*BEBERAPA JAM KEMUDIAN*
Beberapa jam kemudian Satya sudah berada di rumahnya.
"Pastikan pria itu tidak kabur." perintah Satya.
"Baik, tuan." jawab Enggar.
Langkah kaki Satya masuk masuk ke dalam ruang tamu, langkah kakinya begitu terasa berat.
"Hahaha..,"
terdengar suara canda tawa dari seseorang di ruang tengah. Satya nampak melihat di sana ada Arjuna.
"Dengan siapa pria itu tertawa seperti itu?" tanya Satya yang nampak berjalan mendekati temannya tersebut.
Tatapan mata Satya menatap Arjuna yang sedang berbincang-bincang dengan Arumi, mereka berdua nampak begitu akrab. mereka berdua seperti seseorang yang sudah mengenal lama.
"Apa yang sedang kamu lakukan, Arjuna?" tanya Satya kepada Arjuna.
"Aku sedang berbicara dengan Arumi, Kami sedang membicarakan mengenai masa lalu kami." jawab Arjuna.
"Maksudmu?" tanya Satya yang sedikit penasaran.
"Aku menceritakan mengenai kehidupanku waktu aku sekolah SMP dan SMA, aku menceritakan mengenai beberapa temanku yang mempunyai kelucuan yang luar biasa." jawab Arjuna.
"Lalu kenapa kamu harus berbicara dengan wanita itu?" tanya Satya.
"Ya.., aku kan tidak ada teman. mau berbicara sama siapa lagi? beberapa anak buahku kan sudah pergi ke tempat mereka masing-masing, karena aku sudah pulang..., aku mencari teman ngobrol dan Arumi sudah selesai dengan pekerjaannya." jawab Arjuna.
Entah mengapa Satya merasa begitu tidak senang ketika melihat Arumi dan Arjuna saling berbicara, Mereka terlihat begitu akrab seolah Mereka adalah teman yang begitu dekat.
"Lebih baik kamu Pergilah ke dapur, kerjakan pekerjaanmu tidak usah berada di sini. Satya yang meminta Arumi untuk kembali ke dapur.
"Dia kan sudah selesai berkerja, Satya. Aku ingin berbincang-bincang dengannya. lagi pula Kami mempunyai kesamaan masa kecil." jawab Arjuna.
"Aku tidak suka pekerjaku malas-malasan." ucap Satya yang benar-benar memojokkan Arumi.
Arjuna yang mendengar kata-kata Satya seperti itu nampak pria itu tidak suka. seharusnya Satya bisa menghormati Arumi padahal wanita itu adalah istrinya.
"Kenapa kamu harus mengatakan hal itu, Satya. Bukankah dia ada istrimu?" tanya Arjuna yang membuat Satya langsung menatap temannya itu.
"Siapa bilang dia istriku, aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai seorang istri. statusnya akan tetap sama sampai kapanpun." jawab Satya.
Enggar yang berada di belakang tubuh Satya terlihat pria itu tidak suka dengan kata-kata yang diucapkan oleh Satya, dia benar-benar begitu arogan. seharusnya pria itu meminta maaf kepada Arumi bukannya seperti ini, malah Satya terus-menerus menghina Arumi seolah wanita itu adalah makhluk yang tidak pantas untuk dihormati.
"Baiklah kalau begitu, Tuan Arjuna. saya kembali dulu ke belakang." pamit Arumi.
"Tidak apa-apa Arumi, nanti aku akan berbicara denganmu di belakang. kita ngobrol beberapa hal yang kelihatannya mungkin kamu senang." ucap Arjuna
Arumi tersenyum kepada Arjuna, sedangkan Satria yang melihat hal itu nampak pria itu benar-benar tidak menyukai semua yang dilakukan Arumi.
"Pergilah ke belakang, Jangan pernah mencoba untuk menggoda pria manapun. kamu itu wanita murahan yang tidak tahu diri, apakah kamu pantas menjadi seorang istri? apakah kamu pantas menjadi wanita terpandang." ucap Satya dengan semua kata-katanya yang begitu kasar dan pedas.
Langkah kaki Arumi yang hendak pergi pun langsung terhenti, kedua bola matanya menatap Satya dengan begitu kesal.
"Pernahkah kamu merasa sakit di hatimu? pernahkah kau bisa menghormati siapapun? walaupun aku adalah putri pembunuh ayahmu, memangnya aku pernah ikut membunuh ayahmu? Apakah aku tahu apa yang dilakukan kedua orang tuaku? Lalu, kenapa aku yang harus menerima semuanya ini." ucap Arumi.
Tiba-tiba saja wanita itu mengeluarkan kata-kata itu. terasa Arumi benar-benar tidak tahan dengan semua tuduhan Satya dan kata-kata pedasnya itu. air mata Arumi tidak menetes, terasa hatinya benar-benar sudah sakit luar biasa.
"Apa yang kamu katakan, Satya. Kenapa kamu selalu menyakiti Arumi?" tanya Arjuna.
"Kamu tidak usah ikut campur, Arjuna. ini urusanku bukan urusanmu." jawab Satya yang kemudian pergi meninggalkan Arjuna dan Arumi.
Arjuna benar-benar tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Satya, namun Arumi tidak akan menerima semua penghinaan ini. terasa semuanya sudah cukup, sudah cukup Arumi menerima kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. tanpa mengatakan apapun akhirnya Arumi pergi ke dapur, sedangkan Enggar pria itu juga mengikuti Arumi.
Enggar benar-benar begitu kesal dengan Satya, terpintas di benaknya untuk meminta Arumi pergi dari rumah seperti neraka itu.
"Arumi." Panggil Enggar.
"Iya, Mas Enggar." jawab Arumi.
"Besok Tuan Satya akan keluar kota selama 2 hari, pergilah dari sini, tinggalkan tempat ini. aku tidak ingin terus-menerus melihatmu dihina pria itu, Aku tidak ingin melihatmu terus-menerus disakiti oleh pria itu." ucap Enggar.
Pria itu meminta Arumi untuk segera meninggalkan Rumah Satya ketika Satya tidak ada di rumah. Arumi tidak bisa mengatakan apapun, nampak wanita itu menatap Enggar dengan tatapan mata yang tidak terkata. sedangkan Rani yang Mendengar pembicaraan mereka berdua, wanita itu langsung menemui sang suami.
"Kenapa kamu melakukan hal itu, mas?" tanya Rani.
"Aku akan memberi uang untuk kepergian Arumi dari rumah ini, aku sudah tidak tahan melihat Arumi terus-menerus disiksa oleh Tuan Satya. Aku benar-benar tidak tahan melihat wanita ini menderita, aku akan membiarkan dia pergi. besok Tuan Satya akan keluar kota selama 2 hari." ucap Enggar.
"Apa kamu yakin, Mas?" tanya Rani.
"Benar, penjagaan di rumah Besok akan lenggang. Mari kita buat rencana agar Arumi bisa keluar dari sini." ucap Enggar.
"Aku setuju denganmu, Enggar. akan kubawa Arumi pergi dari sini, aku sudah tidak tahan dengan pria iblis itu dia selalu saja menyakiti Arumi. Jika benar apa yang kamu katakan, Besok aku akan membawa Arumi. akan ku bilang kalau dia akan pergi ke pasar denganku, sedangkan aku akan melempar beberapa barang ke belakang. kamu bawa barang itu dan sembunyikan." ucap si mbok yang sudah mendengarkan pembicaraan orang-orang itu.
"Tapi bagaimana kalau Tuan Satya tahu? nanti kalian akan dihukum." ucap Arumi.
"Mereka tidak akan dihukum, Arumi. Aku akan membantu mereka." Arjuna yang kemudian masuk.
Arumi benar-benar tidak tahu apa yang harus dia katakan, dia benar-benar terharu. orang-orang itu begitu baik kepadanya, orang-orang itu begitu luar biasa.
"Ya Arumi, Besok kita pergi dari sini. aku tidak mau lagi melihatmu tersiksa, aku tidak mau lagi melihatmu seperti ini pria iblis itu benar-benar akan selalu menyiksamu." ucap si mbok.
Arjuna meminta salah satu anak buahnya untuk membeli tiket penerbangan dan tiket kereta api, Arjuna akan mengecoh Satya karena Satya adalah pria yang tidak bisa dibohongi dengan rencana yang biasa.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
- My sugar Daddy 2 (Nyonya mafia)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Mbah Darmo
kata-kata satya yang tidak mengakui Arumi sebagai istri itu sudah bisa dikategorikan sebagai Talak Kinayah, yakni talak yang jatuh sebab pernyataan yang bisa diartikan jika dia tidak memiliki istri atau tidak menghendaki istrinya lagi. maka ini bisa diartikan sebagai talak.
talak tidak harus mengandung kata CERAI / TALAK.
2023-02-10
7
lovely
akhirnya ada keadilan buat Arumi semoga bahagia lepas dari suami lucnuttt nya
2023-01-24
0
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat up yg banyak thor
2023-01-24
0