Malam kali ini terasa berbeda dari biasanya. Xavier yang sedang tertidur di tempatnya langsung membuka matanya saat merasakan ada yang berbeda di sekitarnya.
Dan benar saja, saat ia membuka mata ada sesosok bayangan yang sedang berdiam diri di samping Thea. Bayangan itu menatap Thea yang sedang terlelap dengan helaan nafasnya yang tenang.
“Hey, apa yang sedang kamu lakukan?” Tanya Xavier yang beranjak dari tempatnya. Berjaga-jaga jika kemudian sosok itu menyerangnya.
Tidak lama, bayangan itu berbalik dengan sosoknya yang semakin nyata. Ia beranjak meninggalkan Thea dan menghampiri Xavier. Ia mengangkat tangannya ke udara dan dalam beberapa saat waktupun terhenti. Daun berhenti bergoyang. Hembusan angin tidak lagi terasa, air berhenti mngalir dan mahluk-mahluk lainnya benar-benar berhenti di tempatnya masing-masing.
“Selamat malam, tuan muda.” Sosok bersuara laki-laki itu mengangguk hormat pada Xavier yang berusaha menerka siapa laki-laki yang menutupi kepalanya dengan jubah itu.
“Asher?” Tanya Xavier saat nyala api tiba-tiba membesar dan memperjelas penglihatannya akan laki-laki itu.
“Benar, tuanku.” Sahut Asher seraya menurunkan jubah yang menutupi atas kepalanya dan menyamarkan penampilannya.
Laki-laki itu tersenyum ramah pada Xavier yang masih mematung kaget.
“Akhirnya, saya bisa menemukan anda tuan.” Lanjut Asher yang tersenyum senang. Entah sudah berapa ratus tahun mereka tidak bertemu.
Xavier benar-benar meyakini kalau yang di lihatnya adalah Asher. Karena laki-laki ini memang dianugrahi kekuatan untuk menghentikan waktu bagi mahluk di luar para dewa.
“Menemukan?” Xavier menatap tidak percaya pada laki-laki bertubuh besar yang dikenalinya.
“Jangan konyol. Menemukan hanya istilah bagi mereka yang hilang, bukan di buang.” Lanjut Xavier yang tersenyum sinis pada Asher.
“Mohon ampuni hamba tuan.” Asher langsung bersimpuh di hadapan Xavier dengan perasaan sesalnya.
“Saat itu hamba memang tidak bisa menolong tuan muda. Tapi sungguh, selama empat abad ini hamba terus mencari tuanku.” Terang Asher penuh sesal.
Laki-laki ini memang sahabatnya saat di kerajaan api. Ia putra dari penasihat kerajaan yang selalu menjaga keseimbangan di kerajaan api. Kerajaan api adalah kerajaan yang bergejolak. Terdiri dari dewa-dewa yang kuat dengan keinginan mendominasi yang tinggi. Asher lah yang menjadi penyeimbang unsur di kerajaan Api agar dewa-dewa di sana tidak melakukan tindakan yang mengarah pada kejahatan. Ia bersama sang ayah Rowley, yang menjadi penasihat kerajaan lebih dari 500 tahun terakhir.
“Bagaimana kamu bisa menemukanku?” Xavier bertanya dengan penasaran.
“Saya merasakan energi anda tuan. Energi yang terbuka dan seolah menyentuh pintu langit. Siapa yang berhasil membuka kutukan anda tuan?” Asher tidak kalah penasaran.
Xavier tidak lantas menjawab. Ia lebih dulu menoleh Thea yang masih terlelap dalam dimensi waktu yang terhenti.
“Dia.” Jawab Xavier.
Walau Xavier tidak yakin apa yang membuat Thea mampu menghilangkan kutukan itu, namun memang karena gadis itulah kutukannya hilang.
“Seorang manusia biasa tuan?” Asher ikut memperhatikan Thea.
Di mata Asher, ia hanya melihat nyala energi oranye yang mengisi tubuh Thea tapi di mata Xavier, Thea memiliki nyala energi biru. Itulah batas perbedaan antara kemampuan Xavier dan Asher.
“Iya, seorang manusia biasa.” Xavier memilih untuk tidak mengatakan hal yang sebenarnya karena mungkin saja itu akan mengancam keselamatan Thea.
Karena penasaran, Asher menghampiri Thea. Ia menatap lekat wajah gadis cantik yang tertidur lelap. Ia mendekatkan kepalanya ke dada Thea, berusaha mendengarkan bunyi jantung yang berdetak teratur di rongga dada Thea.
“Hey, apa yang kamu lakukan?!” Dengan cepat tangan Xavier menarik tubuh Asher menjauh hingga laki-laki itu terpaksa berdiri.
“Mohon maaf tuan, saya hanya memeriksanya.” Asher menunduk minta ampun.
“Kamu tidak perlu memeriksanya. Dia manusia biasa yang membantuku.” Xavier menatap Thea dengan khawatir.
Ia sadar, saat para dewa mengetahui keberadaannya terlebih tahu kalau gadis ini yang melepaskan kutukannya, maka mungkin keberadaan Thea mulai terancam.
“Tapi saya tidak yakin kalau dia manusia biasa. Dia bisa masuk ke Godland dan membebaskan kutukan anda, tentu bukan karena dia manusia biasa.”
“Apa anda ingat tuan, selama 1000 tahun ini, dalam sejarah, hanya ada satu orang manusia yang berhasil masuk ke Godland dan naik ke kerajaan air. Manusia itu juga yang menghancurkan kerajaan air hingga kerajaan air kehilangan dewi mereka tuan.”
“Maka, jika wanita ini benar-benar hanya manusia biasa, maka seharusnya anda lebih berhati-hati. Karena manusia adalah satu-satunya mahluk yang tidak pernah kita duga isi pikirannya.” Terang Asher yang entah memperingatkan atau mengancam Xavier.
Xavier jadi memandangi Thea dari tempatnya. Asher membuat kesimpulan bagus atas Thea dan itu semakin membuatnya takut kalau Thea akan mengalami hal yang buruk.
“Dia tidak sengaja masuk ke Godland. Dia bilang dia tersesat setelah di kejar oleh sekawanan serigala. Dia juga tidak menemukan jalan untuk pulang. Maka, bagaimana mungkin dia memiliki rencana untuk menghancurkan empat kerajaan di atas langit Godland ini?” Xavier balik bertanya pada Asher.
Asher tidak lantas menjawab karena kali ini ia pun tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan tuan mudanya. Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan mereka.
“Tuan, terlepas apa yang dilakukan gadis ini hingga mampu membebaskan anda dari kutukan, saya rasa sebaiknya anda segera kembali ke kerajaan api. Penasihat kerajaan khawatir jika anda semakin di buru terlebih kemungkinan mereka bisa semakin mudah mencari keberadaan anda tuan.”
“Tidak Asher, aku tidak akan kembali. Apa kamu pikir kerajaan api akan baik-baik saja saat di pimpin oleh aku yang dilabeli seorang pembunuh raja?"
"Tidak, aku hanya akan kembali setelah aku menemukan bukti bahwa aku tidak bersalah.”
“Tapi tuan,”
“Berhenti Asher. Jangan memaksaku.”
“Anggap saja kamu tidak pernah menemukanku dan untuk sementara aku akan menjalani takdirku di sini.” Tegas Xavier tanpa bisa di cegah.
Asher menatap Xavier dengan khawatir. Sungguh ia sangat merindukan sahabatnya ini. Ia ingin Xavier kembali ke kerajaan api dan mengembalikan kerajaan api ke posisinya sebagai penguasa.
"Jika tidak ada yang ingin kamu katakan lagi, aku harap kamu segera pergi."
“Tapi, sebelum kamu pergi, tolong pastikan sesuatu.” Xavier sedikit menjauh dari Asher lalu memejamkan matanya. Ia mulai mencoba mengendalikan kekuatannya yang belum sepenuhnya kembali.
Dalam beberapa saat tubuh Xavier seperti terbakar, dengan nyala api yang mengitarinya. Ia mencoba menahan sesuatu dan tidak lama Xavier melolong. Sedikit demi sedikit rambut-rambut halus menutupi tubuhnya, wajahnya pun perlahan berubah menjadi serigala dan semakin lama wujudnya semakin nyata, kini ia kembali menjadi seekor serigala putih.
Xavier terengah. Akhirnya ia berhasil mengatur kekuatannya. Ia mendekat pada Asher.
“Dalam wujudku yang seperti ini, apa kamu bisa merasakan kekuatanku?” Tanya Xavier yang berdiri di hadapan Asher.
Asher mengangkat tangannya lantas menyentuh kepala Xavier. Ia memejamkan matanya merasakan energi di tubuh Xavier.
“Tidak tuan, saya tidak lagi merasakan energi sebesar saat tuan menjadi sosok tuan yang sebenarnya.” Jawab Asher seraya membuka matanya.
Xavier hanya menyeringai. Akhirnya ia bisa mengendalikan kekuatannya. Paling tidak untuk beberapa waktu ia bisa bersembunyi dari orang-orang yang mungkin akan menyerangnya.
“Kembalilah ke kerajaan api dan jangan mencariku lagi.” Pinta Xavier.
"Baik tuan." Asher hanya bisa patuh.Tidak ada pilihan lain bagi Asher selain menuruti permintaan tuannya. Sepertinya keputusan Xavier memang sudah bulat.
Dalam beberapa saat bayangannya perlahan memudar dan hembusan anginpun kembali terasa. Asher benar-benar pergi dan waktu tidak lagi terhenti hingga Xavier bisa melihat Thea membalik tubuhnya dan tidur menyamping menghadap dirinya.
“Aku akan tetap ada di sini, bersamamu Thea. Bersama orang yang bisa menerima keberadaanku.” Lirih Xavier dengan senyum tertahan seraya menatap wajah Thea yang polos dan cantik saat sedang tertidur.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
elvi yusfijar
siap siap xavier buat jatuh cintah sama thea, pesona dia luar biasa kan
2023-02-27
1
Evi
lanjut
2023-01-27
1