik-tarik kerah pakaian aku. Dan .... " Tuan Kiel pun tidak melanjutkan perkataannya lagi. Terlebih melihat Malika yang langsung melotot ke arahnya.

"Dan apa, Tuan?!" Pekik Malika. Gadis itu sudah mulai panik sekali.

Tuan Kiel malah terkekeh melihat Malika yang panik seperti itu.

"Kamu kecup bibir aku dengan sangat lembut sekali. Kecupan itu sangat manis, bahkan sampai dalam hingga saliva kita saling bertukar," bisik Tuan Kiel membuat wajah Malika langsung merona-rona.

Yang jelas, malu dan juga marah pada dirinya sendiri. Kenapa dia sampai hilang kendali? Kenapa sampai mengira kalau laki-laki asing itu adalah Riki kekasihnya. Malika diam, dia tidak protes. Dia sadar kalau dirinya tengah mabuk.

"Hanya kecup bibir saja kan, tidak akan sampai hamil?" Seloroh Malika memancing tawa kecil Tuan Kiel.

Tuan Kiel geleng-geleng kepala, sepertinya malam ini dirinya memang harus menunjukkan video tersebut agar Malika tahu semuanya apa yang sudah terjadi.

"Akan aku tunjukkan sesuatu. Itu alasan aku kenapa aku ingin menikahi kamu. Tapi satu hal yang harus kamu ketahui, kalau aku ini memang sudah jatuh cinta pada dirimu saat pertama kali kita bertemu," bisik Tuan Kiel lagi membuat jantung Malika berdegup lebih cepat dari biasanya.

Malika diam! Sebenarnya gadis itu sudah traveling ke arah itu. Hanya saja, Malika berusaha untuk menepisnya. Berharap apa yang ada di dalam pikirannya saat ini tidaklah benar terjadi.

Tuan Kiel pun semakin merasakan ketegangan istrinya. Ia pun segera mengambil ponselnya, menyalakan layar ponselnya kemudian menyerahkan ponselnya kepada Malika.

"Coba kamu buka gallery. Dan lihat ada beberapa video kita di sana," kata Tuan Kiel.

Ragu-ragu Malika pun meraih ponselnya Tuan Kiel, karena dirinya sudah ingin segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Hah!!!

Malika begitu tercengang ketika menonton video tersebut. Di dalam video tersebut dirinya begitu sangat waw sekali, bahkan berkali-kali Malika memanggil nama Riki ditengah-tengah suara seksinya.

"Jadi, bukan aku yang memancing duluan. Tapi kamu."

Malika tampak frustasi sekali, dirinya tidak menyangka sampai kejadian memalukan seperti ini.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Semoga dg k adaan mu , lama2 kmu bisa mencintai tn Kiel....

2023-07-30

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Naaaah...baru tau Malika , knp tn Kiel menikahi mu itu msih baik Dy mau bertanggung jwb , Krn sdh mengambil kesucian mu....jgn sok jual mahal juga Krn kmu sdh mempermalukan dirimu sndri...mabuk parah smpai hmpir tertubruk mbil nya tn Kiel , kmu g akan berdaya Malika....sadar lah itu....

2023-07-30

1

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

ganasnya si malika

2023-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!