"Arumi, kamu harus bisa tenang. kamu harus bisa menerima semua kenyataan ini." ucap Rani.
"Kenapa ini semua terjadi padaku, Mbak? Kenapa semuanya ini harus terjadi padaku, tidak seharusnya dia melakukan hal ini padaku. jika dia tidak cinta tidak seharusnya dia menikahiku, Jika dia tidak menginginkanku tidak apa-apa. dia sudah menikah tapi hubungan kami adalah hubungan sah secara agama dan negara, kenyataannya aku harus melihat suamiku bersama wanita lain di atas ranjang. dia sudah memadu kasih dengan wanita itu." Arumi terus menangis.
Sakit yang belum bisa hilang itu ditambah dengan kesakitan yang lain, dia melihat dengan kedua bola matanya suaminya bercumbu dengan wanita lain. wanita mana yang tidak akan merasakan kesakitan, wanita mana yang tidak akan pernah terluka dengan semua yang dia lihat.
"Kita hanyalah seorang wanita, kita hanya bisa melakukan dua hal, Arumi. bertahan atau kita menjalani kehidupan yang baru sebagai seorang wanita, kita hanya memiliki dua pilihan itu. kita hanya bisa menggantung nasib kita dari takdir kita sendiri."
Rani bisa merasakan kesakitan yang dirasakan oleh Arumi, Memangnya wanita mana yang tidak akan terluka. walaupun Satya tidak menginginkan Arumi namun mengapa pria itu harus melakukan hal itu bersama dengan Farida, dia sudah menghabiskan malam cinta mereka.
"Ya Allah.., aku sudah tidak tahan. sudah 7 bulan lebih Aku menikah dengannya, sudah 7 bulan lebih aku tersiksa di sini. Apakah aku tidak boleh merasakan kebahagiaan? Apakah aku tidak berhak mendapatkan kebahagiaan?" tanya Arumi.
Dalam sekejap mata semuanya terasa gempa, tornado, kehancuran bagi Arumi. perasaan cinta itu seketika hancur, rasa cinta itu seketika sirna. kenyataan itu bagaikan sebuah gulungan ombak yang begitu dahsyat, menghempaskan Arumi hingga ke dasar laut dan tidak bisa kembali lagi.
"Hanya Allah yang bisa membuat kenyataan ini menjadi sebuah suratan, Arumi. sekarang kamu harus membuat keputusan mempertahankan pria itu atau kamu kabur dari sini?" tanya Rani.
Arumi tidak menjawab, wanita itu hanya terdiam dengan semua pemikiran yang benar-benar membelenggu hati dan pikirannya. sesaat kemudian si mbok datang ke dapur kemudian memeluk Arumi, si mbok tahu kalau Arumi benar-benar terluka, wanita itu tahu bagaimana disakiti dikhianati bahkan dicampakkan oleh orang yang dia cintai.
"Jangan pernah bertahan, jangan pernah mau terluka, jangan memberikan hatimu untuk pria itu. jangan memberikan jiwa dan ragamu untuk pria itu, bunuh semua perasaanmu buanglah jauh-jauh semua keinginanmu untuk menjadi istri dari Satya." ucap si mbok.
Arumi hanya bisa menangis dan menangis, wanita itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. tiga wanita dalam satu ruangan mereka saling membagi perasaan, saling membagi hati bahkan saling membagi luka mereka. Ketiga wanita itu pernah merasakan sakit ketika cinta yang dia puja menghancurkan mereka tanpa tersisa sama sekali.
"Aku tidak bisa tahan, mbok. aku sudah tidak kuat, dia bisa melukaiku. dia bisa menyakitiku, tapi kenapa dia harus melakukan hal itu? dia bercinta, dia berzina dia bersama wanita itu, mbok." ucap Arumi.
si mbok tidak bisa mengatakan apapun, wanita tua itu hanya bisa terdiam sembari mengelus rambut Arumi. Arjuna pagi itu memang tidak ada di rumah Satya, dia belum mengetahui apa yang terjadi. pria itu pergi ke sebuah tempat untuk melihat salah satu hotelnya.
Di dalam kamar Satya, terlihat pria itu menatap Farida dengan tatapan mata yang benar-benar begitu murkah.
"Apa yang kamu lakukan di sini? berani sekali kamu masuk ke dalam kamarku!" seru Satya.
"Kamu ini kenapa sih, sayang. kenapa kamu harus mengatakan hal itu, apa kamu lupa apa yang sudah kita lakukan tadi malam?" tanya Farida.
"Dengarkan Aku baik-baik." ucap Satya.
Seketika salah satu tangan Satya langsung mencengkram leher Farida, pria itu benar-benar tidak ingin dipermainkan oleh wanita yang ada di sampingnya tersebut.
"Dengarkan aku baik-baik, aku bukanlah pria bodoh, aku bukanlah pria yang bisa kamu jebak dengan semua kebodohanmu itu. lebih baik kamu pergi dari sini, walaupun aku mabuk aku masih memiliki kesadaran dengan semua yang sudah aku lakukan, Kamu jangan pernah mencoba untuk menjebakku, Jika kamu berani melakukan hal itu maka kamu harus tahu di mana tempatmu. jika kamu berani macam-macam padaku bersiap-siaplah untuk kehilangan seluruh kekayaanmu." ucap Satya.
Setelah mengatakan itu Satya langsung bergegas mengenakan pakaiannya dan berjalan ke kamar mandi kamarnya, pria itu bukanlah pria bodoh yang akan mudah dijebak oleh Farida. walaupun Satya dalam kondisi mabuk pria itu masih memiliki kesadaran dengan semua yang dia lakukan, pria itu masih memiliki ingatan yang luar biasa.
Farida benar-benar tidak pernah berpikir kalau Satya bisa memiliki ingatan yang luar biasa, Farida kira ketika dia masuk melihat Satya sudah tidak sadarkan diri maka dia bisa menjebak pria itu. Namun nyatanya semua itu benar-benar adalah kebodohannya, semua itu adalah sebuah jebakan yang langsung mengenai dirinya sendiri.
"Aku yakin pria itu tadi malam sudah tidak sadar, Bagaimana mungkin dia masih mengingat semua yang terjadi." ucap Farida.
Beberapa menit kemudian Satya sudah keluar dari kamar mandi.
"Segera pergi dari tempat ini, jika kamu berani macam-macam akan kubuat hidupmu itu menderita. kamu tahu bukan bagaimana sikapku? Kamu tahu kan bagaimana sifatku, Jika kamu berani melakukan sesuatu di luar semua yang aku katakan.., maka bersiap-siaplah untuk masuk ke liang pemakaman."
Satya yang kemudian keluar dari kamarnya, pria itu seperti pria yang tidak mempunyai dosa sama sekali. apalagi saat dia tahu bagaimana pria itu bisa mengendalikan tubuhnya dengan semua pemikiran dan kesadarannya yang masih tersisa.
"Brengsek, bagaimana caranya aku menundukkan pria itu. aku harus membuat pria itu menjadi milikku seutuhnya, andai saja tadi malam aku bisa melakukan hal itu pasti aku sudah melakukannya, pria itu benar-benar pria brengsek. dia benar-benar membuat aku seperti ini." ucap Farida yang kemudian berjalan menuju kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Wanita itu kemudian membersihkan dirinya, sedangkan Satya sendiri pria itu menuju ruang makan untuk makan kemudian pergi ke perusahaan.
"Tuan." Panggil Enggar.
"Ada apa, Enggar?" jawab Satya.
"Tuan, kemungkinan besar anak buah kita sudah menemukan keberadaan pria itu." jawab Enggar.
"Lalu?" tanya Satya.
"Mereka masih mengejar pria itu, tapi mereka sudah mendapatkan tempatnya." jawab Enggar.
"Pastikan itu semuanya, Enggar. Aku tidak mau seperti tadi malam, pastikan mereka sudah mendapatkan pria itu apapun yang terjadi. Jangan melakukan apapun, aku ingin mendengarkan semua yang perlu aku dengarkan." jawab Satya.
"Baik Tuan."
Enggar yang kemudian berjalan menuju dapur .
Tak berselang lama terlihat si mbok dan Arumi sudah membawa makanan yang sudah matang dan diletakkan di meja makan.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- aku mencintai isteri yang ku benci
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
lovely
masih aja mau ma stya s Arumi dah di siksa lahir abthjin
2023-01-23
1