"Sekarang kalian berdua sudah SAH menjadi sepasang suami istri."
Malika pun mencium punggung tangan kanan Syakiel, laki-laki yang baru saja SAH menjadi suaminya.
'Akhirnya... gadis kecil ini menjadi milikku,' gumam Syakiel dalam hatinya.
Syakiel sudah jatuh hati kepada Malika sejak awal mereka bertemu, meskipun saat itu keadaan Malika dalam keadaan mabuk, tapi sangat berkesan. Malam itu, gadis itu berada di tengah jalan hampir saja mobil Syakiel menabrak tubuh mungil Malika.
Brugh....
Malika pun jatuh pingsan, padahal mobil itu tidak mengenai tubuhnya.
"Astaga!" Syakiel pun ke luar dari dalam mobilnya, buru-buru menghampiri gadis yang jatuh pingsan di depan matanya.
Syakiel pun membawa masuk gadis itu ke dalam mobilnya. Setelah di dalam mobil, Tuan Kiel terus memperhatikan wajah gadis itu yang begitu sangat menggemaskan. Ia tersenyum, tangannya menggenggam tangan gadis itu. "Cantik!"
Hidung Syakiel sampai kembang kempis, ia mencium aroma Alkohol di tubuh gadis itu. "Dia habis mabuk? Hem... sepertinya dia masih sekolah." Syakiel yang penasaran dia pun membuka tas selempang warna putih milik gadis itu, di dalamnya ada dompet dan ponsel.
Tuan Kiel hanya mengambil dompetnya saja, di dalam dompet gadis itu ada kartu pelajar. Di sana, tertera alamat dan namanya.
"Malika Salsabila Aditama, masih sekolah." Tuan Kiel tersenyum menyeringai, "Jadi... dia ini putrinya Pak Tama dan Ibu Maya."
Tuan Kiel kembali memasukan kartu pelajar di dalam dompet Malika, dompet itu pun kembali ia taruh di dalam tas gadis itu lagi.
Pengusaha muda itu pun kembali memperhatikan wajahnya Malika, sangat cantik dan menggemaskan membuat Tuan Kiel terpesona.
"Riki! Aku cinta dan sayang sama kamu! Kita baru saja pacaran sekitar dua bulan, tapi kenapa kau sakiti aku!" pekik Malika, gadis itu mengigau.
Lantas Malika pun membuka kedua matanya, dilihatnya laki-laki yang ada di hadapannya adalah Riki. Kedua tangan Malika pun menarik pakaian Syakiel hingga jarak keduanya semakin dekat membuat detak jantung Tuan Kiel mendadak tidak aman.
"Aku bisa melakukannya jika kau mau, Riki!" Malika tersenyum menyeringai, bayangannya Tuan Kiel itu adalah Riki.
Lantas gadis itu pun mengecup bibir Tuan Kiel tanpa aba-aba membuat Tuan Kiel membuka matanya lebar-lebar. "Kenapa dengan gadis ini? kenapa dia sampai begini?"
Tuan Kiel pun mulai menikmati sentuhan gadis itu, tanpa sadar kecupan itu pun berlanjut.
Entah apa yang membuat Malika seperti itu, mabuk hingga berani nyosor nyosor.
Kejadian itu membuat Tuan Kiel merasa bersalah, selain itu dia juga tertarik kepada Malika, jatuh cinta pada pandangan pertama. Awal bertemu, Malika sudah bisa memuaskan batin birahinya. Namun, karena tidak mau menghancurkan mimpi gadis itu, Syakiel pun sampai merahasiakannya jika malam itu sudah terjadi malam panjang. Memang bukan di dalam mobil melakukan, Syakiel membawa Malika ke Hotel terdekat. Untungnya, saat itu Syakiel yang bangun lebih awal, jadi dia pun memakaikan kembali busana Malika yang terlepas. Mengganti seprai yang ada bekas warna merah.
Kejadian itu sudah satu bulan yang lalu, selama satu bulan dirinya diam-diam selalu memperhatikan Malika, rasa bersalahnya semakin besar, tanpa sadar dia sudah merampas kesucian gadis itu. Malika sampai sekarang pun tidak menyadari, kalau dirinya sudah tidak gadis lagi. Mangkanya, Tuan Kiel melakukan segala cara agar dirinya bisa bertanggung jawab. Bukan hanya sekedar tanggung jawab saja, tapi dia juga sudah menaruh hati kepada Malika.
'Sampai saat ini, aku masih penasaran. Apa yang membuat Malika mabuk parah, sampai dia menggodaku. Sampai dia mengira kalau aku adalah Riki, kekasihnya. Tapi ... anehnya, hubungan Malika dan Riki baik-baik saja. Sekarang Malika adalah milikku, aku tidak akan membiarkan Malika dekat lagi dengan laki-laki itu. Bukannya laki-laki itu sudah menyakitinya?'
"Malika, malam ini kamu akan tinggal di rumah suami kamu," ucap Pak Tama dengan sangat berat hati.
"Hah? Mama dan Papa ngusir aku? Emang aku ini anak ayam? Ish ... Mama dan Papa jahat!" pekik Malika, di ruang tengah hanya ada Malika, Pak Tama, Ibu Maria dan juga Syakiel. Acara akan nikah memang sudah selesai.
Tuan Kiel terkekeh melihat istri kecilnya yang terlihat kesal seperti itu.
"Malika, bukan maksud Papa ingin mengusir kamu. Tapi sekarang Tuan Kiel itu suami kamu."
Bibir Malika semakin mengerucut, malam ini sangat menyebalkan sekali. Setelah dipaksa menikah, Malika harus langsung pindah ke rumah asing baginya.
"Pak Tama, Bu Maria. Kalau Malika belum siap, tidak apa-apa. Lain kali saja, jika Malika sudah siap," sahut Syakiel sangat ramah.
"T-tapi Tuan Kiel .... "
"Tidak apa-apa, aku mengerti!" Syakiel memotong pembicaraan Pak Tama.
Pak Tama dan Bu Maria hanya takut saja kalau Tuan Kiel marah. Sebenarnya, Syakiel bukan laki-laki kejam, arogan dan pemarah. Kemarin-kemarin terpaksa jahat demi tujuannya, tujuan untuk menikahi Malika yang sudah hilang kesuciannya gara-gara kejadian malam itu. Selain itu, Tuan Kiel ingin menyelamatkan Malika dari Riki. Dia menduga kalau Riki bukan laki-laki yang baik, meksipun dia belum mencaritahu.
Malika langsung bergegas menuju ke kamarnya, dari pada nantinya dipaksa untuk ikut ke rumah Tuan Kiel.
'Aku harus sabar! Aku sudah mendapatkan miliknya, aku pun harus bisa mendapatkan hatinya,' batin Tuan Kiel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Yulia Prihatin91#SoLo#
syok psti màlikà klau kiel jujur.màsak yà dia gk sadàr àpa gk perih yà.jàdi bàyàngin kàn miss Queen
2023-03-03
0
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
o gt toh CRT nya pntes aja ngebet bget kiel
2023-02-11
1