Eve

Luella dengan dua temannya telah tiba di permukiman klan air. Ia membawa Xavier yang berjalan di belakangnya, sementara Thea berada di bopongan Xavier. Gadis itu terlalu lemah hingga tidak bisa berjalan sendiri.

Tiba di tempat itu, mereka di sambut oleh tatapan waspada penghuni permukiman klan air. Beberapa orang sudah bersiap dengan senjatanya yang bisa di hunuskan kapan saja.

Langkah Xavier berubah pelan, dengan tatapan yang tidak kalah waspada.

“Mereka datang bersamaku. Tenanglah, mereka tidak berbahaya.” Ujar Luella menenangkan kaumnya yang waspada.

“Dari klan mana mereka berasal? Kenapa kamu membawa orang asing, sembarangan masuk ke sini?” Tanya salah seorang laki-laki yang menghadang langkah Luella.

“Mereka orang baik. Mereka membantuku mengambil buah ave, sampai akhirnya dia terluka.”

Luella mengeluarkan buah ave yang ia simpan di dalam sebuah kantung. Cahaya langsung menghibar dan membuat silau mata yang memandang.

Orang-orang itu menurunkan senjatanya saat melihat cahaya itu dan fokus memperhatikan buah ave yang dibawa Luella.

“Kamu mendapatkannya?”

Seorang wanita tua tampak keluar dari sebuah pondokan. Ia berjalan dengan tongkat di tangan kanannya. Tubuhnya sudah membungkuk karena sepuh. Orang-orang langsung menundukkan kepalanya saat melihat wanita itu. Sepertinya ia salah satu tetua di klan ini.

"Eve.." Luella pun ikut menunduk hormat pada wanita itu.

“Iya, aku mendapatkannya. Dan itu berkat mereka berdua.” Luella menatap Thea dan Xavier yang berada di belakangnya.

Wanita tua dengan nama sandingan Eve itu menghampiri Luella dan memperhatikan benar buah yang ada di tangan Luella. Melihat responnya, sepertinya benar kalau itu adalah buah yang mereka cari.

“Bawa buah ini masuk. Juga mereka.” Ucap wanita tua itu. Ia tetap waspada pada Xavier yang menurutnya tidak asing.

Sepeninggal Luella dan dua temannya, tetua itu tampak termenung. Ia tidak menyangka kalau Luella akan menemukan buah itu. Karena, tidak semua orang di Klan air bisa melihat buah langka yang menjadi kunci kehidupan orang-orang di Klan air.

*****

Di salah satu rumah tinggal itu Thea dan Xavier berada. Xavier masih setia menemani Thea yang belum sadarkan diri sementara Luella sedang bersama wanita tua tadi. Ia tengah menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya dan Thea.

Wanita itu memperhatikan Thea dari dalam dengan tatapan matanya yang memincing.

“Kamu yakin dia manusia?” Tanya wanita itu saat melihat aura kebiruan di dalam tubuh Thea.

“Iyaa, aku yakin dia manusia. Lihat saja cara berpakaiannya. Dia juga tidak punya tanda klan di tangannya.” Terang Luella dengan yakin.

“Kalau dia benar manusia, bagaimana bisa dia memiliki aura biru, bukan oranye seperti manusia pada umumnya? Dan bagaimana bisa juga dia memberikan energinya untuk menutup lukamu dan membuatmu bisa melihat buah ave itu?” Tanya wanita tua itu beruntun.

“Apa? Jadi dia bisa menyembuhkan lukaku bukan karena obat yang dia buat, tapi karena tenaga dalamnya?” Luella menatap tetua itu dengan tidak percaya.

“Iya.” Ucap wanita itu.

Ia berjalan keluar dari ruangannya lantas memeriksa Thea. Menyentuh tangan dan perutnya sambil memejamkan mata.

“Dia bisa menyembuhkan orang lain tapi orang lain tidak bisa begitu saja menyembuhkannya.” Ucap wanita itu lagi. Ia menatap Thea dengan penuh penasaran. Ia pernah bertemu dengan beberapa manusia namun tidak ada yang seperti Thea. Ia bahkan bisa merasakan darahnya yang jernih mengalir di sekujur tubuh Thea. Darah yang tidak dimiliki manusia pada umumnya.

“Apa anda yakin? Lalu bagaimana kita menyembuhkannya?” Xavier menatap Eve dengan penuh tanya.

“Kembalikan dia ke dunianya, dia bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Atau, bawa dia ke klan api, bersamamu. Di klan api, ada seorang tabib yang bisa menyembuhkan gadis ini.” Terang wanita itu seraya menatap tajam Xavier.

“Eve, Apa maksudmu? Bagaimana bisa mereka pergi ke klan api?” Tidak hanya Xavier yang dibuat terkejut, melainkan juga Luella.

“Kemampuanmu masih rendah Luella. Kamu bahkan tidak tahu kalau pria ini adalah pangeran terkutuk dari negara api. Dan anak panah yang melukai gadis ini, racunnya berasal dari klan api. Harusnya dia bisa mengobati gadis ini di sana.” Tetua itu menatap tanda kemerahan di lengan kiri Xavier. Walaupun bukan tanda Klan api, namun ia mengenal benar tanda kutukan yang diberikan oleh para tetua di klan api.

"APA?!" Luella benar-benar terkejut.

Alih-alih menanggapi keterkejutan Luella, tetua itu lebih memilih menghampiri Xavier dan menatapnya dengan tajam.

“Berani sekali kamu datang ke sini. Apa kamu tidak tahu kalau kamu sudah terbebas dari kutukanmu, maka para tetua klan akan memburumu?” Tetua itu menaruh ujung tongkatnya di bahu kanan Xavier lalu menekannya hingga Xavier bertekuk lutut dan kesakitan.

“Aku tidak tau.” Suara Xavier sampai terbata-bata menahan sakit.

“Bodoh!” Decik wanita itu, semakin menekan bahu Xavier.

“Klan yang berhasil memburumu dan mendapatkan jantungmu. Itu syarat multak agar dia bisa menjadi penguasa di empat klan. Dia bisa menggantikan ayahmu. Apa kamu tidak tahu itu?” Wanita itu menyeringai, menunjukkan barisan giginya yang rapi dan tajam dengan tatapan yang mengancam Xavier.

Dan Xavier hanya terdiam tidak berkutik, seluruh kekuatannya seperti tidak berguna untuk saat ini.

“Jangan Eve, tolong!” Luella segera menahan tongkat tetua itu dan melemparnya menjauh dari Xavier.

“Dia sudah menolongku, tolong jangan lakukan apapun pada Xavier atau Thea. Kalau mereka tidak menolongku, mungkin aku sudah mati di hutan. Dan kita juga tidak akan pernah bisa menyembuhkan ibuku. Jadi, tolong lepaskan mereka. Aku mohon.” Luella bersimpuh memohon di hadapan wanita tua itu.

Wanita itu menatap Luella dengan kesal. Harusnya ini menjadi kesempatan untuk menjatuhkan Xavier dan bisa mendapatkan kekuatan yang lebih. Namun ia sadar, kalau Thea dan Xavier tidak menolong Luella, mungkin dua nyawa berharga di klannya akan melayang begitu saja.

“Baik, kali ini aku memberikan sebagian energiku pada gadis itu dan akan membebaskan kalian sebagai bentuk ucapan terima kasih klan air. Pergilah sejauh yang kalian bisa, jangan sampai kami menangkap kalian lagi. Karena di kesempatan lain, jangan berharap aku akan melepaskan kalian.” Ancam tetua itu.

“Terima kasih, Eve.” Timpal Luella yang bisa bernafas lega, begitupun dengan Xavier.

Wanita itu menghampiri Thea, menaruh tangannya di atas dada Thea lalu memejamkan matanya. Ia mencoba mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh Thea.

Cahaya putih tampak masuk ke dada Thea dan gadis itu mulai berkeringat. Sayangnya, tidak hanya Thea yang berkeringat melainkan juga tetua itu. Ia tampak meringis saat merasakan tubuh Thea seperti menarik tenaga dari dalam tubuhnya.

“AKH!” Wanita itu segera menarik tangannya. Ia sampai Terjengkang dari tempatnya saat berusaha menarik tangannya dari atas dada Thea.

“Eve! Apa anda baik-baik saja?” Luella segera menghampiri tetua itu. Ia membantunya untuk bangkit dan kembali duduk.

“Aku tidak bisa melanjutkannya. Dia bisa mengambil semua kekuatanku.” Ucap tetua itu yang segera bangkit dari samping Thea.

Luella membawa tetua itu menjauh tanpa melepaskan pandangannya dari Thea. Ternyata tubuh seorang manusia seperti Thea tidak disangka bisa menarik tenaga dari tetua terkuat di klan air.

“Jangan dekati lagi laki-laki itu. Kalau dia berhasil mendapatkan tenaga dalam dari keluarga klan air, kekuatannya akan kembali dan dia bisa menghancurkan apa saja seperti saat dia membunuh ayahnya.” Pesan tetua itu pada Luella, sebelum ia pergi meninggalkan Luella bersama dua orang asing itu.

Luella hanya bisa mematung di tempatnya. Entah apa yang harus ia lakukan. Mungkin terdiam sesaat menunggu Thea sadarkan diri.

Lalu apa ia akan tega menyuruh mereka berdua pergi?

*****

Terpopuler

Comments

naya_handa

naya_handa

Ashiiaappp 🫡🫡
D tunggu yaaa 🫰🫰🫶

2023-02-02

0

Evi

Evi

kembali up thor

2023-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!