KRUCUK.. KRUCUK
bunyi perut Arumi yang lapar.
"Selesaikan semua pekerjamu!" seru Satya.
BEBERAPA DETIK KEMUDIAN.
BRETT...
BRETTTT...
ponsel Satya yang mulai berdering.
TUT...
Satya menjawab panggilan telepon.
"Ada apa?" tanya Satya kepada seseorang.
"Tuan, anda harus segera ke perusahaan. ada sesuatu yang sangat mendesak." minta anak buah Satya.
"Baiklah kalau begitu, Kamu tunggu di sana dan Jangan melakukan apapun." perintah Satya.
"Baik Tuan." jawab anak buah Satya.
Tanpa mengatakan apapun akhirnya Satya langsung pergi dari dapur, salah satu anak buah Satya menelpon pria itu. pasti ada sesuatu yang membuat Satya harus bergegas meninggalkan rumahnya, tak ada perkataan atau apapun namun yang jelas Satya harus segera ke perusahaannya.
Setelah Satya pergi terlihat Rani mendekati Arumi kembali, si mbok yang melihat hal itu nampak wanita itu meminta para pembantu yang ada di rumah untuk tidak mengatakan apapun.
"Sekarang kamu makan dulu, Arumi." pinta Rina.
"Tapi Mbak, Bagaimana kalau ada yang bilang sama Mas Satya?" tanya Arumi.
"Tidak, mereka tidak akan mengatakan apapun." jawab Rina.
"Kamu makan dulu Arumi, setelah kamu makan istirahat sebentar. Setelah itu kamu kembali bekerja, Kamu sudah bangun dari jam 03.00 pagi."
Si mbok yang terlihat menatap Arumi dengan penuh kesedihan, wanita tua itu benar-benar sangat kasihan dengan wanita muda yang dibawa oleh Satya sebagai istrinya namun setelah itu semuanya benar-benar di luar nalar orang-orang yang ada di rumah Satya.
*PERUSAHAAN KONSTRUKSI SATYA*
"Ada apa?" Satya yang sudah berada di perusahaannya.
"Tuan, anak buah kita menangkap beberapa pria yang terus mengganggu proyek pembangunan kita." jawab anak buah Satya yang bernama Enggar.
"Lalu di mana pria itu, Enggar?" tanya Satya.
"Dia sudah kami amankan, Tuan." jawab Enggar.
"Baiklah kalau begitu, aku mau ke sana pastikan informasi ini tidak sampai bocor di luaran sana. Jika sampai ada yang memberitahukan di luar sana pastikan orang itu akan tutup mulut." pinta Satya.
"Baik Tuan." jawab Enggar.
Di salah satu ruangan yang ada di perusahaan milik Satya, di sebuah ruangan yang memang dikhususkan untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang sudah membuat kekacauan di perusahaannya.
"Tuan." panggil anak buah Satya.
"Di mana pria itu?" tanya Satya.
"Kami sudah mengikatnya, Tuan." jawab anak buah Satya kembali.
Seorang pria terlihat diikat dan mulutnya juga di lakban, Satya menatap pria itu. sebuah senyum ditunjukkan oleh Satya ketika dia melihat siapa gerangan yang sudah berusaha untuk menghancurkan proyek pembangunan miliknya.
"Hohoho.., Ternyata kamu benar-benar tidak takut juga." ucap Satya.
Tatapan mata seorang pria nampak menatap Satya dengan kebencian yang sangat luar biasa. sorot mata yang menatap Satya namun mulut yang ditempel lakban membuat pria itu tidak bisa mengatakan apapun, sesaat kemudian saat ia meminta anak buahnya untuk membuka lakban yang menutup mulut pria itu.
"Kenapa kedua bola matamu menatapku seperti itu? apakah kamu marah karena aku sudah menangkapmu?" tanya Satya.
Tak ada kata yang diucapkan oleh si pria, namun sorot mata kebencian itu benar-benar luar biasa.
"Dasar pria durjana, lepaskan aku!!" seru si pria.
"Kenapa aku harus melepaskanmu, berani-beraninya kamu berusaha untuk mengganggu proyek pembangunanku. Apakah kamu sudah bosan hidup?" tanya Satya yang kemudian meminta salah satu anak buahnya untuk mengambil kursi buat dirinya.
"Lepaskan aku." ucap si pria kembali.
"Kenapa aku harus melepaskanmu, kalau aku melepaskanmu aku yakin kalau kamu akan melakukan sesuatu kamu akan berusaha untuk melawan diriku, Bukan?" tanya Satya.
Seorang pria yang dahulu menjadi rekan bisnis Satya, seorang pria yang dulu sempat bekerja sama dengan Satya. namun sekarang pria itu berusaha untuk menghancurkan Satya dengan cara apapun.
"Aku pasti akan menghancurkanmu hingga kau hancur dan tidak bisa bangkit kembali." ucap si pria.
Satya nampak tersenyum, pria itu menatap mantan temannya dahulu.
"Kenapa kamu marah seperti itu? bukannya yang harusnya marah itu aku, aku sudah memberikanmu kepercayaan namun sayangnya kamu menghancurkan kepercayaan yang aku berikan padamu." Satya yang kemudian meminta salah satu anak buahnya untuk memberikan dia sesuatu.
"Kamu mau apa?" tanya si pria.
"Kenapa? Apa kamu takut kalau aku membunuhmu?" tanya Satya kepada mantan temannya.
"Kamu benar-benar pria brengsek, berani sekali kamu menodai adikku!!" seru si pria.
Satya sedikit kebingungan dengan kata-kata si pria yang dulu menjadi temannya itu.
"Apa maksudmu?" tanya Satya.
"Beraninya kamu menodai adikku kemudian kamu mencampakkannya, aku pasti akan membalas dendam padamu!!" seru si pria kembali.
"Adikmu, adikmu yang mana? Bahkan aku tidak pernah mengenal adikmu." jawab Satya.
"Kamu tidak usah mencari alasan, kamu sudah membuat adikku seperti wanita gila. kamu sudah menghancurkan kehidupannya kamu sudah menondainya kemudian kamu berusaha untuk membunuhnya?!" teriak si pria kembali.
Satya yang mendengar semua kata-kata dan tuduhan dari mantan temannya itu seketika dia marah, Salah satu tangannya mencengkram dagu si pria dengan cengkraman yang begitu kuat.
"Dengarkan aku baik-baik, aku bukanlah pria brengsek yang akan melakukan hal itu. aku bukanlah pria brengsek yang akan melakukan tindakan yang menjijikkan seperti itu."
Satya yang terlihat semakin marah ketika pria itu terus menyudutkan dirinya.
"Kenapa kamu tidak mau mengakui Apa yang kamu lakukan?" tanya mantan teman Satya.
"kenapa aku harus mengakui sesuatu yang tidak aku lakukan?" tanya Satya dengan raut wajah yang begitu emosi.
"Aku bersumpah aku pasti akan menghancurkanmu?!" seru si pria.
"Hahaha, kamu ingin menghancurkanku? Bagaimana kamu akan menghancurkanku, Bukankah sekarang kamu itu sudah ada di tanganku? kamu itu sudah tertangkap dan tidak akan bisa melakukan apapun?" tanya Satya.
Memang pria itu tidak bisa melakukan apapun, sekarang dia sudah berada di salah satu tempat Satya. bahkan dengan kondisi yang benar-benar tidak berdaya sama sekali.
"Kamu tahu aku tidak suka dituduh dengan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan, aku tidak pernah berusaha untuk mendekati adikmu. Aku tidak pernah berusaha untuk melakukan sesuatu kepada adikmu, kamu menuduhku melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan seperti itu. kenapa aku harus diam saja, kamu berani-beraninya berusaha untuk menghancurkan apa yang aku lakukan. sekarang kamu harus menerima balasan atas apa yang sudah kamu lakukan kepadaku." jawab Satya.
Setelah mengatakan hal itu saat ia meminta anak buahnya untuk memberikan hukuman kepada mantan temannya tersebut.
"Aku pasti akan membalasmu!" teriak si pria.
"Kalau kamu bisa keluar dari sini kamu akan bisa membalasku, tapi bagaimana caramu keluar dari sini bahkan kamu saja benar-benar tidak berdaya." ucap Satya.
Benar apa yang dikatakan Satya, pria itu tidak akan berdaya bahkan beberapa anak buah Satya sudah mengambil sesuatu untuk memberikan hukuman kepada si pria yang berusaha untuk menghancurkan Satya.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- Antara dendam dan cinta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments