*TIGA HARI KEMUDIAN*
"Mbok!" seru Satya.
"Ya." jawab si mbok.
"Mbok, persiapkan kamar tamu." pinta Satya.
"Ya." jawab si mbok.
"Oya, mbok. bilang sama wanita tidak tahu diri itu untuk membuat sesuatu, temanku akan datang ke mari." pinta Satya.
"Baiklah, lalu apalagi?" tanya si mbok.
"Sudah itu aja, mbok. Oh ya bilang sama wanita tidak tahu diri itu untuk membuat masakan yang enak." ucap Satya.
"Sudah kan?" tanya si mbok.
"Sudah." jawab Satya.
"Kalau sudah aku mau pergi, Jangan terus berteriak Mbak mbok mbak mbok mbak mbok terus." si mbok yang marah dan membuat Satria hanya tersenyum.
Sebenarnya Satya selalu bersikap baik kepada orang-orang yang ada di rumahnya atau orang-orang yang bekerja dengannya. namun terhadap musuh-musuhnya Satya akan sangat kejam termasuk dengan Arumi.
"Tuan." Panggil Enggar.
"Ada apa, Enggar?" tanya Satya kembali.
"Tuan, salah satu apartemen yang tuan bangun mendapatkan masalah." jawab Enggar.
"Memangnya masalah apa?" tanya Satya.
"Kelihatannya ada salah satu musuh Tuan yang berusaha untuk mengganggu tempat itu." jawab Enggar.
"Ya sudah kalau begitu, Enggar. besok kita urus masalah ini, hari ini kan Arjuna akan datang. tidak enak kalau aku meninggalkan rumah." jawab Satya.
"Baik Tuan." ucap Enggar.
"Oh ya Enggar, kamu beristirahat aja. besok pagi kita akan melihat Seperti apa kerusuhan yang dibuat oleh orang-orang itu."
Setelah mengatakan itu akhirnya Satya berjalan menuju kamarnya, si mbok juga sudah ada di dapur, wanita tua itu meminta salah satu pembantu untuk membersihkan kamar tamu.
"Kenapa tidak aku saja mbok?" tanya Arumi.
"Jangan, kalau ada barang yang hilang nanti kamu dituduh mencuri lagi dan nanti kamu dipukuli." jawab Si mbok.
Mendengar jawaban dari wanita tua itu Arumi hanya bisa menganggukkan kepalanya, benar apa yang dikatakan si mbok. entah barang itu hilang atau sengaja disembunyikan oleh Satya untuk menuduh Arumi agar bisa memberikan hukuman padanya.
"Kalian sedang masak apa?" tanya Enggar yang sudah ada di dapur.
"Kami sedang masak buat tamu yang akan datang Mas, memangnya siapa sih tamunya?" tanya Rani.
"Kalau tidak salah dia itu Tuan Arjuna, Dia adalah orang yang dulu membantu Tuan Satya hingga dia bisa seperti ini." jawab Enggar.
"Ya sudah kalau begitu, kamu mandi saja sana setelah itu jangan menampakan batang hidungmu di sini. nanti kalau kamu di sini pria itu malah kemari." usir si mbok.
"Iya mbok, aku tahu." jawab Enggar yang kemudian pergi ke tempatnya.
Enggar tidak tinggal di satu bangunan dengan Satya, pria itu dan Rani tinggal di sebuah bangunan yang dulunya adalah gudang tidak terpakai. Enggar dan istrinya tinggal di sana dan menempati rumah itu sudah 3 tahun ini.
*SATU JAM KEMUDIAN*
Seorang pria sudah terlihat berada di rumah Satya, tatapan mata Arjuna menatap tempat Satya yang terlihat begitu mewah.
"Tuan, apakah Tuan yakin akan tinggal di sini?" tanya anak buah Arjuna.
"Ini adalah tempat perlindungan yang terbaik, jika aku tinggal di apartemen atau Hotel orang-orang itu akan langsung menemukanku." jawab Arjuna.
"Lalu, kenapa tuan tidak mengerahkan seluruh anak buah Tuan?" tanya anak buah Arjuna.
"jika aku mengerahkan mereka, papa akan menemukan Aku. pria tua itu benar-benar sangat menjengkelkan, dia selalu saja menyuruhku untuk segera memberikan dia keturunan. Dia kira aku ini mesin pencetak keturunan apa." jawab Arjuna.
"Lalu, apa Tuan yakin kalau di sini Tuan akan bisa bersembunyi?" tanya anak buah Arjuna kembali.
"Aku yakin aku bisa bersembunyi di sini, lagi pula Kenapa kamu terus bertanya? apa kamu tidak capek mulutmu itu terus berbicara." Arjuna yang sedikit kesal.
"Bukan seperti itu Tuan, maksud aku cuma ingin memastikan apakah Tuan yakin mau tinggal di sini?" tanya anak buah Arjuna.
"Tentu saja aku yakin, akan lebih aman aku berada di sini. pria tua itu tidak akan pernah bisa menemukanku." jawab Arjuna yang kemudian masuk ke dalam rumah Satria.
Di sebuah rumah mewah itu Arjuna sudah melangkahkan kaki, entah siapa sebenarnya Arjuna namun yang pasti Satya sangat mengenal betul siapa Arjuna sebenarnya. langkah kaki Arjuna memasuki rumah besar itu, di dalam ruang tamu salah satu pembantu mempersilahkan Arjuna untuk masuk.
"Apa tuanmu ada di rumah?" tanya Arjuna.
"Ada Tuan." jawab Salah satu pembantu.
"Tolong kamu panggil kan tuanmu, bilang kalau Arjuna sudah datang kemari." pinta Arjuna.
"Baik Tuan." jawab Salah satu pembantu.
Tatapan mata Arjuna menatap rumah besar itu, sesaat kemudian tatapan mata pria itu terhenti kepada sosok seorang wanita yang sedang membersihkan salah satu perabot di rumah tersebut.
"Kenapa dia ada di sini?" guman Arjuna dalam hati ketika melihat sosok Arumi sedang membersihkan tempat tersebut.
Entah siapa sebenarnya Arjuna dan Kenapa pria itu sepertinya mengenal Arumi.
"Ada apa Tuan?' tanya salah satu anak buah Arjuna.
"Tidak apa-apa, mungkin aku cuma salah lihat saja." jawab Arjuna.
Tak berselang lama Satya sudah turun untuk menemui Arjuna, pria itu terlihat tersenyum ketika menemui temannya tersebut.
"Aku senang kamu benar-benar kemari, Arjuna." ucap Satya.
"Tentu saja, aku sudah bilang Kan aku akan memerlukan bantuanmu." jawab Arjuna.
Arjuna dan Satya saling memberikan pelukan, kedua pria itu kemudian duduk di ruang tengah.
"Rumahmu semakin hari semakin luar biasa, apa kamu merenovasi rumah ini lagi?" tanya Arjuna.
Satya menganggukkan kepalanya, pria itu kemudian membicarakan mengenai keinginannya untuk menjadi pria luar biasa. salah satu pembantu nampak mendatangi Satya, wanita yang mungkin berusia 25 tahun itu menyuguhkan dua cangkir kopi.
"Kenapa Hanya dua? nanti kamu buatkan lagi untuk dua anak buah Tuan Arjuna." pinta Satya.
"Baik Tuan." jawab pembantu Satya.
Ketika berbicara dengan Arjuna, tatapan mata Satya menata Arumi yang sedang membersihkan patung keramik yang ada di ruang tengah.
"Woi!" seru Satya kepada Arumi.
Arumi langsung menoleh menatap Satya yang memanggil dirinya seperti memanggil sesuatu yang tidak bernama.
"Iya Mas." jawab Arumi yang kemudian mendatangi Satya.
"Aku sudah bilang kan Jangan memanggilku Mas, panggil aku Tuan. dasar wanita tidak tahu diri." ucap Satya.
"I-ya, Iya Tuan Maaf." jawab Arumi.
Tatapan mata Arjuna menatap Arumi, ada beberapa bekas memar di wajah wanita itu.
"Kamu buatkan minuman untuk dua anak buah Tuan Arjuna, jangan pakai lama kamu ini lelet banget sih!" seru Satya.
"Iya Tuan." jawab Arumi yang kemudian masuk.
Dari cara berbicara Satya Arjuna bisa mengerti Kalau ada sesuatu yang membuat Satya tidak menyukai wanita tadi.
"Siapa wanita itu, Satya?" tanya Arjuna kepada Satya.
"Dia adalah putri dari pembunuh Ayahku." jawab saja Satya.
"Lalu, Kenapa dia kemari? kenapa kamu membiarkan dia ada di sini?" tanya Arjuna.
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- Antara dendam dan cinta
** Bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatanmu
- Gairah cinta isteri muda
- One night stand with mister William
- Gairah terlarang
- Isteri bayaran tuan Presdir
- Aku mencintai isteri yang ku benci
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
lovely
kapan bahagia Arumi hujan juga ada redanya mnding baut Arumi tinggalkan Satya suami gak manusiawi 🥵
2023-01-23
2