Beberapa jam kemudian akhirnya Satya kembali ke rumahnya, pria itu benar-benar sangat kesal karena tidak mendapatkan keberadaan orang yang dia cari.
"Aaaaa!!!" teriak Satya.
"Tuan." panggil Enggar.
"Aku benar-benar tidak pernah mengira kalau hal ini terjadi, di mana sebenarnya pria itu. kenapa aku tidak bisa menemukannya!!" teriak Satya.
Arjuna yang sedang berada di kamarnya nampak pria itu langsung keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Ada apa, Satya?" tanya Arjuna.
Tidak ada apa-apa." jawab Satya.
Tatapan mata Arjuna menatap Satya yang sudah pergi pria itu, Arjuna ingin mengetahui apa yang terjadi dengan Satya.
"Ada apa Enggar?" tanya Arjuna kepada Enggar.
"Tuan mencari salah satu saksi pembunuhan ayahnya, tapi sayangnya pria itu tidak ditemukan." jawab Enggar.
"Bagaimana bisa terjadi?" tanya Arjuna.
"Saya juga tidak tahu, Tuan. namun yang jelas Tuan Satya sangat marah, dia benar-benar sangat murka." jawab Enggar.
"Lebih baik kamu mencari tahu mengenai orang itu, kematian ayahnya membuat luka yang begitu besar. Kamu tahu kan seperti apa tuanmu itu, dia akan menjadi kejam bahkan dia akan tiba-tiba menjadi pria yang mempunyai kepribadian ganda. sikap psikopatnya itu akan muncul jika dia tidak bisa menyelesaikan masalah." ucap Arjuna.
"Tuan benar, tapi jika kebenaran itu sangat menyakitkan Saya takut Tuan Satya akan menyakiti Arumi." jawab Enggar.
Andaikata benar kalau yang membunuh Ayah Satya adalah Ayah Arumi, Arjuna juga berpikir kalau Arumi akan dalam bahaya. Arjuna tidak akan berani melawan Satya, karena dia tahu bagaimana sifat dari pria itu. seorang pria yang sangat kejam, seorang pria yang selalu memberikan hukuman kepada musuh-musuhnya dengan cara yang begitu menakutkan.
Malam itu Satya benar-benar kehilangan kendali atas dirinya, pria itu nampak mengambil sebatang rokok kemudian menghisapnya. sebotol minuman pun sudah ada di hadapannya, Satya tidak ingin melepaskan apapun yang dia dapatkan.
"Brengsek, brengsek, brengsek!!" teriak Satya.
Tidak ada orang yang berani mendekati kamar Satya, pria itu menghancurkan segalanya. pria itu nampak menatap apa yang bisa dia lihat, sebotol minuman keras diminum oleh Satya, dia tidak ingin mengingat semua yang terjadi malam itu.
Orang-orang yang ada di tempat itu akhirnya Kembali ke tempat mereka masing-masing, mereka berharap tidak akan ada sesuatu yang terjadi kepada Satya.
"Apa semuanya akan baik-baik saja, mbok?" tanya Arumi kepada si mbok.
"Kamu tenang saja, semuanya akan baik-baik saja." jawab Si mbok.
Sesaat kemudian Si mbok nampak terduduk di ruang makan bersama Arumi, Setelah itu mereka akhirnya tidur. sebuah tragedi akan terjadi ketika pagi menjelang, saat pagi sudah menampakkan sinarnya si mbok mengajak Arumi untuk membersihkan kamar Satya bersama dengan Rani juga.
"Pasti kamar itu benar-benar berantakan." si mbok sudah mempersiapkan beberapa peralatan dan kantong plastik untuk membersihkan kamar Satya.
"Apa mbok yakin semuanya akan baik-baik saja?" tanya Rani dan Arumi.
"Kamu tenang saja, kalau Satya berani melakukan sesuatu kepada kita mbok kan sudah bawa pentungan ini. nanti mbok akan pukuli pria itu." jawab si mbok.
Langkah kaki si mbok, Arumi dan Rani menaiki anak tangga. mereka berjalan menuju kamar Satya, tanpa diduga oleh ketiga wanita itu ternyata kamar Satya tidak dikunci.
TEK..
"Ternyata kamarnya tidak dikunci, pasti dia sudah teler di dalam kamar." ucap si mbok.
"Apa kita masuk, mbok? kalau dia marah sama kita gimana?" tanya Rani.
"Aman, semuanya aman. tenang saja." jawab si mbok.
Langkah kaki ketiga wanita itu masuk ke dalam kamar Satya, nampak mereka mengendap-ngendap seperti maling.
"Pria itu masih tidur mbok, lihat aja selimutnya masih menutupi tubuhnya." ucap Rani.
"Jangan keras-keras, kita bersihkan tempat ini setelah itu kita keluar. kalau matanya terbuka dia itu seperti iblis kalau habis minum." jawab si mbok.
Ketiga wanita itu membersihkan kamar Satya, sesaat kemudian terdengar suara seorang wanita yang keluar dari dalam kamar tersebut.
"Emmmm, sayang." ucap Farida.
"Kok ada suara wanita, mbok?" tanya Rani.
"Iya, mbok?" tanya Arumi juga.
Tatapan mata ketiga wanita itu nampak menatap ranjang besar milik Satya, Betapa terkejutnya Arumi ketika melihat seorang wanita memeluk tubuh Satya di balik selimut tersebut.
DEG..
Seketika jantung Arumi berdebar begitu kencang ketika kedua bola matanya melihat suaminya bersama wanita lain di dalam kamar itu. terasa jantung Arumi benar-benar terinjak. terasa begitu sakit ketika dirinya melihat kejadian itu dengan kedua bola matanya.
si mbok dan Rani saling menatap satu sama lain, mereka tidak pernah mengira kalau Satya akan melakukan hal itu.
"Sayang, Aku lapar." ucap Farida.
Tak ada suara yang keluar dari mulut Satya, pria itu nampak sudah belum sadarkan diri. si mbok yang melihat hal itu nampak Wanita itu sangat murka, bahkan wanita tua itu seperti gunung Merapi yang siap meletus.
"Dasar pria brengsek kurang ajar!!" teriak si mbok yang kemudian memukul Satya dengan pentungan yang dia bawa.
BUKK..
BUKK..
"Auch..," rintih Satya ketika dia mendapatkan pukulan dari si mbok.
"Apa yang kamu lakukan wanita tua?!" teriak Farida.
Satya yang belum sadar sepenuhnya nampak kedua bola matanya langsung membulat sempurna saat dia mendengar suara Farida. tatapan mata Satya menatap Farida, sesaat kemudian dia menatap si mbok bahkan dua wanita yang lain yang ada di kamar itu.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Satya.
Terlihat Farida langsung memeluk Satya, wanita itu tersenyum sembari memegang selimut yang hendak melorot dari tubuhnya.
"Apa kamu sudah lupa Sayang, tadi malam kita sudah melakukan sesuatu yang indah." jawab Farida.
ZDARRRR..
terasa petir menyambar Arumi hari itu, pagi yang indah itu seketika menjadi kelam. kata-kata yang diucapkan Farida bagaikan racun yang sudah diminum oleh Arumi. tatapan mata Satya menatap Arumi dan yang lain.
"Apa yang kamu lakukan?!" teriak Satya.
"Sayang, Apa kamu tidak ingat apa yang kita lakukan tadi malam? Lihatlah kita berdua tidak memakai apapun." jawab Farida.
Terkejut, itulah yang dirasakan oleh Satya. Arumi sudah tidak mampu melihat adegan itu ,dia langsung keluar dari kamar Satya, terasa hatinya benar-benar begitu sesak.
"Arumi." Panggil Rani.
Arumi menangis dengan begitu kencang, wanita itu tidak mampu menahan sesak yang ada di dadanya. dia melihat dengan kedua bola matanya suaminya bercinta dengan wanita lain.
"Dasar pria Kurang ajar tidak tahu diri, iblis apa yang merasukimu, Satya!!" teriak si mbok.
Satya mencoba untuk mengingat apa yang terjadi tadi malam, pria itu tidak mabuk sepenuhnya. dia masih sadar betul kalau tadi malam dia memecahkan barang-barang kemudian membaringkan tubuhnya.
"Mbok Ini apaan sih." ucap Satya.
"Beraninya kamu berzina di rumah ini, Satya. Kamu ini sudah menikah!" teriak si mbok.
"Jangan ikut campur, mbok." jawab Satya.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Neng Alifa
bisa bisanya Arumi nangisin laki kaya gitu, 😒
2023-02-09
1
lovely
mnjijikan mnding Arumi SM Arjuna thour daripada mncintai suami bejadddd ga berahkaq macan Satya
2023-01-23
0
Reni Anjarwani
lanjut thor
2023-01-22
0