"Keluar!!" sentak Malika mengusir Tuan Kiel, Malika merasa risih dengan adanya Tuan Kiel di dalam kamarnya, meski dirinya dan Tuan Kiel sudah melakukan hubungan suami istri.
"Iya, Malika. Saya akan ke luar kok. Saya ke sini hanya mau pamit saja kalau saya mau pulang," kata Tuan Kiel terkekeh melihat Malika yang terlihat menggemaskan.
"Ya ... Pulang saja sana. Ngapain harus ke kamar aku dulu!" ketus Malika.
Gegas, Tuan Kiel pun segera ke luar dari dalam kamar Malika. Mungkin besok pagi dirinya akan datang lagi untuk mengantar Malika sekolah.
'Aku tidak akan menyerah. aku harus tetap semangat berjuang untuk menaklukkan hati gadis kecilku,' ucap Tuan Kiel penuh semangat dalam hatinya.
Malika pun langsung mengunci pintu kamarnya, takut kalau Tuan Kiel kembali masuk ke dalam kamarnya. Malika masih belum siap dengan pernikahan ini, dia masih kesal karena Tuan Kiel menjadikan dirinya sebagai jaminan.
"Mah, aku pamit dulu ya!" pamit Tuan Kiel kepada Mama mertuanya, tak lupa Tuan Kiel mencium punggung tangan sang mertua.
"Iya, hati-hati ya!" ucap Mama Maria.
Tuan Kiel hanya mengangguk dengan seulas senyum di bibirnya. Setelah Tuan Kiel berlalu pergi, Mama Sarah segera menaiki anak tangga menuju kamar Malika.
"Masuk Mah!" teriak Malika ketika mendengar suara ketukan pintu kamar.
"Gimana mama mau masuk Malika, pintunya aja kamu kunci!" teriak Mamanya Malika dibalik pintu kamar yang terkunci rapat.
Astaga...
Malika sampai tepuk jidat. Gegas Malika pun segera membukakan pintu kamarnya untuk sang Mama.
Klek
"Ada apa, Ma?" tanya Malika setelah bertatap muka dengan Mama Maria.
Mama Maria pun masuk ke dalam kamar, Malika penasaran juga apa yang akan sang Mama katakan padanya. Malika dan mama Maria pun duduk di tepi ranjang.
"Malika, Mama berharap lain kali sikap kamu kepada Tuan Kiel jangan terlalu ketus. Tuan Kiel itu laki-laki super baik. jangan sampai kamu menyesal nantinya," ucap Mamanya Sarah mengingatkan putrinya. Mama Maria hanya tidak ingin nantinya Tuan Kiel meninggalkan Malika hingga status Malika Janda di usia muda.
"Hah? Baik?" bola mata Malika memutar jengah, dalam hati dia berkata, 'Baik dari mana? Mama ini suka ngada-ngada saja. Kalau dia baik, dia menolong Papa itu ikhlas tanpa menjadikan aku jaminannya,' kesal Malika mendumel dalam hatinya.
"Ya, Tuan Kiel itu baik loh. pokoknya jangan sampai kamu menyesal dikemudian hari. lagian, masa sih kamu mau janda di usia muda? Mama ngebayangin saja udah merinding."
Malika menghela napa pelan. dengan terpaksa Malika meng-iya kan saja dari pada manjang lagi, meski dirinya protes pun tidak akan pernah ditanggapi.
Mama Maria pun ke luar dari dalam kamar Malika, setelah Mamanya ke luar, Malika pun buru-buru menghubungi Tuan Kiel lewat Chat saja, ia menduga kalau Tuan Kiel pasti ngadu ke Mama Maria.
[maksudnya apa sih? Kamu sampai ngadu ke Mama? Aku sampai kena omel. Dasar tidak punya hati], chat pun terkirim.
Tuan Kiel yang lagi On seketika membulatkan mata membaca chat dari Malika, istri kecil kesayangan nya.
[Ngadu? Maksudnya apa? Aku tidak mengadu apa pun ke Mama], balas Tuan Kiel.
[Halah ... mana ada sih maling ngaku. Pokoknya, aku gak suka jika kamu jadi tukang ngadu.]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Gemeeesh sama Malika yg terllu ketus n tdak sopan pada suami nya , udah bgus Dy mau bertanggung jwb huuuuft.....
2023-07-30
0
dwi nofitasari
malika oh malika kasih paham kiel apa arti menyesal????
2023-01-21
2