Lolongan

“Jadi kamu teman Xavier?” Tanya Thea yang terduduk pasrah di sofa.

Pada akhirnya, ia patuh untuk menerima pengobatan dari laki-laki ini.

“Namaku Asher dan Tuan Xavier adalah tuan muda kami.” Jawab laki-laki yang mengaku bernama Asher itu. Ia tetap fokus mengoleskan obat ke luka Thea.

Obat ramuan dari berbagai dedaunan yang baunya sangat menyengat.

“Apa tadi kamu yang mengikutiku di belakang?” Tanya Thea, menatap Asher dengan penuh selidik.

“Ya. Aku tidak bisa jauh darimu.” Kalimat itu begitu enteng di ucapkan Asher sembari mengobati Thea.

“Astaga, ucapanmu bisa membuat orang salah sangka.” Cicit Thea yang berusaha menahan tawanya agar tidak terbahak.

“Oh ya? Salah sangka seperti apa?” Asher menatap Thea dengan lekat, menatap sepasang bola mata yang membulat kaget karena jarak mereka yang sedekat ini.

“Tidak apa-apa.” Thea segera memalingkan wajahnya. Ia tidak terbiasa di tatap seperti ini.

Walau tidak berdebar, tapi ia merasa ini tidaklah nyaman.

“Bagaimana kamu bisa mengenalku? Apa kita pernah bertemu? Bagaimana bisa kamu tau kalau aku terluka?” Cicit Thea dengan pertanyaan bertubi-tubi.

Asher tidak lantas menjawab. Ingatannya berputar saat mengingat moment ia pertama kali melihat Thea. Gadis ini terlelap di atas batu yang dingin sementara wajahnya sangat polos seperti seorang bayi. Tapi ia tidak mengakui hal itu.

“Aku melihat saat kamu terluka oleh anak panah." Jawabnya dengan jawaban lain.

"Oh ya? Bagaimana kamu tahu aku terkena anak panah?" Thea semakin penasaran.

"Anak panah itu tertuju padamu itu ditujukan untuk tuan Xavier, tapi aku membelokkannya, agar tuan mudaku tidak terluka. Aku minta maaf.” Ucap Asher dengan penuh kesungguhan.

“Astaga, kamu begitu mudah mengatakan hal itu. Apa kamu tau kalau aku hampir mati? Kenapa juga orang-orang dari Klan api memburu tuan muda mereka sendiri? Apa kalian pemberontak? Lalu apa Xavier tau?” Thea mencerca Asher dengan pertanyaan beruntun.

“Yang memburu tuan mudaku bukan dari Klan api. Mereka hanya menggunakan anak panah Klan api supaya tuan muda salah sangka dan tidak mau kembali ke kerajaan kami.” Terang Asher apa adanya.

“Lalu siapa mereka? Kalau bukan dari Klan api, bagaimana bisa mereka menggunakan senjata milik kalian?” Thea masih dengan rasa penasarannya.

“Astaga, pertanyaanmu banyak sekali.” Keluh Asher seraya mengikat lengan Thea dengan kain.

“Akh!” Thea sampai mengaduh karena terlalu kencang.

“Hey, kalian melibatkanku mana mungkin aku tidak bertanya.” Protes Thea.

Asher memilih untuk tidak menimpali. Ia beranjak dari tempatnya dan menaruh sisa obat racikannya di atas meja Thea.

“Walaupun terlibat, kamu harus tau batasanmu.” Timpal Asher dengan dingin.

Ia beranjak menuju pintu seperti hendak pergi.

“Tunggu!” Tahan Thea dari tempatnya. Ia segera berdiri dan menghampiri Asher.

Asher pun menghentikan langkahnya walau tidak menoleh.

“Paling tidak, beritau aku, apa Xavier baik-baik saja? Apa mereka masih memburunya?”

“Bisakah kamu membawa Xavier ke sini agar dia tidak terus di buru?” Pinta Thea dengan penuh kecemasan.

Tapi Asher tidak menjawab. Ia memilih melangkah pergi dan dalam beberapa saat sosoknya menghilang seperti angin yang bertiup tanpa jejak.

“Akh, sial!” Dengus Thea saat ia sadar kalau ia tidak mendapat jawaban dari Asher. Untuk apa laki-laki itu memperdulikannya kalau pertanyaan pentingnya saja tidak di jawab?

Thea tertunduk lesu di tempatnya, sambil membayangkan, bagaimana kondisi Xavier saat ini. Apa dia bisa berburu untuk mencari makanan? Lalu apa dia masih bersosok manusia atau kembali menjadi serigala setelelah ia tinggalkan?

"Xavier, bertahanlah. Kamu harus tetap hidup." Batin Thea seraya membayangkan Zavier dalam ingatannya.

****

“AAUUUUUUUUUU......” Suara lolongan serigala terdengar jelas di puncak bukit.

Di bawah cahaya bulan yang bulat sempurna, serigala putih itu terpekur sendirian. Tidak ada yang menyahutinya selain gema hutan yang ikut bersuara.

Setelah kepergian Thea, Xavier kembali ke wilayah Klan tanah. Di perbatasan wilayah Klan itu sosok Xavier kembali berubah menjadi seekor serigala. Ia berjalan sendiri di hutan yang gelap lagi sepi. Tidak ada suara berisik seorang gadis yang biasanya banyak bertanya di sebelahnya.

Malam seolah menjadi sahabat Xavier satu-satunya. Di malam dengan bulat bulat penuh ini, Xavier bisa sedikit bernafas lega. Karena di saat seperti ini, tidak akan ada Klan yang memburunya karena kekuatan Xavier sebagai seekor serigala mencapai puncaknya.

Satu kibasan tangannya, bisa membunuh sampai dua puluh orang tentara. Dan hunusan pedang atau tancapan anak panah tidak akan bisa melukainya. Sayangnya, masa itu hanya bertahan selama sekitar 120 menit saja. Setelah itu, kekuatan Xavier akan kembali menjadi seekor serigala layaknya serigala pada umumnya. Kekuatan itu akan kembali dalam waktu sekitar 29 hari kemudian. Masih sangat lama.

“AAUUUUU UUU UUUU...” Lolongan Xavier kali ini terdengar pilu.

Seperti serigala itu tengah kesepian dan sendirian. Tidak ada yang menemaninya selain hewan-hewan kecil melata di dekat kakinya.

Xavier kini membungkuk, berbaring sambil memandangi kedua kakinya. Ia mencoba mengangkat telapak tangannya dan berharap ada nyala api yang menyala di telapak tangannya.

Ia mencoba memejamkan matanya, memusatkan pikirannya tapi kemudian yang muncul hanya kepulan asap tipis dari telapak tangannya.

Ia memutuskan untuk turun dari bukit itu. Berlari sekuat tenaga untuk pulang ke rumahnya bersama Thea dulu. saat tiba di Goa, puncak kekuatannya sudah habis. Ia terengah kelelahan. Tubuhnya kedinginan namun tidak bisa menyalakan api seperti yang Thea lakukan dulu. Akhirnya ia hanya bisa membaringkan tubuhnya meringkuk dengan perut kelaparan dan kedinginan.

Tidak ada yang bisa ia lakukan saat ini selain bersembunyi dan menunggu matahari terbit esok hari.

Selama bertahun-tahun Xavier menjalani hidup seperti ini, namun entah mengapa kali ini ia merasa sangat kesepian.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!